NovelToon NovelToon
Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Untuk mengungkap penyebab adiknya bunuh diri, Vera menyamar menjadi siswi SMA. Dia mendekati pacar adiknya yang seorang bad boy tapi ternyata ada bad boy lain yang juga mengincar adiknya. Siapakah pelakunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Vera masih berdiri di dekat pintu, mendengar dengan jelas setiap kata yang terucap dari bibir Dwiki dan ibunya. Suasana di dalam ruangan begitu tegang, dipenuhi dengan perasaan yang tak tersampaikan selama bertahun-tahun.

"Tidak! Ibu tidak meninggalkan kamu, tapi Ayah kamu yang melarang Ibu membawa kamu," suara Bu Tiwi terdengar penuh kepedihan. Dia mencoba menyentuh kepala Dwiki, namun Dwiki segera menghindar, enggan menerima sentuhan yang terasa asing baginya.

"Kalau begitu, kenapa Ibu menikah dengan pria lain? Kenapa tidak mau tetap bersama Ayah?"

Bu Tiwi terdiam sesaat, sebelum akhirnya duduk lemas di dekat brankar Dwiki. Bahunya sedikit bergetar ketika dia menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. "Ayah kamu temperamental, Dwiki. Ibu sudah tidak sanggup hidup dengannya. Iya, Ibu salah karena meninggalkan kamu. Ibu kira hidup kamu akan terjamin karena Ayah kamu punya segalanya. Ibu kira dia tidak akan pernah menyakitimu, tapi ternyata Ibu salah..."

Dwiki hanya menatap lurus ke arah jendela, tak sedikit pun menanggapi. Wajahnya dingin, tapi matanya menyiratkan sesuatu yang sulit diartikan—antara benci, kecewa, dan luka yang tak terungkapkan.

Vera melihat seorang pria paruh baya berjalan cepat ke arahnya. Jas rapi yang dikenakannya menandakan status sosialnya yang mapan. Mata Vera menyipit. Apa itu ayahnya Dwiki?

Pria itu masuk begitu saja tanpa mengetuk, dan suasana yang sudah tegang menjadi semakin panas.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada Dwiki? Dia sampai terluka parah karena pukulanmu!" Pria itu langsung disambut dengan perkataan keras dari ibunya Dwiki.

"Dia bandel!" bentak Pak Dodik. "Kerjaannya hanya keluyuran malam dan balapan liar. Aku tidak sengaja menendangnya. Dia justru melindungi motor butut yang dia bawa semalam."

Bu Tiwi menatapnya tajam. "Sejak dulu kamu memang temperamental! Kalau kamu tidak bisa mengurus Dwiki, biar dia ikut aku!"

Pak Dodik menyeringai sinis. "Kamu pikir suami barumu akan menerima anak yang bukan darah dagingnya?"

Dwiki mengepalkan tangannya di bawah selimut. Rahangnya mengeras mendengar dua orang yang seharusnya menjadi tempatnya berlindung justru bertengkar seperti ini.

"Aku tidak butuh kalian berdua! Keluar dari sini!" suara Dwiki terdengar penuh kemarahan dan keputusasaan.

Vera yang sejak tadi menahan diri akhirnya melangkah masuk ke dalam ruangan. Dengan wajah serius, dia berdiri di antara dua orang dewasa yang masih saling memandang tajam.

"Om, Tante, Dwiki sedang sakit. Dia butuh istirahat. Jangan bertengkar seperti ini."

Pak Dodik dan Bu Tiwi menoleh ke arah Vera.

"Kalau Om dan Tante memang sayang sama Dwiki, seharusnya kalian mengerti apa yang dia inginkan." Vera melanjutkan, nada suaranya semakin kuat. "Dwiki jadi seperti ini juga karena Om dan Tante. Dia hanyalah korban dari keegoisan kalian."

Ruangan mendadak hening.

Pak Dodik dan Bu Tiwi saling bertatapan, seakan mencoba mencari alasan untuk membenarkan diri masing-masing. Tapi tidak ada yang keluar dari mulut mereka.

Vera semakin menatap mereka dengan mata tajam. "Om dan Tante keluar saja. Aku yang membawa Dwiki ke sini, biarkan aku yang menjaga dia."

Pak Dodik mendengus kesal, lalu mengalihkan pandangannya ke Bu Tiwi. "Tiwi, aku mau bicara sama kamu."

Bu Tiwi menatap Dwiki dengan penuh harapan, tetapi Dwiki tetap diam, tidak menoleh sedikit pun. Dengan berat hati, akhirnya dia mengikuti mantan suaminya keluar dari ruangan.

Vera menghela napas panjang sebelum menoleh ke arah Dwiki yang masih menatap kosong ke arah jendela. Di balik sikap dinginnya, Vera tahu bahwa hati Dwiki sedang porak-poranda.

Tanpa berkata apa-apa, Vera duduk di kursi di samping brankarnya, memilih untuk tetap di sana—menjadi satu-satunya orang yang tidak meninggalkannya karena dia ingin mendapatkan satu info dari Dwiki.

"Gue malu sekali sama lo. Gue gak mau orang lain tahu sisi lemah gue seperti ini." Dwiki masih saja tidak mau menatap Vera.

"Semua orang punya masalahnya masing-masing. Sekarang gue mengerti kenapa lo jadi cowok nakal kayak gini, karena lo kurang perhatian dari orang tua. Lo merasa hidup lo gak ada gunanya lagi, ditinggal ibu terus ayah lo keras. Tapi sekarang lo sudah mulai dewasa, harusnya lo bisa ngerti keadaan ortu lo."

"Sok bijak lo. Lo pasti juga hanya bisa berteori tapi faktanya lo sendiri juga punya masalah yang gak bisa lo selesaikan dengan kepala dingin." Seketika Dwiki menatap Vera.

Vera terdiam. Kenapa juga dia menasihati Dwiki padahal tujuan utamanya adalah mencari pelaku yang telah menghamili adiknya. "Lo kenapa benci sama Saga?"

Dwiki mengerutkan alisnya karena tiba-tiba saja Vera mengalihkan pembicaraan. "Buat apa lo tanya gitu? Lo suka sama Saga?"

Vera tersenyum miring. "Iya, gue suka. Kenapa?"

Dwiki membuang napas kasar. "Kalau mau tahu soal Saga, jangan tanya gue!"

"Kalian suka cewek yang sama kan? Kenapa gak lo rebut aja dari Saga? Paksa dia gitu." tanya Vera untuk memancing Dwiki.

"Kalau seandainya gue tahu dia bakal bunuh diri, gue pasti akan rebut dia dari Saga. Tapi terlambat."

"Lo tahu kenapa dia bunuh diri?" tanya Vera karena sepertinya Dwiki sudah terpancing dengan pertanyaannya.

"Dia hamil, tapi dia larang gue cerita sama Saga. Padahal gue yakin, Saga yang melakukannya karena gue pernah lihat sendiri Saga menginap di rumahnya."

Seketika Vera berdiri dan mencengkeram kerah Dwiki. "Lo gak bohong kan? Lo jangan nuduh sembarangan!"

Dwiki terkejut mendapat respon berlebihan dari Vera. "Lo kan tanya, ya gue jawab! Makanya lo jangan menilai seseorang karena dia terlihat tenang, itu berarti dia baik. Nggak! Justru orang yang tenang itu sangat berbahaya."

Perlahan Vera melepas cekalannya. "Lo gak bohong kan?"

"Buat apa gue bohong sama lo! Sayangnya gue gak punya bukti."

Vera masih tidak percaya begitu saja. "Bukan lo kan yang hamili dia, makanya dia putusin Saga karena udah selingkuh sama lo!"

"Hidup gue aja udah kayak gini, mau hamilin anak orang. Gue gak kepikiran sampai ke sana."

Vera terdiam setelah mendengar jawaban dari Dwiki. Sepertinya jawaban itu memang jujur tapi apa mungkin Sagara memang melakukannya?

"Mikirin apa lo? Gue merasa lo sedang menyelidiki kasus Rhea. Apa lo seorang detektif yang menyamar menjadi murid SMA?"

1
jaran goyang
𝙬𝙤𝙬... 𝙢𝙩 𝙭𝙖𝙣.... 𝙜𝙠 𝙣𝙮𝙖𝙜𝙠𝙖 𝙮𝙖
Anggraheni Novitasari Dewi
lanjut kak
Ayu Ning Ora Caantiikk
saga untung kmu tepat waktu
Salim S
apakah saga dan kawan kawan bisa menolong vera dan dwiki...kita tunggu apakah akan sat set atau berlarut larut sampai episode 30 baru kebongkar semua?sabar...namanya juga cerita tentang balas dendam jadi harus sabar..
ok lanjuuut...
mbok Darmi
semoga novan tertangkap dan dibikin setengah hidup dulu sebelum diserahkan ke polisi, jgn lupa kumpulkan semua bukti penjahat kelamin ini biar lumutan di penjara
olip
lnjut...bcax smbil dag dig dug,,snam jntung thor ..
Soraya
pasti kepergok novan
jaran goyang
𝙖𝙥 𝙠𝙝 𝙢𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙪 𝙠𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙩𝙖𝙪 𝙩𝙙𝙠
jaran goyang
𝙨𝙥𝙧𝙩 𝙣𝙮 𝙞𝙗𝙪 𝙣𝙮 𝙣𝙤𝙫𝙖𝙣 𝙩𝙧𝙡𝙞𝙗𝙖𝙩 𝙟𝙜
jaran goyang
𝙢𝙩 𝙠𝙖𝙪
Ayu Ning Ora Caantiikk
waaah akirnya ktemuu
Salim S
apakah akan mulus..?ooh tidak semudah itu ferguso...pasti akan banyak drama...sebelum semuanya terbongkar6vo terbongkar
Giandra
semoga aman dan Sagara segera datang
Soraya
masih teka teki
mbok Darmi
novan bodoh kelihatan banget dia panik makanya jebak dwiki dia ngga tau vera dan sagara sdh curiga semoga rencana Sagara berhasil membongkar dalang yg menghamili rhea feeling ku ttp novan penjahat kelamin nya berkedok menjaga calon adik ipar ternyata di embat juga
Salim S
sampai bab 23 masih muter muter terlalu berbelit belit tapi masih di tunggu bagaimana akhirnya demi keturunan arsen naya...
Ayu Ning Ora Caantiikk
semoga cepet ktangkp plkunya
Han*_sal
apakah novan??????
Rohmi Yatun
menarik 👍👍💪
Salim S
lanjuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!