💮Warning mengandung unsur 21+ jadi bijak dalam memilih bacaan ya💮
Di tinggalkan oleh orang yang kita cintai tentu sangat berat. Apa lagi dengan hadirnya sesosok makhluk kecil yang di sebut anak. Gerry Ardana seorang pengusaha properti harus menelan kenyataan pahit karena istrinya mendadak meninggalkan dirinya setelah melahirkan putra pertama mereka. Sang istri tak terima melahirkan bayi prematur yang di diagnosa dokter memiliki kekurangan itu. Di sisi lain bayi yang diberi nama Zafa Ardana itu memiliki alergi terhadap susu sapi. Lalu bagaimana nasib baby Zafa? ikuti kisah selengkapnya.
S2. Menceritakan tentang kehidupan percintaan Didi, Aldo dan Arsen. (S2 ini gado-gado kisahnya. Jika suka silahkan lanjut, jika tidak tinggalkan othor disini tanpa kata" yang menyakitkan)
Plagian harap menjauh, kisah ini pure dari hasil Meres otak. Jadi jangan sekali sekali mencontek
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
💮Selamat membaca💮
Dian masih asik berbincang dengan Sasa. Ia tak menyangka bertemu dengan kawan lamanya di negri orang. Dian merasa iba dengan Sasa, ia ingin membantu Sasa.
"Aku sangat rindu Indonesia, entah kapan aku bisa pulang kesana. Padahal sebentar lagi masa Visaku akan habis." Kata Sasa dengan wajah sendu.
"Aku akan membantumu." Ucap Dian, ia pun merogoh tas untuk mengambil ponselnya dan menghubungi Gerry.
Gerry tengah makan bersama dengan kolega sekaligus sahabat karib semasa SMA.
"Bagaimana keadaan putramu Ger?" tanya Nino.
"Masih sama, besok aku dan istriku akan mengkonsultasikan tentang kondisi Zafa pada dokter spesialis. Semoga saja masih bisa di terapi." Kata Gerry mendesah, setiap ada yang membahas Zafa entah kenapa rasa kecewanya pada diri sendiri semakin besar.
Tak lama ponsel Gerry bergetar di atas meja. Dia sejenak melirik siapa nama pemanggil di ponsel miliknya. Saat di lihat tertera nama istrinya ia langsung mengangkat panggilan itu
Gerry : "Halo sayang,"
Dian : "Mas, bolehkah aku membawa temanku ke rumah kita?"
Gerry : "Teman?"
Dian : "Ya, dia temanku sewaktu kami SMP. Dia butuh pertolongan."
Gerry : "Mintalah Sigit untuk mengantarmu ke bowery hotel, aku sedang makan siang bersama temanku di Gemma."
Dian : "Baiklah, aku akan ke sana sekarang." Kata Dian menutup ponselnya. Ia lalu menatap Sasa dengan perasaan gembira.
"Ayo Sa, bersiaplah. Akan ku pastikan kau bisa segera tiba di Indonesia." Kata Dian bersemangat. Sasa pun mengangguk antusias.
Dian mendorong troli belanjaannya menuju kasir.
Setelah sigit memasukkan barang² belanjaannya ke dalam bagasi, mereka bergegas menuju Bowery hotel. Sasa menatap kedua bocah yang tengah dibawa oleh kedua wanita paruh baya. Ia pun tak dapat menahan rasa penasarannya.
"Apa mereka kembar?" Tanya Sasa.
Dian tersenyum sambil berkata. "Menurutmu?"
Sasa hanya cemberut mendapati pertanyaan balik dari Dian. Ia tau sahabatnya paling tidak suka jika ada orang mengorek² masalah pribadinya. Lalu suasana dalam mobil Van itu mendadak hening, karena tak ada lagi yang bersuara.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Dian dan Sasa di antar oleh Sigit untuk menemui Gerry dan temannya.
Sesaat Nino terpaku melihat Sasa. Gadis itu benar² menunjukkan kecantikan wanita Asia.
"Wow .. mereka cantik sekali dude" Ujar Nino memandang takjub kedua wanita itu.
Sementara Gerry tak lepas menatap istrinya yang tak kalah cantik dengan balutan baju berwarna hitam dan rambut yang terurai.
Kedua wanita cantik itu mendekat. Dian duduk di sebelah kiri Gerry dan Sasa duduk berhadapan dengan Dian dan bersisihan dengan Nino.
"Mas, kenalin ini temen aku, Sasa." Ujar Dian sambil memperkenalkan Sasa pada Gerry. Gerry hanya mengangguk dan sedikit tersenyum pada Sasa, ia tak menjabat tangan gadis itu.
"Kenalin, aku Nino!" Nino meraih tangan Sasa dan menjabatnya. Dian dan Sasa di buat terkekeh dengan tingkah Nino.
"Sasa ingin pulang ke Indonesia, tapi dia tidak ada uang, karena ia di tipu teman prianya." Kata Dian pada Gerry. Nino merasa ini kesempatan untuk pdkt pada Sasa.
"Aku bisa memberi tumpangan, lusa aku akan ke Indonesia menemui kakekku." Kata Nino, Dian menatap Nino ragu.
"Biarkan temanmu ke Indonesia bersama Nino, percayalah dia akan kembali dengan selamat." Kata Gerry, Dian menatap Sasa, ia bingung takut jika Nino akan menyakiti Sasa, atau hanya mempermainkan wanita itu.
"Jangan khawatirkan aku Dian, bagiku asal aku bisa kembali ke Indonesia. Itu sudah cukup." Kata Sasa meyakinkan Dian.
"Baiklah, aku titipkan Sasa padamu. Tolong jaga temanku baik² tuan Nino." Ucap Dian, tak lama Sigit datang dengan dua baby sitter yang kebingungan mendiamkan dua bocah kecil yang menangis itu.
Dian mendekat ke arah dua bayinya. "Ada apa ini bi?" tanya Dian.
"Mungkin mereka lapar. Karena tadi botol asi yang terakhir sudah mereka habiskan." Kata bi Yuni.
Gerry mengakhiri pertemuannya dengan Nino, Dian pun dengan berat hati melepaskan Sasa pergi bersama Nino, namun Dian berpesan pada Nino untuk menjaga temannya dengan sungguh². Nino pun mengangguk lalu pergi dari Gemma.
Sedangkan Gerry memilih memesan kamar hotel agar Dian mudah menyusui kedua buah hati mereka. Gerry tampak tak membedakan antara Zafa dan Zafrina. Keduanya sama² mendapat kasih sayang dan perhatian darinya.
Dian lalu menyusui Zafa terlebih dulu. Setelah beberapa saat Zafa tertidur barulah Dian menyusui Zafrina.
"Kau tidak harus selalu mendahulukan Zafa, sayang." Ucap Gerry, Dian menatap Gerry bingung.
"Maksud mas?"
"Kau bisa menyusui Zafrina dulu baru Zafa. Tidak harus semua²nya Zafa dahulu baru Zafrina." Kata Gerry. Dian pun tersenyum.
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
terimakasih sudah mampir, jangan lupa like, komen dan beri aku bunga ok 😘😘
dengan perjanjian yg dibuat itu dimna apabila anaknya dian cewe dia tak mau mengakui dan kontrak berakhir itu sama aja udah talak,tapi talaknya berlaku pas dian sdh melahirkan... memang kadang banyak yg salah sangka dengan ini.. sama halnya nikah kontrak yg memiliki masa berlaku,apabila sampai masanya dan kedua pihak ingin melanjutkan pernikahan tersebut sebaiknya dilakukan akad nikah kembali... wallahi