Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 minta maaf
" lihat aku, bukannya aku sudah pernah bilang nama audisinya itu ' Indonesia got talent '" ujar Daniel
" Hey lakukan dengan serius kali ini, jika kau merasa akan gagal carilah jalan lain" ujar bima yang kembali sadar.
" Suaramu terlalu keras ini minum lagi" ujar Asep yang memberikan gelas minuman ke pada bima.
" Daniel kamu juga minum" ajak Niko
Dan malam itu mereka semua mabuk.
Sedangkan gadis yang sedari tadi menahan kesal sudah tidak bisa menahannya dan diapun berteriak kesal dan membuat semua orang di ruangan Daniel terkejut.
Pagi harinya Daniel terbangun saat Teman temannya sudah tidak ada semua. Dia bangun dan langsung duduk bersender di dinding tipis itu.
" Ah kepalaku sakit" ringis Daniel.
" Hmm tentu saja, pekerjaan teman temannmu pasti sangat stabil, tidak sepertimu, mereka bangun dan pergi pukul 6 dan 7 pagi" jawab gadis di sebelah ruangan sambil memilin tanah liat di meja karyanya
" Begitu ya, tetapi mereka bukan orang jahat" jawab Daniel
" Tentu saja" jawab gadis itu sembari mengasah sebuah pisau ditangannya, dan tiba tiba dia berhenti.
" Temannmu yang gemuk baru saja pergi tadi" ujar gadis itu
" Iya namanya Asep " jawab Daniel
" Si penjual buah" jawab gadis itu dingin
" Hey" ujar Daniel yang merasakan ngeri dengan mendengar nada suara gadis itu
Saat daniel ingin melanjutkan ucapannya dia merasakan tidak nyaman di perutnya.
" Kita akan melanjutkan percakapan kita setelah aku mengunakan toilet terlebih dahulu." Ujar Daniel yang langsung pergi ke toilet.
Saat dia sedang buang air dia seakan melamun teringat dengan kejadian tadi malam disaat gadis di sebelahnya itu teriak karena kesal.
Kembali ke malam.
" Suara apa itu?" kaget semua orang yang berada di kamar Daniel.
" Apakah dia wanita?" Tanya Bima yang mendekati dinding tipis itu, dan saat bima hendak mendekat langsung di tahan oleh Daniel yang sudah mabuk,
" Bukan dia adalah hantu" ujar Daniel yang sudah mabuk.
" Ayo kita berdoa " ajak Niko
Dan mereka pun mulai berdoa dengan melakukan persembahan mengunakan makanan sisa makan mereka.
" Nona hantu tolong biarkan Daniel lulus dengan audisinya, ini kami berikan persembahannya, dan tolong ijinkan aku bertemu dengan wanita cantik" ujar bima yang mabuk
" Aku juga" ujar Asep yang berdoa disampingnya bima.
Kembali ke kamar mandi.
Daniel kini sedang berkeringat dingin di dahinya, dan dia mendengar suara seseorang yang sedang mengasah sesuatu sambil tertawa yang sangat menyeramkan
" Habislah aku, kurasa semalam aku memakinya" ringis Daniel. Dan dia pun pergi untuk bertemu Asep di toko buah nya.
Dan kini Daniel berada di toko buah milik Asep. Dan dia menceritakan semuanya kepada Asep.
" Sepertinya aku mengingatnya" ujar Asep
" Apakah wanita menyukai ini" ujar Daniel yang menunjukan sebuah bingkisan buah
"Apa itu?" Tanya Asep sembari melihat apa yang di tunjuk daniel
" Apa harganya mahal?" Tanya Daniel
" Ini adalah stroberi import " jawab Asep
" Harganya pasti mahal " ujar Daniel
" Kau cukup katakan saja, kau menyesal" saran asep
Daniel hanya menghela nafas panjang mendengar ucapan Asep.
" Sudah kubilang kau ajak mereka pulang sebelum tengah malam, dan lagian kenapa kau membawa mereka kesana, kau tahu kan wanita itu sangat sensitif dan agresif, sudah kubilang kan dia itu psikopat " kesal Daniel dan dia pun menghela nafas setelah ngomong panjang lebar.
" Kalo begitu minta maaf lah, gunakanlah buah strawberry ini untuk permintaan maaf" ujar Asep sembari memberikan bingkisan buah itu
" Berikan padaku" ujar Daniel yang mengambil bingkisan itu tetapi masih di tahan oleh Asep.
" Tidak usah lagian dia tidak bisa melihatnya, kau berlutut saja" saran asep yang kembali menyimpan bingkisan buah itu.
" Hey jangan pernah mabuk dan meneleponku lagi, tatap aku kalo tidak aku pukul kau, aku serius " kesal Daniel dan diapun pergi meninggalkan Asep yang sedang terdiam.
Tetapi baru beberapa langkah Daniel kembali menghampiri Asep dan melihat bingkisan buah itu.
" Apa yang kau lakukan?" Tanya Asep.
" Import katamu, lihat ini buah asli Indonesia dasar pembohong, dasar tak tahu malu" ujar Daniel yang kembali pergi meninggalkan Asep dengan kesal.
Asep hanya diam sembari memandang bingkisan buah strawberry itu.
Di tempat tinggal sang gadis kini dia sedang membungkus Boneka tanahnya menjadi sebuah paket, dan saat sedang membungkus Boneka itu dia mendengar suara pintu kamar Daniel di buka seseorang.
Kini Daniel sudah sampai di rumahnya. Dan dia langsung menghampiri tembok tipis itu.
" Hey aku benar benar minta maaf soal kejadian semalam, aku sedang berlutut sekarang ini" ujar Daniel
Dan wanita itu menoleh dan tersenyum.
" Kau berbohong" ucap gadis itu dikarenakan suara Daniel berada di atas jadi Daniel tidak sedang berlutut.
Daniel pun terkejut di karenakan gadis itu bisa tahu jika dia berbohong, dan Daniel langsung berlutut saat itu juga.
" Kau bisa melihatku?" Tanya Daniel
" Menurutmu?" Tanya balik gadis itu
" Tidak" jawab Daniel yang mulai berlutut dengan benar.
" Masalahnya aku ada audisi dua hari lagi" ujar Daniel
" Lantas?" Tanya gadis itu
" Jadi untuk hari ini dan besok mari kita ikuti jadwalnya setelah itu selesai, kau bebas memakai waktu selama dua hari" ujar Daniel
Gadis itu hanya terdiam memikirkan ucapan Daniel
" Baiklah ayo kita lakukan" jawab gadis itu
" Sungguh?" Tanya Daniel
" Iya jika kau menolak juga tidak apa apa" jawab gadis itu
" Tidak, tidak sama sekali aku suka, terimakasih " jawab Daniel dengan cepat.
Sedangkan gadis itu hanya tersenyum mendengar ucapan Daniel yang sangat buru buru itu
" Sekarang giliranku jadi jangan berisik" ucap gadis itu.
Dan Daniel hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya sama sekali.
Dan gadis itu yang sedang membereskan peralatan bekas kemasan plastik bekas membungkus Boneka tanahnya pun menoleh ke arah dinding ruangan Daniel.
Dia teringat akan perkataan Daniel yang sedang mabuk semalam.
Kembali ke semalam..
" Berbicara kepada dinding seperti pengakuan dosa saja" ujar daniel yang tertawa karena mabuk
" Kau tahu aku tidak bisa berhenti bernyanyi, aku mengkhianati para orang bodoh ini, aku tak bermaksud demikian, aku hanya ingin sukses sebagai penyanyi solo, agar band kami menjadi terkenal, tetapi rencana itu tak berjalan dengan baik, hey tolong doakan aku, aku ingin membayar hutangku dengan meraih kesuksesan kali ini, mengerti? Lagipula orang bilang hantu itu seperti dewa " ujar Daniel dan setelah itu di tertidur di karenakan mabuk berat.
Dan wanita yang di sebelahnya hanya diam setelah mendengarkan curhatan isi hati Daniel.
Kembali ke sekarang..
Kini Daniel sedang membuka kembali tulisan lagu lagu yang iya ciptakan sendiri, sedangkan sang gadis sedang bersiap siap memindahkan paket besar berisi boneka tanahnya.