NovelToon NovelToon
Setelah Talak Tiga

Setelah Talak Tiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Cerai / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan untuk Kayla

Aditya tersenyum. "Kamu yakin? udah nggak cinta sama Reifan."

Amira menggeleng. "Nggak."

"Lalu, kenapa kamu mau rujuk sama dia?" tanya Aditya.

"Aku kan sudah bilang, aku mau rujuk sama Mas Reifan karena Kayla. Aku ingin Kayla sembuh. Mungkin jika aku rujuk lagi dengan Mas Reifan, Mas Reifan mau membiayai pengobatan Kayla sampai sembuh. Aku nggak mau kehilangan Kayla Dit. Orang tua ku sudah meninggal sejak aku kecil. Aku juga tidak punya keluarga. Aku besar dipanti asuhan. Aku fikir, aku akan bernasib baik seperti saudara-saudara pantiku. Tapi sejak aku kenal Mas Reifan, kehidupanku juah lebuh buruk dari kehidupanku waktu di panti." ucap Amira sedih. 

Amira menatap anaknya lekat. "Dan aku tidak mau, putriku bernasib sama seperti aku," lanjut Amira. 

Aditya meraih tangan Amira dan menggenggamnya erat. 

"Kamu tenang saja ya Mir, mulai sekarang, aku tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti kamu."

Amira tersenyum. "Makasih ya Dit, kamu udah mau mendukung aku selama ini."

Aditya mengangguk. Sementara Amira menatap Kayla lekat. 

"Sayang kita pulang yah. Kamu sudah habiskan makannya? " tanya Amira. 

"Iya Ma." 

Setelah menghabiskan waktunya cukup lama di cafe, Amira dan Aditya mengajak bik Atun dan Kayla pulang. Mereka melangkah keluar dari cafe. Sesampainya di parkiran mobil, mereka masuk ke dalam mobil dan meluncur pergi meninggalkan cafe. 

***

Pagi ini, Reifan sudah tampak rapi. Sebelum pergi ke luar negeri, Reifan akan menemui Kayla untuk berpamitan padanya. Hari ini Reifan akan ke sekolah Kayla untuk menemui Kayla. 

"Rei, kamu mau ke mana? mau ke kantor? " tanya Bu Rianti yang sudah duduk di ruang makan. 

"Nggak Ma. Aku lagi ada urusan sebentar di luar. Sudah ada janji sama teman, " bohong Reifan. 

Reifan tidak mungkin mengatakan kalau dia akan ke sekolah Kayla. Karena sampai sekarang ibunya tidak pernah tahu soal Amira dan Kayla. Apalagi dengan rencana Reifan untuk rujuk dengan Amira. Seandainya Bu Rianti tahu keberadaan Amira dan Kayla, pasti bu Rianti akan kembali membuat masalah. 

Apalagi jika Bu Rianti tahu kalau Reifan dekat lagi dengan anak dan mantan istrinya. Dia pasti akan mencoba untuk memisahkan mereka lagi. Reifan tidak mau ibunya mengusik ketenangan Amira dan Kayla. 

"Rei, kamu nggak mau sarapan dulu? " tanya Bu Rianti. 

"Nggak Ma, aku lagi buru-buru. Aku pergi dulu ya," pamit Reifan. 

Setelah berpamitan pada ibunya, Reifan pun buru-buru pergi meninggalkan rumah. Dia naik mobilnya untuk ke sekolah Kayla. Sesampainya di depan sekolah Kayla, Reifan turun dari mobilnya. Dia kemudian melangkah masuk ke dalam sekolah Kayla. 

"Eh, ayahnya Kayla ya," ucap seorang wanita yang tampaknya sudah mengenal Reifan. Karena sebelum bercerai  dengan Amira, Reifan sering antar jemput Kayla ke sekolah. 

Reifan hanya mengangguk. 

"Anda mau mencari Kayla?"

"Iya."

"Saya akan panggilkan Kayla di dalam," 

Wanita itu kemudian masuk ke dalam kelas Kayla. Beberapa saat kemudian, Kayla dan Amira keluar dari ruang kelas untuk menemui Reifan. 

Amira dan Kayla terkejut saat melihat Reifan. 

"Papa..." seru Kayla sembari berlarian memeluk ayahnya. 

"Kayla sayang," ucap Reifan sembari menggendong Kayla. 

Amira mendekat ke arah Reifan. 

"Mas Reifan, ngapain kamu ke sini? bukannya kamu seharusnya sudah berangkat ke luar negeri?"

"Penerbangan aku di tunda hari ini Mir. Jadi semalam aku nggak jadi berangkat," jelas Reifan..

"Oh. Gitu?"

"Papa, emang Papa mau ke mana?" tanya Kayla. 

"Papa mau ke Singapur sayang. Papa ke sini, cuma mau pamit sama Kayla."

Kayla manggut-manggut mengerti. 

"Kayla selama Papa pergi, Kayla mau janji kan sama Papa?"

"Janji apa Papa?" tanya Kayla dalam gendong Reifan..

"Kayla nggak boleh nakal, Kayla harus selalu nurut sama Mama. Kayla harus rutin pergi ke dokter dan minum obat dari dokter."

"Papa, Kayla kan sudah sembuh. Kenapa Kayla harus ke dokter."

Reifan mengusap-usap pipi Kayla..

"Biar Kayla tambah sehat dong. Kalau Kayla sehat, Kayla kan bisa jagain Mama, bisa main sama teman, Kayla juga bisa tunggu Papa sampai Papa pulang. Nanti Papa akan belikan Kayla oleh-oleh yang banyak."

"Benar ya Papa."

"Benar dong sayang. Kayla mau oleh-oleh apa?"

Kayla diam berfikir. 

"Boneka, coklat, sama..."

"Sama baju-baju baru boleh papa?"

"Boleh dong." 

Reifan mencium kening dan ke dua pipi Kayla. Setelah itu dia menurunkan tubuh Kayla.

"Amira, tolong jaga Kayla ya. Kayla masih punya jadwal untuk kontrol ke dokter. Kamu nggak boleh sampai terlambat membawa Kayla kontrol. Dan kamu tidak usah mengkhawatirkan soal biaya. Karena aku yang akan menanggung semua biaya pengobatan Kayla sampai dia sembuh."

"Iya Mas. Aku tahu." 

"Ya sudah, aku ke sini cuma sebentar. Aku pergi dulu ya. Jaga diri kamu baik-baik Amira. Jangan lupa, aku akan datang tiga bulan lagi untuk melihat perceraian kamu. Aku akan menunggu sampai kamu menjadi janda lagi.  Agar aku bisa menikahi kamu lagi."

Amira mengangguk. 

Setelah berpamitan pada Kayla dan Amira, Reifan kemudian pergi meninggalkan sekolah Kayla. 

****

Sore ini, Reifan sudah sampai di bandara. Dia akan menunggu pesawat di sana. Seseorang menepuknya dari belakang. Reifan terkejut saat menoleh ke belakang.

"Hana," ucap Reifan.

Hana tersenyum menunjukkan gigi putihnya. Hana kemudian meraih tangan Reifan dan menggenggamnya erat.

Wanita ini lagi, lagi-lagi dia. Kenapa sih dia nggak capek ngikutin aku terus, batin Reifan geram.

"Tadi aku ke rumah kamu. Tapi kata Desti dan Mama kamu, kamu sudah berangkat ke bandara. Jadi aku menyusul kamu ke sini."

"Untuk apa kamu ke sini?"

"Em, sebenarnya aku pengin ngantar kamu sampai ke bandara. Eh, malah aku terlambat. Untungnya kita masih bisa bertemu di sini."

Reifan melepaskan tangan Hana.

"Nggak usah pegang-pegang kenapa sih," ucap Reifan yang meras risih saat Hana memegang tanganya.

"Oh, maaf Mas. Aku cuma terbawa suasana saja. Aku sedih kamu akan pergi jauh. Kalau kamu pergi jauh, aku nggak akan bisa melihat kamu dalam waktu lama. Aku pasti akan sangat merindukan kamu," ucap Hana.

Reifan sebenarnya muak jika ada wanita yang selalu mengejar-ngejarnya. Reifan merasa tidak nyaman saja dan risih saat ada wanita yang terlalu agresif padanya.

"Aku harus pergi sekarang Hana."

"Hati-hati ya Mas. Sampai jumpa lagi bulan depan Mas.Aku akan selalu menunggu kamu di sini," ucap Hana sebelum Reifan pergi.

Reifan sudah tidak mau menghiraukan Hana. Dia lebih memilih pergi begitu saja tanpa berpaling pada Hana.

Hana sebenarnya sedih saat Reifan bersikap dingin padanya. Namun dia tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan hati Reifan. Seperti apa yang pernah dikatakan Desti padanya. Kalau Hana tidak boleh menyerah untuk mendekati Reifan kakaknya.

1
Putri Chaniago
jgn bilang Aditya ada rasa dg Amira, jgn bilang pula Aditya yg d jadikan muhalil antara Amira n suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!