MAFIA KEJAM DAN GADIS POLOS

Suasana Rumah Sakit milik Santos sangat ramai oleh anak buah Willy yang menjaga dan mengamankan Ibu ketua geng mafia mereka yang sedang di rawat.

Wilshen membawa Ibunya menuju rumah sakit milik Santos.

Sahabat Willy ini langsung menyambut kedatangan Willshen dan memeriksanya bersama dokter-dokter terbaik yang dimiliknya.

"Willy dimana Willshen?", tanya Santos.

"Kak Willy dalam perjalanan menuju kemari Kak.

Bagaimana dengan kondisi Ibu?".

"Ibumu mengalami serangan jantung.

Untuk informasi lengkapnya kita akan menunggu Willy terlebih dahulu.

Kamu tenang saja, aku akan menjaga dan memberikan pengobatan terbaik.

" Penjelasan Santos kepada adik Sahabatnya.

Willy yang mulai panik dan khawatir dengan kondisi Ibunya terus meminta sopir agar lebih cepat mengendarainya.

Willy sampai di rumah sakit milik Santos dan langsung mencari keberadaan Ibu dan adiknya.

“Bagaimana keadaan Ibu?", tanya Willy yang melihat adiknya duduk dikursi depan kamar perawatan.

"Ibu telah selesai di tangani oleh Kak Santos.

Dia bilang ibu mengalami serangan jantung tapi Kak Santos tidak mengatakan lebih lanjut karena menunggu Kakak."

"Dimana Santos?". Tanya Willy

"Aku disini Willy. Kamu sudah tiba?".

"Bagaimana keadaan Ibuku?

Apa kondisinya parah?

Jelaskan kepadaku?", tanya Willy panik.

"Tenang Willy... Ayo ikut keruanganku, aku dan dokter yang menangani Ibumu akan menjelaskannya secara rinci."

Willy menganggukkan kepalanya dan melihat Willshen untuk memintanya menjaga Ibu saat dirinya berbicara dengan Santos.

Mereka sudah masuk ke dalam ruang kerja CEO rumah sakit itu diikuti oleh Willy dan Jack.

Beberapa dokter yang di tunjuk Santos juga ikut masuk ke dalan ruangan Bos mereka.

"Willy, kenalkan ini Dokter Sander.

Dia Dokter spesialis Jantung yang terkenal di Meksiko, aku menunjuknya untuk mengobati ibumu.

Dokter Sanders saja yang akan menjelaskannya kepadamu."

"Halo Tuan Willy."

"Halo Dokter Sanders, apa yang terjadi dengan ibuku?

"Willy menjabat tangan Dokter yang akan menolong Ibunya.

"Baik Tuan, saya akan menjelaskannya.

Ibu anda mengalami serangan jantung yang diakibatkan karena tersumbatnya pembuluh darah yang mensuplai makanan ke otot jantung.

Ini biasanya disebabkan karena mungkin beliau kelelahan, atau lagi banyak pikiran.

Apa sebelum terjadinya serangan Ibu anda mengalami mual, pusing, nafas sesak atau nyeri di bagian perut atas?"

"Tidak ada. Ibu saya tidak pernah mengeluh atau mengatakan sakit sama sekali."

"Bisa jadi beliau menyembunyikan sakitnya dan tidak memberitahukan anda.

Apa sebelum beliau pingsan lagi banyak pikiran?"

"Saya juga tidak tahu Dokter.

Dia bersama adik saya.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar Ibu saya bisa sembuh?".

"Untuk saat ini kami tim Dokter akan mengevaluasi kondisi Ibu Tuan.

Setelah itu saya harap kita harus menjaga beliau jangan sampai stres, dan menjaga kondisi mental serta makanannya agar tidak terjadi serangan jantung berikutnya."

"Baik Dokter, terima kasih." Willy terlihat khawatir dengan kondisi Ibunya.

Dokter dan tim meninggalkan ruangan Santos Kini hanya tinggal dua orang sahabat itu saling menguatkan.

"Sabar Willy, aku yakin Ibumu akan sembuh. Tapi apa yang membuatnya stres sampai seperti ini? Apa kamu ribut lagi dengan Ibumu?".

Willy yang masih menundukkan wajahnya hanya menggeleng.

Lalu Willy berdiri dari sofa dan melihat kearah jendela.

"Kamu tahu Santos, semenjak kematian ayahku,, Aku tidak pernah lagi membantah kata Ibu.

Aku tidak tahu dia kenapa, tapi ini pasti ada hubungannya dengan Willshen."

Willy menyebut nama adiknya karena dia tahu kalau adiknya selalu membuat masalah.

"Jack, panggilkan Willshen kesini.

" Jack langsung keluar ruangan dan memanggil Willshen.

"Kak, apa kamu memanggilku?".

Bugh....

Satu pukulan di wajah Nicole bersarang di pipinya.

Willy melayangkan tinju kepada adiknya.

Dia tahu kalau semua ini pasti ada hubungannya dengan Willshen yang membuat Ibunya stres.

Santos dan Jack langsung memegang Willly dan willshen.

Mereka tahu kalau Willy sudah marah semuanya pasti akan mati di tangannya.

"Kak kenapa kamu memukulku? Apa salahku?".

"SIALAN, MASIH BERANI BERTANYA APA SALAHMU?

APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA IBU SAMPAI DIA PINGSAN DAN MENGALAMI SERANGAN JANTUNG?

KATAKAN BRENGSEK!".

Willy sudah tidak dapat lagi menahan emosinya yang berhubungan dengan Ibu.

Willshen terlihat menundukkan kepala karena dia tahu ibunya pingsan akibat dirinya yang sedikit memaksa sang ibu untuk membelikannya mobil yang sama dengan mobil yang di ambil oleh Guardo.

"Maafkan aku Kak. Aku mengaku salah, aku tidak bermaksud membuat Ibu menjadi seperti sekarang.

Maafkan aku."

Willy kesal dan meninju dinding ruangan dengan tangannya yang membuat tangannya memerah.

"APA LAGI MAUMU? APA SEKARANG KAMU PUAS?".

"Tidak Kak, aku menyesal. Aku hanya meminta Ibu membelikan aku mobil yang sama dengan yang di ambil oleh Guardo.

Ibu mengatakan harus meminta ijin Kakak dan aku marah serta membentak Ibu.

Ibu menangis dan tiba-tiba pingsan."

Willy yang mendengarnya menjadi semakin marah.

Dia mengeluarkan pistol Glok miliknya dan menodongkannya tepat di kepala Willshen.

Santos dan Jack yang melihatnya langsung melerai dan menyabarkan Willy.

“Willy jangan lakukan itu.

Ingat dia adikmu, kalau Ibumu sampai tahu dia akan kembali stres dan penyembuhannya sangat sulit.

" Santos berusaha menenangkan Willy yang sudah terbakar amarah.

"ADIK SIALAN! BRENGSEK! APA DI OTAKMU HANYA ADA MOBIL DAN HIDUP HURA-HURA. APA KAMU TIDAK MEMIKIRKAN KONDISI IBUMU?".

Willy menunjuk kepala adiknya dengan pistol yang masih di pegangnya.

Willy sebenarnya mencintai Willshen dan menjaganya.

Tapi selama ini Willy di ajarkan menjadi pria yang keras tanpa kasih sayang maka lama kelamaan Willy semakin jauh dari adiknya.

"Maafkan aku Kak... maafkan aku... aku tidak akan mengulanginya lagi.

Kamu boleh menghukumku tapi jangan membenciku.

Aku hanya ingin kamu menyayangiku seperti dulu lagi."

Willshen memohon di kaki Willy sambil menangis.

Dia tahu dia seorang pria yang tidak boleh menangis oleh Ayahnya tapi saat ini dia hanya butuh kasih sayang seorang Kakak yang selama ini hilang sejak umurnya 7 tahun.

Saat itu umur Willly 10 tahun sudah dididik oleh ayahnya untuk bisa memegang senjata dan menembakkan ke arah lawan.

Willy dididik untuk keras dan kejam karena dia akan jadi pemimpin mafia di Black Devil.

Sejak saat itu Willshen merasa kehilangan Kakak yang menyayanginya dan selalu mencintainya.

Willshen selalu mencari masalah karena ingin Willy kembali memperhatikannya.

Setelah kematian ayahnya yang di tembak secara misterius,Willy berubah menjadi pria yang dingin dan semakin jauh darinya.

"Maafkan aku, Kak."

Willy kesal dan menendang Willshen hingga tersungkur.

Jack membantu Willshen untuk berdiri, Santos memberi kode kepada Jack agar membawa Willshen keluar dari ruangannya.

Jack membawa Willshen keluar dari ruangan Santos dan membantu Willshen.

"Kak Jack, apa Kak Willy marah denganku?",tanya willhsen.

Willshen selalu dimanja oleh Ibunya maka sekarang dia seperti itu.

Umurnya yang 20 tahun membuatnya butuh seorang kakak yang paham akan kehidupan dan membimbingnya.

"Kamu tahu sendiri bagaimana Kakakmu dididik oleh ayah kalian.

Willy tidak pernah punya waktu untuk bermain dimasa mudanya.

Dia di tuntut untuk menjadi seorang pemimpin yang kejam.

Sikap dia tadi bukan karena dia benci denganmu tapi dia mencintaimu.

Dia selalu memintaku untuk menjagamu.

Willy tidak pernah menampakkannya karena dia tidak mau dianggap lemah.

Jadi mulai sekarang cobalah menjadi seorang adik Willy Sandros yang disegani dan jadilah Tuan Muda Sandros yang di hormati oleh semua mafia yang ada dibawah kepemimpinannya."

Willshen tidak percaya kalau Willy memperhatikannya secara diam-diam.

Willshen mempercayai semua yang disampaikan oleh Jack karena dia tahu selama ini Jack jarang bicara banyak dan pria itu sudah bersama Kakaknya begitu lama.

Di dalam ruangan Willy masih di tenangkan oleh Santos.

Pria itu masih memegang senjatanya.

Santos tidak ingin Willy membunuh orang di rumah sakitnya.

Hal ini akan mempersulitnya karena akan melibatkan polisi.

"Willy, tenangkan dirimu.

Bagaimanapun willshen adalah adikmu.

Dia hanya butuh dirimu."

Willy mulai tenang dan memasukkan pistolnya ke dalam jaket.

Pria itu menatap sahabatnya.

"Thanks Santos, kamu menghalangiku untuk membunuhnya.

" Mereka berdua tersenyum bersama.

"Itu gunanya sahabat,, Sekarang fokus dengan kesehatan Ibumu,,, Aku sudah menempatkan beberapa Dokter terbaik untuk mengawasi kesehatan Ibumu."

"Baiklah. Aku akan melihat kondisi ibuku.

Oh ya, barang-barang kita sudah dikirim. Permintaan semakin banyak.

Segeralah untuk mempercepat produksinya."

Willy meninggalkan Santos yang masih melanjutkan pekerjaannya sebagai dokter.

Santos menghubungi orang kepercayaannya.

"Apa barangnya sudah di produksi dengan jumlah yang banyak?".

"Sudah Bos, kokain dan heroin akan dikirim ke gudang milik Tuan Willy."

Di lain tempat seorang gadis cantik dengan rambut yang tergerai begitu indahnya terus memperhatikan jam tangan yang ada di genggamannya.

Gadis itu tengah berbaring sambil melihat jam tangan yang di tinggalkan oleh pria yang telah di tolongnya.

"Sebenarnya kamu siapa? Kenapa sebuah jam tangan ini harganya begitu mahal?".

Shella terus bermonolog dengan dirinya sambil menatap jam tangan Willy.

Entah kenapa Shella merasakan keberadaan Willy setiap dia memegangnya.

Bayangan saat dirinya di cium oleh Willy membuat darahnya berdesir.

Kemudian Shella menyadarkan dirinya kalau ini tidak benar.

Dia hanya merawat pria itu dan tidak memiliki perasaan.

"Sadar Shell... sadar... dia saja sudah meninggalkanmu begitu saja tanpa mengucapkan kata perpisahan lalu kenapa kamu masih mengingatnya.

"Shella melempar jam tangan itu ke atas kasur.

Shella membuka jendela kamarnya sambil memandang pepohonan yang ada di sekitar rumah Nenek Shema.

Wanita itu menikmati sejuknya angin yang berhembus di malam hari.

Sudah cukup menikmati dinginnya angin, Shella kembali menyimpan jam tangan Willy.

Tapi saat dirinya memegang jam tangan itu.

Ada seseorang yang menutup mulutnya dengan sebuah sapu tangan.

Shella berusaha berteriak sekuat mungkin sambil memegang jam tangan pemberian Willy.

Shella berontak dan menendang semua barang yang ada didekatnya hingga gadis itu terkulai lemah.