NovelToon NovelToon
Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bayi Satu Milliar Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Malam itu, Ajela dijual oleh ibunya seharga satu miliar kepada seorang pria yang mencari gadis perawan. Tak ada yang menyangka, pria tersebut adalah aku! Aku yang membeli Ajela! Dia dipaksa menjalani sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan Mama masih tega menganggap Ajela sebagai wanita panggilan?

Ajela dianggap tak lebih dari beban di keluarganya sendiri. Hidupnya penuh penderitaan—dihina, diperlakukan tidak adil, bahkan sering dipukuli oleh ibu dan kakak tirinya.

Demi mendapatkan uang, Ajela akhirnya dijual kepada seorang pria yang mereka kira seorang tua bangka, jelek, dan gendut. Namun, kenyataan berkata lain. Pria yang membeli Ajela ternyata adalah pengusaha muda sukses, pemilik perusahaan besar tempat kakaknya, Riana, bekerja.

Bagaimana Riana akan bereaksi ketika menyadari bahwa pria yang ia incar ternyata adalah orang yang membeli Ajela? Dan bagaimana nasib Ajela saat malam kelam itu meninggalkan jejak kehidupan baru dalam dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Aroma panas dari makanan itu menyeruak di sekitar kamar. Ajela menelan saliva. Jujur saja saat ini usus di perutnya sudah menjerit.

"Kenapa diam saja? Ayo, makan!" ucap Alvian ketika Ajela hanya menatap menu yang tersaji di hadapannya.

"Iya, Tuan."

Perlahan Ajela meraih sendok. Jarum infus yang menancap di pergelangan tangan kanan sangat membatasi gerakannya. Bahkan sekarang ia tak dapat memegang sendok dengan benar.

Melihat Ajela kesulitan bergerak, Alvian segera mengambil alih. Meraih sendok dari tangan Ajela .

"Sini, biar aku suapi."

Ajela masih diam. Namun, tak menolak niat baik Alvian untuk menyuapinya makan. Toh, sekarang ia sedang merasa sangat lapar. Saking laparnya, setiap suapan seperti tidak dikunyah.Langsung ditelan.

Hati Alvian pun serasa berdenyut melihat Ajela makan layaknya seseorang yang tengah kelaparan. Mie instan yang mengembang di kamar kost masih selalu muncul dalam ingatannya. Entah mengapa rasanya ingin memeluk wanita itu. Namun, sebisa mungkin Alvian menekan rasa aneh di hatinya.

"Mau tambah? Biar aku pesankan lagi?"

Ajela hanya menggeleng pelan.

Tidak ingin dikira memanfaatkan kebaikan Alvian. Terlebih, ia harus waspada dengan lelaki itu.

"Kalau mau makan sesuatu kamu pesan saja. Di rumah sakit ini ada kafe dengan banyak menu.

Kamu tinggal telepon dan minta mereka antar ke kamar."

"Terima kasih, Tuan. Tapi tidak usah."

Alvian menatap wanita itu. Ia bisa melihat betapa Ajela tidak nyaman dan sangat menjaga jarak dengannya.

**

**

Mobil yang dikemudikan Alvian memasuki halaman rumahnya yang luas. Lelaki itu bersandar sejenak sambil melirik ke arah pintu. Setelah membuat kegaduhan dan tidak pulang beberapa hari, Alvian sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia harus bersiap menghadapi kemarahan mama.

Benar saja, baru melangkah melewati pintu Mama Veny sudah menyambut dengan muka super masam. Kekacauan yang ditimbulkan Alvian benar-benar membuat wanita itu malu dan murka. Terlebih kejadian itu menjadi bahan perbincangan di grup arisan sosialitanya. Mama Veny bahkan malu bertemu dengan teman-temannya.

"Kita harus bicara!" ucap sang mama.

Ruang baca adalah ruangan yang dipilih mama untuk bicara empat mata dengan putranya.

Sebuah ruangan yang dirasa tempat paling aman untuk membicarakan hal paling rahasia sekalipun. Kini keduanya sudah duduk saling berhadapan. Alvian dapat membaca kemarahan yang tersembunyi dalam tatapan mamanya.

"Kamu benar-benar membuat mama kecewa, Al. Apa kamu sadar dengan apa yang sudah kamu perbuat?"

"Aku minta maaf, Mah." Hanya kalimat singkat itu yang dapat diucapkan Alvian.

Tatapan menghujam langsung diarahkan Mama Veny. "Maaf? Setelah semua kekacauan yang kamu buat ini kamu masih berani minta maaf?"

Alvian diam. Membiarkan Mama Veny melupakan semua amarahnya.

"Mama sudah tahu semuanya. Mama juga tahu tentang perempuan bernama Ajela yang membuat kamu meninggalkan acara semalam."

Meskipun terkejut, namun Alvian tak menunjukkan reaksi berlebih. Masih memasang sikap santai seolah hal yang membuat mama murka bukan sebuah masalah besar. Kini ia sedang berusaha menebak dari mana mama tahu tentang Ajela .

"Karena Mama sudah tahu, jadi sepertinya aku tidak perlu jelaskan lagi."

Mama Veny hampir kehilangan akal sehatnya menghadapi Alvian. Bisa-bisanya Alvian masih bersikap santai di tengah masalah besar seperti ini.

"Aku akan bertanggung jawab atas Ajela dan anaknya."

"Maksud kamu... kamu mau menikahi wanita itu?" Suara Mama Veny terdengar gemetar.

Alvian mengangguk mantap.Menikahi Ajela dan mempertanggungjawabkan perbuatannya adalah jalan terbaik yang terpikir olehnya. Bagaimana pun juga ia tak bisa mengabaikan Ajela dan putranya.

"Apa kamu sudah gila?"

Jantung Mama Veny seperti akan berhenti berdetak. Demi apapun ia tak akan rela memiliki seorang menantu bekas wanita malam. Ia menggenggam tangan putranya itu sambil berderai air mata.

"Al, kamu yakin kalau anak itu anak kamu? Wanita itu bisa saja menjebak kamu dengan menggunakan anaknya kan?

Mungkin dia hamil dengan laki-laki lain dan menuduh kamu."

"Mah, Ajela tidak seperti itu."

"Lalu wanita seperti apa? Wanita yang suka memperdagangkan tubuhnya itu tidak bisa disebut wanita baik-baik !"

Sudut mata Alvian menyipit curiga. Ucapan mama membuatnya mendapatkan jawaban bahwa Riana lah yang sudah meracuni pikiran mama dengan mengatakan hal buruk tentang Ajela .

Mama Veny mulai terisak-isak.

"Nama baik keluarga kita akan tercoreng kalau sampai hal ini tersebar keluar. Mama tidak mau tahu, kamu harus tinggalkan wanita itu! Mama juga minta kamu ke rumah Riana dan minta maaf.

Bujuk Riana supaya mau mengulang pertunangan kalian."

Setelah menyelesaikan

kalimatnya, Mama Veny beranjak pergi. Meninggalkan Alvian seorang diri.

Alvian hanya menatap punggung Mamanya yang kemudian menghilang di balik pintu. Ia tahu mama tidak akan menerima keputusannya dengan mudah. Terlebih, mama menginginkan seorang menantu dari keluarga terhormat. Selain itu, Alvian harus menghadapi keluarga besarnya nanti.

Alvian membuang napas kasar, lalu menghubungi salah seorang ART dan meminta dibawakan secangkir koрі.

Hanya dalam beberapa menit, Bik Nana datang dengan membawa pesanan sang majikan. Sontak kedua tangan Alvian terkepal.

Amarah yang sempat hilang kembali naik ke ubun-ubun.

"Ini kopinya, Den!" Bik Nana menggeser secangkir kopi hitam ke atas meja.

"Terima kasih, Bik." Sebisa mungkin Alvian bersikap biasa, meskipun kini hatinya tengah membara.

Sama halnya dengan Bik Nana. Bohong jika ia tidak marah dengan ulah Alvian yang sudah mempermainkan Riana. Namun, kini dirinya tak dapat berbuat apa-apa untuk membela Riana.

"Den Alvian butuh sesuatu yang lain?" tanya wanita itu.

"Tidak. Terima kasih."

"Kalau begitu saya permisi balik ke dapur, Den."

Baru saja wanita itu hendak keluar dari ruangan. Namun, panggilan Alvian sudah menghentikan langkahnya.Wanita itu kembali mendekat sambil membungkukkan kepala sopan.

"Oh ya, Bik ... anaknya Bibi yang katanya waktu itu sakit dan harus dioperasi bagaimana keadaannya?"

Bik Nana tampak cukup terkejut mendengar pertanyaan itu. Namun, kemudian senyum penuh getir terbit di sudut bibirnya.

"Ba-baik, Den. Keadaannya sudah lebih baik sekarang."

"Oh, sykurlah. Kapan-kapan ajak main ke sini. Saya mau kenalan sama anak Bibi."

Lagi, ucapan Alvian membuat sekujur tubuh Bik Nana terasa meremang. Sekarang ia sedang berpikir apakah sekarang ia juga harus menyewa seorang gadis untuk pura-pura menjadi anaknya, sama seperti Riana menyewa seseorang untuk menjadi mami palsunya? Konyol sekali.

"Baik, Den. Nanti saya ajak Ria em maksud saya, nanti saya akan ajak dia ke sini. Kebetulan anak saya itu agak pemalu orangnya. Tidak pernah mau keluar rumah." Bik Nana bernapas lega. Hampir saja ia keceplosan menyebut nama Riana.

"Ya sudah. Kapan-kapan saja kalau ada waktu."

"Iya, Den. Saya permisi ke belakang."

Kala Bik Nana keluar dari ruang baca dengan tergesa-gesa dan gugup, Alvian tersenyum sinis.

"Aku tidak akan memecatmu semudah itu. Mari kita lihat bagaimana reaksimu nanti kalau tahu bahwa anak yang selama ini kamu siksa dan kamu jual menjadi nyonya di rumah tempatmu bekerja."

Bersambung ~

1
aRwanA
qsi ajela parnuan dah seharusny bawa ke psikiater thor kekny si ajela traumA,ni juga ngapain si riana malah di buay dekt sma ajela ,awas dia bis celakai ajela kapan2
Kolomlangit
Jadi, mau plagiat sampai bab berapa nih? 🥲
aRwanA: eamng plagiat kah ni judulnya ap
total 1 replies
tina
lanjut kak
Lina
aaaa Thor kurang ,gak kerasa saking seru nya
S.gultom: sabar ya kak, saya usahakan dauble update 🙏🙏
total 1 replies
Mitha Ali
baguuuussss
aRwanA
waw bNyak thor bBya bacanya jadi seneng
S.gultom: semangat bacanya ya💚💚
total 1 replies
aRwanA
ayo alvian cepat ketemukan tu dah ada laki2 yang ngincer loh wkwk,kli gak gercep kau bakal kehilangan tu anak sma ajela,syukurin tu mamaya terlalu sombong pang ih
Novansyah
lanjut kk kalau update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab
S.gultom: sabar ya kak🙏🙏, saya akan mencoba update Sampai 4 bab ya kak🙏, makasih sudah mampir🙏🙏
total 1 replies
aRwanA
mamamu tu egois walupun ankmu nnti juga di pandang drajat lagi mana mau ngaku wkwk,,kecuali si ajela anak orng kaya yakin dah diterima sma mMami🤣🤣🤣
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Rini Kuswanti
crita nya bagus JD sy baca LG meski prnah baca di novel sebelah
aRwanA
bagus lebih baik ajela pergi roh mamanya alviab juga gak setuju dia teelalu memandang deajat seseorng biarkan ajela memulai usaha biar meeeka menyesal
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Nira Sakharina
bagus sih alur ceritanya
S.gultom: makasih kak, jangan lupa dukung novel ini ya kak💚, agar author selalu semangat ❤️❤️
total 1 replies
tina
lanjut
Lina
lanjut ceritanya bagus
Lia puspita sari
Luar biasa
Warsini Sini
bagus dan bikin gemes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!