NovelToon NovelToon
Suami Rahasia

Suami Rahasia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Poligami / patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Linda manik

Selalu disakiti dan tidak diperlakukan tidak adil oleh suaminya membuat Ella berniat membalas dendam kepada suami dan madunya.

Ella, wanita mandiri berusia 25 tahun yang merasakan sakit dipoligami. Menjadi istri yang baik, penurut dan juga mandiri tidak membuat sang suami Zico bersyukur memilikinya.

Bagi Zico. Ella hanyalah wanita parasit bagi hubungannya dengan istri kedua. Ella adalah pengganggu.

Tidak seperti Zico. Ella justru tulus menjalani pernikahan poligami itu. Ella berusaha bertahan walau sakit hati yang terus dia terima. Terkesan bodoh memang. Tapi kedatangan seorang pria di kehidupan Ella mengubah semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Ella merasakan dadanya berdebar kencang. Dirinya dan Bima masih bisa dihitung jari bertemu. Selain itu Bima adalah bos kerja yang harus disegani. Tapi pria itu kini memeluk pinggang Ella dengan erat. Ella juga menyadari jika keadaan dirinya yang duduk di pangkuan Bima bukan dosa. Tapi mengingat statusnya, Ella masih berusaha untuk menjaga harga dirinya di hadapan Bima dengan mengingatkan pria itu akan tujuan mereka menikah.

Ella berusaha untuk turun dari pangkuan Bima. Dia tidak menyadari jika gerakannya justru membuatnya Bima menginginkan lebih dari seperti ini. Bima tentu saja tidak ingin melepaskan istrinya. Dia bahkan sudah berhasil mendaratkan bibirnya di bibir Ella.

Ella membulatkan matanya. Dia terkejut menyadari jika daging lembut itu sudah berusaha membuka mulutnya. Dia masih sadar. Semakin dia mendorong tubuh Bima. Bima justru semakin erat mendekap tubuhnya.

"Ini pemaksaan pak," kata Ella sambil berusaha menjauhkan bibirnya dari bibir Bima.

"Tidak akan pemaksaan jika kamu sukarela memberikan hak aku," kata Bima sambil mengendus aroma tubuh Ella.

"Tapi bukan seperti ini pak. Kita...."

Ella belum meneruskan perkataannya, Bima sudah secepat kilat mengangkat tubuhnya dan membaringkan Ella di ranjang. Bima langsung menindih tubuh istrinya kemudian mendaratkan ciuman lagi di bibir Ella. Ella akhirnya tidak bisa menolak. Dia diam dan pasrah diperlakukan oleh Bima tanpa membalas ciuman itu. Gigitan kecil di bibirnya membuat Ella ingin menjerit tapi jeritan itu tertahan karena lidah suaminya sudah berpetualang di rongga mulutnya.

Hingga dimana akhirnya, Ella merasakan tubuhnya juga menginginkan dan menerima sentuhan dari Bima. Dia membalas ciuman itu dengan pengetahuan yang dia miliki. Bima semakin bersemangat dan berpetualang di tubuh istrinya. Hingga benang yang melekat di tubuh bagian atas milik Ella dan Bima terlepas. Mereka saling memberikan sentuhan dengan bibir yang bertautan.

Bima semakin tidak terkendali. Dia dengan cepat berhasil meloloskan benang yang tersisa di tubuh istrinya. Kemudian memberikan sentuhan yang membuat Ella semakin menginginkan lebih dari sekedar sentuhan.

"Pak," kata Ella ketika Bima sudah bersiap ke permainan inti. Tongkat pusaka itu sudah mendarat di landasan tapi ketika Bima hendak mendorongnya. Benda pusaka itu justru terpeleset dan tidak berhasil masuk ke tempat yang semestinya.

"Kamu masih orisinal?" tanya Bima seakan tidak percaya. Ella hanya menganggukkan kepalanya. Bima seperti mendapat rejeki nomplok. Dia berbaring di samping Ella dan memeluk wanita itu dengan erat. Bima kemudian menciumi wajah istrinya pertanda dia sangat senang.

Bima kembali bangkit. Dia kemudian bersiap berlayar dengan Ella.

"Pak," kata Ella lagi sambil menahan sakit. Benda tumpul itu sudah berhasil masuk walau belum terbenam sempurna. Bima kemudian menghentakkan pinggulnya kemudian mencium bibir istrinya dengan rakus. Benda tumpul itu kini sudah terbenam sempurna di tubuh Ella. Ella merasakan tubuhnya seperti terbelah dua. Dan setetes air mata mengalir di pipinya karena merasakan rasa sakit.

Bima dengan perlahan bergerak di atas tubuh istrinya. Rasa sakit itu masih terlihat jelas di wajah Ella. Hingga akhirnya Ella bisa merasakan sakit dan nikmat bergantian. Bima semakin mempercepat gerakan itu seperti ada yang mengejar.

"Pak, sakit."

Ella merintih kesakitan mendapatkan pergerakan kencang di atas tubuhnya.

"Sebentar lagi sayang. Tahan ya," jawab Bima serak dan terus berpacu. Ella menahan sakit itu hingga akhirnya tubuhnya juga ingin mengeluarkan sesuatu. Ella menuruti Instingnya. Dia juga bergerak membalas pergerakan suaminya. Rasa sakit itu terabaikan dengan rasa nikmat.

Suara mengerang kenikmatan bersahutan di kamar itu. Sepasang suami istri itu berlomba mengejar kenikmatan yang mereka ciptakan sendiri. Hingga akhirnya terdengar keduanya melenguh panjang. Dan Bima ambruk di tubuh istrinya.

"Pak, turun. Geli," kata Ella sambil memukul punggung Bima yang masih betah menindih tubuhnya tanpa mencabut tongkat pusaka dari sarangnya. Geli bercampur rasa sakit menyatu di area terlarangnya. Bima terkekeh dan menggulingkan tubuhnya ke samping Ella.

"Sudah berapa tahun kamu menikah dengan Zico?" tanya Bima sambil menggerakkan tubuh Ella supaya tidur menghadap dirinya.

"Dua tahun," jawab Ella. Wajahnya memerah ketika melihat tubuh polos suaminya dan juga tubuh polosnya. Tangannya meraba selimut. Bima membantu Ella untuk menyelimuti tubuh mereka berdua. Bima juga menyembunyikan wajahnya yang terkejut mendengar pernikahan Ella yang sudah 2 tahun.

"Aku ingin bertemu dengannya," kata Bima sambil mendaratkan tangannya di pinggang Ella. Ella berusaha menepis tangan itu. Tapi keinginan Bima tidak bisa dibantah. Bima justru menangkap tangan Ella dan meletakkan tangan tersebut di pinggangnya.

"Untuk apa?" tanya Ella malu malu. Dia tidak berani menatap wajah Bima.

"Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Zico karena sudah menjaga harta paling berharga yang ditakdirkan untuk aku," kata Bima. Dia meraih kepala istrinya dan membenamkan kepala tersebut di dadanya.

"Itu cari mati namanya pak," kata Ella takut. Dia tidak bisa membayangkan jika pernikahannya dengan Bima akan diketahui oleh Zico. Dan berimbas kepada papanya.

"Cari mati?. Dia yang akan mati jika berani menyentuh tubuh ini. Tubuh ini milik Bima dan tidak boleh siapapun menyentuh ini selain aku. Termasuk Zico suami pertamamu yang bodoh itu. Dan aku beri kamu waktu satu bulan untuk segera bercerai dari dia," kata Bima tegas sambil menelusuri tubuh Ella dengan jari telunjuknya.

Ella tertegun mendengar perkataan Zico. Perkataan itu seperti mengisyaratkan jika Zico menyukai dirinya. Ella merasa dirinya berharga karena Zico jelas mengatakan kepemilikan atas tubuhnya. Satu hal yang tidak pernah dia dapatkan dari Zico selama pernikahan mereka. Perlakuan Bima dan Zico atas dirinya sangat jauh berbeda. Bima jelas jelas menginginkan dirinya sedangkan Zico mengabaikan dirinya.

"Pak, aku tidak bisa berjanji akan bercerai dengan Zico dalam satu bulan. Lagi pula apa yang kita lakukan malam ini mungkin hanya sebagai pelengkap dari pernikahan. Kita melakukannya tanpa cinta. Jadi aku tidak bisa menjanjikan apapun kepada bapak selain membantu bapak untuk mencapai tujuan bapak sendiri dan tujuan khusus aku."

"Pelengkap?. Apa maksud kamu Ella?.

"Tadi bapak bilang. Kita melakukan hal ini karena tidak mempermainkan pernikahan. Jadi tujuan pernikahan kita masih sangat jelas."

"Kalau begitu, kita lihat saja nanti. Apa yang menjadi tujuan yang sebenarnya dari pernikahan kita. Besok, aku ingin mendengar cerita pernikahan kamu dengan Zico yang mempermainkan ikatan suci," kata Zico sambil memegang dagu Ella supaya wajah wanita itu berhadapan lurus dengan wajahnya.

"Tidak ada yang perlu di ceritakan pak. Pak, ah jangan. Masih sakit," kata Ella sambil menahan tangan Bima yabg sudah bermain di area terlarangnya.

"Sangat sakit?. Sebentar!. Aku akan mengobatinya," kata Bima sambil menyingkapkan selimut. Tubuh indah itu terpampang jelas di hadapan Bima. Ella berusaha menarik selimut itu kembali. Tapi lagi lagi Bima mencampakkan selimut itu hingga terjatuh ke lantai.

"Pak," kata Ella sambil merapat kedua kakinya dan tangannya berusaha menutup area terlarang itu. Bima sudah memposisikan kepalanya dengan menunduk di tempat tersebut.

"Menurut manusia jaman dulu. Air liur sangat ampuh untuk mengobati hal begini. Ini koyak. Hanya air liur suami yang bisa cepat menyembuhkan ini," kata Bima sambil membentangkan kaki Ella dengan lembut. Karena ini hal pertama bagi Ella. Wanita itu percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Bima. Dia tidak menyadari jika itu hanya alasan Bima untuk memulai ronde kedua. Dan benar saja. Hanya beberapa menit Bima mengobati yang terkoyak itu. Kini keduanya sudah berlayar di lautan cinta.

1
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
kapok karina
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
semoga Ester jodohsama ziko
Rina Arie
Luar biasa
Utit Dewisetyowati
semangat Bimo semoga cepat bisa berjalan
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah akhirnya terbongkar semuanya
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ayo Bimo semangat
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ceraikan saja Karina ciko
YuWie
tiba waktunya kie kapaann
YuWie
maksude piye..menunggu waktu cerai kok yang entah kapan..ini mah bikin emosi yg bacaaa
YuWie
mandiri kok gak dianggap tetep dableg..alasane opo jal
Utit Dewisetyowati
Linna laporkan polisi saja biar kapok
Utit Dewisetyowati
tendang saja si Lina
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah ternyata Litta asisten maya
Utit Dewisetyowati
Ella hebat bisa mempertemukan papa bima d mama bima
Utit Dewisetyowati
semoga bisa ketemu
Utit Dewisetyowati
semoga biang keladinya segera ketemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!