NovelToon NovelToon
ISTRI YANG TERTUKAR

ISTRI YANG TERTUKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

Sepasang Suami Istri Alan dan Anna yang awal nya Harmonis seketika berubah menjadi tidak harmonis, karena mereka berdua berbeda komitmen, Alan yang sejak awal ingin memiliki anak tapi berbading terbalik dengan Anna yang ingin Fokus dulu di karir, sehingga ini menjadi titik awal kehancuran pernikahan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka yang Menganga

Matahari pagi menyusup melalui sela-sela tirai kamar Anna, menerangi ruangan yang penuh dengan kenangan. Anna duduk di tepi ranjang, memegang bingkai foto pernikahannya dengan Alan. Senyumnya di foto itu begitu lebar, penuh kebahagiaan. Namun kini, senyuman itu terasa begitu asing baginya.

Alan telah menunjukkan usaha nyata untuk memperbaiki hubungan mereka. Namun, luka di hati Anna masih menganga. Setiap kali ia mencoba membuka diri, kenangan tentang kekerasan dan pengkhianatan Alan kembali menyerangnya seperti badai yang tak terduga.

Hari itu, Alan mengajak Anna untuk berjalan-jalan ke taman kota. Dengan langkah ragu, Anna menerima ajakan itu. Ia tahu bahwa ia tak bisa terus-menerus mengurung diri dalam ketakutan dan keraguan.

---

Di taman, mereka berjalan berdampingan. Suara tawa anak-anak yang bermain di ayunan memenuhi udara. Alan sesekali mencuri pandang ke arah Anna, mencari tanda-tanda apakah wanita itu mulai melembutkan hatinya.

"Anna," Alan memecah keheningan, "aku tahu semua ini tidak mudah untukmu. Aku tahu aku telah menyakiti kamu lebih dari yang bisa aku bayangkan."

Anna mengangguk pelan. "Kamu benar, Alan. Ini tidak mudah. Setiap kali aku melihatmu, aku teringat semua hal yang telah terjadi. Kadang aku berpikir, apakah aku bisa benar-benar melupakan semuanya?"

Alan berhenti berjalan, menatap Anna dengan tatapan yang dalam. "Aku tidak akan pernah meminta kamu melupakan, Anna. Aku hanya berharap kamu bisa memberiku kesempatan untuk menunjukkan bahwa aku telah berubah."

Anna menatap Alan, matanya dipenuhi air mata yang tertahan. "Alan, aku ingin percaya. Aku ingin hubungan ini kembali seperti dulu. Tapi setiap kali aku mencoba, ada suara di dalam kepalaku yang terus mengingatkan bahwa aku pernah begitu hancur karena kamu."

Alan menggenggam tangan Anna, namun wanita itu menarik tangannya dengan lembut. "Aku tidak meminta semuanya berubah dalam sekejap, Anna. Aku hanya ingin kita mencoba. Aku ingin kita mencari jalan untuk memperbaiki apa yang rusak."

---

Malam itu, Anna kembali merenung di apartemennya. Kata-kata Alan terus terngiang di kepalanya. Apakah mungkin untuk memulai kembali dengan seseorang yang telah melukainya begitu dalam?

Pikirannya terganggu oleh suara ketukan di pintu. Ketika ia membuka pintu, ia menemukan Alan berdiri di sana, membawa sebuah kotak kecil.

"Apa ini, Alan?" tanya Anna, bingung.

Alan menyerahkan kotak itu. "Aku menemukan ini di loteng rumah kita. Aku pikir kamu mungkin ingin melihatnya."

Anna membuka kotak itu dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat foto-foto lama mereka, surat-surat cinta yang pernah mereka tulis, dan beberapa benda kecil yang penuh kenangan.

"Ini... semua kenangan kita," gumam Anna, suaranya bergetar.

Alan mengangguk. "Aku tahu kenangan ini tidak cukup untuk menghapus luka yang aku buat. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak pernah melupakan betapa berharganya kamu bagiku."

Air mata mulai mengalir di pipi Anna. Ia menatap Alan, bingung antara rasa sakit dan cinta yang masih ia rasakan.

"Kenapa sekarang, Alan? Kenapa kamu baru menyadari semua ini setelah aku pergi?" tanya Anna dengan suara penuh emosi.

Alan menghela napas dalam. "Karena kehilangan kamu adalah hal terburuk yang pernah terjadi padaku. Ketika kamu pergi, aku baru sadar betapa besar cinta yang aku abaikan. Aku bodoh, Anna. Aku terlambat menyadari, tapi aku tidak ingin menyerah."

---

Malam itu, mereka duduk bersama di ruang tamu Anna, berbicara tentang semua hal yang selama ini tidak pernah mereka bicarakan. Alan membuka dirinya, mengakui kesalahan dan ketakutannya. Anna, meski masih ragu, mulai melihat sisi manusiawi dari Alan yang selama ini ia lupakan.

Namun, meski percakapan itu membawa sedikit kedamaian, Anna tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang. Luka di hatinya tidak akan sembuh hanya dengan kata-kata. Butuh tindakan nyata, waktu, dan kesabaran untuk membangun kembali apa yang telah hancur.

Ketika Alan pergi malam itu, Anna berdiri di jendela, menatap mobilnya yang perlahan menghilang di tikungan jalan. Dalam hatinya, ia berdoa agar cinta mereka yang rapuh bisa bertahan menghadapi badai yang masih mengancam di depan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!