Dyah permata baru saja menyelesaikan sekolahnya dia hanya berdua dengan adiknya yang berusia tujuh tahun. Dia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Bagaimana jika dia bertemu dengan anak perempuan yang berusia tiga tahun memanggilnya bunda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengenalan
Setelah mengantar adiknya Dyahbsegera masuk karena dia harus membangunkan nona Aquira, ketika melewati ruang tengah dia dipanggil oleh mommy Atika.
" Dyah kesini sebentar" kata mommy Atika sedang duduk bersama suami dan putranya, Akbar juga masih berada disana karena daddy Ammar tidak memperbolehkannya pulang.
Dyah dengan tertunduk menemui nyonya besar karena Azka terus menatapnya.
" Dyah kenalkan ini daddynya Aquira putraku namanya Azka Abbiya Alexanders, kamu bisa memanggilnya tuan Azka" kata Mommy Atika.
Dyah menanggukan kepalanya. " Sebelumnya saya minta maaf tuan Azka karena tidak menengal anda sebelumnya" kata Dyah.
Sebelum mommy menengalkan Dyah pada putranya terdengar suara tangisan. Dyah yang mengetahui tangisan siapa segera menemuinya.
" Nona sudah bangun maafkan kakak ya" kata Dyah tersenyum melihat Aquira sudah duduk dan menangis.
" Bunda, hwa hwa hwa" Aquira merentangkan tangannya minta gendong pada Dyah. " Nah sekarang nona mandi, ayo kita ke kamar mandi" kata Dyah, pergi ke kamar mandi untuk memandikan Aquira.
Setelah rapi dan wangi Dyah mengajaknya ke bawah ketika akan keluar Dyah terkejut melihat Azka dihadapannya.
" Tuan Azka" kata Dyah, tertunduk, sedangkan Azka hanya menatap keduanya, sebenarnya dia ingin menemui putrinya tapi melihat keduanya Azka hanya menunggu di depan pintu.
" Bunda ayo ira lapar" kata Aquira dengan kesalnya karena Dyah berhenti. " Ah ya sayang ayo kita turun permisi tuan" kata Dyah dengan hormat.
Aquira hanya melewatinya tanpa menatap Azka ada disampingnya, Azka hanya diam melihat putrinya tidak menyapanya.
" Kamu harus sabar dan berusaha mendekat pada putrimu, atau kamu meminta bantuan pada bundanya" kata Akbar tersenyum sedangkan Azka menatapnya tajam dan kembai ke kamarnya.
Akbar menggelengkan kepalanya dia tahu bahwa sahabatnya merindukan. putrinya, tapi ego yang tinggi membuatnya hanya diam. Kemudia Akbar pamit karena harus menyiapkan segalanya untuk besok.
Daddy Ammar sudah memberitahu bahwa besok perusahaan Pratama Group di urus oleh putranya, maka Akbar harus menyiapkan segala sesuatunya.
Kamar Azka.
Azka melihat permandangan melalui jendela dia menghela nafasnya karena putrinya tidak memandangnya.
" Ternyata sudah lama aku tak pulang hingga banyak perubahan disini" kata Azka memejamkan matanya.
Azka merasakan ada sentuhan yang mengelus punggungnya dia membuka matanya terliat mommy Atika di sampingnya.
" Mom" panggil Azka, mommy Atika tersenyum. " Apa yang kamu fikirkan" seru mommy Atika sedangkan Azka hanya menggelengkan kepalanya.
" Kamu jangan bohongi mommy, kamu ingin bertemu putrimukan" kata mommy Atika, Azka menatapnya sekilas dan kembali menatap arah lain.
" Lihat putrimu dia sangat bagagia bersama Dyah sampai memanggil bunda padanya, pada awalnya kami terkejut mendengar tapi meligat kebahagiaan dari wajahnya kami membiarkannya. Dulu putrimu sangat pendiam disaat usianya memasuki 2 tahun dimana seharusnya sudah bisa bicara satu perkata tak pernah terdengar, tapi kehadiran Dyah merubahnya mommy tahu fikiranmu jangan sekali kamu menjauhkan mereka itu mengakibatkan buruk untuk putrimu" Mommy Atika meninggalkan Azka sendirian.
Azka melihat arah taman melalui hendela kamarnya terlihat putrinya bahagia bermain bersama Dyah.
" Bunda ayo kita beri makanan pada kelincinya" Aquira menarik tangan Dyah memberikan makanan pada kelincinya.
Ketika mereka asyik memberi makanan pada kelinci Azka diam2 mendekati mereka.
" Apa boleh saya ikut" kata Azka dengan kakunya, sebelum Dyah menjawab tangannya sudah ditarik oleh tangan mungil Aquira.
" Bunda ayo kita masuk Aquira tak mau lagi" kata Aquira membuang makanan kelincinya di tangannya sambil menangis.
Karena tidak mau melihat Aquira menangis Dyah segera menggendongnya dan membawanya masuk.
" Kami permisi dulu tuan" Dyah menundukkan kepalanya sedangkan Azka hanya bisa menanggukan kepalanya.