NovelToon NovelToon
Teman Ranjang Billionaire

Teman Ranjang Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Romansa Modern / Konglomerat / Drama
Popularitas:18.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: el Putri

Demi mendapatkan uang untuk biaya operasi transplantasi ginjal ibunda tercinta, Arini rela menjadi teman ranjang atasannya, Sean, selama setahun.

Selama menikah dengan Arini, Sean bersikap sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Arini sedikit pun. Arini terbelenggu oleh beragam aturan yang diberikan Sean, dilecehkan dan dihina, termasuk oleh Monica, kekasih Sean.

Sedihnya, setelah semua pengorbanan yang sangat menyakitkan, sang ibunda justru berpulang dan Arini terus diperbudak oleh Sean. Entah sampai kapan. Mungkin sampai hati Sean melembut tersentuh oleh cinta yang datang tanpa diundang? Atau, sampai Arini cukup kuat untuk melawan dan melarikan diri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya

Sean nampak bingung dengan pertanyaan Arini, kenapa dia mencintai Arini dia pun tidak tau jawabannya.

"Cinta ya cinta saja, kenapa kamu bertanya yang bukan-bukan," omel Sean

Arini berdecak kesal, dia sungguh heran dengan Sean

"Kok ada mahkluk hidup seperti kamu, dasar monster kampret," sahut Arini

Sean yang kesal langsung saja menidurkan Arini di sofa dan menciumnya, karena duduknya terlalu di tepi akhirnya mereka terjatuh.

Aaaaaaaa

Teriak Arini karena kaget.

"Kamu sih," gerutu Sean

"Ya kamu, main cium," seloroh Arini

Semenjak Sean mengungkap perasaannya, Arini menjadi bimbang sedangkan di hatinya mulai ada Daffa.

Argggghhhh

Arini berteriak kesal dan bingung jadi satu

"Sumpahku ternyata jadi kenyataan, apa aku harus meninggalkannya? tapi meskipun aku meninggalkannya dia pasti mencari aku," gumam Arini

"Sudahlah jalani saja, toh aku dan dia kan sudah menjadi suami istri," Arini menyemangati dirinya sendiri.

Tak berselang lama, Arini mendapatkan telpon dari rumah sakit.

"Selamat siang Nona Arini, kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan kalau ibu anda sekarang kritis,"

Tubuh Arini bagai disambar petir, air matanya lolos begitu saja.

"Ibuuuuu," teriaknya.

Dia meninggalkan alat pel dan kanebo yang dibawanya begitu saja sehingga Via yang melihatnya jadi marah dan kesal.

Arini terus berlari hingga tak sengaja dia berpapasan dengan Daffa.

Daffa menarik tangan Arini," Kamu kenapa Arini?" tanya Daffa

"Ibuku," jawab Arini singkat

"Kenapa dengan ibumu?" tanya Daffa lagi

"Ibuku kritis," jawab Arini

Daffa akhirnya mengantar Arini ke rumah sakit, sepanjang perjalanan Arini terus saja menangis.

"Ibu tolong bertahanlah, jangan tinggalin Arini Bu, Arini cuma punya ibu," gumam Arini cemas

Daffa yang mendengarnya menjadi iba, dia pun memberanikan diri memegang tangan Arini,

"Tenanglah, nggak akan terjadi apa-apa dengan ibu kamu," hibur Daffa sesekali menatap Arini.

Mobil yang dikendarai Daffa melaju lumayan kencang sehingga tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah sakit.

Arini langsung turun tanpa memperdulikan Daffa, dia berlari melewati lorong menuju kamar dimana ibunya dirawat.

"Ibu," teriaknya lalu mendekat ke arah ibunya.

Arini langsung memeluk ibunya, "Maafkan Arini ibu, yang sibuk dengan urusan Arini sendiri." Arini terus memeluk ibunya yang memejamkan mata.

Daffa berdiri di belakang Arini, tangannya tergerak mengelus kepala Arini.

"Ibu kamu sedang istirahat jangan diganggu" hiburnya

"Aku takut pak Daffa," sahut Arini dengan terisak

Daffa membawa Arini dalam pelukannya, "Tenang ada aku disini," timpal Daffa

Di sisi lain, Sean yang baru selesai rapat bertanya pada Shane asisten Daffa.

"Daffa kemana? kenapa nggak ikut rapat?" tanya Sean

"Tadi saat masuk, pak Daffa berbicara dengan wanita yang menjadi cleaning service di kantor ini, kemudian mereka pergi bersama, wanita itu nampak menangis." Shane memberi kesaksian

Sean yang tau kalau wanita yang di maksud adalah Arini menjadi marah.

"Brengsek Daffa, beraninya dia pergi bersama istriku," batin Sean

Sean mengambil ponselnya, terlihat ada dua panggilan tak terjawab dari rumah sakit.

Mata Sean membulat, pikirannya melayang kemana-mana.

"Jangan-jangan...." Sean menggantung perkataannya dengan segera dia meminta kunci mobil dan berlari.

Shane dan Nick hanya saling pandang dengan muka bingung tingkat dewa.

"Tau kalau ada apa-apa kenapa tidak menghubungi aku, disini yang suaminya itu aku atau Daffa." Sepanjang perjalanan Sean mengumpat, dia cemburu sekali dengan Daffa.

Sean mengemudikan mobilnya dengan laju cepat gejolak api dalam dadanya terus bergejolak. Sean memarkirkan mobilnya sembarang, dengan langkah cepat dia menuju ruang perawatan ibu Arini,

Sean segera menarik Arini yang duduk di samping Daffa, "Jangan dekat-dekat dengan istriku Daffa." Sean melarang Daffa untuk dekat-dekat dengan Arini.

Daffa membolakan matanya, dia tak percaya kalau Arini adalah istri Sean.

"Bagaimana bisa?" tanya Daffa bingung

"Bisalah," sahut Sean

Namun logika Daffa bermain disini, mana mungkin nyonya Sean bekerja sebagai cleaning service di kantor suaminya sendiri.

Sebelumnya Sean juga bilang kalau dia belum menikah.

"Ada yang tidak beres," batin Daffa dengan tersenyum.

Plak

Sean menjatuhkan tangannya di kening Arini, sehingga membuat Arini marah

"Sakit tau," umpatnya

"Salah sendiri tau ibu begini kenapa malah pergi dengan Daffa bukannya mencari aku," omel Sean yang membuat Arini melongo melihatnya.

"Orang ini sinting kali ya," batinnya mengatai Sean

Ingin sekali rasanya memaki-maki Sean tapi Arini sungkan karena ada Daffa, dia tentu tidak ingin Daffa melihat pertengkaran mereka.

"Maaf tuan suami," kata Arini

Daffa yang mendengarnya ingin tertawa, mana ada pasangan suami istri yang normal memanggil dengan sebutan seperti itu.

"Unik sekali cara memanggilmu." Daffa menyindir Sean dan Arini

Sean dan Arini menatap Daffa, "Kami suka yang unik-unik Daffa memangnya kenapa?" tanya Sean sinis

"Tidak apa-apa," jawab Daffa

Karena Daffa harus kembali ke kantornya, dia pamit undur diri.

"Aku pamit dulu,"

"Iya sana pergilah, perusahaan membutuhkanmu," kata Sean

"Kelihatannya kamu sensi sekali Sean," sindir Daffa.

Sean menatap Daffa kesal, namun Daffa hanya tertawa dengan kesensian Sean.

********

Sean dan Arini menunggui ibu dengan cemas pasalnya dari tadi ibu belum siuman.

"Ibu kenapa belum bangun-bangun tuan," kata Arini cemas

"Mungkin ibu sedang istirahat, tenanglah ada aku disini," hibur Sean

Sean yang tidak bisa melihat Arini bersedih pergi ke ruang dokter yang menangani ibunda Arini

Brak

"Kalian janji apa padaku!" bentak Sean yang membuat dokter yang menangani ibu Arini terdiam

"Jawab!" teriak Sean

Dengan ketakutan dokter menjawab

"Maaf tuan, memang seusai menjalani transplantasi ginjal akan terjadi komplikasi. Kami tim dokter sudah melakukan yang terbaik untuk nyonya Rini Kusworo namun mungkin faktor usia dan juga kondisi fisik yang menurun membuat keadaan nyonya Rini semakin drop. Kami masih mengupayakan yang terbaik," jelas dokter panjang

"Kalau sampai terjadi apa-apa, siap-siap rumah sakit ini akan aku cabut ijinnya," ancam Sean lalu keluar ruangan.

Dokter semakin tertekan dengan ancaman Sean, dia segera berunding dengan timnya maupun dengan tim luar negeri yang menangani ibunda Arini.

Sean kembali lagi ke ruang perawatan ibu mertuanya, Arini yang sedari tadi menunggui ibunya terus saja menangis.

"Arini sudah jangan menangis, kalau kamu menangis ibu akan terganggu," bujuk Sean

"Tapi aku takut kalau ibu meninggalkan aku," sahut Arini

"Ibu akan baik-baik saja," hibur Sean lalu memeluk Arini.

"Tubuh ini yang selalu aku benci, entah kenapa sekarang mampu memenangkan aku saat aku sedih begini bahkan pelukan dari Daffa tak senyaman ini," batin Arini.

Arini semakin menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan Sean, sehingga membuat Sean tersenyum. Dia merasa bahagia sekali Arini tenang dalam pelukannya.

"Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku Arini, itu janjiku," batin Sean lalu mengecup pucuk kepala Arini.

1
Dedeh Kurniasih
Luar biasa
dikala senja
😄😄 Buto ijo apa genderuwo thor
Ia
Kecewa
Hidayathi Ismi
jadi penasaran deh
lup lep
😅😅sean sean
Maryati Yati
dasar sean mulutnya minta di lakban masak anakmu sendiri di bilang Buto ijo🤦🤦
Maryati Yati
dah mulai bucin ni si monster kampret
Maryati Yati
👍👍👍👍👍👍👍
Maryati Yati
bagus Arini sekali'kerjsin si monster kampret itu
Maryati Yati
kayak asmaus Husna aja 99
Trisna
wah siapa perempuan itu?
apakah mantan nya Nick
Trisna
mimpi kaki ya
Trisna
wajarlah pa Daffa namanya juga laki-laki dan perempuan.
kulit bersentuhan ada efek sampingnya
Indri Ana: (°ロl°) ! (°ロ°) ! is it just ˇ(ˇˍˇ) Kokola
Indri Ana: 9 look👀 like L
total 2 replies
Trisna
Berharap Arini ya takut,

eh Sean malah frustasi lihat kelakuan nya Arini pada hantu🤣🤣
haci
😒
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Salwa Antya
🤣🤣🤣🤣
Salwa Antya
kasian kau Nick,telingamu ternodai
Salwa Antya
bener Arini kasih mereka pelajaran 🤣🤣🤣
George Lovink
Setiap orang akan cemburu jika istrinya dipeluk lelaki lain...pantaslah Sean marah.Arini lagi kayak perempuan murahan main dipeluk tanpa menjaga jarak walau tak ada hubungan apa apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!