NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Zahra menghampiri Acha dan Luna yang sedang mengelap kaca.

"Hai," sapa Zahra tersenyum kepada mereka berdua.

Mereka berdua pun menoleh kearah Zahra.

"Eh hai Mbak Zahra," balas Luna tersenyum.

"Loh, Lo kenal sama Zahra Lun?" tanya Acha pada Luna.

Luna menganggukkan kepalanya."Kenal." balasnya.

"Aku bantu ya kalian berdua," tawar Zahra.

"E-eh nggak usah mbak, nanti tuan Alfa marah," jawab Luna.

"Panggil aja Zahra kaya Acha, tuan Alfa nggak marah kok. Kalian tenang aja oke," ucap Zahra tersenyum manis.

"Nanti Lo cape Ra," ucap Acha.

"Enggak kok, plis boleh ya," pinta Zahra dengan memohon.

Mereka berdua pun mengangguk pasrah membuat Zahra tersenyum lebar. Lalu Zahra pun membantu mereka berdua.

"Oh iya Ra, nanti kita pulang bareng lagi sama gua," ucap Acha sambil mereka mengerjakan pekerjaan.

"Maaf ya Cha, aku nggak bisa," jawab Zahra.

Acha berhenti mengelap kacanya dan menoleh kearah Zahra."Kenapa?" tanyanya.

Zahra pun menceritakan soal dirinya yang dari mulai hari ini ia setelah pulang kerja bakal kerja dirumah Alfa membersihkan rumah bosnya itu.

"Bagaimana bisa kamu dapet hukuman seberat itu Ra, aneh". Tampak keheranan di wajah Luna.

"Udah gak papa kok lagian hukumannya hanya bersih-bersih rumah aja," ujar Zahra.

"Masak iya gak punyak pembantu kan tuan Alfa orang kaya?" seru Acha.

"Mana aku tau". Ujarnya

"Berarti gaji Lo gede dong Ra, udah kerja disini terus ditambah kerja dirumah tuan Alfa," ucap Acha.

"Gua kerja disini nggak digaji Cha, tapi kalau dirumah tuan Alfa katanya bakal digaji," jawab Zahra. Membuat mereka berdua terkejut.

"Hah? Nggak digaji?" beo Acha terkejut.

"Kamu nggak bohong kan Ra?" tanya Luna tak percaya.

Zahra menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Kasian banget Lo Ra," ucap Acha kasihan kepada sahabatnya.

"Aku nggak papa, yaudah yuk kita lanjut lagi kerjanya keburu tuan Alfa ngamuk," ucap Zahra.

Mereka bertiga pun melanjutkan pekerjaannya lagi.

***

Tak terasa kini sudah jam pulang.

"Eh bareng yuk". Ucap Acha.

"Tadi kan gua udah bilang Cha, mulai hari ini kita gak bisa pulang bareng. Gua harus melaksanakan tugas dengan membersihkan rumahnya." ujar Zahra.

"Ya sudah Lo hati-hati ya di jalan" Setelah kepergian Zahra dari perusahaan tempatnya bekerja kini wanita berbibir tipis itu melajukan motornya untuk pulang.

Zahra sekarang sedang menunggu dihalte menunggu angkot, beberapa menit kemudian

Setelah setengah jam menunggu akhirnya angkot yang ditunggu sudah datang.

Setelah beberapa menit perlajanan akhirnya alamat yang dituju Zahra sudah sampai.

Tadi Alfa sudah memberikan alamat rumah pria itu kepada Zahra.

Ketika dirinya hendak berjalan menuju perumahan elit itu langkah Zahra terhenti saat mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat disampingnya. Kemudian jendela mobil itu terbuka dan suara pria yang di dalam menyuruhnya untuk masuk.

"Masuk". Ucap Alfa kepada Zahra.

"Tuan"

Kemudian ia masuk ke dalam mobil dan dengan cepat kini berhenti di area parkiran rumah pribadi frans.

Alfa yang melihatnya begitu takjub bagaimana tidak rumah didesain ala eropa itu sunggu indah sekali dan memanjakan mata.

Alfa tidak membawa Zahra ke rumah yang ditempati kedua orang tuanya dan adiknya, Alfa membawa gadis itu ke rumah pribadi yang keluarganya tidak tau dimana keberadaan rumah tersebut.

"Apa kau sekarang mempunyai hobby mematung?" ucapan Alfa sukses membuyarkan lamunan Zahra yang enggan bergerak karena terpesona melihat desain interior rumah Tuannya. Dengan langkah cepat ia mengikuti pria berkulit putih itu masuk ke dalam rumahnya.

"Selama satu bulan, pembantu rumah tangga saya pulang kampung jadi tidak ada yang memasak. Apa kamu bisa masak?" ucap Alfa yang sudah melepaskan jas nya sembari menggulung lengan bajunya sedikit keatas.

Blug

Lemparan bantal sofa itu membuyarkan lamunan Zahra yang sedari tadi hanya melihat lihat ruangan ini terkejut.

"Ya tuan ada apa?" tanyanya tanpa dosa

"Jadi gimana?"

"Apanya tuan?"

Tampak Alfa menghembuskan nafas kasarnya. "Apa kau bisa masak?" kini suara itu naik satu oktaf membuat Zahra kaget.

"Bisa tuan".

"Ya sudah tunggu apa lagi, sana," perintah Alfa dingin.

"Dapurnya dimana tuan?" tanya Zahra.

"Ikut saya". ucap Alfa di balas anggukan oleh Zahra.

Kini dirinya sudah berada didapur dengan cepat ia mengambil bahan bahan yang ada di kulkas. Tampak ia terkejut dengan isi lemari es itu.

"Orang kaya mah bebas" gerutunya.

"Apa kau bilang?" jawab Alfa yang sedari tadi belum beranjak dari dapur.

"Eh tuan maksud saya tuan mau dimasakin apa?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Terserah kamu" dengan cepat ia pergi dari hadapan Zahra.

"Dasar manusia tembok".

"Ganteng sih tapi datar kayak tembok". serunya lagi sambil cekikikan.

"Saya denger kamu ngomong apa." ia melewati Zahra dan membuka lemari es itu dan mengambil minuman kaleng.

Sontak Zahra yang sibuk mengiris bawang terkejut

"Bukannya tadi udah pergi ya, kok udah balik lagi. Udah kaya jailangkung aja," Batin Zahra.

***

Kini makanannya sudah siap, sore ini Zahra memasak ayam kecap.

"Semoga suka ya manusia kutub" Batinnya.

Tak lama Alfa turun dengan wajah nampak segar, memakai kaos oblong dan celana pendek menambah ketampanannya.

Zahra yang melihatnya matanya nampak berbinar dan terpesona dengan ketampanan bosnya.

"Gak usah melongo gitu saya tau saya tampan". Ucapnya membuyarkan lamunan Zahra yang sudah membentuk huruf O itu.

"Eh gak Tuan". Ucapanya gugup.

"Ambilkan makanan untuk saya". Perintah Alfa.

"Astaga nih orang nyebelin banget tinggal ngambil apa susahnya sih" grutunya masih terdengar jelas.

"Saya dengar ya, apa mau suruh ganti sekarang". Serunya.

"Maaf tuan".

Setelah menyiapkan makan malam untuk Alfa. Zahra berniat izin untuk pulang.

"Tuan saya mau pamit pulang. Permisi".

"Siapa yang menyuruhmu pulang?".

Sontak langkah kakinya terhenti.

"Tuan. Saya harus pulang". Jawabnya dengan memelas.

"Saya tidak peduli yang penting temani saya makan sekarang".

Dengan terpaksa akhirnya Zahra duduk kembali. Iya segera menghabiskan makanan yang sudah ia ambil.

Beberapa menit sudah acara makan malamnya. Kini Zahra beranjak pergi dan segera berpamitan agar dia tidak kesusahan mencari angkot. Melihat jam sudah menunjukkan angka 18:00.

" maaf tuan saya harus pergi". Lagi lagi langkah Zahra tertahan.

"Biarkan saya yang mengantarmu, saya tidak mau disalahkan jika kamu kenapa napa".

Dengan segera Alfa meraih kunci mobilnya di atas meja, kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil pribadi Alfa dan siap untuk melaju.

Beberapa menit kemudian mobil Alfa berhenti disebuah kosan yang ditempati Zahra.

Zahra pun keluar dari mobil milik Alfa, lalu menatap bosnya lewat kaca mobil."Makasih ya tuan sudah mengantarkan saya pulang," ucapnya sambil tersenyum manis.

Alfa hanya mengangguk, lalu melajukan mobilnya kembali pulang.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjut...
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!