Dalam waktu dekat, umat manusia telah mengembangkan teknologi canggih yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan antar bintang. Misi perurkan dengan harapan menemukan planet yang layak huni. Namun, saat kru tiba setelah bertahun-tahun dalam cryosleep, mereka menemukan sinyal misterius dari peradaban asing, mengubah misi eksplorasi ini menjadi perjuangan bertahan hidup dan penemuan besar yang bisa mengubah nasib umat manusia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Ramadhan Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Bab 30: Kekuatan yang Tak Terduga
Setelah berhasil melarikan diri dari kehampaan yang ditinggalkan oleh ledakan gerbang, tim Elena mendarat di sebuah tempat yang tidak mereka kenali. Kapsul mereka tampaknya membawa mereka jauh dari medan pertempuran, namun saat mereka melangkah keluar, suasana di sekitar sangat berbeda. Alam semesta di sini terasa lebih tenang, meskipun energi di udara masih bergetar dari pertempuran sebelumnya.
“Elena, kita di mana?” tanya Mark, menatap ke sekeliling dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka berada di sebuah planet yang tampaknya subur, dipenuhi dengan vegetasi aneh dan cahaya yang lembut. Langitnya cerah, dengan dua matahari yang bersinar bersamaan.
“Kita mungkin berada di dimensi lain,” kata Elena, mencoba memindai area sekitar dengan alat pemindai. “Tetapi sepertinya energi di sini lebih stabil dibandingkan dengan yang kita tinggalkan.”
Samuel melangkah lebih dekat ke sebuah pohon aneh yang berkilauan. “Kita harus berhati-hati. Kita tidak tahu apa yang bisa ada di tempat ini.”
Kara meraih senjatanya, berusaha tetap waspada. “Tapi kita tidak bisa berlama-lama. Kita harus kembali ke Penjaga Dimensi dan memberi tahu dia tentang apa yang terjadi.”
Ketika mereka bergerak lebih jauh, Elena merasakan sebuah getaran aneh di dalam dadanya. Ada sesuatu yang menariknya untuk bergerak lebih dalam ke planet ini. “Kita harus menjelajahi sedikit. Mungkin kita bisa menemukan sesuatu yang berguna untuk membantu kita melawan ancaman yang lebih besar.”
Mark setuju, dan mereka mulai berjalan, menyusuri jalan setapak yang dipenuhi dengan tanaman yang tidak dikenali. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke hutan, dan Elena merasakan koneksi yang semakin kuat dengan energi di sekitar. Seolah-olah tempat ini menyambut mereka.
Setelah berjalan beberapa saat, mereka tiba di sebuah area yang lebih terbuka, dikelilingi oleh pepohonan tinggi. Di tengahnya, ada sebuah struktur besar yang terbuat dari cahaya dan energi. Tidak seperti apa pun yang pernah mereka lihat sebelumnya, tampaknya itu adalah semacam portal atau tempat yang memiliki tujuan tertentu.
“Apakah itu?” tanya Kara, terpesona oleh keindahan struktur itu.
“Rasa-rasanya seperti... pusat energi,” jawab Samuel, memandangi dengan kagum. “Aku bisa merasakan getaran yang sangat kuat di dalamnya.”
Elena melangkah lebih dekat, merasa panggilan yang kuat dari dalam. “Kita perlu memeriksanya. Mungkin di sini kita bisa menemukan cara untuk memperkuat diri kita melawan musuh yang akan datang.”
Saat mereka mendekat, struktur itu mulai bersinar lebih terang, dan suara lembut, seolah-olah dipenuhi dengan kebijaksanaan, terdengar di telinga mereka. “Selamat datang, para pelindung. Aku adalah Pusat Energi Dimensi. Kalian telah berjuang dengan keberanian, dan kini saatnya untuk menerima pengetahuan yang akan membantu kalian.”
“Mendapatkan pengetahuan?” tanya Elena, masih terpesona oleh kehadiran itu. “Bagaimana kita bisa membantu melawan entitas yang mengancam dimensi kami?”
“Dengan pengetahuan dan kekuatan yang telah terkumpul di sini, kalian dapat memperoleh kemampuan untuk melawan ancaman yang lebih besar,” jawab Pusat Energi. “Tetapi kalian harus bersedia untuk menjalani ujian yang akan menguji ketahanan dan keberanian kalian.”
Mark menatap Elena, lalu mengangguk. “Kita tidak punya pilihan lain. Kita harus melakukannya.”
Elena berbalik ke arah timnya. “Setuju. Jika kita bisa mendapatkan kekuatan baru, kita akan lebih siap untuk melawan musuh. Kita tidak bisa menyerah sekarang.”
Pusat Energi mulai memancarkan cahaya yang semakin terang, mengelilingi mereka dengan aura hangat. “Siapkan diri kalian. Ujian akan dimulai.”
---
Seketika, Elena merasakan dorongan kuat, dan sebelum mereka menyadari apa yang terjadi, dunia di sekitar mereka berubah. Mereka tidak lagi berada di hutan yang indah ini, tetapi di sebuah arena yang luas dan misterius, dikelilingi oleh dinding energi yang berkilau. Suara gong bergema, dan tantangan pertama mereka pun dimulai.
Di depan mereka, muncul sosok-sosok yang menyerupai makhluk yang pernah mereka hadapi di gerbang. Namun, kali ini, makhluk-makhluk itu jauh lebih kuat dan lebih besar. Masing-masing tampak siap untuk menyerang.
“Siap-siap!” teriak Mark, mengambil posisi. “Kita harus bekerja sama!”
Elena merasakan adrenaline mengalir melalui tubuhnya. “Bersiaplah, tim! Ini adalah ujian pertama kita!”
Makhluk-makhluk itu menyerang dengan cepat, menghujani mereka dengan serangan yang bertenaga. Elena dengan cepat menghindar, berusaha mengatur strategi. “Mark, fokus pada yang paling besar! Kara, coba cari celah di pertahanan mereka!”
Dengan kecepatan dan ketepatan, tim Elena mulai melawan, setiap serangan memanfaatkan kekuatan mereka dan melindungi satu sama lain. Kara berhasil menemukan titik lemah pada salah satu makhluk dan mengarahkan serangannya ke sana.
“Sekarang!” teriak Kara, memberikan sinyal kepada Samuel dan Mark.
Mereka menyerang bersamaan, memanfaatkan momen itu untuk melumpuhkan makhluk tersebut. Namun, makhluk yang tersisa tidak akan membiarkan mereka bebas begitu saja. Mereka menyerang dengan lebih brutal, dan tim Elena merasakan tekanan semakin berat.
“Tidak! Kita tidak bisa menyerah!” kata Elena, berusaha membangkitkan semangat timnya. “Ingat tujuan kita!”
Dengan semangat baru, mereka bersatu kembali, menggunakan taktik yang lebih terorganisir. Mereka beradaptasi dengan gerakan makhluk-makhluk itu, mencoba memanfaatkan kesalahan mereka.
Setelah perjuangan yang melelahkan, tim Elena berhasil mengalahkan makhluk-makhluk tersebut, merasakan beban yang terangkat dari bahu mereka. Namun, mereka tahu ini hanya awal dari serangkaian tantangan yang akan datang.
“Ini baru ujian pertama,” kata Samuel, mengatur napas. “Kita harus tetap siap.”
Begitu mereka bersiap-siap untuk tantangan berikutnya, Pusat Energi muncul di tengah arena. “Kalian telah menunjukkan keberanian dan keterampilan yang luar biasa. Namun, ujian ini belum selesai. Kekuatan yang lebih besar menanti kalian.”
“Apa yang harus kami lakukan selanjutnya?” tanya Elena.
“Sekarang, kalian harus mengatasi ketakutan dan keraguan yang ada dalam diri kalian,” jawab Pusat Energi. “Hanya dengan melawan ketakutan itu, kalian dapat memperoleh kekuatan sejati.”
---
Di saat yang sama, mereka merasakan gelombang energi yang kuat menerpa mereka, dan arena itu mulai bergetar. Mereka tidak hanya melawan makhluk luar, tetapi juga melawan ketakutan dalam diri mereka. Elena merasa semangatnya diuji. Ketakutan akan kegagalan, kehilangan teman-temannya, dan ancaman yang akan datang mengisi pikirannya.
Namun, dia tidak sendirian. Melihat Mark, Kara, dan Samuel berjuang dengan semangat yang sama, Elena menemukan kekuatan baru. “Kita bisa melakukannya,” katanya dengan tegas. “Kita tidak akan menyerah!”
Ketika makhluk-makhluk berikutnya muncul, mereka tidak hanya melawan musuh fisik, tetapi juga mengatasi bayangan ketakutan yang menghantui mereka. Melalui kerjasama dan dukungan satu sama lain, mereka berjuang dengan semangat yang tak tergoyahkan.
Akhirnya, setelah perjuangan yang melelahkan, mereka berhasil mengalahkan tantangan kedua. Saat arena bergetar, cahaya terang mengelilingi mereka, dan suara Pusat Energi bergema di telinga mereka. “Kalian telah melewati ujian ketahanan dan keberanian. Kini, kekuatan sejati kalian akan terungkap.”
Mereka merasakan aliran energi yang luar biasa mengalir melalui tubuh mereka, memberikan mereka kemampuan baru dan kekuatan yang tak terbayangkan. Setiap anggota tim merasa terhubung satu sama lain, seolah-olah mereka adalah satu kesatuan yang kuat.