Tahap Revisi
Karya pertama
Clara berprofesi sebagai seorang dokter yang sangat jenius di usianya yang masih 22 tahun sekaligus seorang ilmuan yang meracik obat dan racun, dia merupakan anak dari seorang mafia yang terkenal kejam no.1 di dunia.
Maka dari itu Clara di latih oleh orang tuanya untuk bisa beladiri. Tak hanya itu, Clara sosok gadis yang bermultitalenta nan juga cantik. Hingga pada suatu hari, Clara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuatnya kecelakaan dan terjun ke Jurang.
Dan saat itulah rohnya berpindah ke dimensi zaman dunia kuno menjadi seorang putri yang terbuang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman Baru
**Hay semua, para readers.
Jangan lupa like, coment dan vote yah.
terima kasih..
happy reading guys**...
HARI INI BAKAL DOUBLE UP, JADI EPISODE SELANJUTNYA AKAN DATANG, MASIH DALAM PROSES REVIEW YAH. HAPPY READING GUYS
Setelah itu mereka bertiga keluar dari penginapan mereka dan berencana akan membeli kuda.
>>>>>>>
Saat ini mereka bertiga berada di tempat penjualan kuda, sebenarnya bisa saja Lian Wei menaiki Hanzo, tetapi Lian Wei tak ingin menarik perhatian para kultivator yang serakah dan akan mengejarnya terus menerus.
Mereka menjadi pusat perhatian oleh orang-orang meski telah memakai cadar tetap saja banyak yang memuji, dan ada juga yang mencemooh Lian Wei dan Nuan, karena bisa dekat dengan Hanzo tentu saja para wanita yang iri, dan terpikat ketampanan Hanzo. Tetapi mereka yang jadi pusat perhatian hanya acuh tak acuh. Dan fokus memilih kuda yang akan di pakai.
"Nuan apakah kau sudah menemukan kuda yang kau suka? "Tanya Lian Wei sambil memperhatikan Nuan yang sedang mengusap-usap kepala kuda yang dipilih.
"Sudah nona, ini dia kuda yang saya pilih, kalau nona mana kuda yang nona pilih? " Tanya Nuan balik.
"Aku belum menemukan kuda yang menarik menurutku, "jawab Lian Wei sambil memperhatikan Kuda liar yang berada di tempat pacuan kuda yang sedang di jinakkan.
"Bagaimana kalau aku yang memilih nona? " Sahut Hanzo yang memberi saran.
"Tidak perlu, aku sudah mendapatkan kuda yang aku mau "Tolak Lian Wei sambil berjalan ke arah pemilik penjual kuda.
"Eh nona ada apa?apakah kau sudah menemukan kuda yang cocok untukmu dan juga untuk teman nona?" Tanya pemilik penjual kuda yang melihat Lian Wei datang menghampirinya.
"Kalau temanku sudah dia pilih, tapi saya ingin kuda itu!" Jawab Lain Wei menunjuk kuda liar yang terus menerus di pukuli.
"Tapi nona, kuda itu masih liar. Sudah dua tahun kami mencoba menjinakkannya tetapi tetap tidak bisa di jinakkan, kami berpikir kami akan membunuhnya karena sangat menyusahkan para penjaga kuda " Ujar pemilik kuda frustasi
"Tak apa, bagaimana kalau kita taruhan paman?" Tantang Lian wei
"Taruhan?Beo pemilik kuda.
"Iya kita taruhan, kalau aku dapat menjinakkan kuda itu, kau harus memberikanku kuda itu secara gratis, Tetapi kuda yang satunya yang telah dipilih temanku akan aku tetap bayar. Bagaimana?" Tawar Lian Wei bukan Lian Wei tidak ingin membayar hanya saja si pemilik kuda ini sangat serakah dan sudah banyak kuda yang mereka siksa
"apa kau yakin nona? kami saja disini sangat kewalahan menjinakkan kuda itu, apalagi disini kami sudah punya pawang kuda tetapi tetap saja tak bisa di jinakkan" Ucap pemilik kuda dengan nada meremehkan.
"ya saya yakin, aku punya cara sendiri untuk menjinakkannya. Bagaimana paman? " Jawab Lian Wei.
"Baiklah, kalau begitu kita sepakat. Tetapi kalau nona terluka karena kuda itu kami tidak akan bertanggung jawab kepada Nona!! Ujar pemilik kuda memperingati dengan nada mengejek.
"baiklah kita sepakat" Jawab Lian Wei sambil bersalaman tanda sepakat kepada pemilik penjual kuda tersebut.
Akhirnya si pemilik penjual kuda memanggil salah satu pelayannya untuk memberitahukan kepada si pawang kuda tentang Lian Wei yang akan menjinakkannya.
"Hanzo!Nuan! kalian tunggulah disini. Aku akan kesana sebentar" Ucap Lian Wei berjalan menuju area pacuan kuda tanpa menunggu jawaban dari Hanzo maupun Nuan saking bersemangatnya bertemu kuda.
Pawang kuda yang melihat Lian Wei yang menuju ke arahnya pun langsung menghampiri Lian Wei dan berkata mengejek
"Semoga nona tidak akan menangis karena badan nona terluka " Ujar pawang kuda berlalu meninggalkan Lian Wei bersama kuda liar tersebut. Kuda tersebut sudah berada di dalam kandangnya dengan luka penuh cambukan. Lian Wei merasa miris melihat hewan yang disiksa.
"Hei, apakah lukamu sangat sakit?? " Tanya Lian Wei kepada Kuda.
"Huh, apa peduli mu???. Manusia seperti kalian memang tidak berperasaan" Jawab Kuda dengan bahasa hewan. Tentu saja lian wei mengerti bahasa hewan. Terkejut? Jelas! Entah mengapa dia juga tidak tahu bisa punya kemampuan seperti itu.
"Tentu saja aku peduli padamu, kau tahu aku sangat tidak suka jika ada manusia yang menyiksa hewan seperti itu" Jawab Lian Wei.
Ngikkk....
"Kau bisa mengerti ucapan ku? ah mungkin hanya kebetulan saja. Biar aku coba sekali lagi, siapakah nama mu nona?" Tanya kuda terkejut memastikan
"Tentu saja aku mengerti ucapan mu dan yah nama ku Lian Wei" Jawab Lian Wei.
"Bagaimana bisa kau mengerti bahasa kami? " Tanya Kuda tersebut penasaran.
"Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa punya kemampuan seperti ini. Tapi aku sangat bersyukur bisa mengerti para hewan yang sedang kesakitan, jadi aku bisa membantu mereka" Jawab Lian Wei santai
"Oiya mau kah ikut denganku, kita akan berpetualang bersama dan aku akan memberikanmu selalu buah yang segar bukan rumput seperti ini dan yah telan lah pil ini dulu agar lukamu sembuh" Ajak Lian Wei memberikan pil kepada kuda tersebut.
Awalnya si kuda ragu, tetapi setelah di yakinkan oleh Lian Wei akhirnya si kuda tersebut menelan pil yang diberikan oleh Lian wei, Dan seketika luka-luka hasil cambukan tersebut langsung sembuh tak berbekas lagi.
"Wah, ini hebat pil apa yang kau berikan kepadaku nona? bahkan perih yang kurasa tadi seketika hilang, " Tanya Kuda tersebut antusias.
"Itu namanya pil penyembuhan tingkat tinggi dan aku yang membuatnya " Jawab Lian Wei.
"Nona perkataan mu yang tadi tentang memberikanku buah-buahan yang segar. Apakah betul? apa jaminannya?" Tanya si kuda masih ragu-ragu
"Iya betul, kalau aku berkata bohong. Kau bisa meninggalkan ku" jawab Lian Wei meyakinkan.
"Baiklah aku akan ikut denganmu dan menjadi peliharaan mu " Ujar Si kuda.
"Kau boleh ikut denganku tapi tidak sebagai peliharaan ku tapi sebagai temanku " Ucap Lian Wei, dan sukses membuat Si kuda terharu dan menjadi hangat karena baru kali ini di perlakukan dengan baik.
"Baiklah sekarang aku akan memberimu nama Poci bagaimana? " Tanya Lian Wei.
"Nama yang bagus, ayo mari " Ajak Si kuda sambil menurunkan badannya untuk bisa dinaiki oleh Lian Wei.
Setelah menunggangi si poci akhirnya Lian Wei berjalan ke arah pemilik penjual kuda, pawang kuda, Nuan dan Hanzo yang memperhatikannya sejak tadi, dengan tatapan bingungnya.
"Bagaimana bisa nona menjinakkan kuda liar itu hanya dengan beberapa menit, sedangkan kami sudah dua tahun lamanya tapi belum jinak juga, tolong beri tahu kami nona. " Ucap pemilik kuda menatap Lian Wei penuh kagum.
"Mudah saja, jika kalian ingin menjinakkan kuda jangan pakai kekerasan, karena kuda juga punya perasaan" jawab Lian Wei enteng.
"Baiklah saya akan mencoba saran nona, terima kasih nona" Ucap Pemilik Kuda.
"Jadi berapa harga kuda ini? " Tanya Lian Wei sambil menunjuk kuda yang di pegang oleh hanzo.
"Nona cukup membayar kami, 5 koin emas saja nona. " jawab Pemilik kuda.
"Baiklah, hanzo berikan koin emasnya!! " Ucap Lian Wei.
"Baik Weiwei"
Setelah transaksi jual beli kuda, akhirnya Lian Wei dan kawan kawan berangkat ke tempat selanjutnya yaitu Kerajaan Shao.
TBC
HAY PARA READERS TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR DI NOVEL KU YANG RECEH INI.
JANGAN LUPA LIKE, COMENT, RATE DAN VOTE YAH.