NovelToon NovelToon
Terjerat DUDA Mafia

Terjerat DUDA Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

Prang!!!

Seeeeettt!!

Hujan deras menyelimuti malam ketika Hawa Harper mendapati sebuah mobil mewah terguling di jalan sepi. Di balik kaca pecah, ia melihat seorang pria terluka parah dan seorang anak kecil menangis ketakutan. Dengan jantung berdebar, Hawa mendekat.

“Jangan sentuh aku!” suara pria itu serak namun tajam, meski darah mengalir di wajahnya.

“Tuan, Anda butuh bantuan! Anak Anda—dia tidak akan selamat kalau kita menunggu!” Hawa bersikeras, melawan ketakutannya.

Pria itu tertawa kecil, penuh getir. “Kau pikir aku percaya pada orang asing? Kalau kau tahu siapa aku, kau pasti lari, bukan menolong.”

Tatapan Hawa ragu, namun ia tetap berdiri di sana. “Kalau aku lari, apa itu akan menyelamatkan nyawa anak Anda? Apa Anda tega melihat dia mati di sini?”

Ancaman kematian anaknya di depan mata membuat seorang mafia berdarah dingin, tak punya pilihan. Tapi keputusan menerima bantuan Hawa membuka pintu ke bahaya yang lebih besar.

Apakah Hawa akan marah saat tahu kebenarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Aksi Harrison

Sore hari, suasana di rumah Harrison terasa sunyi setelah Emma dan Harrison pulang lebih dulu dari rumah sakit. Hawa masih berada di sana untuk lembur malam, mengurus pasien-pasien yang membutuhkan perhatian khusus. Emma tampak duduk di meja makan dengan wajah serius, tatapannya terpaku pada piring di depannya tanpa nafsu makan.

Harrison memperhatikan tingkah putrinya itu. Biasanya, Emma adalah anak yang ceria dan tak pernah melewatkan waktu makan. “Emma, kamu kenapa? Makanannya nggak enak?” tanya Harrison, mencoba memecah keheningan.

Emma mengangkat wajahnya, menatap papanya dengan mata yang penuh tekad. “Papa, aku mau ngomong sesuatu.”

Harrison menaruh sendok dan garpunya, mendekatkan kursinya ke arah Emma. “Apa yang mau kamu bicarakan, Sayang?”

Emma menarik napas panjang, seolah sedang mempersiapkan dirinya untuk percakapan yang sangat penting. “Papa, aku nggak suka dokter itu terus gangguin Kak Hawa.”

Harrison mengangkat alisnya. “Dokter Hakim? Kenapa kamu pikir dia ganggu Kak Hawa? Apa yang kamu ketahui, Emma?”

“Dia selalu cari alasan untuk dekat sama Kak Hawa. Aku nggak suka cara dia liat Kak Hawa, dan dia bikin Kak Hawa nggak nyaman, seperti orang suka, Pa.” jawab Emma tegas.

Harrison terdiam sejenak, memikirkan ucapan Emma. Selama ini, ia memang memperhatikan bahwa ada sesuatu yang aneh dalam interaksi antara Hawa dan Dokter Hakim. Namun, ia belum pernah benar-benar memikirkannya dengan serius.

“Emma, dokter itu hanya bekerja sama dengan Kak Hawa. Mereka punya tanggung jawab masing-masing di rumah sakit,” ujar Harrison mencoba menenangkan Emma.

“Tapi, Papa…” Emma menatap Harrison dengan mata berkaca-kaca, suaranya mulai bergetar. “Aku nggak mau Kak Hawa disakiti atau diganggu. Kak Hawa itu baik banget sama aku, dan aku pengen dia tidak ada mengganggunya lagi, Pa.”

Harrison merasa tersentuh dengan ketulusan Emma. Ia mengusap kepala putrinya dengan lembut. “Papa akan lihat apa yang bisa Papa lakukan, tapi Papa nggak bisa janji apa-apa, ya?”

Emma mengangguk, tetapi ia belum selesai. “Papa, aku mau Kak Hawa jadi mama aku.”

Deg!

Harrison tertegun. Ucapan itu seperti petir di siang bolong. “Apa? Emma, kamu nggak bisa sembarangan ngomong seperti itu.”

“Tapi aku serius, Papa,” jawab Emma dengan sungguh-sungguh. “Kak Hawa itu baik, perhatian, dan selalu jaga aku. Aku pengen dia yang jadi mama aku.”

Harrison hanya bisa menghela napas panjang. “Emma, kamu masih kecil. Kamu nggak bisa membuat keputusan seperti ini. Nikmati duniamu, Emma. Lagipula, Papa dan Kak Hawa belum saling kenal terlalu lama.”

“Tapi Papa juga suka sama Kak Hawa, kan?” potong Emma dengan polosnya.

Harrison langsung terdiam, bingung harus menjawab apa. Ia tak bisa memungkiri bahwa Hawa memang memiliki daya tarik yang berbeda. Wanita itu penuh perhatian, lembut, dan memiliki hubungan yang luar biasa dengan Emma. Namun, memikirkan untuk melangkah sejauh itu adalah hal yang belum pernah ia pertimbangkan sebelumnya.

“Emma, ini bukan hal yang mudah. Papa akan pikirkan soal itu, tapi sekarang kita fokus saja pada memastikan Kak Hawa nyaman bekerja di rumah sakit, ya?” ujar Harrison akhirnya.

Emma mengangguk dengan sedikit senyum di wajahnya. Meski belum mendapatkan jawaban pasti, ia merasa sudah membuat papanya mulai berpikir ke arah yang diinginkannya.

Saat Emma sudah tertidur di kamarnya, Harrison telp Ares dan memberikan perintahnya yang akan mewujudkan keinginan putri semata wayangnya itu.

"Res, perintahkan CEO rumah sakit itu agar memindahkan Dokter Hakim kemana saja, yang jauh lebih baik."

"Baik, Tuan." jawab Ares di telp.

***

Dua Hari Kemudian

Kabar bahwa Dokter Hakim akan dipindahtugaskan tersebar di seluruh rumah sakit. Para suster dan dokter muda membicarakannya dengan nada prihatin. Bagaimana pun, Dokter Hakim dikenal sebagai dokter yang kompeten dan ramah, meski ada beberapa yang menganggapnya sedikit terlalu “akrab” dengan beberapa staf.

Hawa yang baru mendengar kabar itu merasa terkejut. Ia langsung menuju ruang dokter untuk memastikan. Saat ia membuka pintu ruangan yang biasa digunakan Dokter Hakim, ia mendapati ruangan itu telah diisi oleh dokter baru. Dokter tersebut tampak lebih tua dan membawa aura profesionalisme yang kuat.

“Permisi, Dokter. Saya Suster Hawa. Saya ingin memastikan apakah benar Dokter Hakim sudah dipindahtugaskan?” tanya Hawa sopan.

Dokter itu tersenyum ramah. “Oh, iya. Dokter Hakim sudah dipindahkan ke rumah sakit cabang lain. Mulai hari ini, saya yang akan mengambil alih tugas-tugasnya di sini.”

Hawa mengangguk pelan, merasa sedikit lega. Meski Dokter Hakim tidak pernah terang-terangan mengganggunya, Hawa selalu merasa tidak nyaman dengan cara pria itu mencoba mendekatinya.

Namun, Hawa juga merasa penasaran. Perpindahan Dokter Hakim terasa mendadak dan tidak biasa. Saat ia sedang merenungkan hal itu, seorang rekan suster mendekatinya.

“Kak Hawa, kamu tahu nggak? Katanya, ada seseorang yang melaporkan Dokter Hakim karena sering bertingkah terlalu akrab dengan staf. Aku dengar manajemen langsung mengambil tindakan dan memindahkannya,” bisik suster itu.

Hawa terdiam. Ia mulai bertanya-tanya, siapa yang mungkin melaporkan Dokter Hakim?

Malam Harinya

Ketika Hawa pulang dari rumah sakit sekitar tengah malam, ia mendapati Emma sudah tertidur lelap di kamar, sementara Harrison sedang duduk di ruang tamu dengan secangkir kopi di tangannya.

“Kamu lembur lagi?” tanya Harrison ketika Hawa masuk.

Hawa mengangguk sambil meletakkan tasnya. “Ya, ada beberapa pasien yang membutuhkan perhatian ekstra.”

Harrison memandang Hawa dengan serius. “Aku dengar Dokter Hakim sudah dipindahtugaskan.”

Hawa tertegun sejenak sebelum menjawab, “Iya, aku baru tahu hari ini. Rasanya mendadak sekali.”

“Apa kamu merasa lebih nyaman sekarang?” tanya Harrison langsung.

Hawa mengangguk, meski sedikit ragu. “Ya, saya rasa begitu. Tapi saya tidak tahu siapa yang melaporkan dia.”

Harrison hanya tersenyum kecil, lalu mengalihkan pembicaraan. “Emma tadi bilang dia sangat merindukan kamu. Dia terus-menerus bertanya kapan kamu pulang.”

Hawa tersenyum hangat, membayangkan Emma dengan tingkah manjanya. “Emma memang anak yang luar biasa. Dia sangat peduli dengan orang di sekitarnya.”

Harrison memandang Hawa dengan tatapan yang sulit ditebak. Ada sesuatu dalam cara Hawa berbicara dan membawa dirinya yang membuatnya merasa nyaman. Meski ia belum tahu apa yang akan terjadi di masa depan, satu hal yang pasti: Hawa telah membawa perubahan besar dalam hidupnya dan Emma.

Namun, di balik pikirannya yang tenang, Emma sudah merencanakan langkah selanjutnya. Gadis kecil itu tidak akan berhenti sampai keinginannya terkabul menjadikan Hawa sebagai bagian resmi dari keluarganya.

Bersambung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terima kasih semuanya, yang sudah rela mendukung karya mommy ini.

Hi, jangan lupa like dan komentarnya ya.

1
Astuti Setiorini
horizon butuh strategis dan pemikiran yang matang ndk boleh gegabah,semoga smua berjlan lancar
ziear: amin🤲
total 1 replies
Anrezta Zahra
salah ternyata....siapa lg ini lucas ....tmbh lg musuhnya
ziear: betul kak, Dinda adalah salah satu poin Harrison yang di sembunyikan
total 1 replies
Anrezta Zahra
jangan² dinda....
ziear: siapakah dinda dimasa depan???
Anrezta Zahra: entah kok langsung kepikiran dinda...🤔🫣
total 3 replies
ziear
terima kasih kak
Astuti Setiorini
menguras tenaga dan pikiran,penuh trik dan taktik,suka dengan pemikiran horizon
Astuti Setiorini
knp ella ndk di dor juga,
ziear: tunggu kak masih ada hal yang harus di selesaikan sama Ell. tunggu ya
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga aza kluarga horizon slmat dan kali smoga victoria dan ella skutunya di dor dor dead aza jgn sampai mengganggu untk 3xnya
ziear: ho oh setuju kak. tunggu ya kelanjurannya/Smile/
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga merka bisa mengatasi rintangan yang menghadang
ziear: amin 🤲🤲🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
syukurlah emma selamt,horizon hrs lbh waspada dan hati2 lagi
ziear: karena musih masih banyak di depan
total 1 replies
Astuti Setiorini
ibu ndk ada akhlak anak sendr dipertaruhkan ,semoga horizon membalas rasa takut emma,smg smua slmat ema horizon dan anak buah horizon
Astuti Setiorini
semoga victoria kalah telak
ziear: amin 🙏🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga kluarga hawa dan suaminya baek2 aza,musuh menargetkan kediaman suami hawa
ziear: amin🤲🤲🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga horizon bisa mengatasi
ziear: amin kak
total 1 replies
Astuti Setiorini
konflik mulai muncul..semoga smua berjaln lancar
ziear: amin.
total 1 replies
Astuti Setiorini
kluarga horison udah merestui
beybi T.Halim
baru mampir.,sepertinya menarik.,perempuan yg kuat💪💪
ziear: terims kasih kak.
happy reading
total 1 replies
Astuti Setiorini
wah malu2 kucing emma dan papanya emma
ziear: ho oh kak, gimana kalau...
ah tunggu ya kelanjutannya.😁😍
total 1 replies
HARTINMARLIN
semoga impian mu terwujud Emma
ziear: amin ya allah.🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
luar biasa
ziear: Terima kasih kak dukungannya.🤗😁🙏
total 1 replies
Astuti Setiorini
semgat emma smoga rencanamu terwujud
ziear: amin ya allah.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!