NovelToon NovelToon
Madu Dari Istriku

Madu Dari Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Nikah Kontrak / Kaya Raya
Popularitas:77.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Asyifa rela jadi adik madu dari Naura, wanita cantik yang bersosialita tinggi demi pendidikan yang layak untuk kedua adiknya. Hanya saja, Adrian menolak ide gila dari Naura. Jangankan menyentuh Asyifa, Adrian malah tidak mau menemui Asyifa selama enam bulan setelah menikahinya secara siri menjadi istri kedua. Lantas, mampukah Asyifa menyadarkan Adrian bahwa keduanya adalah korban dari perjanjian egois Naura, sang istri pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam - Apa Mau Saya Sentuh Sekarang?

Cletak!

Adrian menjentikkan jarinya ke kening Asyifa yang melongo karena mendengar dirinya akan menambahkan uang belanja Asyifa.

“Awwh ... Bapak!” ringis Asyifa dengan mengusap keningnya.

“Lagian kamu melongo begitu?” ucap Adrian.

“Ya habisnya uang yang tiga bulan saja masih utuh, ngapain bapak ngasih tambahan uang lagi? Mubazir lho pak?” jawab Asyifa.

“Aku tidak suka dibantah, Asyifa! Mau tidak mau kamu harus menerima uang tambahan dari saya, dan mulai sekarang belilah baju yang layak pakai, sepatu, tas, make-up, parfum, dan lainnya! Jangan sampai kosong lagi ini meja rias!” tegas Adrian.

“Memang pakaian saya tidak layak pakai, Pak?” tanya Asyifa polos dan meneliti pakaian yang ia gunakan. Menurutnya sudah sangat layak pakai, bahkan itu adalah pakaian yang lumayan mahal harganya menurut Asyifa. “Ini sudah mahal lho, Pak? Saya beli di toko depan sana dekat sama Pasar itu, harganya sudah mahal sekali,” imbuhnya.

“Mahal? Berapa, Asyifa?” tanya Adrian yang tidak yakin pakaian yang Istri Keduanya pakai itu harganya mahal.

“Du—dua ratus ribu, Pak. Mahal, kan? Saya biasa beli harga lima puluh ribu saja di pasar?” jawabnya polos.

Adrian memijit keningnya, lalu membuang napasnya dengan kasar, berpikir kenapa masih ada perempuan seirit Asyifa di zaman milenial ini. Jarang sekali Adrian menemukan perempuan yang apa adanya, tidak neko-neko. Bahkan baju dua ratus ribu saja dibilangnya sudah mahal. Padahal bagi seorang Adrian dan Naura untuk membeli satu setel baju saja sudah habis jutaan bahkan puluhan juta.

“Ya sudah biar saya yang belikan pakaian kamu! Kalau nanti dikasih uang pasti belinya di toko pasar lagi!” ujar Adrian gemas. Apalagi melihat wajah Asyifa yang polos.

“Memangnya harus beli di mana, Pak? Mall atau butik begitu? Haduh ... sayang uangnya, Pak. Dua ratus ribu saja sudah mahal sekali, Pak,” ucapnya.

“Jangan membantah, Asyifa!” tegasnya. “Saya mau mandi, gerah bicara sama kamu!” tukasnya.

Asyifa mengangguk, lalu dia meninggalkan kamarnya, dan segera ke dapur menyiapkan sayuran untuk ia masak, untuk makan siang nanti.

^^^

Masih pukul sembilan pagi, pekerjaan Asyifa sudah selesai semua, menyiapkan sayuran untuk ia masak nanti siang juga sudah selesai. Sebelum memulai masak, ia istirahat sejenak sambil menonton acara Infotainment di Televisi. Santai sejenak sambil menikmati keripik singkong yang ia beli kemarin di toko sebelah, juga ada kue kering yang ia buat kemarin.

Sementara Adrian masih berdiri di depan cermin setelah mandi. Badannya yang kekar, dada yang bidang, perutnya kotak-kotak bak roti sobek, terpampang jelas di pantulan cermin. Segera Adrian ambil kaos yang Asyifa siapkan tadi, dan memakai nya. Untung saja Adrian memakai celana pendek. 

“Ironis sekali, seorang CEO yang katanya terkenal tegas, angkuh, dingin, sekarang pakai kaos pink, gambarnya Hello Kitty pula? Sudah nikmati saja, Adrian. Hari ini itung-itung kamu kenalan dengan Asyifa, pendekatan gitu sama istri kedua,” rutuk Adrian sambil melihat dirinya di cermin.

**

Brugh sreet!

Adrian tiba-tiba duduk di sebelah Asyifa dan mengambil toples yang sedang dipegang oleh Asyifa.

“Bapak? Ngagetin saja ih!” ucap Asyifa sedikit terjingkat.

“Lagian serius sekali nonton televisinya? Acara apa sih?” tanya Adrian.

“Biasa, acara gosip, Pak,” jawab Asyifa.

Asyifa beralih memandangi Adrian yang memakai kaosnya, berwarna pink dan bergambar Hello Kitty, Adrian hanya memakai kaos dan celana pendek saja, karena baju dan celananya baru saja dicuci Asyifa. Terlihat jelas Asyifa menyembunyikan tawa di wajahnya. Asyifa memang ingin tertawa,  tapi ia tahan, takut suaminya malah marah.

“Kenapa lihat saya begitu, Fa?” tanya Adrian.

“Bapak lucu sekali, pakai pink terlihat menggemaskan,” jawab Asyifa jujur dan tawanya meledak.

“Ketawamu kayak kuntilanak, Fa!” tukasnya geram.

“Habis lucu dan menggemaskan bapak ini? Pinky boy!” ucapnya dengan gelak tawa.

Bisa-bisanya Asyifa tertawa terbahak melihat suaminya memakai kaos pink bergambar hello kitty. Yang Adrian tahu Asyifa gadis pendiam, ternyata dia tidak terlalu pendiam, dan bisa tertawa terpingkal seperti itu di depannya.

“Kamu gemas dengan saya? Kalau gemas sini dekat dengan saya,” ucap Adrian dengan menarik tangan Asyifa.

“Ih enggak, Pak. Bukan begitu. Jangan begini, Pak,” ucap Asyifa gugup.

“Memang kenapa? Saya kan suami kamu?” ujar Adrian.

“I—iya, tapi kan tidak begitu juga, Pak?” ucap Asyifa gugup.

Asyifa sedikit menggeser tubuhnya, menjauh dari Adrian, karena takut Adrian macam-macam. Padahal enam bulan dia menunggu Adrian supaya memberikan hak batinnya, akan tetapi setelah didekati Adrian, dia tidak keruan rasanya, Asyifa malah canggung dan ketakutan. Apalagi dia belum pernah merasakan sedekat itu dengan laki-laki.

“Fa, kamu kenapa mau disuruh Naura jadi istri kedua? Kamu masih muda lho?” tanya Adrian.

“Kan bapak sudah tahu alasannya? Kenapa bapak tanya lagi?” jawab Asyifa.

“Karena ekonomi?”

“Iya itu lebih tepatnya, Pak,” jawabnya.

Adrian melirik Asyifa yang masih fokus dengan acara televisi yang ditontonnya. Entah kenapa selama enam bulan baru ketemu lagi dengan Asyifa, pagi ini dia merasa sudah begitu akrab dengan Asyifa, bahkan Adrian semakin penasaran, ingin mengenal Asyifa lebih jauh lagi.

“Fa?” panggil Adrian.

Asyifa sontak menoleh ke arah suaminya itu. “Iya, kenapa, Pak?” sahutnya.

“Kamu yakin mau melakukannya dengan saya? Kamu tidak tahu saya, saya juga tidak tahu kamu, bahkan saya tidak ada perasaan sama kamu, apa kamu mau disentuh oleh laki-laki yang tidak memiliki perasaan apa pun pada dirimu?” tanya Adrian.

“Saya tahu konsekuensinya, Pak,” ucap Asyifa.

“Bukankah kamu sama saja seperti menjual dirimu, Asyifa?”

“Kalau menjual diri itu kita melakukan tidak ada ikatan, Pak. Saya sudah dinikahi Bapak, meskipun dengan menikah siri,” jawab Asyifa.

“Iya betul. Tapi, nikah siri juga harus dengan Wali yang sah, Asyifa? Bukan seperti kemarin, sewaan Naura semua orangnya. Kita tidak sah kalau melakukan seperti itu. Apa kamu mau, anakmu lahir dengan tidak sah menjadi anak saya? Saya memang ingin anak, saya butuh memiliki keturunan, tapi dari istriku yang sah, bukan istri siri,” ucap Adrian.

Asyifa mengangguk paham apa yang Adrian jelaskan. Asyifa membenarkan ucapan suaminya itu, memang kalau anak hasil pernikahan siri, tidak bisa tercantum di catatan sipil, jadi untuk mendapatkan hak apa pun dari ayahnya juga akan dipersulit. Asyifa semakin memperdalam pikirannya, bagaimana kalau suatu hari nanti Naura hamil? Bagaimana nasib anaknya dengan Adrian nantinya? Pasti akan tersisihkan.

Sejenak mereka diam, hanyut dalam pikirannya masing-masing.

“Ucapan Bapak benar. Kalau anak saya lahir, bukan anak yang sah, terus kalau suatu hari Mbak Naura punya anak dari Bapak, kasihan anak saya,” ucap Asyifa lirih.

“Kamu baru sadar akan hal itu?” ucap Adrian, yang dijawab oleh anggukkan kepala Asyifa.

“Baiklah, sekarang aku butuh bantuanmu. Apa kamu mau membantuku, Asyifa?” tanya Adrian, lagi.

“Bantu apa, Pak? Biar punya anak sekarang? Saya siap kok, Pak,” ucap Asyifa, polos.

Melihat itu, Adrian menggelengkan kepala. Padahal, baru saja gadis itu sadar kalau nanti anaknya lahir bukan anak yang sah di mata hukum.

Sekarang, kok malah nawarin?

“Apa kamu sudah ingin saya sentuh? Disuruh duduk dekatan saya saja malah menjauh?”

Ucapan Adrian membuat Asyifa tersipu. “Jadi, bantuan apa yang harus saya lakukan, Pak?”

"Bantu aku untuk...."

1
afaj
terima kasih autor
afaj
oh senang nya dlm hati kata Adrian wkkwkwkkwkw menang banyak kwkwkwk
Ma Em
Semoga akur terus Naura dan Asyifa padahal kalau didunia nyata mah tdk ada yg akur seperti ini malah seperti anjing dan kucing kalau bertemu madu berantam terus.
Ratih Komala
baca ini jd serasa liat keluarga temenku.

dr ibu pertma anaknya 4 perempuan smua
dr ibu kedua anaknya 2 laki2 smua.
SMP skrang smua anak2 sudah berkeluarga dan mereka tampak akuuur bgt.. sering liburan bareng.

salut si sma yg bisa kaya bgtu,
Yuliana Tunru
adrian siap2 pusing ya istri pada hamil lagi..tp selamat deh rezki
Ma Em
Makanya Asyifa kenapa kamu mau tinggal satu rumah dgn madumu kalau emang kamu sdh tdk kuat tinggal bersama Naura lbh baik pergi bawa anak2 mu jgn ditinggalkan bersama Naura karena skrg Naura sdh ada putranya juga , sebaik baiknya ibu tiri lbh baik tinggal bersama ibu kandungnya sendiri.
Ana: Thor buat lah syifa pergi dri Adrian kenapa, biar dia bahagia bersama kedua anak, aq gak rela asyifa jdi y kedua.
total 1 replies
Ma Em
Enak banget ya jadi Adrian punya dua istri tinggal dirumah yg sama istrinya akur2 tapi walaupun baik istri pertama pada istri kedua lbh baik tinggalnya terpisah daripada tinggal satu rumah namanya sama madu pasti akan ada yg merasa tdk adil mungkin, buktinya skrg Naura blm apa apa sdh merasa iri sama Asyifa
Si Penjahat
suatu saat asyifa akan pergi, nikmati kebersamaan kalian Adrian, biarlah untuk sementara waktu syifa makan hati
Yuliana Tunru
maka x di pisah z krn.pasti rasa cemburu dan tak enakqn itu adq yg pqsti lbh bebas berekpresi krn tak perlu saling jaga hati jujur pqsti qda rasa kesal dan cemburu
Puput Tari
Asif korban knpa maura hrus bhgia jg
Puput Tari
Ksian syifa skrng suaminya lebih dominan sma naura
Ambo Nai
Asyifa kamu masih muda pergi saja yg nama poligami gak akan peradil.
Zahbid Inonk
Adrian mh ga konsisten 😡👊
jdi laki ko serakah ga ada tuh perempuan yg bnr" ikhlas d madu toh rasa nya kaya racun pergi ja lh Asyifa dari pada makin sakit mana ga berdarah itu lebih berbahaya
chiara azmi fauziah
pergi az asyfa bawa anak2mu sekalian krn kamu cuma pelampiasan cari kebahagianmu dan anak2 juga adik2mu
Zahbid Inonk: bener Kaka Asyifa tuh harus nya pergi
total 1 replies
afaj
jgn satu rumah lah
afaj
jgn pergi semua hrs berakhir bahagia
Ma Em
Selamat untuk Adrian , Naura dan Asyifa semoga kalian bertiga bahagia dgn ketiga buah hati dan selalu sehat
Ranita Rani
selamat buat adrian naura n syifa,,
Yuliana Tunru
berbahagia lah adrian dgn 3 ank mu saling cinta dan.menyayangi dgn 2 istri jgn cerai ya biarkan wsktu yg berjln dgn bahagia
Ranita Rani
low bisa akur mending berbaikan dan rujuk q setuju asalkan adrrian bener2 adil dlm bagi waktu utk ke2 istrinya,tp walaupun akur mending tetep pisah rumah biar gk da selisih diantara ke2nya,,, thor jgn bikin asyifa mati y,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!