Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 keputusan Daniel
Setelah beberapa saat danile pun sampai di taman, dan dia melihat bela yang sedang duduk terdiam di sebuah bangku taman, Dan danile pun menghampiri bela.
Bela yang melihat danile datang langsung bangun dan tersenyum manis menatap danile.
" Akhirnya kami datang" ujar bela dengan tersenyum manis
" Ada apa?" Tanya danile langsung
" Aku perlu bantuan kami danile" ujar bela dengan harap
" Bantuan apa?" Tanya danile bingung
Dan bela pun kembali duduk di kursi taman itu dan mulai menceritakan semuanya.
" Sebenarnya tadi malam aku mendapatkan surat dari keluargaku di kampung dan mereka mengetahui kalo aku menolak menikah dengan orang yang di jodohkan keluarga ku itu, dikarenakan aku bilang bahwa aku sama kamu sudah kembali seperti dulu" ujar bela sembari menatap wajah Danile.
Daniel pun terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh bela, dia tidak menyangka bahwa dia sampai bilang seperti itu kepada keluarganya, memang danile sangat mengenal keluarga bela dikarenakan duduk danile sangat dekat dengan keluarga wanita itu, bahkan ibunya danile adalah sahabat ibunya bela, mereka berdua terpaksa berpisah dikarenakan bela harus melanjutkan kuliahnya di luar negri jadi mereka terpaksa terpisah.
" Kenapa kau melakukan itu?" Tanya Danile
" Karena aku masih sangat mencintaimu danile" jawab bela dengan mata yang berkaca kaca
Daniel hanya terdiam mendengar jawaban bela, sebenarnya dia masih memiliki perasaan sama bela tetapi kini dia sudah memiliki Amanda di kehidupannnya, dan danile sangat bimbang oleh perasaannya itu.
" Apakah kamu sudah tidak memiliki perasaan lagi padaku?" Tanya bela yang mulai mengeluarkan air matanya saat menatap danile
" Bukan seperti itu, hanya saja" ucapan Daniel terpotong oleh Amanda
" Berarti kamu mau kan nemenin aku bertemu keluarga aku" ujar bela bersemangat
Daniel hanya menghela napas berat sambil mengangguk pelan, dia sangat tidak tega melihat wanita yang pernah ia sangat cintai mengeluarkan air mata. Dan terpaksa danile hanya mengiyakan ajakannya.
" Baiklah terimakasih danile , aku sayang kamu" ujar bela yang langsung memeluk danile dengan erat.
Tetapi danile hanya terdiam tanpa menjawab ucapan bela itu.
" Baiklah aku akan telpon ibu terlebih dahulu" ujar bela yang melepaskan pelukannya dari danile.
Sedangkan danile hanya terdiam sambil bersender di kursi itu memikirkan apakah keputusannya ini benar atau salah, dikarenakan dia tidak ingin kedua wanita itu kecewa, satu sisi bela adalah wanita yang ia cintai dan di satu sisi Amanda adalah pacarnya saat ini
Setalah beberapa menit bela pun mengakhiri teleponnya itu.
" Oh iya kita makan malam bersama di tempat biasa gimana?" Ajak bela pada Danile
" Anu kayaknya aku gak bisa deh aku ada urusan " tolak danile
" Urusan apa, apakah kamu tidak mau makan sama aku?" Ujar bela yang wajahnya mulai kembali teduh.
Daniel yang melihat wajah bela yang mulai kembali sedih hanya menghela nafas berat.
" Tidak bukan apa apa" jawab Daniel
Dan bela kembali tersenyum manis mendengar ucapan Daniel
" Ya sudah ayo kita sekarang pergi, takut nanti kita tidak kebagian tempat duduk" ajak bela antusias sambil menarik tangan danile.
Bela mengajak danile pergi ketempat makan favorit mereka berdua saat masih pacaran, dan tempat itu adalah tempat makan sate kambing yang sangat di sukai oleh Daniel dan bela..
Di tempat Amanda kini dia sedang beres beres di temani oleh Susi sang Kaka,
" Apa dia sudah tahu kau akan pindah malam ini?" Tanya Susi pada adiknya
" Sudah kak, tadi kami bicara berdua di luar" jawab Amanda yang sedang memasukan beberapa buku ke dalam kardus.
" Apakah hubungan kalian sudah benar benar pasti?" Tanya susi lagi
Amanda pun menoleh saat sang Kaka menanyakan hal itu.
" Kenapa emangnya?" Tanya Amanda
" Bukan apa apa, kan kalian baru kemarin bertemu dan apakah kalian sudah memperjelas lagi status dan hubungan kalian" jawab sang Kaka
" Hubungan kami ya seperti itu, kami sudah resmi menjadi sepasang kekasih " jawab Amanda tersenyum.
" Baguslah kalo begitu" sukur Susi dikarenakan Amanda tidak pernah sama sekali menjalani hubungan dengan seseorang lelaki, dan ini pertama kalinya bagi Amanda untuk mulai berhubungan dengan lelaki.
" Apakah kamu akan lanjut membuat karya tanahnya?" Tanya Susi penasaran dikarenakan dia melihat Amanda yang merapihkan barang barang dan alat pembuat kerajinan tanah.
" Aku akan tetap melanjutkan cita citaku membuat karya miliku kak, dan masih banyak waktu untuk aku mengejar apa yang aku inginkan" jawab Amanda
Dikarenakan Amanda sangat ingin sekali karya tanahnya Boneka kucing itu di kenal oleh banyak orang.
" Bagaimana dengan orang itu?" Ujar susi
" Aku sudah memutuskan untuk tidak berhubungan dengannya ataupun perusahaannya" jawab amanda mengerti dengan orang yang di maksud kakanya itu.
Dan susi hanya mengangguk paham dengan keputusan adiknya itu, dan Susi juga sangat tidak menyukai sikap Devon yang sangat sombong dan licik.
Dan mereka berdua pun terus membereskan barang barang milik Amanda..
Di tempat makan kini Daniel dan bela sedang duduk di kursi pelanggan dan beberapa saat ada seseorang wanita paruh baya yang menghampiri mereka berdua.
" Mau pesan apa mbak, mas?" Tanya wanita paruh baya itu.
" Saya mau pesan sate kambing 10 tusuk dan semangkuk sotonya ya buk" jawab bela tersenyum.
" Walah ternyata non bela toh" ujar wanita peruh baya itu
" Iya Bu ini bela, apa kabar Bu inem?" Tanya bela tersenyum
" Wah saya baik non, non sama mas danile ternyata " ujar paruh baya itu saat menoleh ke arah danile
" Apa kabar Bu" jawab Daniel tersenyum
" Baik mas, makin tampan dan cantik aja nih pasangan dulu," jawab Bu inem
" Bisa aja ni si ibu" jawab bela tersenyum
" Udah ada rencana nikah belum nih?" Goda Bu inem
" Belum Bu, mungkin masih lama" jawab bela tersenyum, sedangkan danile hanya terdiam mendengar pembicaraan kedua wanita itu.
" Begitu ya, semoga tetap langgeng sampai nikah ya" ujar Bu inem
" Iya Bu terimakasih " jawab bela
" Ya sudah ibu mau siapin pesanannya dulu ya" ujar Bu inem melangkahkan kakinya dari sana
Bela dan danile hanya mengangguk menjawab ucapan Bu inem itu.
" Ternyata Bu inem masih seperti dulu ya, lucu" ujar bela tersenyum
" Iya" Jawab Daniel sembari melihat ke rah bu inem yang sedang menyiapkan pesanan mereka berdua.
Daniel dan bela sangat mengenal siapa Bu inem, dikarenakan Bu inem adalah warga kampung yang sama dengan mereka berdua, sedang Bu inem ke kota ikut suaminya dan membuka usaha kuliner sate dan soto kambing di kota, dan kebetulan Daniel dan bela sangat menyukai masakan-masakan Bu inem, dikarenakan mereka berdua menyukai makanan khas kampung mereka berdua.
