NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Api

Pendekar Naga Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan
Popularitas:364
Nilai: 5
Nama Author: Bryan Wijaya

Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Winara

 Sambil terkekeh bima menggigit ujung jari kelingkingnya nya sedikit hingga mengeluarkan darah , Lalu ia tetes kan darah nya pada bilah pedang naga Geni .

 Sesaat kemudian pedang yang di pegang bima memunculkan reaksi nya , pedang itu langsung mengeluarkan kobaran api yang sangat besar,bima sampai menjauhkan wajah nya karena panas nya luar biasa .

 Tak lama kemudian kobaran api itu merembes masuk kedalam tubuh bima ,membuat tubuh nya gemetar hebat .

 " Jangan dilawan bima ! Biar kan api itu masuk dalam tubuh mu " kata Geni .

 Bima lalu duduk bersila , menfokuskan dirinya , ini sama seperti saat ia menerima tenaga dalam dari kakek jaya Taka . untuk beberapa saat tubuh bima mengejang dan ia jatuh telentang namun tidak pingsan ,ia merasa tubuh nya sangat lelah .

 " Sekarang tidur lah dulu , besok pagi baru aku jelas kan apa itu Api hitam yang masuk kedalam Tubuh mu "

 Bima cukup lama tertidur,ia bangun saat matahari pagi sudah mengenai wajah nya ,bima merenggang kan tangan nya dan menguap lebar seperti kuda Nil .

 " Pagi yang sangat cerah " kata nya sambil ia berdiri menuju kuda nya yang terikat di bawah pohon , bima berniat belajar menaiki kuda jika sudah sampai di perkampungan, ia tidak berani belajar sendiri, ia takut bisa bisa tulang nya patah jika jatuh dari atas kuda .

 Bima kemudian menuntun kuda nya untuk melanjutkan perjalanan,di sepanjang perjalanan orang yang berpapasan dengan bima memandang nya heran ,tapi bima tidak memperdulikan nya .

 Sesampai nya di sebuah dusun yang lumayan besar ,bima membaca sebuah tulisan di gapura masuk .

 " Dusun bambu Sewu "

Bima terkekeh membaca nama dusun yang menurut nya aneh ,karena di dalam dusun tidak di lihat nya satu pohon bambu pun .

Bima lalu berjalan hendak mencari kedai makan ,perut nya sudah sangat lapar karena hampir sehari semalam perut nya belum terisi makanan , Mata nya tertuju pada sebuah kedai makan yang lumayan ramai .

 " Pasti makanan nya enak , sampai bisa ramai seperti itu " batin bima , ia pun mengikat kuda nya ,setelah selesai ia masuk kedalam kedai makan itu ,

Setelah memesan bima memilih duduk di sebuah meja di samping sepasang pria dan wanita setengah baya yang berpenampilan seperti pendekar, di punggung kedua orang itu tergantung pedang yang mempunyai bentuk seperti kelapa ular dan berwarna hijau .

 Pria dan wanita itu melirik sebentar saat bima duduk di sebelah mereka , bima duduk dengan santai nya sambil bersiul kecil , Mata nya memperhatikan sekeliling kedai , ia melihat ada belasan orang juga yang memakai pakaian pendekar .

 Tak lama kemudian masuk lah seorang lelaki tua dengan seorang anak kecil , lelaki tua itu melihat sekeliling nya mencari bangku kosong .lelaki tua itu lalu mengajak anak nya menuju meja tempat bima , karena masih ada tiga kursi lagi yang masih kosong

 " Permisi nak ,boleh kami duduk disini " kata lelaki itu sopan.

" silah kan kek , kebetulan aku juga sendirian jadi tempat ini belum ada ya g nempatin " kata bima

Lelaki tua itu Lalu mengajak anak kecil yang di duga bima pasti adalah cucu nya duduk di kursi kosong

" ADek ini cucu kakek "tanya bima

" iya nak ini cucu kakek " jawab lelaki tua itu .

" ternyata benar dugaan ku " gumam bima Sambil tersenyum.

Tak lama kemudian pesanan bima datang ,meski Perut nya sudah keroncongan tapi ia tidak langsung memakan pesanan nya ,bima sengaja menunggu. pesanan yang di pesan lelaki tua itu datang agar mereka bisa makan bersama .

Sambil menunggu pesanan kakek itu bima mengajak nya mengobrol .

" Kok makanan nya enggak di makan nak ?" tanya lelaki tua itu .

" Nanti aja kek bareng ,nunggu. Pesanan kakek datang dulu biar kita makan bersama, kalau makan sendirian tidak sopan di lihat nya " jawab bima

" Jarang sekali ada anak nya seperti dirimu ini nak " kata lelaki tua itu sambil tersenyum

" Kakek warna dusun ini ?" tanya bima .

kakek itu langsung memandang curiga pada bima , Namun ia tidak merasakan ada niat jahat dalam diri bima .

" Kakek dari jauh nak ,mau nganterin cucu kakek kerumah orang tua nya " kata kakek itu .

" Aku juga dari jauh kek ,kampung ku di rampok dan orang tua ku di bunuh para perampok itu ,tapi kejadian nya sudah lama sekitar tiga tahun yang lalu " kata bima .

Kakek tua itu sedikit terharu mendengar cerita bima , ia tersenyum kecil . tanpa di sadari bima semua pendekar yang berada di kedai itu melihat kearah nya , begitu juga dengan dua orang pria dan wanita yang berada di samping nya .

Setelah pesanan lelaki tua itu datang mereka makan bersama hingga selesai. Bima kemudian Memanggil pelayan dan membayar semua makanan yang mereka makan bertiga .

Lelaki tua itu kaget saat bima membayar makanan nya , ia mau mengganti nya uang nya tapi bima menolak nya dengan halus .

" Terimakasih anak muda ,tapi maaf aku tidak bisa berlama lama di tempat ini "

" silah kan kek "

Setelah kakek dan cucu nya itu keluar dari kedai makan itu , satu persatu pengunjung kedai makan itu juga menyusul keluar ,bima masih tetap berada dalam kedai untuk beristirahat , dia memutuskan tidak jadi belajar kuda ,karena ia merasa gerakan nya akan terhambat jika menggunakan Kuda .

Tak lama kemudian bima keluar dari kedai itu , ia mengambil satu peti koin perak dan membagi kan nya pada penduduk dusun yang hidup nya kekurangan, sedangkan satu peti kecil yang berisi koin emas ia membungkus nya dan ia gendong di belakang punggung nya .

Bima berfikir akan membagi nya dalam perjalan nya nanti ,ia tidak berniat menguasai semua nya ,sebab ia merasa harta itu bukan lah hak nya apalagi ia mengambil nya dari perampok pula .

Bima bisa merasakan penderitaan yang di rasakan fakir miskin, bagaimana pun juga ia pernah merasakan hidup yang sama bersama keluarga nya dulu ,hidup dalam serba kekurangan. Setelah selesai membagikan semua uang perak bima kembali melanjutkan perjalanan nya .

Tidak jauh dari dusun bambu Sewu , terlihat empat orang lelaki sedang menghadang lelaki tua yang sedang bersama cucu nya itu , gadis kecil itu terlihat berlindung di belakang tubuh kakek nya ,ia tampak sangat ketakutan.

" Serah kan anak itu baik baik Winara , jangan sampai kami berbuat kejam pada mu " bentak seorang laki laki bertubuh pendek bermuka seram ,tangan nya memegang tongkat berkepala tengkorak manusia .

Di belakang nya juga berdiri tiga orang laki laki ya g juga berwajah seram mereka adalah anak buah dari lelaki pendek itu .

" hahaha,enak saja kau bicara datuk sesat ! Apa hanya kau saja yang menginginkan tubuh murni gadis ini ?" ucap seorang lelaki yang baru saja datang bersama seorang wanita, mereka adalah pria dan wanita yang ada di kedai makan ,mereka yang membawa pedang bergagang kepala ular berwarna hijau.

Tidak lama kemudian seorang laki laki bertubuh tinggi Besar dan berjanggut pun hadir di tempat itu .

" Datuk sesat , iblis ular beracun , apa kalian pikir hanya kalian yang menginginkan tubuh gadis itu ? Aku juga menginginkan nya untuk meningkatkan ilmu Kanuragan ku , hahahaha "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!