Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya.
Tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So bagaimana kelanjutannya? langsung aja baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SISKA YANG KERAS KEPALA
Menghadapi tatapan Mata Siska yang ber api-api, Herman sudah tahu apa yang ada di dalam pikirannya.
Seperti yang di harapkan dari Siska, instingnya sangat kuat. Destroyers memang akan datang Ke Bandung Hari ini.
Untuk menghadapinya, Kelompok Macan Putih telah membuat sebuah rencana untuk misi balas dendam.
Namun Sebagai pemimpin departemen Khuus, Herman harus membuat keputusan yang sulit.
Di tidak ingin melibatkan Siska dalam misi kali ini, tentu saja itu karena ada dendam pribadi antara Siska dan Destroyers.
Dengan menugaskan Siska untuk mengawasi Amelia dan Raditia, setidaknya Herman sudah menjauhkannya dari masalah dengan Destroyer.
"Siska bagaimana situasi Raditia dan Amelia saat ini? Apa kamu mengawasi mereka dengan benar?" tanya Herman setelah menghela nafas dalam-dalam.
"Terlalu banyak masalah!" ujar Siska bibirnya manyun dan ada jejak kemarahan di wajahnya, "Aku mengikuti mereka sejak pagi hari dan membantu mereka menyelesaikan dua masalah sekaligus,"
"Satu masalah dengan penunggak hutang dan yang lainnya adalah dengan pria gemuk mesum" tambahnya dengan nada penuh kebencian.
"Siska jangan banyak terlalu mengeluh," ujar Herman tiba-tiba melihat Siska dengan ekspresi serius.
"Baik, Ketua!" sahut Siska exspresinya juga menjadi serius dan dia berdiri di tempat dengan tubuh seksinya yang montok.
"Masalah Garuda hitam jauh lebih penting daripada Destroyers, jadi jangan ambil bagian misi kali ini," saran Herman serius.
"Tapi..." Mata Siska penuh dengan keengganan,"Ketua aku telah menunggu kesempatan ini selama dua tahun,"
"Ini perintah!" bentak Herman dengan wajah dingin.
"Kamu tidak memiliki hak untuk membantah!" tegasnya.
"Ketua..." Mata Siska meneteskan air mata sedikit demi sedikit,"Sarah sangat berharga dalam hidupku dan kamu seharusnya sudah tahu bahwa aku tidak akan pernah menyerah mengejar Destroyers."
Sarah adalah rekan dan sahabat baik Siska.
"Aku tahu," sahut Herman ringan, menatap Siska dengan Mata tajam dan pada saat yang sama menunjuk ke dua Aset besar Siska, "Namun kamu harus ingat dengan identitasmu, kamu anggota tertinggi kelompok Macan Putih dan kamu harus memberikan contoh yang baik untuk semua anggota, jadi lupakan dendam yang kamu miliki,"
"Ketua aku mohon," ujar Siska bersikeras, melihat Herman dengan tanggisan di matanya.
"Ini perintah! Haruskah aku mengulangi untuk ketiga kalinya? Masalah Garuda Hitam jauh lebih serius daripada masalah Destroyers, tidakkah kamu mengerti!" seru tampak marah.
"Kamu mengerti atau tidak?" tanyanya memastikan.
"Mengerti!" sahut Siska sambil menahan air matanya
Kemudian dia mengangkat tangan kanannya untuk memberi hormat, tetapi sikap keras kepala masih terlihat di matanya.
"Pergi." perintah Herman jari telunjuknya menunjuk ke pintu
"Baik!" Siska pun pergi
Herman menatap punggung Siska dengan makna yang dalam, sampai dia menghilang dari ruangannya.
"Siska kamu mungkin tidak tahu bahwa ketika kamu dan sarah memburu Destroyer sebelumnya, kalian berhasil membunuh kaka kandung Destroyer. Hanya saja dalam insiden itu kamu harus kehilangan Sarah."
"Dalam dua tahun terakhir, Destroyer telah mengasah kemampuannya di luar negeri, dan dia jauh lebih kuat sekarang. Destroyer bukan lagi orang yang kamu kenal. Aku bahkan khawatir bahwa semua anggota Macan Putih tidak dapat melawannya."
"Dan tujuannya datang ke Bandung kali ini, untuk membalas dendam kepadamu! Bagaimana mungkin aku membiarkan kamu menghadapinya," Herman bergumam pada dirinya sendiri dia sangat khawatir dan ingin melindungi Siska.
Pada saat ini, seorag Anggota kelompok Macan Putih tiba-tiba masuk dengan panik, "Lapor ketua! Panglima Siska baru saja mengambil banyak senjata api dari gudang!"
"Apa?! Kenapa kalian tidak menghentikannya!" seru Herman, ada juga tatapan kemarahan di matanya
"K-Kami tidak mampu menghentikannya!" ujar anggota itu gugup, matanya melihat Herman tanpa daya
"Sungguh Sia sia! Pergi!" perintah Herman sambil menujuk ke arah pintu
"Siap ketua!" anggota itu memberi hormat, berbalik da pergi tergesa-gesa
Segera Herman melihat anggota tingkat tinggi yang hadir di dalam ruangannya, dan mereka juga melihat Herman dengan tenang dan dalam.
Herman meremas dahinya dengan dua jari, pengalaman bertahun-tahun dan intuisi dalam pertempuran di garis depan memberitahunya bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Insiden besar akan terulang lagi!
"Tidak boleh dibiarkan! Aku harus menghentikannya," gumam herman.
Dia mengeleng-geleng sambil mondar mandi di ruangannya, lalu mengambil ponselnya dan ingin menghubungi atasannya.
"Tapi jika Destroyer datang hari ini, sudah terlambat untuk menghubungi atasan. Apa yang harus aku lakukan?" Herman benar-benar bingung
Tiba-tiba Senyum mesum Raditia muncul Dibenaknya, dan matanya tiba-tiba panas.
Segera dia mencari nomer Raditia dan mengirim teks pesan kepadanya, "Garuda Hitam, Apa kamu memiliki waktu luang? Destroyer akan datang ke kota Bandung. Orang ini sangat berbahaya,"
Setelah sekian lama Herman belum mendapat balasan dari Raditia.
Herman masih tidak menyerah, jadi dia mengirim pesan lagi, "Siska gadis liar Seksi yang bertanggung jawab untuk menjaga kamu da Amelia, bergerak secara pribadi karena dendam. Aku khawatir dia akan menjadi mangsa Destroyer, tolong bantu dia."
Namun Raditia masih belum membalas pesan.
"Astaga, ini benar-benar buruk," ucap Herman lalu duduk lemah di kursinya.
Pada saat yang sama, Herman mengerti bahwa Raditia tidak mau peduli dengan masalah ini.
Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun bekerja di departemen ini, Herman merasa sangat Lemah dan putus Asa.
Pada saat ini, kepalanya penuh dengan pikiran untuk bertarung mati matian dengan Destroyer.
...
Sebenarnya, Herman tidak bisa menyalahkan Raditia karena dia tidak membalas pesannya.
Ternyata Raditia dipindahkan lagi pekerjaannya menjadi tukang angkut sampah dan sekarang dia sangat sibuk.
Alasan kenapa Raditia di pindahkan pekerjaannya, sebenarnya sangat sederhana.
Ketika Raditia mengantar Amelia ke gedung Artmaja Grup dan setelah dia memarkir mobil di tempat khusus.
Saat hendak pisah, Raditia mencubit gemas hidung Amelia dan berkata, "Selamat bekerja istriku tersayang,"
Dan adegan yang tampak mesra ini terlihat oleh beberapa satpam di sekitar. Sekarang hampir semua orang di Perusahaan memiliki gosip panas antara Amelia dan Raditia.
Amelia tidak pernah bermimpi bahwa dia akan membuat kesalahan seperti itu saat berada dilingkungan kerja.
Di depan kelompok satpam, Amelia tidak merasa malu untuk mengatakan apapun, tetapi masih menunjuk Raditia dari kejauhan dari jari telunjuknya.
Pada saat yang sama, dia berteriak dengan suara rendah,"Tunggu, aku Raditia!"
Raditia yang tidak paham dengan maksud Amelia, bertanya lagi dengan wajah mesum, "Dimana kamu akan menungguku? Apa kamu ingin memberi hadiah lagi?"
Meski percakapan pasangan ini tidak terdengar jelas oleh satpam lainnya.
Tapi itu sudah cukup untuk membuat Amelia marah.
Jadi setelah Amelia masuk ke kantornya, dia langsung mengirim pesan kepada Raditia dan datang ke pintu toilet dengan kantong kresek besar di tangannya.
Melihat letak toilet pria dan wanita yang berdekatan, Raditia sedikit bingung.
"Padahal aku hanya ingin memberi selamat kepada istriku sendiri, memangnya itu salah,ya? Lagi pula, aku sudah menyelamatkan hidupnya dua kali, tapi dia tetap saja dingin dan suka marah-marah," gumamnya.
BERSAMBUNG.