NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Sore harinya, Yasmin pun bersiap untuk pulang. namun tiba-tiba saja, asri menghampirinya.

"Yasmin." panggil asri pelan.

Yasmin menoleh dan tersenyum. "Kak asri." balasnya ramah.

Asri menundukkan kepala, merasa malu atas sikapnya hari ini pada Yasmin. "Yas, aku mau minta maaf. Atas kejadian pada hari ini. Maaf, karena aku terlalu percaya dengan perkataan niken." ujarnya pelan.

"Kakak tidak perlu, meminta maaf. Aku senang, akhirnya kakak percaya pada, ku." Yasmin mendekati, asri dan menggenggam tangannya erat. dia tahu, jika asri tidak bermaksud menuduhnya juga, hanya saja perkataan niken sangat menyakinkan membuat semua orang, yang mendengarkannya akan percaya begitu saja.

Asri tersenyum senang, karena Yasmin tidak marah kepadanya. dia semakin merasa bersalah, karena tidak membelanya pada waktu itu.

Mereka sama-sama keluar, dari kantor dan berpisah di tepi jalan. sebab, jalur mereka berbeda arah.

"Yasmin, kakak duluan, ya?" Asri pulang, dengan menggunakan motor matic nya.

Yasmin tersenyum. "Hati-hati kak." serunya penuh perhatian.

"Assalamu'alaikum." Asri meninggalkan Yasmin, yang sedang menunggu angkutan umum lewat.

"Wa'alaikumussalam." balas Yasmin tersenyum.

Namun sebelum itu, mobil alvino tiba-tiba saja berhenti di hadapannya.

"Naik." titah alvino dingin.

Yasmin terdiam, menatap alvino yang berada di dalam mobil.

"Lama! Cepat naik!" Alvino terlihat kesal, saat melihat Yasmin hanya terdiam. ide jahilnya pun muncul, alvino pun menekan klakson mobilnya.

"Astagfirullah!" Yasmin pun seketika terkejut, memegangi dadanya yang berdebar kencang. dia pun segera masuk, ke dalam masuk ke dalam mobil alvino.

Mereka pun pulang bersama-sama, meskipun dengan suasana yang terasa canggung. bahkan sepanjang perjalanan pulang, di antara mereka tidak ada yang membuka suaranya.

***

Setibanya di rumah alvino, mereka pun langsung masuk ke dalam kamar. keadaan di rumah sangat sepi. sepertinya Hendrik sedang beristirahat di kamarnya.

Yasmin mengikuti langkah alvino, menuju ke dalam kamar. mereka berdua terkejut, karena sofa yang berada di kamar itu tiba-tiba saja tidak ada.

"Loh... sofanya kemana, Al?" Yasmin terlihat bingung, karena seingatnya waktu pagi sofa itu masih ada di sana.

Alvino menghela nafas. "Pasti ini ulah, papah." ujarnya kesal.

Yasmin yang tidak sengaja mendengar perkataan alvino pun, melirik sekilas. "Kenapa papah mu, mengambil sofanya, Al?"

"Aku tidak tahu. Sudah biarkan saja. Mulai malam ini, kita tidur satu ranjang." Alvino pun pergi menuju ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.

Sementara Yasmin hanya diam mematung, setelah mendengar perkataan alvino. Yasmin membayangkan, saat dirinya tidur satu ranjang dengan alvino. "Tenang Yasmin. Kamu harus yakin, jika alvino tidak akan macam-macam." gumamnya pelan.

Yasmin pun, menaruh tasnya dan duduk di tepi ranjang. sambil menunggu alvino di kamar mandi, Yasmin pun mengeluarkan ponselnya. seketika dia tersenyum, saat melihat pesan masuk dari Arkana.

(Assalamu'alaikum ukhti)

Begitulah pesan dari arkana, untuk Yasmin. seketika Yasmin tersenyum tipis, melihat pesan yang di kirimkan oleh temannya itu.

"Wa'alaikumussalam." Yasmin pun membalas singkat, pesan dari arkana.

(Kamu sedang apa, Yas? Apa kamu ada acara malam ini?)

Yasmin menautkan kedua alisnya, saat membaca pesan selanjutnya dari arkana.

(Memangnya kenapa, Ar?)

Setelah membalas pesan dari arkana, tiba-tiba saja alvino datang mengambil ponsel Yasmin. alvino mengeraskan rahangnya, melihat isi pesan Yasmin yang terlihat sangat dekat dengan, laki-laki lain.

"Ternyata dugaan gue salah! Niken memang benar, lo itu J**LANG!" Alvino seketika, membanting keras ponsel milik Yasmin. dia sangat marah, saat mengetahui istrinya bertukar pesan dengan laki-laki lain.

Hal yang paling membuatnya marah, karena arkana adalah orang yang menyebabkan alvino, sampai saat ini membenci Yasmin. salah paham di antara mereka bertiga, kini terulang lagi.

"Apa maksud kamu berkata seperti itu, Al? Aku hanya membalas pesan dari arkana, itu saja. Bahkan kamu lihat sendiri, arkana hanya menanyakan kabar ku tidak lebih." Yasmin pun berusaha menjelaskan semuanya, pada alvino.

Alvino tersenyum miring. "Tanya keadaan lo bilang! Terus kenapa dia tanya, apa lo ada acara malam ini! Itu udah menunjukkan, jika selama ini kalian berdua, memiliki hubungan tanpa sepengetahuan gue!" bentaknya marah.

Yasmin menghela nafas kasar, entah bagaimana lagi dia harus menjelaskan semuanya pada alvino. Yasmin yang merasa bingung pun, memilih pergi ke kamar mandi. percuma dia berbicara, jika pada akhirnya alvino tidak mau menerima semua alasannya.

"Mau kemana, lo?" Alvino dengan cepat, menahan tangan Yasmin. bahkan dengan kasar alvino mendorong tubuh Yasmin, sampai terbaring di ranjang.

"Ka- kamu mau apa, Al?" Yasmin ketakutan, saat alvino mendekatinya dengan tatapan sulit di artikan. "Jangan, mendekat, Al. Aku mohon.... " Dengan nada yang bergetar, Yasmin berusaha menyadarkan alvino.

"Lo nyuruh gue, supaya enggak dekati lo. Tapi lo sendiri, seenaknya dekat sama laki-laki lain. Ingat, gue suami lo! Jadi gue berhak, melakukan hal apapun sama lo! Termasuk, ngelarang lo dekat-dekat dengan cowo lain." Alvino mulai naik ke atas ranjang. kemarahan pada dirinya, membuat dia tidak bisa mengendalikan akal sehatnya.

Tubuh Yasmin semakin bergetar, saat melihat alvino hampir saja menindihnya. namun tiba-tiba saja, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Al...!" panggil Hendrik. "Apa terjadi sesuatu, pada kalian? Papah dengar, ada suara keributan!" Hendrik yang khawatir, berseru di balik pintu.

Alvino mendesah pelan, hampir saja dia melakukan hal yang bisa membuat Yasmin semakin ketakutan.

"Tidak, pah. Barusan ada kecoa!" balas alvino, sambil melirik ke arah Yasmin, yang terdiam dengan tubuh bergetar.

Tidak terdengar lagi, seruan dari luar kamar. alvino segera turun dari ranjang dan pergi, untuk memakai baju. sebab kondisi alvino saat ini, hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

Melihat alvino pergi ke ruang ganti, dengan cepat Yasmin pun pergi ke kamar mandi. di sana dia kembali menangis, mengingat perlakuan dan tutur kata alvino yang kasar. hatinya kembali merasakan sakit, saat terang-terangan suaminya sendiri menyebutnya sebagai seorang j**lang.

Namun Yasmin juga mengakui, jika dirinya salah. sebab membalas pesan tanpa meminta izin terlebih dahulu, pada alvino. saat ini Yasmin semakin bingung, dengan keadaan pernikahannya yang sama sekali tidak ada keharmonisannya. Apakah Yasmin harus menyerah? entahlah...

Setelah selesai membersihkan diri, Yasmin pun menuju ke meja rias. namun langkahnya terhenti, saat melihat nampan berisi nasi lengkap dengan lauknya. Yasmin melihat ke sekeliling kamar, mencari keberadaan alvino yang sepertinya tidak ada di sana.

Yasmin memilih mengeringkan rambutnya dulu. berhubungan tidak alvino, ini waktu baginya untuk merawat rambutnya yang panjang dan hitam.

Cklek

Pintu terbuka, Yasmin membulatkan mata saat alvino tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar.

Begitu pun dengan alvino, yang seketika terdiam dengan mata tidak berkedip, saat melihat Yasmin yang terlihat cantik dengan rambut yang basah terurai. alvino menelan salivanya kasar, merasakan debaran jantung yang begitu kencang.

1
Herman Lim
lanjut Thor
Kazugata
mksh sudah up Thor
mommy jay: Sama-sama kk. Terima kasih juga, atas supportnya pada karya ku 🙏. Jangan lupa untuk follow, like dan komentar, ya! 🤗
total 1 replies
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!