NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Zahra pulang dengan napas naik-turun karena menahan kemarahannya. Reyfan benar-benar tidak datang menemuinya, hingga sampai setengah satu dia baru pulang ke rumahnya. Sudah biasa Zahra pulang cukup larut malam, tetangganya juga banyak yang tahu kalau Zahra suka main keluyuran dengan teman-temannya sampai tengah malam, jadi tetangga yang melihat pun biasa saja.

Zahra menutup pintu gerbang, ia tahu kalau suaminya sudah pulang, karena mobil suaminya sudah terparkir di dalam. Zahra tidak peduli kalau suaminya sudah pulang, itu sudah hal biasa, karena di dalam rumah pun mereka jarang bertegur sapa, hanya jika hal penting saja mereka bicara.

Di rumah Zahra hanya sendiri. Anak pertamanya laki-laki, bernama Dewa, dia  sudah bekerja, mengurus perusahaan Hans di luar kota. Lalu yang kedua perempuan, bernama Ratu, dia kuliah semester lima, dan anak bungsunya masih SMP, perempuan bernama Putri. Dia berada di pondok pesantren, jadi Zahra di rumah hanya dengan suaminya, kalau suaminya sibuk dengan pekerjaannya Zahra pastinya sendirian di rumah.

“Kau dari mana jam segini baru pulang?” tanya Hans.

“Biasa acara sama teman-teman. Tumben juga kamu pulang?” jawab Zahra lalu sembari bertanya pada Hans.

“Pengin pulang saja, aku kira Dewa dan Ratu pulang, karena besok kan weekend?” jawab Hans.

“Mereka sibuk, Dewa sibuk dengan pekerjaannya, Ratu apa lagi? Dia sudah mulai sibuk menyiapkan tugas akhirnya,” jelas Zahra.

“Oh ya sudah, aku kira tidak sibuk, besok aku pengin ajak mereka liburan.”

Zahra hanya mengernyitkan keningnya. Sudah tahu kalau Hans pulang pasti mengajak liburan keluarga, entah hanya sehari saja, yang terpenting kumpul dengan anak-anak dan istrinya.

Hans memang laki-laki yang sangat menyayangi keluarga, akan tetapi Zahra selalu tidak puas dengan percintaannya dengan Hans, apalagi Hans selalu bertolak belakang dengan keluarga Zahra yang semuanya taat beribadah.

Hans mengambil wine di kamar khusus untuk menyimpan wine. Kalau sudah melihat suaminya begitu, Zahra benar-benar sebal, apalagi sudah melihat Hans menyulut sebatang kretek termahal di dunia. Zahra benci dengan asap rokok, dan yang bisa menghargai dirinya yang tidak suka asap rokok adalah Reyfan. Meskipun Reyfan merokok, ia tidak berani merokok di depan Zahra. Namun, di depan Niken ia biasa saja, karena Niken membebaskan apa yang Reyfan suka.

“Mau sampai kapan kamu meneguk minuman se.tan itu!” pekik Zahra.

“Kenapa protes, aku saja tidak pernah merecoki hobimu, dan apa yang kamu lakukan? Diam saja kenapa? Yang penting aku gak pernah kurang ngasih kamu jatah uang setiap bulan. Malah kamu yang tidak pernah memberikan jatahmu, hakmu sebagai istriku?” ucap Hans.

“Kalau kau mau meninggalkan semua yang berhubungan dengan dunia gelap, aku akan melayanimu, seperti dulu saat awal kita menikah! Kalau tidak ya sudah, aku tidak akan melayanimu!”

“Tapi malah melayani suami orang? Ya, begitu?”

“Jaga mulutmu, Hans!” bentak Zahra.

“Jaga marwahmu sebagai seorang istri, itu yang benar, Zahra!” pekik Hans dengan meneguk wine untuk kesekian kalinya.

Begitulah setiap hari di rumah Hans dan Zahra. Keributan kerap kali terjadi, hanya karena mereka selalu berbeda pendapat, juga berbeda prinsip.

Padahal dulu keluarga merek harmonis, saat Hans belum terjun ke dunia hitam. Hans hanya menghandle bisnis legalnya yang memang sangat maju saat itu, namun karena pergaulan dan mungkin karena perkembangan zaman juga, Hans terperosok ke bisnis ilegal yang hasilnya sangat menjanjikan.

“Kau tahu apa soal itu, Hans? Kalau kau sendiri saja masih berjalan di atas dunia gelapmu?”

“Aku seperti ini untuk anak-anakku dan kamu!”

“Tapi bukan uang halal, Hans!”

“Kau juga menikmatinya bukan? Capek, pulang ke rumah baik-baik, kau bicara tak pernah baik!”

“Aku juga capek, Hans! Kau selalu bikin malu keluarga besarku!”

“Lantas yang tidak bikin malu keluargamu siapa? Oh Ustadz itu? Ustadz mesum!”

“Diam kamu!” hardik Zahra.

Hans hanya menggelengkan kepalanya. Penampilan Zahra benar-benar tidak mencontohkan seorang perempuan muslim yang berhijab. Ya, Zahra ke mana-mana selalu pakai hijab, tapi karena pergaulan dan ambisinya dia menjadi perempuan yang liar seperti itu.

Zahra masuk ke dalam kamarnya. Ia masih kecewa dengan Reyfan, ditambah ribut dan berdebat dengan suaminya. Membuat dirinya tambah pusing. Zahra masih mencoba menghubungi Reyfan yang entah sedang apa sekarang karena tidak merespon telefon dan chat darinya.

“Laki-laki munafik! Aku yakin kau sedang bercinta dengan istrimu. Kau bilang tidak ada gai.rah lagi dengan istrimu, tapi apa, hah?” pekik Zahra yang frustrasi karen tidak ada kabar dari Reyfan.

**

Pagi harinya, Niken terbangun lebih dulu, ia langsung membersihkan badannya karena semalam baru saja  bertempur dengan suaminya. Setelahnya Niken menyiapkan sarapan untuk suaminya, dan bersiap untuk kembali bekerja lagi di rumah Hans.

“Bangun, Mas? Ke bengkel, kan?” Niken membangunkan Reyfan yang masih tertidur pulas, mungkin Reyfan kelelahan karena semalam lembur dengan Niken.

“Hmm ... jam berapa ini, Nik?” tanya Reyfan.

“Jam delapan, Mas. Buruan siap-siap lalu sarapan!” titah Niken.

Niken keluar dari kamarnya, ia melanjutkan membereskan rumah, jadi Mbak Sari datang hanya tinggal ngepel dan mencuci baju saja. Sementara Reyfan, dia mengambil ponselnya, matanya terbelalak melihat ratusan panggilan tak terjawab dari Zahra, serta chat dari Zahra.

“Astaga ... kenapa aku sampai lupa tidak menemui Zahra?” umpat Reyfan.

“Sudahlah, membujuk dia marah kalau dikasih enak juga diam, malah ketagihan?” lanjutnya.

Reyfan melihat baju yang sudah tertata rapi di atas tempat tidur. Baju untuk ia gunakan ke Bengkel sudah Niken siapkan sebelumnya. Kopi juga sudah disediakan Niken, komplit dengan cemilan kecil.

Reyfan tersenyum getir, melihat betapa dalam dan tulus pengabdian Niken padannya. Akan tetapi dia malah mengkhianatinya. Reyfan memakai bajunya, setelahnya ia keluar mencari di mana Niken.

“Niken?” panggil Reyfan.

Namun tak ada sahutan dari Niken. Reyfan mencari di mana istrinya, karena ia ingin bertanya mengenai pekerjaan istrinya sekarang.

Tak berselang lama, Niken pulang dengan membawa kantong berwarna putih bening, yang berisi sayuran.

“Dari mana, Nik? Aku cari kamu ke kamar, dapur, teras belakang, gak ada semua?” tanya Reyfan.

“Lagian mas ini kok apa lupa? Kalau jam segini pasti aku di perempatan depan lah, kan ada tukang sayur? Aku belanja, biar nanti pulang kerja aku bisa langsung masak, aku siapkan dulu bahan-bahannya,” jawab Niken.

“Kalau aku boleh tahu, kamu kerja di mana, Nik?” tanya Reyfan.

“Di percetakan biasa kok, lumayan kan dapat pekerjaan untuk tambahan pemasukan, apalagi novel online sedang sepi. Penginnya sih aku kerja di perusahaan lagi, balik seperti dulu, tapi terlalu terikat, dan pulang pasti sampai malam,” jelas Niken.

“Aku malah pengin kamu  gak usah kerja saja, Nik? Biar aku saja yang cari uang, bengkel kan makin rame?” ucap Reyfan.

“Aku pengin cari kegiatan dan tambahan biar gak jenuh, Mas. Gak apa-apa, ya? Toh aku Cuma bantuin paling satu atau dua bulan?” ucap Niken.

“Iya, deh. Aku sebetulnya gak pengin lihat kamu capek, Sayang?”

“Sudah tidak masalah, malah aku senang, jadi aku punya banyak kegiatan sekarang, gak melulu di dalam rumah, duduk di depan laptop?” ucap Niken.

Reyfan paham, selama Niken menulis, Niken jarang keluar rumah, Niken betah di rumah, bahkan ia meninggalkan kariernya di perusahaan karena ia ingin fokus menulis.

1
Ruk Mini
dih .ko ada ya..org suka ampe sedalam itu.. kesian pasanagan y aq mah da aq lepas thor modelan ky gitu ga bisa ngehargain pasangan y..tpi sgt menghibur.walo bnyk drama okn lh namay jg Novel. suka" kau lh thor. ok tq thor d tgg karya bank Dewa..🙏👍👍👍
Al Mamnu
Luar biasa
Yati Syahira
zahra +setres
Yati Syahira
kapan niken bersolek dandan wangi biar tdk dihina trus ama mantan
Zurinah Zurinah
cerita yang bagus
Safa Almira
suka
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Saha Rani
Kecewa
Saha Rani
Buruk
Erlinna Harrys
Luar biasa
Lay
bagus
Tiara
Aki aki bodoh... ntar ada yg fitnah niken, percaya lagi... nyakitin lg. udah matiin aja tokoh hana. ganti dewa
Tiara
Hans bukan type lelaku bijaksana. Bodoh menurutku. Jadi gk cocok untuk peran utama. Gak sadar diri udah Aki2
Setuju bgt klo niken gk maafin lelaki model begitu
mommy lala
kisahnya tamat tanpa kejelasan
Yusufsaputra
klo sayaa.takcekek beneran itu😡
Yusufsaputra
kebanyakan laki kayak gini..klo sdh beneran gak dihiraukan baru nyahook..
Yusufsaputra
yaa..rawat tubuhmu biar tau rasa tuh laki😡
Yusufsaputra
apa memang harus dibls seperti itu yaaa???
Yusufsaputra
penasaran nih😊
Sefi Widyawati
novel kok g' tamatnya ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!