Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pandangan Miss Gio
Mengelilingi pasar mencari semua keperluan membuat Yuna akhirnya selesai membeli semua list bahan yang ditulis oleh Minnie pada kertas
"Yah, terakhir kita butuh ayam!" seru Yuna dengan begitu antusias berjalan dalam kerumunan orang menuju gerai dimana ada penjual ayam sedang Ivan yang terus mengekori Yuna dibelakang hanya tersenyum dengan tangan yang penuh dengan bahan belanjaan. Dia merasa seperti sedang menemani istrinya berbelanja keperluan dapur mereka. Bisakah Ivan berharap suatu saat keinginannya ini menjadi kenyataan? Bisa saja jika dirinya mampu mengalahkan Aaron
Selesai membeli ayam dan semua keperluannya sudah lengkap, mereka keluar dari pasar dengan ekspresi lega bisa terbebas dari pengapnya udara pasar
"Ah! Akhirnya..." lega Yuna sembari menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan
"Kamu mau kembali terus sekarang?" tanya Ivan membuat Yuna menatap pria itu dan baru tersadar kalau dirinya baru saja membuat Ivan seperti bodyguardnya apalagi dengan tangan pria itu yang penuh dengan belanjaannya
"Ya Ampun! Maaf Ivan...kamu pasti sangat keberatan membawa ini." Yuna bergerak cepat ingin mengambil kantong belanjaan ditangan Ivan tapi pria itu menghindarinya dengan baik
"Aku tidak masalah membawanya, ini tidak berat! Hanya saja aku bertanya, kamu akan langsung kembali sekarang?"
"Iya! Tentu saja! Aku tidak punya keperluan lain." jawab Yuna dengan polosnya
"Bagaimana kalau kita minum dulu di cafe depan, aku haus setelah berjalan keliling pasar tadi," ujar Ivan memberi pendapat yang jelas hanya modusnya agar bisa lebih dekat dengan Yuna
"Tapi__"
"Jangan menolaknya! Anggap saja sebagai bayaran karena aku telah menolongmu membawakan ini," kata Ivan sembari mengangkat dua tangannya dimana kantong belanjaan Yuna memenuhi kedua tangannya
"Bukan itu masalahnya! Aku tidak punya uang lagi." Yuna menyengir sembari memperlihatkan dompetnya. Uang yang didapatnya memang cukup untuk membeli keperluan dapurnya sedang uang pribadi yang didapatnya dari Aaron tentu saja Yuna gunakan untuk menyewa gigolonya
Ivan tertawa melihatnya. Jadi dia ditolak bukan karena Yuna tidak mau tapi karena wanita itu tidak punya uang
"Jangan khawatir! Kali ini biar aku yang bayarkan, tapi lain kali kamu harus menggantinya,"
Yuna mengangguk mengerti
"Baiklah!" jawabnya setuju lalu keduanya berjalan menuju sebuah cafe berdinding kaca yang tidak jauh dari posisi mereka
🍀🍀🍀
Di tempat lainnya, Aaron menatap bangunan yang selama ini sangat sering dikunjunginya karena permintaan dari pelanggannya atau harus Aaron katakan sebagai istri sah-nya sendiri yang menyewanya
"Selamat datang, Tuan! Mari masuk dulu!" Miss Gio menyambut Aaron dengan baik. Dia mendapat banyak keuntungan selama Aaron bermain peran dengan istrinya. Semua uang yang Yuna bayarkan padanya menjadi miliknya semua tanpa perlu Miss Gio gunakan untuk membayar setengahnya pada gigolonya, karena jelas Aaron akan menolak uang receh tersebut atau bisa jadi uang itu awalnya adalah milik Aaron sendiri
"Saya tidak ingin banyak basi basi disini, jadi jangan banyak bicara omong kosong! Jawab saja intinya," tutur Aaron membuka pembahasan begitu mendudukkan diri di kursi ruang tamu kediaman Miss Gio
"Baik, Tuan."
"Katakan padaku! Apa kamu tahu kalau Yuna ingin mengundang gigolonya ke mansion Nelson?" tanya Aaron langsung tanpa ingin basa-basi
"Iya! Nyonya bilang pada saya kemarin sore... Nyonya juga mengatakan agar mulai sekarang saya harus mengirim gigolonya kepadanya di mansion dan harus tetap rahasia, agar tidak ada orang yang mengetahui hal ini," jelas Miss Gio tenang. Aaron menunduk sembari berpikir
"Apa hanya itu yang Yuna sampaikan?"
"Ya!"
"Tidak ada pertanyaan tentang gigolonya?" tanya Aaron lagi yang membuat Miss Gio sedikit ragu untuk menyampaikan jawabannya
"Sebenarnya saya juga berharap beliau menanyakan sesuatu tapi Nyonya terlihat sama sekali tidak tertarik, kecuali saya yang membahasnya sendiri,"
"Kau membahasnya! Apa saja yang kau bicarakan?" tanya Aaron lagi penuh dengan rasa penasaran akan gambaran dirinya dimata sang istri, maksudnya ketika dirinya menjadi gigolonya
"Saya bertanya pada Nyonya apa ada sesuatu yang ingin dia ketahui tentang gigolonya? Sudah hampir setiap hari selama lebih dari sebulan, sekarang... Saya rasa wajar baginya untuk penasaran dengan nama gigolonya atau bahkan hanya usianya..."
"Jadi, apa yang dia katakan?" Aaron kembali bersuara tidak sabar
"Nyonya hanya berkata bahwa dia hanya peduli dengan pertukaran uangnya. Dia dilayani dan membayar, beliau tidak peduli dengan lainnya," jelas Miss Gio lagi
"Apa?" Aaron dibuat terkejut sekaligus bingung
"Itulah apa yang Nyonya bilang, saya berkata yang sejujurnya." Miss Gio menunduk ragu untuk mengatakan apa yang mengganjal di kepalanya, apalagi saat matanya melirik pada Aaron yang wajahnya semakin terlihat suram dan menyeramkan. Pria itu terlihat tidak suka dengan jawabannya
"Nyonya sebenarnya tidak tertarik pada gigolo itu sendiri, dia hanya membutuhkan pria untuk memuaskannya..."
"Jadi maksudmu, selama bisa melayaninya... Yuna akan baik-baik saja jika berganti gigolo kapan saja." Aaron mencoba menyimpulkan
"Ya, begitulah!" jawab Miss Gio kembali menunduk. Sejujurnya jauh dilubuk hatinya, Miss Gio begitu menyayangi sosok rapuh Yuna karena dirinya juga seorang wanita yang punya masalalu pahit sebelum memutuskan menjadi seorang mucikari para gigolo
"Nyonya... dia adalah seseorang tanpa harapan, tidak ada keserakahan dalam dirinya ataupun harapan! Saya minta maaf untuk mengatakan ini, Tuan. Tapi, saya harus tetap mengatakan kalau Nyonya menyedihkan," kata Miss Gio dengan penuh perasaan akan pandangannya pada sosok Yuna. Mungkin siapapun yang berada di posisinya pasti akan merasakan hal yang sama jika mendengar cerita tentang Yuna, dan melihat sendiri apa yang menimpa pada wanita itu
Miss Gio pernah berniat untuk menggunakan rahasia yang dipegangnya tentang permainan peran Aaron dan perselingkuhan Yuna sebagai kartu as-nya, namun saat melihat Yuna semua keinginan buruknya itu seakan hilang lenyap tidak membekas
"Menyedihkan, hah!" Aaron menyunggingkan senyum sinisnya "Kamu menjalankan rumah bordil, aku tidak tahu kalau kamu punya kewajiban untuk mengasihani seseorang." Aaron berucap dengan mulut kejamnya
Miss Gio mendongak begitu mendengar kalimat yang Aaron lontarkan, sungguh hatinya terluka mendengarnya karena dirinya memang punya hak untuk mengasihani sesamanya
"Tuan, saya mungkin menjual tubuh untuk mencari nafkah, tetapi saya masih memiliki harapan untuk hal-hal yang lebih baik di masa depan. Begitupun dengan Nyonya! Dia tidak memiliki harapan seperti saya untuk masa depannya sendiri!" jelas Miss Gio penuh dengan emosi. Aaron terdiam mendengarkannya, otak cerdasnya seakan buntu untuk memikirkan segala kemungkinan kalimat kejam yang pernah dikeluarkannya
"Saya menebak, karena inilah kenapa Nyonya terperangkap dalam kesenangan sesaatnya. Dia tidak memiliki harapan atau rencana jangka panjang." Miss Gio menunduk kembali dengan setitik air mata yang turun dari matanya sedang Aaron masih terdiam hingga suasana terasa hening untuk sesaat ketika tidak ada yang membuka suara
Miss Gio bangkit dari kursinya berjalan menuju laci dimana sebuah kotak disimpannya didalam laci tersebut. Membawa kotak itu kehadapan Aaron
"Tuan, ini untuk Anda karena sekarang Anda akan pergi ke tempat Nyonya dan akan membutuhkan ini mungkin nantinya." Miss Gio menyerahkan kotak itu yang isi didalamnya adalah topeng hitam yang selalu Aaron pakai saat menyamar menjadi gigolo
"Nyonya kemungkinan akan meminta Anda setiap malam, dia memiliki hasrat yang besar , dan saya akan mengirim pesan yang nyonya sampaikan nantinya pada Anda," jelas Miss Gio kembali. Aaron memejamkan matanya gusar, dia harus mengambil tanggung jawab gila ini sekarang, tapi dia tidak punya pilihan saat dirinya juga tidak rela jika istrinya harus berurusan dengan gigolo lain
Aaron menggapai topeng itu dengan keyakinan penuh
"Baiklah! Aku akan memenuhinya," kata Aaron akhirnya
"Pastikan kamu akan tetap terus menjaga rahasia ini diantara kita, jangan sampai siapapun tahu akan masalah ini! Kamu akan kuberikan imbalan yang sesuai seperti janji jika rahasia ini tetap terjaga." Aaron berucap sebagai penutup dan melangkah keluar untuk pergi dari kediaman Miss Gio
"Buat saja Nyonya bahagia, sungguh itu bayaran yang ku inginkan!" gumam Miss Gio sembari menatap kepergian Aaron yang sudah menjauh dengan mobil mewahnya
.
.
.
Selagi menunggu up, ayo mampir juga di karya temanku👇🏼