Suami lebih memilih menikah lagi hanya karena tidak kunjung hamil membuat Nadira Yasmine Aulia memang merasakan sakit. Namun, Rasa sakit itu tidak ia perlihatkan. Cukup di dalam saja, Tapi tidak dengan di luar.
Sikap protagonis yang selama ini tulus ia berikan kepada sang suami berubah menjadi sikap antagonis detik itu juga. Yasmine bukan wanita lemah yang bisa di tindas begitu saja. Dia bukan wanita penurut yang iya-iya saja saat di sakiti. Ia harus balas semuanya..
•••••
"Aku paling benci dengan sebuah pengkhiatan! Silahkan kau menikah lagi. Tapi setidaknya kau dan keluargamu, termasuk istri barumu itu tidak menjadi benalu dalam hidupku!!. Mungkin aku tidak sempurna di mata kalian.. Tapi perlu kalian ketahui, Bahwa aku lebih sempurna daripada kalian!"Nadira Yasmine Aulia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketekatan Sinta
"Huuufftt... "Farhan menghela nafas panjang. Perdebatan antara dirinya dan Yasmine berakhir dengan pengusiran Opa Charles. Pria itu selalu membuat lawannya ciut, Padahal hanya cukup dengan sedikit ancaman.
Sinta mendengus kesal, Wanita itu memalingkan wajahnya. Ia tak suka dengan Farhan yang selalu menolak untuk bercerai dengan Yasmine. Tapi kalau keduanya cerai? Ah! Sungguh ini membuat Sinta pusing.
Mobil Farhan terhenti di depan gerbang rumah besar yang selama ini ia tinggali bersama Yasmine.
"Kamu tunggu disini dulu..Aku mau masuk sebentar.."Sinta mengangguk, Ia membiarkan Farhan masuk ke rumah mewah yang bak bangunan Eropa tersebut.
Sinta pandangi rumah itu. Sangat mewah dengan bangunan bahan kokoh sungguh mirip dengan istana. Sinta jadi berpikir, Kenapa harus Yasmine yang punya segalanya. Kenapa tidak Farhan atau dirinya saja yang lahir dari keluarga yang kaya.
Bayangan Sinta akan menjadi nyonya di rumah itu telah pupus ketika ia mengetahui fakta bahwa Yasmine lah pemilik semua harta itu. Bukan Farhan atau siapapun.
Tapi tunggu! Mata Sinta menyipit tatkala ia melihat sebuah tulisan di gerbang.
Di butuhkan Pelayan...
Sinta tersenyum, Ia punya ide. Sepertinya ia harus bisa masuk ke dalam rumah itu dengan cara yang sudah bersarang di otaknya.
Brak!.
Farhan masuk kembali ke dalam mobilnya. Pria itu melirik sang istri muda yang hanya terdiam.
"Kamu kenapa?" Tanya Farhan, Pria itu menyodorkan sebuah kotak makanan untuk Sinta.
"Makanlah.. Aku sengaja membawanya untukmu.. Ya, Walaupun sempat mendapatkan tatapan sinis dari para pelayan.."Sinta memutar bola matanya malas, Ia menghadap Farhan yang hendak menyalakan mesin mobilnya.
"Mas, Aku rasa kamu cepat beraksi deh.. Mumpung kamu dan Yasmine belum cerai..Cepet kamu curi semua berkas itu mas.. Kalo kita kayak gini terus, Yang ada kita akan jatuh miskin.."Farhan menghela nafas panjang.
"Ini aku lagi usaha Sinta...Kamu yang sabar dong.. Kita akan ambil semua itu. Aku juga gak mau kali jatuh miskin.. Aku udah enak hidup kayak gini.. Tapi aku mohon, Kamu jangan gegabah.. Aku akan cari aman yang sekiranya Yasmine gak curiga sama kita.."Sinta diam, Ia mencoba untuk percaya saja.
Mobil Farhan mulai melaju, Pria itu berangkat ke kantor karena urusannya belum tuntas.
*****
Suasana di kantor terasa sangat suram. Farhan lagi dan lagi hanya bisa menghela nafas panjang. Ia harus mengurus urusan perusahaan yang belum selesai itu seorang diri.
Abah Fahri baru saja mengatakan bahwa dia yang harus tanggung jawab. Mengurus semuanya sampai benar-benar kembali seperti sedia kala. Tentu saja pria paruh baya itu mengatakan dengan raut wajah datar dan dingin. Sangat jauh dari Abah Fahri yang biasanya Farhan hadapi.
"Jika sudah seperti ini, Aku sendiri lah yang pusing.. "Farhan memijit pelipisnya. Mau tak mau ia harus menyelesaikan semuanya sebelum memulai rencananya bersama Sinta.
Sepertinya hasutan Sinta mulai masuk ke otak Farhan. Terlebih, Pria itu sudah biasa hidup enak tentu saja Farhan setuju saja ketika Sinta punya rencana mencuri semua aset tersebut.
"Ini tak bisa di biarkan. Kalau aku benar-benar cerai dengan Yasmine..Semua fasilitas ku tentu saja di cabut..Aaaaarrrggg!! Sialan!!
Braaakk!!
Sementara itu, Sinta tengah tak fokus dengan komputer di depannya. Pikiran wanita itu melayang memikirkan cara bagaimana dengan mudah ia bisa masuk ke rumah mewah itu.
Belum lagi, telinganya yang panas karena satu persatu kata sindiran dari para temannya yang lain. Ingin rasanya Sinta mengamuk dan menjambak rambut mereka hingga botak. Tapi Sinta berpikir berkali-kali. Yang ada nanti ia yang akan di amuk balik hingga babak belur.
"Gimana rasanya di kasih pisang sama bos? Enak gak?" Celetuk salah satu karyawan yang ada di sana.
"Wah, Pisang bukan sembarang pisang woy lah!..
"Mau sih pisang, Tapi jangan punya orang.. Gak ji-jik apa hihihi..
Sinta bangkit, Ia sudah lelah mendengar ucapan-ucapan tak layak itu. Telinganya panas sungguh!!
"Dih, Pergi dia..
.
.
.
Hari berikutnya, Yasmine belum juga di perbolehkan untuk pulang. Di rumahnya juga terlihat sangat sepi. Farhan juga sibuk di kantor,Untuk Sinta sendiri, Wanita itu izin tidak masuk dengan alasan tidak enak badan. Dan sialnya, Farhan tidak bertanya ia sakit apa.
Hari ini, Dengan pakaian yang cukup sangat sederhana. Sinta berdiri di depan pintu gerbang rumah mewah. Dengan rambut di kepang satu, Kacamata tebal serta tahi lalat palsu yang menempel di atas bibirnya.
"Kamu yang melamar menjadi pelayan di rumah ini kan?" Sinta mengangguk dengan pura-pura gugup.
"I..iya..
"Ayo masuk.."Sinta tersenyum tipis, Ia berjalan ikut masuk ke dalam rumah mewah yang tak lain adalah milik Yasmine itu.
Ya, Sinta merasa tak sabar apabila harus menunggu Farhan yang bereaksi. Maka dari itu, Sinta mencoba menyamar sebagai pembantu baru di rumah itu agar rencana nya yang ia susun tidaklah gagal.
Sinta juga mengubah penampilannya agar tidak di kenali. Cara bicara wanita itu juga di ubah karena memang sengaja.
"Nama kamu siapa?
"A..Ayu mbak.."Jawab Sinta menggunakan nama Ayu. Nama belakangnya..
"Ohya udah, Sekarang kamu ikut aku dulu yuk.. Kira ke kamar yang akan kamu tempati buat tinggal disini. Setelah itu, Kamu ikut aku lagi... Aku mau jelasin pekerjaan apa aja yang harus kamu lakukan selama bekerja disini.. "Jelas pelayan itu sembari mengajak sinta ke kamar belakang. Sinta melewati tangga, Matanya melirik ke arah kamar dimana kamar tersebut adalah kamar milik Yasmine.
"Aku harus cari cara agar bisa masuk ke kamar itu.. Mumpung pemilik rumah ini ada di rumah sakit...
.
.
.
Tbc