Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 TEKAD ARJUNA
Semua yang melihat Arjuna mengalahkan Erik dengan
mudah pun melongo.
Tak pernah mereka bayangkan bahwa ace dari klub
beladiri sekolah mereka akan tumbang semudah itu.
"Kyaaa.. kuat banget!" teriak histeris salah satu cewek.
"Wowww udah ganteng, kuat pula," puji cewek lainnya.
"Ti-tidak mungkin. Seorang Erik bisa kalah..." ucap salah
seorang cowok tak percaya.
Sorakan puja puji ramai terdengar.
Arjuna meninggalkan tempat itu dan kembali ke kelasnya.
Disusul oleh Kelvin, Joana dan Liam.
"Kamu kuat banget, Arjuna," puji Joana.
Kelvin yang sudah tahu tentang kemampuan Arjuna pun
sudah tak kaget lagi.
"Tentu saja. Buat Arjuna sih gampang kalo cuman Erik
doang. Dia yang nyelametin aku dari gengnya Josh tempo hari
"ucap Kelvin.
"Apa?" kaget Joana dan Kelvin.
Saat mereka sampai di depan kelas, seorang cewek
mendatangi Arjuna.
"Kamu hebat sekali, Arjuna," puji cewek itu.
Arjuna mengerutkan alisnya. la tak mengenal cewek yang
tiba-tiba memujinya itu.
"Vanessa. Aku Vanessa Westfall. Salam kenal, Arjuna,"
ucap Vanessa dengan senyum manisnya.
Vanessa Westfall. Gadis kelas 11 yang merupakan
primadona sekolah Valeria High School ini.
Sosok Vanessa begitu cantik, dengan rambut panjang
merah kecoklatan, mata hitam kebiruan, dan yang paling
menarik adalah tubuhnya yang merupakan body goals
cewek-cewek. Bahkan Joana terkadang iri pada Vanessa,
meski kecantikan mereka tak berbeda jauh.
Sifat feminim dan anggun itulah yang membuat para
cowok-cowok tergila-gila pada Vanessa.
"Ya," jawab Arjuna enteng lalu masuk kelas.
"Gila, sekelas Vanessa dicuekkin..."'
Edan...?
"Dasar gak bersyukur!"
Beberapa bisik-bisik cowok yang melihatnya pun syok,
namun beda dengan cewek-cewek yang semakin tergila-gila
pada Arjuna yang cool.
Vanessa hanya tersenyum getir melihat Arjuna cuek
banget, meski dalam hatinya ia kesal karena pertama kalinya
ia diperlakukan begini.
"Hahaha... gila kamu, Arjuna. Cewek sekelas Vanessa
kamu cuekkin abis-abisan," tawa Kelvin.
"lya, kalo aku sih pasti langsung sikatt!!" tawa Liam.
"Untung Arjuna bukan cowok kek elu," cibir Joana.
"Apa kamu bilang?" protes Liam.
Hari itu Arjuna hampir tak melakukan apa-apa di sekolah
hingga waktunya pulang. la hanya mengikuti pelajaran, dan
mendengarkan Joana, Kelvin dan Liam baku hantam.
"Arjuna, mau aku antar?" tawar Kelvin yang dijemput oleh
supirnya.
Kelvin adalah anak orang kaya. Ayahnya punya
perusahaan di kota Antares, meski bukan yang terbesar.
Meski kaya, ia mau bergaul dengan Joana dan Liam yang
berasal dari keluarga menengah.
Joana adalah anak tunggal, dan ayahnya seorang
karyawan biasa di perusahaan ayah Kelvin.
Sedangkan Liam anak pertama dari 3 bersaudara.
Adik-adik Liam masih berusia 10 dan 6 tahun. Nasib Liam tak
seberuntung Kelvin atau Joana, karena ia kehilangan ayahnya
beberapa tahun lalu. Karena itu ibunya bekerja banting tulang
membuka kedai makan untuk menghidupi Liam dan
adik-adiknya.
"Baiklah..." Arjuna setuju Kelvin mengantarnya.
"Sip. Rumahmu dimana?" tanya Kelvin.
"Antarkan aku ke dealer motor terdekat saja," ucap Arjuna.
"Kamu mau beli motor?" tanya Kelvin.
"Gak, beli sembako," jawab Arjuna mendengus. Hei
emang ke dealer motor mau beli apalagi selain motor?
Kelvin terbahak...
"Oke, tolong ke dealer terdekat pak," pinta Kelvin.
Di perjalanan, Arjuna tiba-tiba mendapatkan misi
Ding...
"Misi untuk tuan rumah : Membunuh 2 orang."
"Waktu penyelesaian misi 48 jam, hadiah dirahasiakan."
'Hmm... batin Arjuna terdiam melihat misi barunya.
Sesampai di dealer, Arjuna masuk kesana sendirian. la
menolak saat Kelvin menawarkan untuk menemaninya.
"Selamat datang, kak," ucap seorang pegawai wanita
ramah.
"Ya. Tolong carikan motor terbaik di dealer ini," pinta
Arjuna.
Pegawai itu begitu terkejut. la yakin pelanggan di
depannya ini masih anak sekolah, melihat seragam yang
masih dipakai Arjuna.
la sedikit ragu namun harus bersikap profesional.
"Baik kak, kami punya motor yang sesuai kakak minta,"
ucap pegawai itu ramah sambil memberikan katalog motor
dealer itu.
Arjuna melihat-lihat katalog motor yang diberikan oleh
pegawai itu.
la begitu salut dengan pegawai itu yang begitu ramah
menjelaskan isi katalog, mengingat ia saat ini hanya memakai
seragam sekolah.
'Hm... Emily Carter,' Arjuna melihat nametag di dada
pegawai itu.
Arjuna tertarik saat melihat sebuah motor yang menarik
baginya.
"Kak, aku mau yang ini," ucap Arjuna.
Tentu saja Emily syok, karena motoryang dipilih oleh
Arjuna adalah salah satu motor termahal, yakni Kawasaki Ninja
H2R yang berharga 60.000 dollar.
Namun ia mencoba bersikap profesional. la berharap
Arjuna beneran membelinya.
Bukannya tak percaya Arjuna bisa membelinya, namun ia
punya banyak pengalaman dengan pelanggan yang cuma
nanya-nanya doang tapi gak jadi beli.
'Baik, kak. Jadi motor yang kakak inginkan itu... bla bla...
" Emily menjelaskan spesifikasi dan hal-hal detil lainnya.
Setelah Emily menjelaskan, Arjuna memberikan kartunya.
"Baiklah, aku beli. Bayar dengan kartu ini," pinta Arjuna.
Deg...
Emily terkejut, semudah itu bocah di depannya ini beli
motor? Gak pakai drama tanya ini itu?
Udah kayak beli cilok aja langsung bayar,' batin Emily.
Namun Emily begitu senang, karena ia akan
mendapatkan bonus yang besar nantinya.
"Baik kak, kalo begitu silakan ke ruangan VIP untuk
mengurus surat-suratnya," ucap Emily.
Setelah mengurus surat-surat dan pembayaran, Emily
memberikan kartu namanya pada Arjuna.
"Silakan hubungi saya ji ka kakak membutuhkan sesuatu,"
ucap Emily.
la begitu kagum dengan sosok Arjuna, yang begitu muda
dan tampan.
"Hm...," Arjuna hanya mengangguk dan mengambil kartu
nama Emily.
Arjuna hendak pergi dari dealer itu dengan membawa
motor yang ia beli barusan, namun kemudian ia mendengar
suara keributan.
"A-ampun tuan!" ucap seorang pegawai wanita ketakutan.
"Beraninya kau menampar temanku, dasarjal"'ng!" ucap
seorang pria.
Pegawai wanita itu begitu menyesali perbuatannya,
padahal tadi ia hanya mencoba membela diri.
Rupanya beberapa saat yang lalu, 2 orang pria datang
untuk membeli motor sport.
2 pria itu tertarik pada pegawai yang melayani mereka,
hingga keduanya mencoba menggoda pegawai itu.
Pegawai itu awalnya mencoba bersikap profesional,
namun emosinya tersulut ketika salah satu dari mereka berani
melecehkannya dengan memegang tubuhnya, sehingga ia
menampar salah satu dari mereka.
Pemilik dealer pun turun langsung dan meminta pegawai
itu meminta maaf.
"Cepat minta maaf, bodoh!" bentak si pemilik pada
pegawai itu.
Tentu saja si pemilik takut dengan kedua orang itu,
karena salah satu dari mereka adalah putra dari pengusaha
kaya di kota ini. la tak ingin menyinggung mereka demi
kelangsungan bisnisnya.
Pegawai wanita itu hanya bisa menangis sambil
membungkuk minta maaf.
Namun yang membuat Arjuna geram saat melihatnya,
kedua orang itu hanya tertawa sambil kembali meraba-raba
tubuh pegawai itu, sedangkan si pemilik hanya diam melihat
pegawainya diperlakukan seperti itu.
Dunia ini sudah gila,' geram Arjuna.
Tangan Arjuna menggenggam erat, ia merasa harus
menyingkirkan sampah-sampah seperti itu.
Arjuna keluar dari dealer itu menggunakan motor barunya
dan menunggu di dekat dealer.
Beberapa saat kemudian, kedua orang itu keluar dari
dealer dan pergi dengan mobil.
la mengikuti mereka diam-diam di belakang, dan
menunggu saat yang tepat.
Beruntung, mobil itu melewati daerah yang cukup sepi.
Saat mobil itu berada di tempat yang tidak tidak
terjangkau CCTV, Arjuna menyalip mobil itu lalu
meninggalkan nya agak jauh.
la memarkirkan motornya, lalu segera mengaktifkan skill
Stealth nya.
'Stealth'
Tubuh Arjuna pun langsung tak terlihat. la berjalan ke
tengah jalan untuk mencegat mobil kedua orang itu.
"Erebos, apa yang terjadi jika aku ditabrak sebuah mobil
yang melaju kencang?" tanya Arjuna.
"Dengan kekuatanmu saat ini, paling mobil yang
menabrakmu yang bakalan hancur," kata Erebos.
"Kau mau menguji tubuhmu, bocah?" tanya Erebos.
Arjuna hanya mengangguk.
"Hahaha... menarik sekali, " tawa Erebos.
Mobil itu berjalan kencang, lalu Arjuna yang berada di
tengah jalan membiarkan dirinya tertabrak mobil itu.
Bruakkk..
Mobil itu bertumbukan dengan Arjuna hingga mobil itu
terpelanting dan berakhir dengan terbalik.
Kondisi mobil itu hancur di bagian depannya dan ringsek
di seluruh badan mobil, beda dengan Arjuna yang baik-baik
saja tak mengalami luka apapun.
'Hmm... bahkan tabrakan mobil tak bisa melukaiku,' batin
Arjuna.
la senang dengan level kekuatannya saat ini yang berad di
level langit, namun ia tak puas dan ingin jadi lebih kuat lagi.
Arjuna berjalan mendekati mobil itu yang sudah
mengenaskan.
"Hah... hah... a-apa itu barusan?" ucap salah satu pria
yang masih sadar. la tak tahu mengapa mobilnya tiba-tiba
seolah menabrak sesuatu, padahal di depan tak ada apa-apa.
la membuka pintu mobil dan melihat kedua pria itu yang
terluka parah.
Arjuna mengeluarkan dagger hitamnya dan ingin
menusuk ke pria yang masih sadar itu.
"Si-siapa itu?" teriak pria itu saat melihat pintu mobil
terbuka.
Arjuna yang masih mengaktifkan skill stealth nya tentu
tak bisa dilihat oleh pria itu.
"Pencabut nyawamu," ucap Arjuna.
Pria itu ketakutan. Ila takut mendengar suara tanpa sosok
orang yang terlihat, dan lagi ia takut orang itu akan
membunuhnya.
"Ja-jangan lakukan itu. Ampun..." pinta pria itu
ketakutan.
Namun Arjuna tak peduli, ia menusuk pria itu sehingga
pria itu merasakan sakit yang luar biasa, berkali-kali lipat dari
rasa sakit yang didapatkan manusia.
"AAARRGGHHHH...!" teriak pria itu kencang, hingga
akhirnya mati seketika.
Setelah membunuh pria itu, Arjuna menusuk pria satunya
yang masih pingsan.
Jlebb...
Pria itu langsung tersadar dan berteriak kesakitan, hingga
akhirnya mati.
'Hmm...sungguh menarik. Bekas tusukan dagger ini tak
meninggalkan bekas luka apapun,' batin Arjuna.
la lalu menghancurkan kamera dashbord mobil itu.
Arjuna yang melihat bensin mobil itu bocor pun langsung
membakarnya, hingga akhirnya mobil itu meledak dan
terbakar habis.
Ya, Arjuna membuatnya seolah-olah kejadian ini adalah
murni kecelakaan.
Ding...
"Misi membunuh 2 orang berhasil diselesaikan."
"Selamat tuan rumah mendapatkan hadiah 1. 000 poin
sistem, uang 1. 000. 000 dollar, dan skill Businessman, skill
yang membuat anda mendapatkan semua pengetahuan dan
pengalaman tentang berbisnis. Dengan kata lain, anda akan
menjadi pengusaha terhebat di muka bumi ini."
"Apa tuan rumah ingin memasang skill?"
"Ya," jawab.
Ding...
"Memasang skill Berbisnis. "
10%... 20%.
Arjuna merasakan kepalanya begitu pusing, seolah-olah
mau pecah saat banyaknya hal yang masuk ke otaknya.
Ding...
"Selamat skill Businessman telah terpasang."
"Selamat tuan rumah naik level ke Langit Tingkat 2. "
"Sistem, buka status," perin tah Arjuna.
Ding...
"Membuka status tuan rumah."
Name: Arjuna Evans
Usia: 17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan : Langit tingkat 2 (1.910/15.000)
Status Erebos: 78%
Skill: Peretasan, Stealth, Businessman
Senjata: Twin Dagger, Dark Sword
Kekayaan: 2.014,400 dollar
Misi yang sedang berlangsung : -
Hadiah yang belum dibuka : -
'Hmm... bagus, aku sudah naik 1 level,' batin Arjuna
senang.
la menatap kobaran api yang membakar mobil itu.
"Erebos, bagaimana menurutmu jika aku membunuh
sampah-sampah seperti mereka?" tanya Arjuna.
"ltu terserah kau bocah. Saat kau mendapatkan misi
membunuh seseorang, kau bebas membunuh siapa saja,
selama target misi bebas siapa saja. Aku tak keberatan siapa
yang kau bunuh," ucap Erebos.
"Erebos, kau tahu selama ini aku selalu ditindas oleh
mereka yangjauh lebih kuat kan? Aku yakin banyak orang di
luar sana yang bernasib sama sepertiku, tak bisa berbuat
apa-apa melawan mereka yang lebih kuat dan berkuasa,
seperti pegawai tadi, " ucap Arjuna.
"Lalu, kau ingin menggunakan kekuatanmu untuk
melawan mereka?" tanya Erebos.
"Ya," jawab Arjuna mantap.
"Aku akan menyingkirkan orang-orang berkuasa yang
menindas orang lemah. Aku ingin mengubah dunia yang
busuk ini," ucap Arjuna.
"Hahaha.." Erebos terbahak mendengarnya.
"Bukankah dunia ini memang berputar seperti itu?
Takkan ada kebaikan tanpa kejahatan, takkan ada kemiskinan
tanpa kekayaan. Semua hal itu yang membuat dunia ini
berjalan dengan semestinya. Jika kau mencoba mengubah
sesuatu, keseimbangan dunia akan kacau. Apa kau sanggup
menanggung semua itu bocah?" tanya Erebos.
"Mungkin dengan kekuatanku saat ini aku tak bisa,
karena itu aku ingin menjadi kuat untuk mengubah dunia ini.
Dengan tanganku, aku akan membunuh mereka yang
semena-mena memanfaatkan kekuatan, kekayaan dan
kekuasaan mereka," tegas Arjuna.
Erebos terbahak melihat tatapan mata Arjuna saat
mengatakannya, karena ia tak melihat keraguan sedikitpun.
"Kau menarik sekali, bocah tengik," puji Erebos.