NovelToon NovelToon
Bidadari Di Balik Dosa

Bidadari Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami Tak Berguna
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Ini kelanjutan kisah aku istri Gus Zidan ya, semoga kalau. suka🥰🥰🥰

****

"Mas, saya mau menikah dengan Anda."

Gus Syakil tercengang, matanya membesar sempurna, ia ingin sekali beranjak dari tempatnya tapi kakinya untuk saat itu belum mampu ia gerakkan,

"Apa?" Ia duduk lebih tegap, mencoba memastikan ia tidak salah dengar.

Gadis itu menganggukan kepalanya pelan, kemudian menatap Gus Syakil dengan wajah serius. "Saya bilang, saya mau menikah dengan Anda."

Gus Syakil menelan ludah, merasa percakapan ini terlalu mendadak. "Tunggu... tunggu sebentar. mbak ini... siapa? Saya bahkan tidak tahu siapa Anda, dan... apa yang membuat Anda berpikir saya akan setuju?"

Gadis itu tersenyum tipis, meski sorot matanya tetap serius. "Nama saya Sifa. Saya bukan orang sembarangan, dan saya tahu apa yang saya inginkan. Anda adalah Syakil, bukan? Anak dari Bu Chusna? Saya tahu siapa Anda."

Gus Syakil mengusap wajahnya dengan tangan, mencoba memahami situasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Reaksi aneh

"Assalamualaikum," suara barito itu berhasil membuat dua wanita itu menoleh, baru berselang beberapa detik saja mematikan telponnya, pria itu kini sudah berada di hadapan Sifa.

"Waalaikumsalam," jawab Sifa dna Farah bersamaan, hal itu berhasil membuat syakil terpaku. Bukan pada Sifa tapi pada wanita yang berada di depan Sifa.

Melihat Syakil terdiam, Farah pun tersenyum dan menyapa Syakil, "Mas Syakil. Kita ketemu lagi,"

Sifa menatap bergantian pada Syakil dan Farah, "Kalian sepertinya berjodoh." ucap Sifa dengan begitu entengnya yang berhasil membuat dua orang di hadapannya menoleh padanya secara bersamaan.

Sifa yang terlihat bingung pun segera merapat ucapannya, "Maksudku, mas Syakil dan Farah selalu bertemu tanpa sengaja aku pikir itu sebuah jodoh untuk berteman." ucap Sifa yang tidak begitu faham dengan ucapannya sendiri. Ia mencoba mencairkan suasana kembali.

"Sudah siang, sebaiknya kita pergi." ucap Syakil kemudian memutar kursi rodanya. Sifa yang masih belum siap pun bingung harus melakukan apa, ia segera menoleh pada Farah.

"Terimakasih ya, Farah. Sudah membantuku berbelanja." ucap Sifa merasa tidak enak.

"Tidak pa pa, pergilah." ucap Farah sembari melambaikan tangannya.

Sifa tersenyum dan mengambil tas belanjaannya, "Lain kali aku yang akan mentraktir mu." ucapnya lagi sebelum pergi.

"Hmmm, aku tahu. Assalamualaikum, Sifa." ucap Farah pasrah. Ia tidak punya pilihan lain selain membiarkan Syakil pergi bersama Sifa, karena memang begitu kenyataanya.

Sifa berjalan cepat mensejajarkan langkahnya dengan kursi roda Syakil, hingga langkah mereka terhenti di depan sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan samping parkiran pasar.

"ini mobil siapa?" tanya Sifa saat seseorang membukakan pintu mobil untuk mereka.

"Mobil milik pamanku." ucap Syakil bahkan tanpa menoleh pada Sifa, bahkan ia membiarkan pria itu membantunya masuk ke dalam mobil tanpa meminta ijin terlebih dulu pada Sifa.

"Silahkan, mbak Sifa." pinta pria itu untuk ikut masuk bersama Syakil yang sudah duduk mandi di dalam mobil.

Tidak ada pilihan bagi Sifa selain ikut masuk ke dalam mobil. Sifa duduk dan meletakkan belanjaan di belakang tempat duduknya, perlahan mobil muali melaju tapi belum ada percakapan diantara mereka. Meskipun Sifa begitu penasaran dengan mobil yang tengah ia tumpangi tapi cara Syakil diam membuatnya sulit untuk mengutarakan rasa penasarannya karena tiba-tiba Syakil menjadi sosok yang dingin, sosok yang sama saat pertama kali mereka bertemu.

Hingga akhirnya mobil berhenti di depan rumah mereka, dan Sifa hanya bisa diam masuk ke dalam rumah setelah pria yang mengemudikan mobilnya pergi bersama mobil itu.

"Sifa...," panggil Syakil tiba-tiba membuat langkah Sifa terhenti.

Sifa pun menoleh, "Hmmm, ada apa?" tanya Sifa dengan cepat, ia sudah cukup lama penasaran.

Srekkkkk

Tiba-tiba Syakil menarik tangan Sifa hingga membuat tubuhnya terjerembab dan terjatuh duduk di atas pangkuan Syakil. Bahkan kursi roda bergerak sendiri hingga membentur dinding baru berhenti, beruntung kursi roda tidak terguling.

"Mas..., ada apa?" tanya Sifa dengan suara yang tercekat di tenggorokan, ia merasa terkejut, apalagi saat ini posisi mereka begitu dekat.

Syakil terlalu berani, ia bahkan mendekatkan wajahnya ke wajah Sifa, tangannya melingkar sempurna di pinggang dan perut Sifa, "Apa kamu suka jika aku berjodoh dengan wanita lain?" tanya Syakil dengan wajah serius, bahkan tatapannya begitu tajam.

"Mm_maksudnya?" Sifa yang tidak begitu faham dengan pertanyaan Syakil tampak kembali memutar ingatannya, tapi sepertinya ingatannya tidak begitu baik hingga ia tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang baru ia katakan atau dengar. Ahhh, bodoh ..., batin Sifa sembari mengutuki dirinya sendiri.

LEPPP

Tiba-tiba bibir Syakil melumat bibir Sifa membuat Sifa tertegun, matanya melebar sempurna, jantungnya juga berdetak kencang seolah ia baru saja lari maraton. Ini kenapa? Kenapa dia tiba-tiba menciumku? Kenapa rasanya beda, saat dia menciumku kenapa rasanya begitu berbeda, seperti ada sesuatu yang menarik tubuhku ...., batin Sifa sembari menikmati ciuman Syakil. Ini bukan pertama kalinya ia berciuman. Bukan hal yang asing bagi Sifa yang terbiasa tinggal di barat, ciuman adalah hal yang biasa tapi saya bersama suaminya, ia merasa ada sesuatu yang aneh yang ini pertama kali ia rasakan.

Perlahan Syakil melepas ciumannya, tapi Sifa masih tertegun tidak percaya.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk memaksamu." ucap Syakil segera.

Sifa pun segera menggelengkan kepalanya dan turun dari atas pangkuan Syakil, "Aku harus ke kamar, iya ..., aku ke kamar dulu." dengan cepat Sifa berlari ke kamar, bukan karena dia marah Syakil menciumnya tanpa ijin, tapi perasaan ini membuat jantungnya tidak baik-baik saja.

Sifa berdiri di balik pintu yang sudah tertutup, ia memegangi letak jantungnya yang berdebar kencang, ia juga memegangi bibirnya, rasanya begitu melekat di sana,

"Kenapa ini? Apa jantungku baik-baik saja? Aku rasa ada masalah dengan jantungku?" gumam Sifa yang masih mencoba mengatur nafasnya.

Di sisi lain, Syakil meninju dinding, ia kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa mengendalikan diri, ia khawatir jika sampai Sifa marah karena ulahnya,

"Sifa pasti marah padaku, aku harus melakukan apa sekarang." gumamnya pelan sembari memegangi buku-buku jarinya yang sedikit memar karena ia terlalu keras meninju dindingnya, entah apa yang membuatnya tidak suka saat Sifa mengatakan mungkin ia jodoh dengan Farah.

***

Sore ini Sifa tengah duduk di ruang keluarga, ia tengah menghitung total belanjaannya hari ini, syakil yang baru saja selesai Sholah asar perlahan mendekati Sifa, ada perasaan canggung yang mendera membuatnya ragu untuk bertanya.

"Sifa," panggil Syakil dan Sifa menoleh menatap wajah Syakil kemudian tatapannya terpaku pada bibir merah jambu milik Syakil. Dan tiba-tiba bayangan mereka berciuman tadi siang kembali datang membuat jantungnya kembali berdekat kecangan.

"Aduhhhh, mas...," keluh Sifa sembari memegangi letak jantungnya membuat Syakil khawatir, ia pun mendekat.

"Sifa, kamu kenapa?" tanya Syakil khawatir sembari mengusap bahu Sifa.

"Mas, sepertinya ada masalah dengan jantungku. Jangan-jangan aku terkena serangan jantung mas, bagaimana ini?" Sifa tidak kalah panik.

"Apa perlu kita ke rumah sakit sekarang? Aku akan mengantarmu."

"Enggak deh mas, besok aja, aku sepertinya perlu menjauh sebentar dari mas Syakil." jawab Sifa karena setiap kali melihat bibir Syakil, dan bayangan ciuman mereka kembali muncul, jantungnya berdekat kencang.

"Kenapa? Kamu masih marah sama aku gara-gara ciuman tadi? Kalau iya, aku minta maaf?." tampak Syakil begitu merasa bersalah.

Sifa dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Enggak bukan itu. Tapi tubuhku bereaksi aneh saat mas Syakil mendekat. Malam ini aku tidur sendiri ya."

"Baiklah, kalau begitu aku akan tidur di kamar sebelah." ucap Syakil mengalah, kamar utama lebih besar dari pada kamar tamu.

Bersambung

1
yuning
kejutan dari ustadzku
Sri Murtini
Pelajaran berharga buat Om Ahsan yg sombong, jgn ditiru sikap ini sangat memalukan
Sri Murtini
Saat Syakil membuka jati dirinya, bgmn dgn Om Ahsan sang provokator , malu nggk. Pdhl putrinya mulai mengagumi suaminya yg dosen blm tahu klu jg seorang pengusaha.Menyesal sudah menghina sang menantu yg tulus membimbing istrinya.
😇😇🤭🤭🤭
Entin Fatkurina
makin seru ceritanya, terimakasih upnya kak triani.
Tri Ani: sama-sama kakak
total 1 replies
Entin Fatkurina
makin sweet saja, perlakuan syakil pada sifa.
yuning
ada yang mau ngintilin kamu Syifa 😁
fee2
suami sifa dosen ya baru tahu kan sifa...
fee2
sifa dah nyaman sama suami sendiri... iyalah dah halal mau apapun juga ayo...
Sri Murtini
Tambah cinta Sifa nich pd mas dosen😊😍
Sri Murtini
Ternyata Sifa sudah dpt membentengi diri dgn sikapnya thd dr Nino, Apakah ini berkat kecintaan dr bundanya Syakil selama bbrp hari bersama shg sikapnya bertambah dewasa dan tulus pd suami
Tri Ani: kayaknya gitu
total 1 replies
yuning
baru tau kamu kalau suami kamu dosen 😁
yuning
Sifa sudah mulai menghargai dirinya dan suaminya
fee2
syakil sudah membuka hati... gak tahu bagaimana kalau tahu sifa yang sudah menabrak nya....
Entin Fatkurina
so sweet
yuning
jangan berfikir perceraian Sifa karena suami kamu adalah salah satu manusia bijak dan hebat
Entin Fatkurina
jadi penasaran, reaksi sifa ketika tau siapa Farah.
yuning
apa kamu akan baik sama Farah kalau tau siapa Farah? sifa
Entin Fatkurina
terimakasih upnya, kak triani.
Tri Ani: sama2 kak🥰
total 1 replies
yuning
syakil
yuning
kejujuran itu lebih baik Sifa dari pada bohong,tapi boleh saja kita menutupi aib kalau untuk kebaikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!