10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
"Alaaah, palingan tuh cewek cupu pakai guna-guna." ucap Vina ikut nyolot.
"Lo iri ya Vina? Maka nya selalu memusuhi Raudha dan teman-teman nya, padahal Raudha saja tak pernah cari masalah sama Lo." Juliet menatap sengit Vina cs.
"Eh gentong, Gue nggak bicara sama Lo ya, lagian Lo siapanya mereka? Emak nya?." Kecam Vina.
"Iya emang pantas tuh si Juliet jaman now ini jadi emak Raudha dan kedua teman nya itu." Timpal Misel.
"sangat pantas kalau menjadi emak-emak dengan tiga anak gadis yg lain daripada yg lain itu." Nauren ikut menyeletuk.
"Lain daripada yg lain apa maksud Lo, mau mulut Lo Gue jahit, atau Gue robek-robek." Ancam Arumi, yg sejak tadi mendengar ghibahan para siswi disana.
Gadis tomboy itu menatap tajam para siswi disana, yang sontak membuat mereka semua langsung membubarkan diri.
Mereka memilih pergi saja, daripada mencari mencari masalah dengan Arumi. Siapa yg tak mengenal gadis tomboy satu itu, karna bukan cuma Vina cs yg jadi korban nya, tetapi sudah banyak pria juga yg menjadi korban amukan gadis itu.
Dan terkhusus para siswi yg mencari-cari kesempatan untuk mendekati Asya. Arumi benar-benar mengklaim Asya sebagai pacar nya.
Oleh sebab itulah hanya Zayn yg mereka kejar-kejar, sebab jika Zio dan Dev, kedua lelaki itu adalah kulkas, giliran dekat atau bicara panjang paling bersama dua gadis cupu.
Maka nya begitu banyak siswi yg tak menyukai Arania dan Zea.
Kembali ke Zea dan Mark.
Kedua remaja berbeda gender itu telah kembali dari koperasi, dengan Mark yg telah memakai seragam olahraga sekolah mereka.
"Aku gabung sama Zio dan yg lain nya dulu ya princess, kamu duduk saja di tribun jangan kemana-mana, lihatin aku main." Mark berkata pada Zea, saat kedua nya hampir mencapai lapangan, karna sebentar lagi pertandingan babak kedua akan segera di mulai.
"Iya Mark, memang nya aku akan kemana." Sahut Zea, gadis itu menampilkan senyum manis nya.
"Ya sudah sana, duduklah dekat Ara dan Arumi." Mark berkata lagi, seraya menunjuk Ara dan Arumi yg telah duduk di tribun paling depan, kedua gadis itu menyisakan satu tempat kosong di tengah mereka, tentu saja untuk Zea. Zea mengangguk.
"Sana lah." Titah Mark, karna Zea masih berdiri saja.
"Kamu juga sana lah, setelah kamu gabung baru aku duduk." Zea ingin Mark yg bergabung dengan team Zio dan teman-teman lebih dulu.
"Kamu yg duluan duduk lah, aku lihatin dari sini, setelah kamu duduk dengan benar, dan tidak ada yg berbuat kurang ajar pada mu seperti tadi pagi, baru aku gabung." Sahut Mark, lelaki itu ingin memastikan Zea sudah duduk dengan benar dan aman terlebih dahulu.
"Mark dari mana kamu tahu hal itu?." Zea melotot kaget, karna dia tidak menceritakan apapun tentang Farrel yg sengaja menubruknya tadi pagi.
"Itu tidak penting, sana lah, sebentar lagi pertandingan nya akan di mulai princess." Titah Mark lagi, sambil mendorong pelan tubuh Zea, agar gadis nya segera pergi ke tribun.
Zea tak punya pilihan selain menuruti perkataan Mark, gadis itu mulai melangkahkan kaki nya menuju tribun tempat dimana Ara dan Arumi telah duduk dengan anteng.
Namun saat baru dua langkah saja Zea melangkah, gadis itu menghentikan kembali langkah nya, dan berbalik menatap Mark lagi. Mark mengernyitkan dahinya dalam, sambil menggerakkan kepala nya memberi kode, yang artinya lelaki itu bertanya, ada apa?. Zea menggelengkan kepala nya, kemudian tersenyum manis.
"Semangat bermain nya, jangan lupa kalahkan lelaki yg tadi sudah menubruk ku." ucap Zea berkata dengan sedikit berteriak, untunglah suasana disana begitu riuh dan ramai, hingga hanya Mark saja yg bisa mendengar perkataan Zea barusan.
Mark memberi hormat, sambil tersenyum, yg artinya lelaki itu siap melaksanakan perintah sang putri. Usai mengatakan hal itu, barulah Zea menemui Ara dan Arumi.
"Ciyee yang habis berduaan sama Ayank, wajah nya berseri-seri uy." Goda Arumi. Yang membuat Zea hanya tersenyum malu-malu.
"Iya sampai pipi nya merona merah seperti habis kena tampar." Ara ikut menimpali.
"Apaan sih kalian, udah fokus aja lihat ayank kalian masing-masing, ntar kakak-kakak ku di soraki orang lain pada nangis." Kali ini Zea yg menggoda kedua teman nya itu.Ketiga nya mulai diam, lantaran wasit mulai meniup peluit tanda bahwa pertandingan babak kedua akan segera di mulai.
Kedua team dari masing-masing sekolah mulai memasuki lapangan, dengan didampingi pelatih mereka masing-masing.
"Asyyaaaaa, aku pada mu, semangat main nya Ayankk." Teriak Arumi, ah gadis tomboy satu itu memang tak pernah merasa malu. Ke bar bar an nya sudah tingkat dewa.
"Ziiioooo tetap semangat dan berhati-hati dalam bermain, kamu pasti bisa mengalahkan lawan." Arania ikut-ikutan tingkah Arumi.
Zea hanya bisa meringis, sambil menatap kedua teman nya itu secara bergantian, gadis itu hanya bisa menahan malu, karna semua orang menatap ke arah mereka.
Namun hal itu sama sekali tak di hiraukan oleh Ara dan Arumi, kedua gadis itu malah tampak biasa saja, dan hanya cengengesan tak jelas. Zio dan Asya bisa mendengar teriakkan dari Ara dan Arumi.
Zio hanya mengacungkan jempol nya pada Ara, sedangkan Asya malah membuat gerakkan seakan mau menyembelih Arumi. Memang Arumi dan Asya itu tergolong unik, mereka bagai tom & jerry, akan tetapi jika salah satu dari mereka tidak terlihat maka akan saling menanyakan.
Bukan nya marah atau kesal, Arumi malah terbahak-bahak mendapatkan reaksi seperti itu dari Asya.
"Dasar nggak punya malu, udah tau Asya nggak suka dia, eh masih aja di kejar." Celetuk Vina yg duduk di belakang mereka tepat nya di belakang Zea.
"Iri bilang bos." Arumi menanggapi dengan santai.
Setelah itu semua orang mulai fokus ke lapangan, karna pertandingan sudah akan di mulai, kedua team yg akan bertanding sudah memasuki lapangan, saat ini wasit sedang melempar koin untuk menentukan bola akan berada di team siapa.
Kali ini bola berada di team Farrel. Pertandingan di mulai, semua tampak fokus, dan deg-degan, saat bola tak pernah berpindah dari tangan team Farrel.
Asya dan Zayn sempat hampir berhasil merebut nya, namun sayang lagi-lagi bola kembali rebut oleh team Farrel.
"Asyaa ayo rebut bola nya." Sorak Arumi, begitu pula siswi yg lain ikut meneriakkan nama Asya.
"Zayn ambil bola nya dan lempar ke Zio." Ara juga tak mau kalah, kedua gadis itu memang selalu heboh jika Zio dan team nya bermain basket.
"Yaaah gagal." Keluh para siswi lain nya, saat Asya dan Zayn gagal merebut bola nya.
Mark hanya meneliti cara bermain lawan mereka, hingga pada saat salah satu teman Farrel akan melempar bola nya ke ring, Mark langsung merebut bola tersebut dan melempar nya pada Zio.
Zio ikut melempar bola ke teman yg lain nya, untuk agar tak bisa di rebut oleh team lawan lagi. Farrel dan team nya tentu tak akan tinggal diam, mereka pasti akan mencari cara untuk bisa merebut bola kembali.
Hingga lemparan demi lemparan di lakukan oleh team Zio, mereka ingin segera memasukkan bola tersebut ke ring, akan tetapi keadaan belum pas, yg ada nanti mereka gagal mencetak point.
Namun lantaran kepepet saat team Farrel hampir saja bisa merebut bola dari Zayn, terpaksa Zayn kembali melempar bola tersebut pada Mark. Padahal jarak Mark paling jauh dengan ring.
Mark berhasil menangkap bola nya, dan lelaki tampan satu itu tak ingin buang-buang waktu lagi, oleh karna itulah Mark melakukan tembakan jarak jauh, dan berhasil.
"Yaaaay..." Sorak para siswi saat Mark berhasil mencetak 3 point sekaligus.
"Mark Love You full sekebon pisang." Teriak Zea, gadis itu bahkan sampai berdiri dan bersorak heboh, karna dia benar-benar merasa bangga pada Mark.
"Lebay." Cibir Vina karna melihat Zea yg paling heboh sendiri.
Mark yg mendengar teriakan dari sang princess nya menatap sekilas ke arah Zea. Kemudian tersebut memberikan simbol cinta ala korea nya.
"Astaga, siapa murid baru itu woy, sumpah tampan nya seperti apotek tutup nggak sih, saking nggak ada obat nya." Seru Misel, gadis itu merasa tertarik pada Mark.
"Lihat-lihat dia memberikan saranghaeyo nya pada kita." Seru Nauren merasa GR sendiri, padahal Mark memberikan simbol itu untuk Zea.
Zea, Arumi dan Ara hanya saling melempar pandang mendengar percakapan Vina cs.
"Ya ampun damage sudah tak tertolong." Timpal Misel lagi.
"Nye, nyee, nyeee." Arumi merasa geram mendengar percakapan Vina cs, hingga dia sengaja berkata menye-menye, mengejek ketiga gadis itu.
Setelah itu mereka kembali berfokus pada pertandingan. SMA PELITA hingga saat ini hanya berhasil mencetak satu point saja, dan bola masih berada di team Zio.
Farrel mulai merasa marah sekaligus kesal, karna team mereka akan kalah. Farrel memberikan kode agar salah satu anggota nya menyenggol Mark, yang saat ini akan melakukan shoot.
Salah satu dari anggota team Farrel mengerti kode yg di berikan kapten mereka, hingga langsung saja lelaki tersebut berlari mendekat pada Mark dan.
Bruggghhhh, geedeeebuuggghh.
"Aaarrrrhhhhgggggg." Teriak seseorang yg terjatuh tepat di tengah lapangan basket dengan muka tepat mencium semen kasar di lapangan tersebut.Masing-masing team terkejut dan hanya bisa membelalakan mata mereka sambil menatap satu titik yg sama.
Penonton dan pelatih juga tak kalah terkejut nya.
Zea bahkan melotot sambil menutup mulut dengan telapak tangan, sedangkan Ara gadis itu juga menatap ke arah orang yg terjatuh dengan mulut menganga lebar. Sementara Arumi, gadis itu mengerjap-ngerjap matanya, menatap tak percaya kearah lapangan.
Wasit mulai meniup peluit dan permainan di hentikan dan dianggap selesai.
*
Bersambung.................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.