Sagara devano Pradipta, pemuda 18 tahun yang hidup bergelimang harta hingga menjadikannya seorang ketua geng motor paling di segani, sikapnya yang dingin dan tak tersentuh siapa sangka akan luluh oleh seorang Bidadari tak bersayap yang tak sengaja menolongnya saat kecelakaan terjadi.
Mampukah Saga mempertahankan wanita itu saat ia tahu jika dirinya jauh dari kriteria yang di inginkan?
Atau justru Saga akan berjuang dan merubah dirinya menjadi lebih baik?
Yuk, ikuti kisah cucu Daddy Riko dan Mommy Ameera disini 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Sagara yang kini terlanjur dingin hatinya tak perduli dengan ajakan papa Zico untuk pulang kerumah mereka yang kini bagai neraka karna tak ada lagi canda gurau bahkan obrolah hangat, semua terasa kaku dan membosankan.
Keputusan Sagara cukup di maklumi oleh papahnya asal anak itu tetap pulang ke kediaman Pradipta ataupun ke rumah Utama. Dan untuk sekolahnya yang tertinggal, mulai hari ini Sagara akan aktif lagi menjadi siswa yang sebentar lagi akan lulus dari SMA tersebut.
Dengan mengendarai sepeda motor baru, Sagara yang tak memberi kabar apapun tentang kembalinya ia yang sempat hilang bak di telan Bumi tentu membuat kaget seantero sekolah terutama ketiga sahabatnya Marcel, Bian dan Tata.
"Lo beneran Sagara?" tanya Bian tak percaya, tak ada satupun yang tahu tentang sahabat mereka itu termasuk pihak sekolah. Kepala yayasan dan wali kelas tak ada yang berani bertanya lebih banyak tentang absennya cucu keturunan Pradipta tersebut.
"Hem, emang lo pikir ini siapa?" sahut Sagara yang seolah tak pernah terjadi apapun padanya. Ia bersikap biasa sebab tak ingin ada yang banyak bertanya padanya.
"Lo kurus banget, Ga. Darimana sih?" tanya Tata yang matanya berkaca-kaca menahan banyak rasa dalam dadanya. Ada sedih, bahagia, tak percaya dan yang paling utama adalah rasa rindu.
"Masa sih? perasaan lo aja, Ta. Tapi gue tetep ganteng kan?" goda Sagara yang merentangkan kedua tangannya dan Tata langsung berhamburan ke dalam pelukan pria tampan itu.
Seumur hidup Sagara, memang hanya Tata yang bisa merasakannya karna memang gadis hyu satu-satunya yang berkawan baik dan sangat dekat bukan hanya dengannya terutama keluarga dan para sepupunya.
"Jangan pergi lagi ya, kira gak bisa gak ada lo. Selama lo hilang entah kemana kita semua bingung, Ga," ucap Tata yang mulai terisak yang kini tangisnya justru tangis rasa bahagia sebab bisa merasakan lagi kehangatan sebuah dekapan Sagara.
"Hem, iya gue janji."
Sagara hanya tersenyum simpul, raganya ada si sekolah tapin pikirannya sedang melanglang buana ke satu tempat yang pasti itu adalah rumah Bapak, tapi bukan pria baya itu yang sedang di pikirkan oleh Sagara, melainkan putrinya.
Satu yang menjadi penyesalan adalah ia tak meminta nomer ponsel Aisyah atau siapa pun di rumah itu, Sagara tak punya pikiran ke sana sebab ia pun tak punya benda pipih tersebut. Miliknya hilang entah kemana saat kecelakaan terjadi.
"Gue harus kesana nanti," gumam Sagara pelan.
"Mau kemana? baru juga lo nongol," tanya Bian yang ternyata mendengar apa yang di ucapkan Sagara barusan.
"Kepo!"
Satu hari di lewati seperti biasa, meski tak sedikit temannya yang bertanya atau hanya menatap heran dengan khadiran Sagara lagi di sekolah. Tapi anak itu tak perduli, fokusnya kini hanya ingin cepat lulus dan tamat dari SMA.
.
.
.
Sepulang sekolah, seperti janjinya Sagara pulang kerumah ke rumah Kediaman Pradipta, tak ada siapapun disana karna Mommy nya sedang sibuk mengurus beberapa panti sosialnya.
Bosan di rumah mewah tanpa teman, Sagara memilih ke rumah utama yang ia harap ada sepupunya sebab di bangunan mewah itu ada saja keluarga yang datang berkumpul.
Dan pilihannya sepertinya tepat, ia datang dan ternyata ada Aurora disana.
"Saga, kamu kemarin di kota B ya?" tanya Si cantik yang hanya terlihat matanya itu.
"Iya, kenapa?" tanya balik Sagara.
"Kata kak Sam, deket PonPes kan?"
Sagara mengangguk pelan namun hatinya seolah tergerak untuk lebih dekat dengan Olla.
"Iya, pemilik rumah yang nolong aku bahkan ngajar disana, kamu tahu PonPes itu, La?" selidik Sagara yang hatinya mendadak berdebar.
"Iya, aku pernah tiga kali kesana," jawab Ola yang aneh dengan senyum yang di berikan Sagara.
.
.
.
Apa kamu kenal dengan Aisyah???
Bnyk faktor lain Dan agam lah calon imam yg memenuhi
Di kata in anak kecil
Buju buneng, beberan maharnya segitu?
Top maroktop sagara
Bukan pakaian hitam yg kesannya krg sreg di lihat..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aku juga mencintaimu Aisyah istri'Ku 😍😍😍😍
tembulu nie yeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣