Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.
Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.
Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.
Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?
Langsung baca aja kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13
Didalam sebuah kamar, dengan cat hitam dan bernuansa gelap, Noah sedang berdiri di tepi balkon. Entah apa yang sedang Noah pikirkan saat ini.
Meski kekayaan, kesuksesan dan semuanya Noah miliki, ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Terkadang Noah merindukan kebersamaan nya bersama Keanu juga kedua orang tuanya.
Noah tersenyum kecut saat melihat sebuah bingkai foto dimana ada dirinya dan Keanu sedang tersenyum dan terlihat begitu sangat akrab.
“Gara-gara bocah me sum sialan ini aku diasingkan Mommy dan Daddy. Tapi berkat kamu juga, aku jadi mengerti apa artinya berjuang sendirian, Kean. Melewati semua masa pahit, manis dan getirnya hidup.”
“Semoga, kamu sudah berubah sekarang. Karena aku tidak akan pernah mengorbankan lagi diriku untuk yang kedua kalinya….”
Noah, diasingkan oleh kedua orangtuanya saat dirinya berusia dua puluh tahun. Dimana, saat kedua saudara kembar itu tengah belajar untuk menjadi pebisnis muda menggantikan Reinhard di sela pendidikan kuliah mereka.
Namun, siapa yang menyangka kalau Keanu yang mesum dan suka mempermainkan para wanita dan membawanya ke kantor, kepergok oleh Reinhard—sang daddy.
Walaupun pada kenyataannya, Keanu masih selalu menjaga keperjakaannya sampai saat ini, tetap saja sikapnya membuat Reinhard kecewa.
Reinhard yang kecewa pada putranya, berniat untuk mengirim Keanu ke luar negeri agar tinggal bersama dengan kakeknya.
Namun, Keanu menolak dan mengkambing hitamkan Noah sebagai tersangka utama.
Wajah mereka yang begitu mirip, membuat semua orang bahkan orang tuanya sendiri sulit membedakan mana Noah dan mana Keanu.
Merek percaya kalau yang melakukan itu adalah Noah dan bukan Keanu.
Noah yang begitu menyayangi saudara kembarnya memilih mengalah dan menerima semua hukuman yang mereka berikan padanya.
Miris sekali, tapi itulah yang terjadi.
Selesai mengenang masa lalunya, tatapan Noah tertuju pada satu lebar foto. Dimana ia melihat seorang gadis kecil yang tengah tersenyum.
Gadis kecil yang dulu sering membuat hari-harinya terusik dengan tingkahnya yang menyebalkan.
“Kenapa kamu meninggalkan aku tanpa kabar, hum? Dimana kamu sekarang, atau mungkin kamu sudah menikah dengan Keanu, si playboy cap badak itu?” tanyanya dengan wajah kesal pada selembar foto itu.
Meski memiliki banyak anak buah, Noah tidak pernah meminta mereka untuk menyelidiki tentang gadis kecil itu atau pun mengenai Keanu.
Karena baginya, jika Keanu bahagia Noah juga akan bahagia.
“Aku merindukanmu, Qu—”
Belum selesai Noah melupakan rasa rindunya, pintu kamar diketuk oleh seseorang dari luar.
Ya, siapa lagi pengganggu itu kalau bukan Vincent.
“Selamat siang, Tuan,” sapa Vincent saat melihat Noah melipat kedua tangan dan bersandar di pintu.
Menatap Vincent dengan dingin.
“Kenapa kamu selalu bertingkah seperti jelangkung, Vin! Bisakah sehari saja kamu tidak menggangguku, hah?!” seru Noah.
Vincent yang ditatap seperti itu langsung menciut. “Maksud, Tuan saya jelangkung?” tanyanya.
Noah memutar bola mata dengan malas. “Sudahlah, lupakan. Sekarang katakan apa tujuanmu datang ke kamarku!”
Bukannya menjawab, Vincent malah menggaruk tengkuk lehernya sendiri.
“Kalau kamu kesini hanya untuk menggaruk tengkuk lehermu, lebih baik kamu pergi sekarang dan mandilah. Karena aku ingin istirahat!” ucap pria itu hendak menutup kembali pintu kamarnya namun ditahan oleh Vincent.
“Tunggu, Tuan. Ada yang ingin saya tanyakan pada anda,” ucap Vincent gugup.
Tentu saja ia gugup setengah mati. Karena Vincent ingin menanyakan tentang Aluna dan apakah benar Noah tahu kalau dirinya membawa gadis kemari.
‘Tarik nafas, hembuskan, Vin! Kamu pasti bisa bertanya tanpa takut sama sekali!’ gumamnya dalam hati mengambil nafas dalam-dalam.
Kalian suka Visual luar negeri atau korean?