Talak Di Hari Pertama

"Bas mama minta kamu bawa Nayla untuk bekerja di kantor mu ya"

"Bekerja! Mama nggak salah ma,kita belum kenal dia ma lagi pula aku tidak tau kinerja nya bagaimana? Nggak bisa main terima begitu saja ma"

"Bas mama yakin 100% Nayla itu perempuan baik-baik Bas"

"Ma mana ada perempuan baik-baik hamil di luar nikah,jangan aneh-aneh deh ma"

"Nayla itu di perkosa Bas, lelaki itu saja yang bajingan sudah meniduri nya lalu pergi tanpa kabar berita mama do'a kan hidup nya menderita"kesal mama Winda.

"Ma, kita nggak tau cerita sebenarnya ma,bisa saja dia mengarang cerita kan berpura-pura kemalangan tapi kenyataannya nggak"

"Mama yakin dengan insting mama,Nayla anak baik,kamu harus bawa dia bekerja di perusahaan mu,dia bisa jadi marketing di sana tapi jangan kamu tempat kan di lapangan ya kasihan dia sedang hamil"

"Nanti aku pikirkan lagi ma"

"Jangan di pikirkan saja harus di laksanakan,besok Nayla sudah bekerja di perusahaan"paksa mama Winda membuat Baskara bingung sendiri.

****

"Dari awal memang Nayla itu pergaulan nya bebas nak Reno kamu saja yang termakan bujuk rayunya,dia itu licik" ucap bulik Rani

"Bulik sudah ingatkan dia untuk tidak sembarang kenal lelaki tapi ya namanya orang nggak berpendidikan ya gitu tetap aja nggak masuk kalau di nasehatin, Nayla kan nggak lulus kuliah jadi pemikiran nya beda dengan Tissa anak bulik" lanjut nya lagi

"Jadi sekarang dia sudah di usir ya bu?"

"Iya, warga sini nggak ada yang terima dia di sini,dia hamil anak haram yang nggak tau suaminya siapa"jawab bulik Rini

"Mending kamu sama Tissa saja yang jelas-jelas calon dokter apalagi nak Reno kan kepala cabang di perusahaan besar sangat cocok bersanding sama Tissa yang sebentar lagi akan jadi dokter"

"Iya bu,saya menyesal kenal dengan perempuan seperti Nayla itu"

"Sebenarnya dia hampir sama dengan ibu nya nak Reno sama-sama nggak jelas,dulu mas Burhan kakak ibu itu di pelet sama ibu Nayla,kami sekeluarga nggak ada yang suka sama ibu Nayla itu, keluarga nya miskin"

"Bu.....jangan di ceritakan bagaimana pun juga paman Burhan adik ibu kan kasihan beliau bu" ucap Tissa

"Iya Sa ibu nggak cerita paman mu yang ibu cerita kan itu ibu Nayla"

"Nggak usah di bahas ya mas nggak penting juga mereka" ujar Tissa dan diangguki Reno pelan,sejak malam itu Tissa mencoba mendekati Reno lagi,dia terus mencari cela agar bisa bersama Reno.

Reno yang merasa sedang kesepian karena baru berpisah dengan Nayla menerima tawaran-tawaran Tissa untuk jalan bersama, hingga di saat Reno mabuk Tissa yang menemani hingga mereka tidur bersama,Tissa yang tidak terima sudah tidur bersama menuntut untuk menjadi iman kekasih Reno.

*****

"Sabar ya mbak yang penting mbak sekarang ada tempat berteduh,aku dan ibu sehat-sehat saja,mbak nggak perlu khawatir ya"

"Makasih ya Tar kamu sudah mau mengganti kan posisi mbak untuk mengurus ibu"

"Iya mbak,mbak jaga kesehatan di sana ya,soal uang jangan mbak pikirkan aku masih punya tabungan mbak, sekarang aku juga coba jualan mbak"

"Jualan apa?" tanya Nayla penasaran

"Jualan online mbak,uang tabungan ku aku belikan barang aku coba pasarkan lewat sosial media mbak, hasilnya lumayan buat makan sehari-hari aku sama ibu" cerita Tari membuat air mata Nayla runtuh,Nayla di sini makan enak mendapatkan ibu sambung yang super baik sementara adik nya berjuang hidup.

"Kalau mbak sudah dapat pekerjaan dan gaji pertama mbak langsung kirim buat kamu dan ibu Tar"

"Iya mbak jangan khawatir,mbak sehat-sehat di sana,salam buat calon keponakan ku ya"

"Iya" jawab Nayla sambil mengelus perut nya lembut.

Nayla menutup ponselnya dan menangis,kenapa kehidupan begitu kejam pada nya, lelaki yang dia cintai justru meninggal kan nya dalam keadaan hamil.

"Bunda nggak marah sama kamu sayang,bunda cuma kecewa dengan keadaan ini,kamu datang di waktu yang tidak tepat tapi bunda tetap sayang sama kamu,kita sama-sama berjuang ya nak" ujar Nayla mengusap perut nya.