Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.
Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.
Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.
Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DODIAKSU 23
Setelah hari di mana Anton mengadu pada ibunya Halimah, kini Katinem sering meminta Halimah untuk kembali dan menerima Anton lagi demi kebaikan Rafa. Bahkan para tetangga pun banyak yang bergunjing jika Halimah tak mau lagi kembali ke suaminya karena kini ia sudah semakin cantik dan memilih lelaki lain.
Semakin hari suasana semakin menegang dan membuat Halimah geram, setiap geraknya selalu salah di mata semua orang. Dulu saat Halimah cuek dengan penampilannya semua orang bilang jadi perempuan harus pintar rawat diri agar suami tak berpaling , namun saat kini Halimah terlihat bening mereka juga bilang Halimah punya lelaki lain.
Bahkan beberapa kali Risma datang dengan Sita untuk membujuknya, namun Halimah masih tetap pada pendiriannya bahwa ia masih butuh waktu dan dia ingin melihat suaminya bisa berubah atau tidak, namun nyatanya Anton masih membuat ulah. Bahkan kabar Anton mengadu ke mamanya terdengar sampai ke telinganya hingga membuat Halimah merasa semakin membenci Anton.
Malam itu Halimah yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk di masaknya nanti subuh ,tiba-tiba di buat kaget dengan sosok bayangan yang ada di dinding hingga membuatnya penasaran. Halimah mencoba menatapnya dengan intens , bayangkan di tembok dapurnya itu terlihat seperti seorang anak kecil yang sedang duduk .
Halimah mengira itu hanyalah bayangan dari barang-barang yang ada di dapurnya, namun tak ada barang yang sama persis dengan bayangan itu. Halimah segera bangkit dan memegang setiap benda yang ada di dapur namun asal bayangan itu bukan dari benda yang ada di sana.
Seketika bulu kudu Halimah berdiri, ia merasa tengkuknya menjadi dingin.
"Kenapa aku jadi merinding gini sih, " Batin Halimah.
Ia masih saja menatap ke arah bayangan itu, karena merasa ada yang tidak beres Halimah segera bergegas meninggalkan dapur menuju ke kamar. Malam itu kebetulan Rafa juga pergi keluar dan sampai saat ini belum juga pulang ke rumah, hingga membuat Halimah merasa takut tinggal sendirian.
Halimah segera naik ke atas kasur, ia mengambil selimut dan menutupi tubuhnya .
Pagi itu.
Seperti biasa Halimah sudah bangun pagi-pagi sekali, ia bahkan sudah menyiapkan semua makanan untuk di jualnya. Walaupun masih di liputi rasa takut Halimah memberanikan diri agar bisa memasak untuk bahan jualannya.
Beberapa hari ini Halimah memang sering mendapatkan teror yang tak masuk di akal, sering mendengar ada yang mengetuk pintu tapi tidak ada seorang pun. Bahkan Halimah juga sering mendengar suara orang seperti berbisik di telinganya.
Tanpa Halimah ketahui Anton, Risma dan Sita sudah pergi ke tempat orang pintar agar bisa meluluhkan hati Halimah. Nyatanya usaha Anton tak membuahkan hasil hingga Risma dan Sita juga pergi ke orang pintar untuk membantunya.
Namun sampai saat ini semua itu tidak membuahkan hasil justru malah membuat Halimah selalu di ganggu oleh mahluk halus. Halimah tak pernah berfikir jika para kakak iparnya akan melakukan semua itu .
Setelah semua beres Halimah mendengar ponselnya berbunyi. Dari semalam Halimah sama sekali belum memegang ponselnya, ia berjalan ke arah kamar karena ponselnya selalu bergetar seperti banyak pesan yang masuk.
Ia melihat ponsel di atas meja rias yang sedang ia isi daya. Halimah segera mengambilnya , dicabutnya charge dari ponsel dan segera ia membuka ponsel, di lihatnya layar ponsel.
Ada 20 pesan yang masuk hingga membuat Halimah penasaran, "Siapa yang mengirim pesan sebanyak ini, " Gumam Halimah.
Halimah segera membuka pesan dan membacanya. Betapa kagetnya Halimah saat membaca pesan dari temannya itu. Di dalam pesan itu temannya mengatakan jika suaminya Anton semalam melangsungkan ijab kabul dengan seseorang.
Seketika Halimah langsung lemas , air matanya mengalir deras ke pipinya. Ia kehilangan keseimbangan dan jatuh hingga tangannya menabrak meja rias yang ada di sampingnya. Karena benturan yang keras membuat semua yang ada di atas meja jatuh ke lantai dan pecah.
Rafa yang sedang tertidur di kamarnya sontak kaget saat mendengar kegaduhan dari kamar ibunya, ia segera bangun dan berlari ke kamar emaknya.
Rafa berdiri tepat di depan pintu, "Mak! mamak kenapa? "
Rafa segera menghampiri Halimah, ia duduk di samping Halimah sambil mendekap pundak emaknya.
Halimah tak bisa menjawab, dadanya terasa sesak. Ia memegang erat dan meremas dadanya. Sungguh ia merasakan sakit yang amat, sungguh tega tanpa sepatah katapun Anton berani menikahi wanita lain.
"Mak, tenang. Bicara sama Rafa ada apa? " Tanya Rafa semakin penasaran.
Rafa membimbing Halimah untuk duduk di atas kasur, ia mencoba membuat Halimah merasa tenang dulu. Rafa pergi ke dapur untuk mengambilkan segelas air . Rafa memberikan segelas air itu untuk Halimah minum, setelah merasa tenang Halimah mencoba memberi tahukan kebenarannya pada Rafa.
"Bapakmu Le, ia sudah menikah lagi. " Ucap Halimah sambil terisak.
Rafa langsung berdiri seakan tak percaya, " Mak e jangan sembarangan kalo ngomong, mana mungkin pak e menikah lagi. "
"Mana mungkin mak e bohong, buat apa mamak bohong. Coba saja kamu telepon bapak kamu, tanyakan sendiri padanya. " Sahut Halimah.
Mata Rafa merah, terlihat air mata menggenang di ujung netranya. Ia segera pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel, ia segera menghubungi Anton bapaknya. Namun usahanya nihil bapaknya tak juga mengangkat telepon darinya.
Tiba-tiba Rafa bergegas menuju garasi ia menyalakan mesin motor segera meninggalkan rumah. Halimah segera menyusul ke garasi saat mendengar Rafa menyalakan motornya, namun Rafa sudah terlanjur pergi. Halimah hanya bisa menatap nanar kepergian Rafa.
" Mau kemana dia, apa dia pergi ke tempat bapaknya. " Gumamnya.
Halimah merasa gelisah, ia khawatir dengan keadaan Rafa yang begitu panik saat mendengar kabar tentang bapaknya.
Halimah segera pergi ke tempat mamaknya, ia berjalan dengan tak fokus. Pikirkannya melayang kemana-mana memikirkan nasipnya kini. Tak lama ia sudah sampai ke tempat emaknya.
Ia melihat Risma juga tengah duduk di dapur bersama emaknya.
"Halimah? " Ucap Risma terlihat khawatir.
"Kamu sudah tau Ndok, tentang Anton suamimu? " Tanya Katinem cemas.
Air mata Halimah tumpah ruah saat ia melihat emaknya. Halimah memeluk erat Katinem meluapkan semua rasa sakit hatinya. Rasa sakit yang sedari tadi ia tahan kini ia keluarkan semua.
Katinem mengusap lembut pundak putrinya, " Sabar sayang, ini semua cobaan untukmu. "
"Aku sebenarnya sudah tau cukup lama Halimah, tapi aku masih ragu untuk mengatakannya padamu. " Ucap Risma.
Halimah mengangkat kepalanya dari pelukan ibuknya. " Kenapa Mbak gak bilang sama aku Mbak! Kini saat aku tau dia sudah menikah. " Cecar Halimah.
"Siapa wanita itu Mbak? " Halimah menatap Risma.
Risma berjalan mendekat,ia berdiri di samping Halimah, "Namanya Ariyani Halimah, dia wanita penghibur di tempat Basri temannya Anton. Anton sering ke sana dan entah kenapa kok Anton malah memilih menikahi wanita itu. " ujar Risma.
"Apa? jadi mas Anton menikahi pel*cur Mbak? " Sontak Halimah kaget.
Risma hanya bisa mengangguk dengan pelan.