Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.
Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.
Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Saking keras nya teriakan tersebut, semua siswa-siswi yang masih hidup dan berada jauh darinya bisa mendengar nya juga. Mereka yang masing-masing sedang bersembunyi, langsung merinding ketika mendengar teriakan yang bersuara berat dan keras, seperti teriakan iblis yang sedang di siksa.
Anggun dan Fahmi pun menghentikan lari nya dan mematung sejenak, untuk mencermati suara mengerikan itu. Kemudian mereka berlari kembali, menjauh sejauh mungkin dari manusia bengis yang sedang di rasuki iblis.
Kini sopir tersebut sudah tidak bisa melihat apa-apa, kedua rongga mata nya berlubang mengerikan, darah segar menetes tiada henti dari kedua lubang matanya. Ia berjalan penuh waspada, dengan kedua tangan nya di julurkan ke depan sebagai pemandu nya. Namun kunci roda yang penuh bercak darah itu, masih di pegang erat di tangan kanan nya.
Dea, Putri dan Dewi masih konsisten bersembunyi di balik semak-semak. Wajah mereka nampak tegang ketakutan, mata-mata mereka hampir tidak berkedip untuk mengawasi apa yang akan muncul di depan. Sedangkan Diah terpencar sendirian, ia bersembunyi tengkurap di bawah kolong bis.
Tok,,tok,,tok,,tok,,tok
Suara sepatu pantofel melangkah tertatih-tatih di samping kiri bis. Spontan Diah yang sedang berada di bawah kolong bis itu meringis ketakutan, sambil sesekali memejamkan matanya rapat-rapat. Mulut nya komat-kamit minta pertolongan Tuhan, berharap posisi nya tidak di ketahui sopir bengis itu.
"Anak-anak bangsat! Kalian harus membayar mahal untuk mataku! Arghh!" maki nya, sambil sesekali mengerang kesakitan dan badan nya di sandarkan di sisi kiri badan bis.
Dari kolong bis, Diah menatap tegang sepasang kaki bersepatu pantofel yang berdiri di depan matanya. Sepatu itu di penuhi bercak darah, sesekali darah dari kedua lubang mata nya menetes di samping sepatu hitam itu.
"Sial! dia tidak pergi pergi" gumam nya kesal, sambil masih mengawasi kaki yang berdiri mematung di depan nya dengan sorot mata penuh waspada.
Klentinggg!
Tiba-tiba kunci roda yang di gunakan untuk membantai lepas dari genggaman nya, dan terjatuh di atas aspal di samping kanan kaki nya. Ia pun perlahan menurunkan badan nya untuk mengambil nya lagi.
Detak jantung Diah berdegup semakin kencang, ketika dari bawah kolong bis melihat sepasang telapak tangan dan lutut nya tiba-tiba bertumpu di atas aspal.
"Ya Tuhan ya Tuhan ya Tuhan ya Tuhan" mulut nya komat-kamit cepat meminta pertolongan Tuhan, berharap dia tidak mengetahui posisi nya.
Ekspresi wajah nya nampak tegang ketakutan, peluh keringat mulai mengguyur seluruh badan nya. Ia masih dalam posisi tengkurap, diam mematung dan sebisa mungkin untuk tidak bersuara.
"Argghh, anak-anak sialan!" gumam nya sambil menahan rasa sakit di matanya.
Sedangkan badan nya sedikit merangkak di sisi sebelah kiri bis. Diah yang melihat nya dari bawah kolong bis, menahan keinginan nya untuk lari. Dengan sepasang matanya tidak berkedip mengawasi gerak-gerik pembunuh keji tersebut.
"Ketemu juga" gumam nya sambil tangan kanan nya meraih kunci roda yang jatuh tergeletak dekat kolong bis.
"Argh, bau parfum?" Gumam nya dengan badan masih posisi merangkak di atas aspal.
Ia mempertajam indra penciuman nya. kepala nya perlahan ia rendahkan lebih dekat ke aspal, mengikuti insting penciuman nya.
yuk mampir kenovel aku thor