Usia yang sudah memasuki 33 tahun, membuat tuan muda Anderson merasa frustasi karena tekanan orang tuanya untuk segera menikah. Ditambah dengan semua adiknya sudah berumah tangga, hal itu membuatnya semakin tertekan.
Namun, pertemuan tidak sengaja dengan seorang perempuan muda yang ceria dan menarik, membuat Tuan muda terpesona.
Apakah akhirnya dia akan segera menemukan pendamping hidup dan terhindar dari tekanan kedua orangtuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Hari pernikahan yang di tunggu-tunggu sudah di depan mata. Hari ini Axel dan Sofia akan mengikat janji suci di sebuah gereja yang tak jauh dari kawasan kediaman Anderson. Gereja itu di bangun oleh tuan besar Anderson ... Delon Anderson, gereja yang sama dimana ayah Dave, papi Daniel, mommy Dena beserta anak-anak mereka menikah. Dan kini giliran Axel yang menikah di sana.
"Siapa yang akan mengantarkan Sofia ke altar?" tanya ayah Dave ketika mereka semua sudah berkumpul di sana.
"Biar saya saja, itu pun kalau anda berkenan." kata Noel.
"Maaf bolehkah saya yang mengantar?" tanya seseorang yang baru saja datang dengan nafas yang masih ngos-ngosan karena tadi dia berlari dari tempat parkir, dia takut jika sampai terlambat datang ke sana.
Siapa sangka baru datang sudah mendengar pembicaraan dari orang-orang kelurga Anderson.
"Siapa kamu?" tanya Axel yang sama sekali tak mengenal orang di hadapannya ini.
"Ah saya Erick." kata Erick memperkenalkan dirinya. "Saya kakak dari Sofia ... kakak sambung lebih tepatnya." sambungnya lagi.
"Kamu tau kalau Sofia punya kakak sambung Ax?" tanya ayah Dave.
"Iya yah, aku baru ingat jika Sofia pernah bercerita jika dirinya memiliki kakak laki-laki." jawab Axel.
Beberapa hari yang lalu saat Sofia di kempit oleh supir suruhan Axel, supir tersebut melapor pada tuannya jika sang nona sedang bertemu dengan seorang pria sehingga hal itu memancing rasa cemburu Axel.
Axel yang sedang terbakar cemburu pun berusaha menekan amarahnya saat bertemu dengan Sofia, namun pria itu tak sanggup untuk menahan rasa ingin taunya dan langsung bertanya langsung pada Sofia.
Dari situlah Sofia bercerita jika dia memiliki kakak sambung, anak dari ibu tirinya bersama suaminya yang dulu. Kakak laki-lakinya ini selalu melindungi dan membela dirinya.
"Jadi apakah boleh jika saya yang mengantarnya ke altar?" tanya Erick sekali lagi.
"Iya." jawab Axel.
"Maaf jika saya lancang, bolehkah saya bertemu dengannya?" tanya Erick lagi dengan begitu sangat hati-hati.
"Tentu saja, yang akan mengantar." jawab Axel.
"Terimakasih." ucap Erick.
❤️
Tok
Tok
Tok
Cklek
"Maaf bolehkan saya bertemu dengan Sofia?" tanya pada orang yang membukakan pintu.
Sofia yang mendengar suara tersebut pun langsung berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.
"Kakak." panggil Sofia.
Flo yang tadi membukakan pintu pun langsung menyingkir memberikan sedikit ruang untuk mereka berdua.
"Adik kakak terlihat cantik sekali." puji Erick sambil mengamati penampilan Sofia saat ini.
"Kakak datang." beo Sofia.
"Tentu saja kakak pasti datang untuk mengantar adik kakak ini menuju altar." sahut Erick.
Pada pertemuan kemarin, Sofia memang mengatakan pada Erick kalau dia akan menikah dan meminta Erick untuk datang sebagai keluarganya.
"Apa semuanya sudah siap? Sebentar lagi waktunya." kata salah satu staf wo memberikan informasi pada mereka.
Mereka semua kembali bersiap, memeriksa sekali lagi penampilan mereka terutama sang pengantin. Veil pengantin pun telah di pasangkan dan kini mereka tinggal melangkah menuju ke tempat pemberkatan.
Sofia jalan berdampingan bersama Erick dengan tangan Sofia yang di kaitkan pada lengan sang kakak.
"Apa kamu gugup?" tanya Erick.
"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja aku gugup kak." jawab Sofia. "Cepatlah menikah, maka kakak akan tau bagaimana rasanya." kata Sofia.
"Sebentar lagi, setelah kamu menikah dan memastikan hidupmu bahagia ... aku pasti juga akan segera menikah." sahut Erick. "Fi, maaf." ucap Erick.
Sofia lansung menghentikan langkah kakinya yang otomatis juga membuat langkah kaki Erick terhenti.
"Maaf untuk apa?" tanya Sofia.
"Maaf, karena kehadiranku dan ibu di tengah-tengah keluargamu jadi membuatmu menderita, maaf atas semua kesalahan yang telah ibu lakukan padamu." ucap Erick menjawab pertanyaan Sofia.
"Semuanya sudah takdir dan ini semua bukan salah kakak." kata Sofia. "Jadi stop selalu menyalahkan diri dan minta maaf." sambungnya. Karena bukan kali ini saja, bahkan sering sekali Erick meminta maaf untuk hal ini. "Aku harusnya berterimakasih sama kakak, karena kakak sudah mau menganggapku keluarga ... adik, sudah selalu membelaku salama ini dan maaf karena selama ini aku terkesan begitu menjaga jarak dari kakak, semua itu aku lakukan agar Elsa gak semakin membenciku karena cemburu dengan sikap kakak padaku." lanjut Sofia.
"Ayo, calon suamimu sudah menunggu." kata Erick mengajak Sofia untuk berjalan kembali.
❤️
Sesampainya di tempat acara, Sofia bisa melihat seorang pria dengan balutan setelan jas dan celana berwana putih sendang berdiri menghadap kedepan dengan posisi membelakanginya.
"Pengantin wanita telah tiba." kata salah satu petugas acara.
Axel pun langsung berbalik, matanya tak henti memandang sang pujaan hati yang saat ini berjalan ke arahnya.
"Aku serahkan adik perempuanku padamu, jaga dan cintai dia ... dia sudah terlalu banyak menderita selama ini." kata Erick yang dia ucapkan dengan lirih saat menyerahkan tangan Sofia pada Axel.
"Saya tidak berjanji, tapi saya akan berusaha untuk mencintai dan menjaganya sepenuh hati, jiwa dan sepanjang hidup saya." kata Axel.
Axel dan Sofia maju kedepan untuk melakukan ikrar pernikahan, sedangkan Erick bergabung dengan para undangan yang lain.
Di acara ini tak banyak orang yang Axel undang, hanya keluarga dan para kerabat dekat selebihnya di undang pada acara resepsi nanti malam.
Satu per satu acara pun sudah di lakukan, kini Axel dan Sofia sudah resmi menjadi sepasang suami-isteri.
Semua orang yang ada di sana memberikan ucapan selamat tak terkecuali Erick.
"Selamat untuk pernikahan kalian berdua." ucap Erick.
"Terimakasih kak." sahut Sofia. "Kak, kakak jangan pulang ... Kakak harus ikut kami ke hotel tempat acara nanti malam." pinta Sofia dengan Tatan memohon yang membuat Erick tak kuasa untuk menolaknya.
❤️
"Loh Bun, Sofia mau di bawa kemana?" tanya Axel yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tadi pas hanya ada dia dan Sofia, kok sekarang ada bundanya juga.
"Mau bunda ajak ke kamar bunda sama ayah." jawab bunda yang masih memegang tangan Sofia.
"Kok gitu Bun? ya gak bisa dong." protes Axel. Bundanya ini memang ada-ada saja, kayak gak pernah mangalami masa muda dan menjadi pengantin baru saja.
"Bunda gak bisa tinggali Sofia di sini, satu kamar sama singa liar kayak kamu." kata bunda Meyva. "Yang ada nanti Sofia langsung kamu terkam Ax dan bunda gak mau kalau sampai itu terjadi." sambung bunda Meyva. "Nanti malam kalian masih ada resepsi dengan tamu ribuan, jadi bunda ingin Sofia cukup istirahat agar nanti dia tidak tumbang." imbuhnya.
"Ya ampun bunda, Axel juga tau dan Axel janji gak akan macem-macem dan biarin Sofia istirahat." kata sahut Axel. "Jadi biarin Sofia di sini ya Bun, please." pinta Axel dengan menangkupkan kedua telapak tangannya tanda memohon pada sang bunda.
Bunda Meyva menghela nafasnya dan mengiyakan kata-kata Axel tapi dengan syarat kalau Axel sampai melanggar ... nanti malam hingga satu minggu kedepan Sofia akan di ajak menginap di kediaman ayah Dave tanpa Axel.
cerita bagus ..
bahagia slalu ya Axel dan Sofia