Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 18
Rasya pergibke sebuah pantai yang jaraknya lumayan jauh dari daerah tempat tinggalnya. Dia menaiki kendaraan umum untuk sampai di pantai tersebut.
Rasya ingin menenangkan diri barang sejenak,dia tidak menyalahkan sang mama ataupun takdir. Dia tau semuanya sudah di atur sedemikian rupa oleh pemilik kehidupan.
Mungkin dengan cara ini mereka bisa pergi dari lingkungan tersebut. Lingkungan yang tidak baik dan tidak sehat,selama ini Rasya bertahan di sana karena sang mama.
Jika sekarang ada yang bisa menjamin sang mama,kenapa dia harus bersedih. Dia masih bisa mencari tempat tinggal yang dekat dengan cafe dan sekolahnya.
"Kalau memang ini yang terbaik,hamba ikhlas ya Allah,semoga mama selalu bahagia dengan kehidupan barunya nanti"gumam Rasya sambil memandang ke arah lautan luas
Rasya berjalan-jalan sendirian di bibir pantai,dia membiarkan air laut menyentuh kakinya. Dia sadar sedari dia datangvtadi sudah ada yang memperhatikan dirinya,namun Rasya memilih untuk cuek selagi dia tidak berbuat macam-macam.
Orang yang sedari tadi memperhatikan Rasya memilih untuk mengikutinya. Dia penasaran dengan paras Rasya yang mirip dengan seseorang yang dia kenal.
"Kenapa anda mengikuti saya?apakah saya ada menyinggung anda?"tanya Rasya tanpa melihat orang yang dia ajak bicara
"Tidak,aku hanya penasaran denganmu karena wajahmu sangat mirip dengan orang yang aku kenal"jawab orang tersebut
"Mungkin memang wajah saya pasaran,jadi anda merasa kenal dengan wajah saya,bukankah di dunia ini kita memiliki tujuh kembaran?"ujar Rasya
"Ya,apa yang kamu ucapkan sangat benar nak,namun sepertinya tidak akan semirip ini"orang tersebut berjalan perlahan ke samping Rasya yang sedang menghadap laut
"Memang siapa orang itu?"tanya Rasya basa basi
"Dia adalah adikku,aku kehilangan dirinya dua puluh tahun yang lalu,dia mengalami kecelakaan namun mayatnya tidak pernah di temukan"jawab orang asing tersebut dengan sendu
"Siapa namamu nak?"tanya orang tersebut memecah keheningan
"Rasya"jawab Rasya singkat
"Nama yang bagus,apa kamu masih sekolah?"tanyanya lagi
"Ya,saya masih kelas XII "jawab Rasya
"Kamu sungguh sangat mirip dengannya,dia akan bersikap dingin kepada orang lain,namun dia akan bersikap hangat kepada keluarganya "orang asing itu menatap hamparan laut dengan pandangan kosong
"Oh ya,paman belum memperkenalkan diri ya,,kenalkan,nama paman Dimas Anggara Nugroho"ucap pria paruh baya yang bernama Dimas
DEGH
'nugroho?'batin rasya
'kenapa nama belakangnya sama denganku dan ayah?tidak mungkin kan kalau ayah adalah adik beliau yang hilang?' Rasya sedang perang batin saat ini
"Siapa nama adik paman?"tanya Rasya dengan nada lebih sopan dari tadi
"Ibrahim Prasetya Nugroho"
DEGH
DEGH
DEGH
"Boleh saya melihat fotonya?"tanya Rasya semakin penasaran
"Kenapa kamu sepertinya sangat penasaran?"tanya paman Dimas
"Tidak,siapa tahu saya pernah melihatnya"Rasya mencoba menutupi kegugupannya dengan wajah datarnya
Paman Dimas mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari foto yang ada di galerinya. Setelah menemukan foto sang adik,paman Dimas memberikannya kepada Rasya.
DEGH
DEGH
lagi-lagi jantung Rasya berdetak lebih kencang saat melihat foto yang berada di ponsel paman Dimas. Itu foto saat ayahnya masih muda,dan mukanya memang sama persis seperti dirinya,kecuali bagian mata dan rambutnya.
*******
Sedangkan di cafe,Rangga sedang kelimpungan mencari pujaan hatinya yang hari ini tidak terlihat di antara pelayan yang sedang bekerja.
"Mas Bisma"panggil Rangga saat melihat Bisma melintas
"Ada yang bisa saya bantu kak?"tanya Bisma dengan sopan
"Maaf mas,saya mau tanya,apa Rasya tidak bekerja hari ini?"tanya Rangga masih dengan muka datarnya
"Oh,,,Rasya memang meminta izin untuk tidak bekerja hari ini kak"beritahu Bisma
"Apa dia sakit?"tanya Rangga,setahunya semalam Rasya baik-baik saja saat dia mengantarnya pulang
"Tidak tahu kak,dia hanya meminta izin untuk tidak masuk tanpa memberi keterangan apapun"jawab Bisma lagi
"Ya sudah, terimakasih mas"ucap Rangga kepada Bisma
"Sama-sama kak,mari"Bisma lalu meninggalkan Rangga dan kembali bekerja
"Ngapain sih kak nyari Rasya?di sini masih ada Rasti yang cantik loh"ujar Rasti dengan pedenya sambil ingin menggandeng tangan Rangga
"Selangkah Lo maju,gue bikin patah tangan sama kaki Lo"ancam Rangga yang kaget saat tiba-tiba ada Rasti si ubur-ubur got di sebelahnya
"Ish,kakak itu kenapa sih jahat banget sama Rasti,apa kurangnya Rasti cobak si bandingkan Rasya?Rasti itu cantik,semok ,montok"ujar Rasti sebal
"Kurangnya kamu itu minus akhlak sama minus etika"jawab Rangga ketua dan pergi dari sana
"Ish,kenapa sih semuanya pada suka sama Rasya itu?belum tentu wajahnya cantik di balik maskernya,bisa saja dia tonggos makanya malu dan pakai masker"kesal Rasti kemudian melanjutkan pekerjaannya
Rangga niatnya mau istirahat makan siang di cafe biar bisa sekalian melihat pujaan hatinya. Tapi apalah daya kalau Rasya tidak masuk kerja?ponselnya di hubungi tidak di angkat,entah kemana dia harus mencarinya.
Rangga memutuskan untuk pergi ke kantor milik papanya yang kini dia pegang di bantu dengan Aspri sang papa.
"Selamat datang tuan muda"sapa sekretaris sang papa
"Hemm"jawab Rangga sambil terus masuk ke dalam ruangannya
Sekretaris yang bernama naina itupun segera mengambil tabletnya dan mengikuti sang putra mahkota masuk kedalam ruangannya
"Apa jadwal saya hari ini Tante?"tanya Rangga dengan muka datarnya
"Hari ini kita ada meeting dwngan klien dari perusahaan xxx untuk membicarakan mengenai proyek yang ada di kota x,"jawab sekretaris Naina
"Dan nanti malam anda akan menghadiri undangan makan malam di kediaman ketuarga Sudibyo"lanjutnya
"Apa tidak bisa di skip saja untuk undangan makan malam itu Tante?"tanya Rangga yang merasa enggan untuk menghadiri jamuan tersebut
"Maaf,tidak bisa tuan muda,anda sudah sering menolak ajakan tuan Sudibyo,jadi tidak enak kalau kali ini menolaknya kembali,secara beliau adalah sahabat tuan besar"jawab sekretaris Naina
"Baiklah aku akan datang kali ini"jawab Rangga pasrah
Rangga sebenarnya enggan untuk datang karena sudah tau maksud dan tujuan orang tersebut.
_________________
Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏