"Jodoh putriku ada diantara kedua putramu." Itu kalimat terakhir yang dikatakan Verharg kepada Johan sebelum meninggal.
Leah Gracella, setelah kematian kedua orang tuanya ia diangkat menjadi bagian dari keluarga bangsawan Royce. Johan meyakini apa yang dikatakan Verharg, sehingga setelah Leah dewasa ia menjodohkan nya dengan putra sulung yaitu Austin Royce.
Johan sudah yakin pilihannya tepat. Namun tanpa sepengetahuannya suatu hal besar telah terjadi, Leah terlibat one night stand dan diam-diam tengah mengandung anak dari putra kedua Johan yaitu Alister Royce.
Lalu siapakah jodoh yang tepat untuk Leah? Austin atau Alister?..
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Mansion.
Seorang pelayan membukakan pintu. "Silahkan nyonya, tuan Johan ada di dalam."
Wanita itu adalah Belly, nyonya besar mansion tersebut sekaligus istri pertama Johan. Ibu dari Austin Royce.
Seperti yang diketahui Johan memiliki dua orang istri, dari masing-masing istrinya ia dikaruniai satu orang putra. Alister terlahir dari istri kedua yaitu Vanessa, tapi hubungannya dengan Vanessa renggang sehingga Vanessa sudah tak tinggal di sana dan menetap di luar negeri. Walaupun demikian sampai saat ini Johan tak menceraikannya.
Mendapati istrinya datang Johan menoleh. Belly tersenyum hangat mendekati tubuh suaminya, dengan telaten ia merapikan dasi yang dikenakan Johan.
"Tak ada yang berubah, kau terlihat berwibawa suamiku."
"Terimakasih, begitupun dirimu istriku."
Malam ini keluarga Royce akan berkumpul di dalam meja jamuan, Johan akan menyampaikan keputusannya di hadapan semua atas keputusan yang telah diambil.
"Apa kau tetap masih bersikukuh akan melakukan pertunangan Leah dengan putra kita?." Ujar Lady Belly.
"Tentu, ini sudah jelas dan kau sudah tahu sejak lama."
"Sayang.." Belly mengelus lembut wajah suaminya. "Leah anak yatim piatu, bagaimana kata orang luar nanti. Bukan berarti merendahkan tapi ini tidak setara dengan Austin." Belly berharap Johan mempertimbangkan keputusannya lagi.
Johan menatap istrinya. "Jika kedua orang tuanya masih hidup juga anak itu tetap seorang Lady, tidak berubah. Verharg sosok penting yang berjasa pada keluarga kita."
Belly terdiam ia tak suka mendengar jawaban Johan. Tetap saja walaupun Leah dulu berasal dari keluarga bangsawan tapi sekarang ia hanya anak yatim piatu yang tinggal bersama kepala pelayan.
"Kenapa harus Austin? maksudku mungkinkah Alister juga bisa dijadikan sebagai pilihan?." Timpal Belly.
"Kau meragukan keputusanku?." Lirih Johan dengan tatapan serius.
"Bukan begitu."
"Dalam aturan keluarga ini seorang adik tidak boleh mendahului kakaknya. Austin dan Leah juga sudah berteman dekat sejak kecil, mereka tahu hal ini akan terjadi karena sudah dididik sejak awal.. Tidak mungkin tiba-tiba Alister." Ujar Johan menjelaskan.
Belly meremas kuat ujung bajunya rasanya masih tak terima tapi keputusan Johan tak ada yang bisa melarangnya.
"Ayo kita pergi, sepertinya mereka sudah menunggu."
Belly merubah raut wajahnya dengan senyum hangat penuh kelembutan, ia pun menggandeng tangan suaminya dan keluar dari ruangan tersebut.
Bibi Maria dibantu pelayan lain menyiapkan jamuan dengan rapi.
Terlihat dari kejauhan Leah sedang berjalan menuju ke mansion. Maria tersenyum namun entah kenapa hatinya terasa resah.
"Apa yang ku takutkan.." Maria menepis rasa resah itu.
"Dia sangat cantik memakai dress putih bi." Ucap pelayan yang lain, ia mengikuti tatapan Maria. "Kau membesarkannya dengan baik. Tidak, Leah memang selalu memancarkan kecantikannya yang tak dimiliki siapapun."
"Benar."
"Ah sudah ayo kita ke belakang, sebentar lagi mereka berkumpul." Lanjut bibi Maria.
"Baiklah."
Mereka pun berlalu.
Tak lama seorang pria datang, Austin telah kembali ia sudah rapi dengan setelan jasnya. Pria itu melihat Leah dari kejauhan, Austin menuruni anak tangga menuju halaman utama.
"Leah."
"Austin.."
Sudah lama tak bertemu akhirnya mereka bersua kembali. Pria itu tersenyum melihat wanita di hadapannya. "Gandeng tanganku kita masuk ke dalam."
"Apa ini perlu?."
"Bukankah kau sudah menebak apa yang akan keluarga kita obrolkan? kenapa ragu-ragu?."
Leah tak langsung menjawab. Sejak remaja ia dan Austin memang sudah digadang-gadang akan bertunangan dan menikah.
Karena tak mau berdebat, Leah akhirnya menggandeng tangan Austin. Mereka menaiki anak tangga dan masuk ke dalam.
Di meja jamuan ternyata sudah berkumpul. Johan dengan Belly, dan Alister tiba bersama dengan kedua orang kepercayaannya yaitu sekretaris Han dan bodyguard Chris.
"Oho! Lihatlah siapa itu? Alister?." Lantang Austin saat pertama kali bertemu dengan adiknya lagi.
Keduanya berhadap-hadapan. Sudut mata Ali melirik Leah yang berada di belakang Austin. Menyadari itu Leah segera menunduk karena masih merasa tak nyaman saat negosiasi.
"Sejak kapan kau tumbuh tinggi Ali?." Lirih Austin. Ia tak terima ternyata adiknya lebih tinggi, Austin kini setara mata Alister.
"Bukankah sudah jelas?." Balas Ali tanpa ekspresi.
Austin tersenyum tipis mendengar jawaban dingin adiknya. "Tidak ada yang berbeda, kau tetap seperti ini."
"Sudah, ayo kita mulai makan malam bersama." Ujar Johan.
Mereka pun duduk berhadap-hadapan, dan mulai menikmati jamuan.
"Oke sekarang Austin telah kembali, dan Alister juga sedang ada di sini rasanya keluarga terasa lengkap. Begitupun dengan mu Leah." Mulai Johan.
"Austin, Leah, kalian sudah tahu hal ini akan terjadi kepada kalian. Sekarang kita akan serius membahas rencana pertunangan kalian, jadi pilihlah tanggal yang tepat untuk mengumumkannya pada dunia." Johan tak mau menunda lagi.
Mendengar itu Leah cukup terkejut, ia melirik ke arah Austin yang juga menatapnya. "Apa ini tidak terlalu cepat?."
"Aku ikut saja apa yang telah papa putuskan." Balas Austin tak menolak.
Leah beralih menatap Belly, wanita itu mengembangkan senyum penuh kelembutan pada Leah. "Aku akan menjadi ibumu Leah. Jadi sebagai calon lady dari keluarga Royce kau harus mempersiapkan diri. Tubuhmu sudah sangat bagus, tapi peraturan di negara ini untuk menjadi seorang lady yang sempurna kau harus menurunkan berat badan dan mulai mengenakan korset sebelum hari H tiba, mulai sekarang dalam satu hari cukup makan 15 butir buah anggur saja."
Mksh udah update lagi
Lanjut thor...makin seru critanya
Mksh othor...UP nya yg byknya dong, krg kalau cuma 1 mah
Mksh othor atas up nya, gak sabar nunggu part selanjutnya