Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyusup
"Jadi kamu beneran sudah jadi istri tuan Edward,An?" tanya bik Sum dan diangguki Anya pelan
"Maaf aku harus memanggil mu nyonya sekarang An"
"Jangan bi, panggil Anya saja,aku sudah nyaman dengan panggilan itu" tolak Anya cepat
"Tapi-"
"Aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan diri ku saat ini,Aku tidak mengenal tuan Edward tapi dia justru menikahi ku bik,jujur aku takut"
"Pasti Tuan Edward sudah mengawasi mu sebelum nya, tidak mungkin dia menikahi mu mendadak begini,apa kamu punya kekasih?" tanya Bik Sum dan diangguki Anya pelan, meskipun mereka sudah putus tapi Anya masih menganggap Arga kekasih ny.
"Bersikap baik lah pada tuan Edward jika kamu tidak ingin berakhir mati sia-sia An" ingat Bik Sum membuat Anya sedikit ngeri.
"Bik apa ada buah di kulkas,aku sedang tak berselera untuk makan"
"Ada,biar bibi ambilkan untuk mu"
"Tidak usah bik,aku bisa sendiri,bibi duduk saja di sini"
"An,jangan mempersulit bibi kamu sudah menjadi nyonya di rumah ini jika tuan Edward tau bisa habis bibi"
"Bik,aku sudah menganggap bibi seperti ibu ku sendiri jangan membuat aku merasa berdosa pada bibi,aku bisa melakukan nya sendiri ini hanya hal kecil jadi bibi tidak perlu turun tangan"
"Tapi-"
"Jika sedang ada Edward bibi bisa memperlakukan ku seperti nyonya tapi jika tidak anggap saja aku seperti anak bibi" ucap Anya dan diangguki bik Sum sambil tersenyum kecil, mungkin ini yang membuat tuan nya menyukai Anya,dia perempuan rendah hati,bisa saja dia memanfaatkan posisi nya saat ini sebagai nyonya tapi itu tak di lakukan Anya,dia justru nyaman sebagai pembantu di rumah itu.
****
"Bos seperti nya ada yang ingin menjebak kita" lapor Asisten Joo
"Dari mana kau tau?"
"Mark menyampaikan kalau hari ini akan ada razia minuman keras, tidak biasanya mendadak begini bos"
"Lalu?"
"Ryu sedang jalan menuju Jakarta bos membawa minuman keras yang kita minta tempo hari"
"Kau sudah hubungi Ryu?"tanya Edward khawatir
"Sudah,dari semalam Mark sudah mengabari ku dan aku langsung minta Ryu untuk bersembunyi terlebih dahulu"
"Kenapa kau tidak mengatakan pada ku semalam?" tanya Edward
"Aku takut mengganggu pengantin baru bos"jawab Asisten Joo
"Jika terjadi sesuatu dengan usaha ku apa kau mau bertanggung jawab?"
"Tapi aku sudah langsung mengabari Ryu bos dan seperti nya dia sekarang sedang bersembunyi di markas kita"
"Bagus, jangan sampai lengah aku tidak mau mengalami kerugian sedikit pun,kau cari tau siapa orang yang sudah menjebak kita,bukan nya kemarin aman-aman saja"
"Iya bos, seperti nya ada penyusup yang sengaja masuk"
"Jangan sampai lengah,kau cari sampai dapat,jika sudah berhasil jangan beri ampun"
"Siap bos"ujar Joo patuh
Edward memainkan ponsel nya,dia bingung ingin menghubungi Anya tapi istri nya itu tidak punya ponsel.
"Joo kau belikan ponsel keluaran terbaru beserta nomer nya dan bawa ke rumah malam nanti"
"Buat apa bos?"
"Jangan terlalu banyak tanya Joo lakukan apa yang aku minta" tegas Edward membuat Joo terdiam.
****
"Apa kau tidak bisa mengurung kan niat mu untuk pindah Nit" bujuk Bu Wati
"Ibu tau bukan alasan ku untuk pindah, mungkin rumah tangga ibu selama ini selalu bertengkar dengan bapak karena aku bu"
"Tak ada alasan buat ku bertahan di rumah ini bu secara dia bukan ayah kandung ku jadi apa yang harus aku pertimbangkan"
"Nit,dia yang sudah membesar kan mu, jangan keras kepala begitu nak bagaimana pun juga bapak mu yang berjuang untuk rumah tangga ini"
"Berjuang untuk menghancurkan nya" ketus Anita
"Nitaa!" bentak bu Wati kesal dengan ucapan sang anak
"Terserah ibu mau bilang apa yang jelas aku dan mas Arga akan pindah dari rumah ini bu" ujar Anita lalu segera meninggalkan bu Wati sendiri.