Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BUAH BERY MERAH.
Siyue kembali ke rumah tempat dia dan ketiga temannya tinggal. Ketika sampai di sana ketiganya langsung menyambut kedatangannya.
"Yueyue...kau baik- baik saja kan ...?" tanya Chan Sin sambil menatap tubuh Siyue dari atas sampai bawah.
"Tidak terjadi apapun padaku Chan Sin...mamangnya apa yang akan di perbuat kepala sekola padaku...?" tanya Siyue sambil tersenyum.
"Kepala sekolah sich tidak masalah . tapi tuan Baojang...." kata Chan Sin lagi.
"Apa yang bisa dia lakukan padaku..." jawab Siyue.
" Iys juga sicg...tapi Yueyue...kau hebat , kau hebat bisa mengalahkan Xio Lan yang sombong itu hanya dalam beberapa jurus saja..." kata Chan Sin senang.
"Yueyue...Xio Lan sudah berada di level dasar tingkat tuju, tapi kau mudah mengalahkannya , sebenarnya di level berapa kau sekarang... kenapa kami tidak bisa melihat kekuatanmu...?" tanya Feng Xun yang biasanya tidak banyak bicara.
"Hampir sama dengan Xio Lan.. Hanya saja aku memiliki cambuk sinar ..." jawab Siyue.
"Jadi senjata yang kau pakai tadi namanya cambuk Sinar....?" tanya Chan Sin.
"Hmm..." angguk Siyue .
"Oh ya aku punya sesuatu untuk kalian bertiga..." lanjut Siyue. Dia mengambil tiga botol pil ramuan dari cincin ruangnya.
"Ini untuk kalian bertiga . gunakan saat di butuhkan untuk meningkatkan kultivasi kalian ..." kata Siyue sambil menyerahkan botol giok pada mereka .
"Apa ini...?" tanya Ning Si.
"Kalian lihat sendiri.."jawab Siyue sambil melangkah pergi kearah kamarnya. Mereka bertiga segera membuka tutup botol. Betapa terkejutnya mereka saat melihat isi botol itu. Ternyata di dalam botol terdapat tiga butir pil ramuan pemurni Qi level dua. Mereka terkejut bukan main.
"Yueyue...i..ini...ini untuk kami...?" tanya Chan Sin tergagap saat dia tersadar dari keterkejutannya . Siyue yang sudah berada di depan pintunya berhenti dan menoleh pada mereka .
"Pakailah untuk meningkatkan kultivasi kalian..." jawab Siyue sambil tersenyum. Mendengar jawaban Siyue terlihat kekagetan mereka berganti dengan wajah bahagia.
"Trimakasih Yueyue...!" seru Chan Sin berbahagia. Terlihat keharuan di wajah mereka. Mereka tak pernah menyangka akan mendapatkan pil ramuan pemurni Qi yang sangat sulit didapatkan dan butuh uang banyak untuk membeli . dan sekarang mereka mendapatkannya dengan cuma- cuma dari Siyue. Mereka segera bergegas masuk kedalam kamar untuk meminum pil itu serta berkultivasi. Sedangkan Siyue sendiri sudah masuk kedalam ruang kamarnya.
Baru saja dia masuk, tiba- tiba terdengar suara Xiao Tu .
"Yueyue... cepatlah kau kemari...!" seru Xiao Tu dari ruang dunia Teratai. Mendengar seruan Xiao Tu , Siyue segera pergi.
Sesampainya di Dunia Teratai dia melihat Xiao Tu sedang duduk di depan istana dengan seorang pria tampan. Melihat pria itu Siyue kaget Mengapa ada seorang pria berada di Dunia Teratainya...? .
"Selamat berjumpa tuanku..." ucapnya ramah.
"Siapa kau....?" tanya Siyue dingin .
"hamba Tianfang..." jawab pria itu.
"Pedang langit...?" tanya Siyue tak percaya .
"Hamba tuan..." jawabnya.
"Dia memang pedang langit Siyue.."kata Xiao Tu membenarkan .
"Kok dia bisa jadi manusia...?" tanya Siyue heran .
"hamba memang bisa berubah menjadi manusia jika kekuatan tuanku bertambah..." jawab pemuda itu.
"Oo jadi kau Tianfang...Sejak kapan kau berubah menjadi manusia...?" tanya Siyue .
"Sejak kekuatan Kultivasi anda bertambah .." jawab Tianfang .
"Kalau begitu selamat datang di Dunia Terataiku Tianfang..."kata Yueyue ramah.
"Trimakasih tuanku..." kata Tianfang.
"Yueyue...ada lagi yang akan kutunjukkan padamu..." kata Xiao Tu menyela.
"Apa...?"tanya Siyue.
"Ikutlah denganku.." kata Xiao Tu .
"Baik.. Fang ayo ikut.." ajak Siyue.
"Baik tuan..." jawab Tianfang.
"Jangan memanggilku tuan... panggil aku Yueyue..." kata Siyue.
"Baik Yueyue..." jawab Tianfang. Mereka mengikuti Xiao Tu yang sudah berjalan lebih dahulu. Mereka masuk kedalam istana .
" Xiao Tu...sebenarnya ada apa..?" tanya Siyue ketika mereka sudah berada di dalam istana.
"Lihat...pintu kamar kedua telah terbuka...!" seru Xiao Tu gembira.
"Apaa...terbuka...!" seru Siyue dengan wajah kaget dan bahagia. Dia segera berlari kearah ruang kamar yang terlihat sudah terbuka sedikit itu . perlahan Siyue membuka pintu kamar itu. Saat pintu terbuka sepenuhnya, betapa terkejutnya Siyue melihat isi kamar. Betapa tidak, berpuluh senjata berada di dalam kamar, mulai dari pedang , samurai, panah, tombak sampai bermacam belati berada di dalam kamar itu . dan lebih kaget lagi. Di dalam kamar itu juga ada senjata sejenis granat seperti di jaman modern. Juga ada peralatan untuk menempa senjata.
"Ya Dewa...darimana semua senjata ini Xiao Tu...!" seru Siyue takjub .
"Semua senjata itu milik tuan sebelum dirimu Yueyue..." jawab Xiao Tu.
"Ya ampuun... Semuanya senjata langkah...!" seru Siyue gembira.
"Semua artefak yang di cari orang Yueyue..." terang Xiao Tu lagi.
"Kau bisa mengambil salah satu untuk senjata andalanmu selain pedang langit Yueyue..." lanjut Xiao Tu .
"Apakah aku bileh mengambil salah satu dari mereka...?" tanya Siyue.
"Tentu saja boleh Yueyue...semua ini milikmu..." kata Xiao Tu lagi.
"Jadi aku boleh mengambil lebih dari satu senjata dong...?" tanya Siyue.
"Itu terserah kamu...kau si pemilik semua senjata ini..." jawab Xiao Tu lagi.
Siyue pun berjalan mengelilingi isi dari ruang senjata itu. Ruangan itu cukup lebar. Bermacam- macam senjata ada di sana. Satu persatu Siyue melihat senjata yang ada di dalamnya. Dan tiba- tiba dia melihat sebuah belati yang sudah berkarat berada di pojokan ruangan. Dia menyendiri dan berada di bawah , tergeletak begitu saja. Perlahan Siyue mendekati belati itu . Dia lalu mengangkat dan memperhatikannya.
"Ada apa Yueyue...?" tanya Xiao Tu.
" ini , kenapa belati ini ada di sini...?" tanya Siyue sambil memperhatikan belati berkarat di depannya.
"Itu belati Roh Api..." jawab Xiao Tu.
" Lalu kenapa dia berada di sini...?" tanya Siyue lagi.
"Dia suka menyendiri.." jawab Xiao Tu lagi.
Tanpa sengaja sambil berjakan , Siyue melempar belati itu di lantai kembali .
"Aaooo...." terdeng suara jeritan di belakang Siyue.
Saat Siyue membalikkan badan, terlihat seorang anak kecil terduduk di tempat Siyue melempar belati tadi. Dia duduk sambil memegangi pantatnya .
"Kau....kenapa kau lempar aku sesukamu...!" seru anak itu dengan wajah terlihat marah.
"Aku melempar mu...? kapan...?" tanya Siyue tak mengerti .
"Tadi...kau sengaja ya...!" teriaknya marah.
"Memangnya Kau siapa...?" tanya Siyue heran.
"Aku belati yang kau lempar tadi...!" ucapnya dengan mata melotot marah .
"Maksudmu kau belati karatan itu...?" tanya Siyue dengan wajah kaget.
"Iya...kau tadi melemparku dengan sengaja kan...?!" ucapnya semakin marah.
"Dia memang belati yang kau ambil tadi Yueyue.." ucap Xiao Tu sambil tertawa. sedang anak kecil itu menangis sambil memegangi pantatnya .
"Ya ampun. ..kau belati jelek tadi...!" seru Siyue tak percaya.
"Kau menghinaku..? kau jahat, kau belum tahu siapa aku, aku adalah belati Roh api yang sangat terkenal itu...!" teriaknya marah .
"Bagaimana bisa di sebut belati terkenal, jika bentuknya sudaj karatan seperti itu...?" ucap Siyue menahan senyuman.
"Kau ini...aku akan cantik lagi kalau kau mau membuat kontrak denganku...!" serunya sambil cemberut.
"Membuat Kontrak....? mana bisa... bukankah kau belati milikku, kenapa harus melakukan kontrak lagi..?" kata Siyue.
"Teteskan darahmu pada belati itu. darahmu akan mencuci warna belati itu Yueyue..." tiba- tiba Tianfang berbicara. dia yang sejak tadi diam saja , hanya mengikuti di belakang Siyue. kini memberitahukan maksud si kecil itu.
"Kak Fangfang...kau ada di sini juga...!" seru anak kecil itu yang melihat Tiangfang ada di belakang Siyue.
"Cih...kau masih saja cengeng...!" seru Tianfang sambil memandang pria kecil itu dengan Jijik.
"Hey aku tidak cengeng...tadi dia melemparkanku dengan sengaja...!" serunya marah.
"Kalian saling kenal...?" tanya Siyue.
"Tentu saja...dia adalah pedang Tianfang yang selalu bersama burung Zuzaku.. "jawabnya.
"Dan kau anak kecil yang selalu cengeng..." ucap Tianfan datar .
"Aku tidak cengeng... Dia yang menyakitiku..." serunya dengan wajah cemberut .
"Baiklah aku minta maaf, jangan bertengkar lagi . sini aku teteskan darahku di tubuhmu..." kata Siyue sambil mengulurkan tangannya. pria kecil itu berlari kearah Siyue dan segera berubah menjadi belati karat lagi. Siyue segera melukai sedikit jemarinya. dan mengoleskan darahnya kebelati yang ada di tangannya. Saat darah mulai mengalir di atas bilah belati. tiba- tiba belati mengeluarkan cahaya metah seperti api. Cahaya itu membukus belati , setelah beberapa saat kemudian, cahaya memudar dan belati di tangan Siyue berubah menjadi belati yang sangat indah dan mengkilap .
"Waauu...ternyata kau keren juga...! seru Siyue sambil tertawa.
"Tentu saja...itulah wujutku yang sesungguhnya...!" serunya dengan sombong.
"Jangan sombong...aku belum melihat kegunaanmu, jika nanti ternyata kau tidak berguna,..kau akan kukembalikan keruangan ini lagi ..." ucap Yueyue.
"Jangan, jangan...kita sudah melakukan kontrak, aku akan selalu bersamamu, dan aku akan sangat berguna untukmu." ucapnya merayu .
"Lalu siapa namamu...?" tanya Siyue.
"Namaku Huoyan, dan kau harus selalu membawaku ..." jawab belati yang sudah berubah menjadi pria kecil imut lagi .
"Baiklah kau bisa ikut bersamaku..." kata Siyue sambil menyelipkan belati di pinggangnya. Lalu Siyue kembali melihat - lihat senjata yang ada di ruangan itu. dan kini matanya terarah pada busur kecil yang ada di dekat sebuah pedang panjang. busur itu terlihat sangat kecil seukuran telapak tangan orang dewasa. melihat arah pandangan Siyue, Xiao Tu tersenyum .
"Itu busur Dewa. busur dewa haya sebesar telapak tangan. namun kekuatan busur itu tidak kalah dengan busur besar. busur itu bisa menyatu dalam tubuhmu, dan dia akan muncul saat kau panggil..." jelas Xiao Tu.
"Maksudmu...?" tanya Siyue tak mengerti.
"Maksudku...kalau kau membutuhkan busur itu, kau tidak perlu mengambil dari ruangan ini atau cincin ruang tempat penyimpananmu, cukup kau panggil dia, dia akan muncul di tanganmu. dan anak panah akan otomatis ada di juga di tanganmu... dan tak seorangpun yang dapat mengambil atau mencuri dia darimu, sebab busur ini tidak bisa di gunakan selain tuannya..." jawab Xiao Tu lagi.
"Waah...hebat sekali...!" seru Siyue kegirangan .
"Sekarang ambil dia, dan teteskan darahmu..." perintah Xiao Ti.
Siyue segera mengbil busur kecil itu dan segera meneteskan. darah di busur itu. kembali terlihat cahaya putih di busur itu. busur dan tangan Siyue terbungkus cahaya. dan saat cahaya hilang, tiba- tiba busur itu hilang juga .
"Kemana dia....?" tanya Siyue heran.
"Dia menyatu denganmu..." jawab Xiao Tuh dengan tenang .
"Panggil namanya..." kata Xiao Tu mengingatkan.
"Busur Dewa..." dengan berakhirnya ucapan Siyue, tiba- tiba busur itu sudah berada kembali di tangan Siyue.
"Ha ha ha...hebat sekali Xiao Tu..lalu untuk mengembalikan dia...?" tanya Siyue.
"Usap Dia..." jawab Xiao Tu. dan Siyue pun segera mengusap busur itu. dan benar sekali busur itu hilang seketika.
Melihat semua itu, Siyue sangat bahagia. untuk membuat dia mudah menggunakan busur itu, Siyue sehari penuh belajar menggunakannya . Dia belajar tampa kelah . Sehari penuh dia berada di dalam dunia Teratai. untungnya tugas dari sekolah untuk mencari tumbuhan obat dan inti Roh dari hewan Roh masih ada satu minggu lagi. akhirnya waktu yang tersisah Siyue gunakan untuk berlatih dan berkultivasi di ruang Dunia Teratai. Setiap hari Siyue keluar hanya untuk makan dan pergi belajar di perguruan , dan Sisahnya dia gunakan untuk berlatih di dunia Teratai. begitu juga dengan ketiga teman Siyue. Setelah mendapatkan pil pemurni Qi, mereka sibuk berkultivasi di ruangan mereka sendiri .
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. satu minghupun kini telah tiba. Di mana para murid perguruan segera menunaikan tugas mereka .Untunglah Siyue sudah mahir menggunakan busur kecilnya. Dia sudah mampu mebembak target dari yang bergerak maupun yang diam. Kini saatnya meteka harus pergi.
Siyue keluar dari dunia teratai dengan membawa Huoyan di pinggang dan Tianfang di punggung . Saat dia keluar dari ruang kamarnya, terlihat ketiga temannya sudah berada di depan rumah mereka. terlihat Tiger seperti biasa melingkar di leher Siyue dan Xiao Tu juga dengan tenang di pundak Siyue. kepala mungil itu terlihat berdampingan di pundak Siyue.
"Yueyue...aku sudah melaporkan pada guru Yun kalau kita satu kelompok..." kata Chan Sin saat melihat Siyue keluar dari dalam rumah.
"Baguslah...lalu di mana kita akan pergi..?" tanya Siyue.
"Ke hutan Sunyi...sebab di sana terkenal dengan tumbuhan obat yang langkah.." jawab Ning Si.
"Kalau begitu ayo kita pergi..." ajak Siyue. merekapun segera berangkat ke perguruan dulu untuk melapor, lalu mereka segera berangkat ke hutan Sunyi. Ternyata di perguruan ini ada Teleportasi yang langsung ke kota Mansin. Hanya saja alat Teleportasi itu hanya di pergunakan oleh perguruan saja, dan alat itu menggunakan kekuatan milik kepala Sekolah.
Dan dalam sekejap Siyue dan kawan- kawan telah berada di kota Mansin . Sesampainya di sana, mereka segera berangkat ke hutan Sunyi. Saat sampai di pinggir hutan Sunyi, hari telah senja. Mereka segera mencari tempat untuk mendirikan tenda.
Untunglah ada tempat datar dan luas yang ada di pinggir sebuah sungai. dan di sana mereka juga melihat ada beberapa tenda yang sudah berdiri.
"Ternyata bukan kita saja yang akan naik gunung kawan..." ucap Chan Sin.
"Mungkin mereka para pencari tanaman obat atau hewan Roh..." jawab Ning Si.
"Baguslah....kita ada teman..." kata Yueyue menimpali. Mereka segera mendirikan tenda di dekat tenda yang sudah berdiri. dan ternyata benar kata Ning Si . mereka adalah sekumpulan tabib yang juga sedang mencari tanaman obat.
Setelah mendirikan tenda, Mereka mencari ikan di sungai yang dekat dengan tempat mereka mendirikan tenda . Keberuntungan memihak pada mereka. Siyue dan kawan- kawan mendapatkan cukup banyak ikan yang cukup besar. Setelah membersihkan ikan di sungai Siyue dan kawan- kawan langsung membakar ikan yang sudah Siyue lumuri dengan bumbu rempah yang Siyue ambil dari dalam ruang Dunia teratainya. Tak berapa lama harum ikan bakar menyebar di sekitar perkemahan. hingga di kemah sebelah yang sedang berbincang mengisi waktu. Mencium harum ikan bakar yang sedang di bakar oleh Siyue dan kawan- kawan ,Mereka berusaha mengacuhkan harum ikan itu, namun harum ikan menggoda perut yang tadi hanya di isi dengan daging kering yang mereka bawa.
"Hmm...harum sekali bau ikan bakar ini.. siapa yang sedang membakar ikan..?" tanya salah satu dari mereka.
"Entahlah...tapi sepertinya harum ikan ini dari tenda sebelah...tenda yang di huni oleh beberapa anak muda..." jawab sang teman.
"Kenapa aku merasa lapar kembali saat mencium harum ikan bakar mereka..." kata sang teman sambil tertawa.
"Betul sekali...aku juga merasa seperti dirimu..." jawab sang teman sambil ikut tertawa.
"Bagaimana kalau kita pergi kesana, siapa tahu masih ada sisah ikan yang dapat mereka berikan pada kita..." jawab yang lain penuh harap.
"Ha ha ha...apakah kita akan meminta makan pada mereka...?" kata sang teman .
"Siapa tahu mereka bukan orang pelit. hingga mau memberikan sedikit makanan untuk kita..." jawab orang pertama yang menginginkan mereka pergi ketenda milik Siyue dan kawan - kawan.
"Baiklah ayo kita pergi..." merekapun segera pergi keluar tenda. saat sampai di luar, mereka melihat kelompok Siyue sedang menikmati ikan bakar yang baru mereka masak di temani nyala api unggun yang menghangatkan mereka. dan di sebelah mereka di atas pembakaran masih terlihat beberapa ikan yang masih utuh . Dengan perasaan sedikit malu , mereka para tabib mendekati tempat Siyue dan kawan -kawan . ketika sampai di sana ternyata mereka di sambut dengan ramah.
" Selamat malam paman sekalian... apa ada yang bisa kami bantu...?" tanya Cham Sin ramah .
"Maaf...kami mengganggu kalian, boleh kita bergabung di api unggun kalian..?" tanya salah satu dari mereka. mereka terdiri dari lima orang.
"Boleh silahkan Paman...kebetulan kami sedang makan . kalau Paman mau , kita bisa berbagi makanan..." kata Chan Sin ramah.
"Apa boleh kita meminta sedikit ikan kalian, sebab kami merasa lapar kembali saat mencium harum ikan bakar kalian...." kata salah satu dari para tabib tanpa malu- malu .
"Boleh kan Yueyue...?" tanya Cham Sin sambil menatap Siyue.
"Tentu saja boleh...kami tadi menangkap ikan banyak , dan tidak mungkin kita menghabiskan sendiri. kalau paman mau silahkan duduk paman..." jawab Siyue.
Merekapun segera duduk di dekat api unggun. tak lama Siyue dam Chan Sin membawakan mereka ikan bakar yang memang cukup banyak mereka masak malam itu. semua hasil tangkapan mereka di sungai ,mereka masak semua. namun sebagian sudah mereka simpan untuk makan mereka besok pagi sebelum mereka pergi naik gunung.
Mereka makan bersama sambil berbincang dengan akrab.
"Kalian datang ke hutan ini memangnya untuk apa nak...?" tanya salah satu dari mereka.
"Kami sedang menjalankan tugas dari perguruan untuk mencari beberapa tumbuhan obat ..." jawab Siyue.
"Haya mencari tumbuhan obat...?" tanya pria itu lagi.
"Iya Paman... dan beberapa batu inti roh hewan yang akan menambah nilai untuk kami..." jawab Chan Sin menyela.
"Apakah kalian tidak mendengar kalau banyak pembudidaya dan para pendekar berdatangan ke hutan ini...?" tanya paman Wang salah satu tabib itu.
"Untuk apa mereka datang paman...?" tanya Ning Si.
"Pada pertengahan bulan ini , di perkirakan buah Roh Bery Merah akan masak, dan semua orang ingin memiliki buah Roh Bery merah itu..." kata Tuan Wang dengan serius.
"Buah Roh bery merah...!" seru mereka bersama.
"Kalian tidak mendengar berita itu...?" tanta turun Wang lagi .
"Tidak paman...." jawab Feng Xun yang sejak tadi hanya berdiam diri saja .
"Memangnya tempat tumbuh buah itu di mana Paman...?" tanya Siyue dengan tenang .
"Ada di puncak pegunungan Paoso..."" jawab paman Wang.
"Apakah kalian juga akan kesana...?" tanya Ning Si.
"Benar kami akan kesana , siapa tahu kami yang berjodoh dengan buah itu..." jawab paman Wang . Mereka pun berbincang hingga larut malam, dan oada tengah malam mereka kembali ketenda mereka sendiri. Siyue dan kawan-kawan segera masuk kedalam tenda mereka.
"Yueyue...aku ingin mencari buah Bery Red , sebab aku membutuhkan buah itu untuk hewan kontrakku..." kata Ning Si.
"Ada apa dengan hewan kontrakmu...?" tanya Siyue kaget.
"Dia terluka saat menyelamatkan diriku.." kata Ning Si .
"Kalau begitu kita besok pergi naik gunung....." kata Siyue memutuskan. akhirnya di sepakati pada keesokan harinya mereka pergi naik gunung mencari buah roh bery merah .
Setelah berunding mereka segera beristirahat .
Cukup dulu ya...aku lanjut besok. jangan lupa like, vote, dan komennya. jadikan Novel author novel Favorit mu .🙏🙏
Bersambung
sampai penasaran
kenapa belum keluar
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus
semangat yah thor