Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Bab selanjutnya siapin amplop ye maak😁😁
"Apa kau bilang? Lepaskan? Kau adalah tawanan kamarku sudah seharusnya aku melakukan ini dari jauh-jauh hari! Lahirkan keturunan untukku gadis sial!" kata Tuan Lan.
Tuan Lan terus menerus menci umi leher jenjang Larisha dengan lahap sembari kedua tangannya terus mengolah kedua buah melon besar milik Larisha. Larisha tak menyerah begitu saja, dia terus berusaha melepaskan diri dari jeratan Tuan Lan.
"Aku tidak boleh kalah oleh laki-laki mabuk ini! Dia pasti tidak sekuat seperti biasanya saat sedang mabuk, aku harus bisa melepaskan diri." Batin Larisha.
Saat Tuan Lan sedang fokus menikmati leher jenjangnya setiap inci, Larisha pun mencengkram kedua bola junior milik Tuan Lan, hingga membuat Tuan Lan menjerit linu.
"Aaaa, gadis sialan apa yang kau lakukan pada kedua bola junior ku?" teriak Tuan Lan yang akhirnya melepaskan tubuh Larisha.
Larisha melihat sekelilingnya untuk mencari sesuatu benda yang bisa dia gunakan agar memukul mundur Tuan Lan. Dilihatnya sebuah wajan didekat kompor tanam di dapur tersebut. Larisha buru-buru mengambil wajan itu, disusul Tuan Lan yang meskipun masih merasa linu diarea juniornya akibat dicengkeram oleh Larisha namun kekeh untuk kembali menjerat Larisha kedalam pelukannya.
"Kau pikir bisa lepas dariku gadis sialan!" Gumam Tuan Lan.
Punggg,,,,,,
Larisha memukulkan wajan itu tepat di kepala Tuan Lan, yang akhirnya membuat Tuan Lan merasa pusing lalu jatuh pingsan ke lantai. Dengan keadaan Tuan Lan yang sudah mabuk berat dan kelelahan mengejar Larisha, tentunya rasa pusing dikepala Tuan Lan membuatnya tidak sadarkan diri.
"Rasakan itu tua bangka liar!" Umpat Larisha, kemudian Larisha pergi menuju kamar dilantai dua meninggalkan Tuan Lan begitu saja dilantai dapur.
Saat sampai didalam kamar! Larisha bersenandung ria karena berhasil bebas dari has ratt Tuan Lan kali ini. Larisha yang sudah cukup mengantuk, akhirnya tidur nyaman diatas ranjang yang empuk membuatnya langsung terlelap nyenyak.
Malam itu Tuan Lan tertidur dilantai dapur tanpa beralaskan apapun hingga pagi harinya.
"Ya ampun! Tuan, Tuan, bangun kenapa anda tidur di dapur Tuan?" teriak seorang pelayan yang kaget melihat Tuan Lan yang masih tertidur.
"Hah, ini kenapa bisa Tuan Lan tidur disini?" tanya seorang pelayan lainnya.
Hal itu menggemparkan seisi mansion hingga para anak buah Tuan Lan datang mengerumuni Tuan Lan, Tuan Lan pun terbangun setelah mendengar suara ramai-ramai, ketika Tuan Lan membuka kedua matanya! Dia heran kenapa pelayan-pelayan dan para anak buahnya mengerumuninya seperti ini.
"Kalian!!! Apa yang kalian lakukan di kamar ku? Apa kalian mau aku pecat?" bentak Tuan Lan.
"Ta-tapi Tuan, ini bukan kamar anda! Ini dapur," ujar seorang pelayan.
"Iya Tuan, kami sangat khawatir karena Tuan tidur di dapur seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya seorang anak buahnya.
Tuan Lan langsung celingak-celinguk ke sekelilingnya, dan benar apa yang dikatakan oleh pelayan dan anak buahnya bahwa dia tertidur di dapur. Tuan Lan segera bangun, namun kepala dan kedua bola juniornya masih ngilu.
"Aw," ringis Tuan Lan sambil memegangi kepalanya.
"Anda tidak apa-apa Tuan?" tanya anak buahnya.
"Sudahlah, aku tidak apa-apa! Aku akan mandi," kata Tuan Lan.
Tuan Lan pergi begitu saja meninggalkan para anak buah dan pelayan yang masih kebingungan dengan keadaan Tuan Lan. Akibat mabuk semalam itu, Tuan Lan sama sekali tidak bisa mengingat kejadian saat dirinya mengejar Larisha, bahkan saat Larisha dengan senang hatinya memukul kepalanya dengan sebuah wajan sekeras mungkin, dan juga mencengkram kedua buah bola juniornya hingga Tuan Lan merasakan linu sampai saat ini.
Klek,
Tuan Lan membuka pintu kamarnya, dan pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah, Larisha tengah tidur pulas padahal hari sudah siang.
"Larisha! teriak Tuan Lan.
"Hah, ampun-ampun Tuan!" kata Larisha yang kaget dengan teriakan tiba-tiba Tuan Lan sehingga dirinya terbangun.
Larisha buru-buru turun dari atas ranjang, menghadap Tuan Lan.
"Apa kau itu seorang ratu di mansion ini? Kau pikir kau siapa? Bisa tidur nyenyak di kamar ku! Dengar Larisha kau itu hanya tawanan kamar Tuan Lan, bisa-bisanya kau tidur pulas seperti itu!" kecam Tuan Lan.
"Iya Tuan aku janji tidak akan mengulanginya lagi!" kata Larisha.
Larisha pun heran kenapa Tuan Lan tidak ngamuk perihal kepalanya yang dia timpuk menggunakan wajan, Larisha berpikir Tuan Lan pasti tidak mengingat kejadian saat dia mabuk, Larisha pun tersenyum senang.
"Apa kau baru saja tersenyum Larisha?" tanya Tuan Lan.
"Ah tidak Tuan, aku hanya tersenyum untuk menyambut pagi harimu yang cerah ini Tuan! Kalau begitu aku akan siapkan air untuk mu mandi Tuan!" kata Larisha.
"Baiklah, cepat jangan lelet!" kata Tuan Lan sambil masih meringis kepalanya yang sakit.
Setelah selesai mandi, Tuan Lan dijemput oleh Tan untuk mengurusi pekerjaannya! Jadi sementara Tuan Lan mengurusi pekerjaannya, Larisha diizinkan oleh Tuan Lan untuk menemani Laluna di rumah sakit, tibalah Larisha di rumah sakit.
"Kakak, kau baik-baik saja kan?" tanya Laluna.
"Tentu, aku baik-baik saja! Kamu tidak perlu khawatir Luna, bagaimana apa kemoterapinya sangat sakit?" tanya Larisha.
"Tidak kak, hanya saja aku tidak mau menyisir rambutku lagi!" kata Laluna sambil berkaca-kaca menahan agar air matanya tidak tumpah dan membuat khawatir Larisha.
"Kalau begitu biar kakak yang menyisir rambutmu!" kata Larisha lalu beranjak mengambil sisir untuk mulai menyisir rambut Laluna.
Betapa pilunya Larisha, saat dirinya mulai menyisir rambut Laluna! Rambut Laluna rontok sangat banyak, padahal baru beberapa kali saja Laluna melakukan kemoterapi, tidak bisa Larisha bayangkan bila seterusnya Laluna melakukan kemoterapi mungkin rambut Laluna akan habis.
Tangis Larisha pecah memikirkan belum juga ada pendonor untuk Laluna, sambil terus menyisir rambut Laluna dengan lembut, Larisha mengumpulkan rambut-rambut Laluna yang rontok begitu banyak. Tangis Larisha pecah tidak kuasa menyaksikan penyakit adiknya yang kian hari kian menggerogoti tubuhnya.
Hiks.
Hiks.
Hiks.
"Kak, tidak usah menangis! Jika aku pergi pun, aku akan kembali berkumpul dengan Ayah dan Ibu di surga," kata Laluna.
"Jangan pernah bicara seperti itu! Kakak janji akan menemukan pendonor itu untuk kamu! Kakak janji Luna," kata Larisha.
Sore harinya, Tuan Lan sudah menyelesaikan beberapa pekerjaannya bersama Tan, mereka menuju rumah sakit untuk melihat Laluna dan menjemput Larisha pulang ke mansion.
"Tan, bagaimana di mansion? Apa pernikahan ku malam ini dengan Larisha sudah kau siapkan?" tanya Tuan Lan.
"Sudah Tuan! Tapi Tuan, apa tidak sebaiknya kita tunda pernikahan ini sampai adiknya menemukan pendonor dan keadaannya membaik?" tanya Tan.
"Tan, kau sendiri yang bilang tetangganya sudah melaporkan hilangnya Larisha pada polisi, kau tau kita musuh bebuyutan polisi disana, aku tidak mau hal sepele seperti ini membuat polisi semakin mengendus bisnis-bisnis ilegal kita!" kata Tuan Lan.
❤️❤️❤️❤️
Tan lelet banget siapin pernikahan Tuan Lan sama Larisha, engga tau apa Tuan Lan lagi kejar tayang, udah diujung ga tahan kalau deket-deket Larisha, bawaannya pengen nganu aja🤭😂