NovelToon NovelToon
Malam Kelam Bersama Tuan William

Malam Kelam Bersama Tuan William

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: leni nurleni

Sebuah tragedi malam kelam harus dialami oleh Claudya Mariabela, Gadis berusia 19 tahun itu harus menanggung beban berat karena mengandung benih dari seorang William Aldenandra.
Claudya adalah gadis muda yang masih duduk di bangku kuliah, sayangnya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Claudya dijual oleh sahabatnya itu kepada seorang Pria hidung belang.

Malangnya nasib Claudya karena harus putus sekolah dan membesarkan anaknya seorang diri tanpa tahu kebenaran siapa Ayah dari anaknya yang dia kandung, Claudya sudah mati-matian mencari pria hidung belang yang tidur dengannya malam itu.

Banyaknya cacian dan makian yang Claudya dapatkan, tapi itu tak membuatnya menyerah untuk menghidupi anaknya. Hingga sebuah ketika dia di pertemukan dengan William yang ternyata sudah mempunyai seorang Istri.

Bagaimana kisah Claudya selanjutnya?

Yuk cari jawabannya di cerita ini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leni nurleni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Dokter keluar dari ruangan dan langsung memberikan sebuah surat pada William.

"Tuan, ini hasil dari lab." Dokter itu menyodorkan sebuah surat pada William.

Dengan sangat antusias William membuka surat itu dan langsung membacanya, tanpa di sangka ternyata benar kalau hasilnya seratus persen kalau rambut anak itu adalah anak kandung William.

"Berarti benar pria itu tidak berbohong!" ujar William.

"Apa hasilnya sama?" tanya Zidan yang mulai penasaran pada hasil yang mereka tunggu selama satu jam itu.

William menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan Zidan, William langsung mengambil ponselnya dan langsung menghubungi pria itu agar secepatnya memberitau siapa anak kandung William.

Untuk sekarang William berani menyerahkan semua hartanya agar pria itu bisa memberitahunya tentang kehidupan gadis itu.

{{ 📞📞

"Baiklah, sekarang apa yang kamu inginkan?" tanya William yang langsung berbicara to the poin saat telponnya tersambung.

"Santai tuan, kenapa terburu-buru? Aku bahkan tidak yakin kalau anakmu kenal padamu, hahahaha." Suara gelak tawa terdengar dari telpon membuat William kesal pada pria itu.

Zidan yang mendengarnya juga merasa kesal tapi Zidan tau batasan karena dia hanya diajak menemani William saja jadi Zidan tidak berhak menanyakan kehidupan William.

"Kamu jangan macam-macam padaku! Aku sudah kirim uang banyak padamu!" geram William membentak pria itu.

Tapi sepertinya pria itu memang tidak pernah mau memberitahukan kebenaran itu pada William hingga sampai sekarang dia terus saja mengulur waktu sehingga membuat William kesal dan semakin penasaran pada siapa wanita dan anaknya itu.

"Tuan, aku pasti akan memberitahukan semuanya padamu, tapi nanti setelah kau mati, hahaha!" Gelak tawa semakin nyaring terdengar ditelpon, William mengepalkan tangannya kuat tidak tahan ingin sekali memukul pria itu.

"Jangan macam-macam, kalau seperti ini terus maka aku tidak akan segan melaporkan kamu pada polisi!" ancam William.

"Silahkan, kalau anda tidak mau melihat wanita anda." Pria itu mematikan sambungan telponnya.

📞📞}}

Prak

William kesal sampai-sampai dia langsung melempar ponsel miliknya ke atas lantai hingga membuat ponselnya retak.

"Argh! Kenapa aku dipermainkan seperti ini!" gerutu William.

"Sabar tuan," Zidan berucap sambil mengambil kembali ponsel yang baru saja William lemparkan.

"Tuan Zidan, aku punya seorang putri tapi aku baru tau sekarang, kalau aku tau mungkin anakku sudah berusia 4 tahun." William kesal, tangannya meremas rambutnya dengan kasar.

Zidan mengerutkan keningnya merasa kalau kisah William benar-benar sama dengan Claudya.

"Tuan, anda bisa kan mencari gadis itu? Kalau misal anaknya tidak anda ketahui." Zidan bertanya setelah lama dia menyimpan semua pertanyaan dalam hatinya.

"Aku tidak tau wanita itu bagaimana wajahnya, karena malam itu aku terjebak!" Jawab William.

Zidan merasa sangat lega karena William ternyata terjebak di situasi itu sedangkan Claudya waktu itu dijual oleh Rara, Zidan berpikir kalau Claudya gadis yang William maksud mungkin William membayar mahal Claudya, apa lagi William adalah pengusaha paling kaya.

"Syukurlah ternyata bukan Claudya, aku tidak bisa bayangkan nantinya bagaimana kalau gadis yang tuan William maksud adalah Claudya," batin Zidan.

**

Karisa mendekat pada Claudya yang saat ini sedang bekerja di perusahaan Zidan, Karisa datang karena akan mencari William. Entah kenapa Karisa merasa sangat heran pada Claudya yang dengan jelas disukai oleh William.

Padahal Karisa lebih unggul di banding dengan Claudya.

"Kamu lihat William?" tanya Karisa bertanya pada Claudya yang sejak tadi bahkan tidak melihat William.

Claudya menggelengkan kepalanya. "Tidak Nona, bahkan sejak tadi pagi tuan William tidak datang kemari." Claudya berucap sambil berdiri menghargai Karisa yang berdiri di sampingnya.

"Nona silahkan duduk, mungkin sebentar lagi Tuan William akan datang." Claudya mempersilahkan Karisa untuk duduk di salah satu sofa yang sangat mewah.

Sasa baru saja datang ke sana bersama dengan seorang pria paruh baya yang Claudya yakin kalau pria itu adalah Tuan Ibnu Abbas Aryanagara, Papa Zidan.

"Ada apa?" tanya Sasa pada Claudya.

"Nona Karisa mencari tuan William," ucap Claudya.

"Nona, tadi saya dengar kalau tuan William akan pergi ke suatu tempat bersama dengan tuan Zidan, mungkin mereka ada pekerjaan diluar." Sasa berucap pada Karisa yang tengah menunggu di sofa.

"Ya, aku akan tunggu disini," ujar Karisa.

Ibnu Abbas Aryanagara, mendekat pada Claudya yang sejak lama sudah Zidan kagumi, Ibnu Abbas yakin kalau Claudya adalah wanita baik-baik walaupun keluarga Zidan tau bagaimana kisah Claudya beberapa tahun yang lalu.

"Claudya, kamu sehat?" tanya Ibnu Abbas.

"Alhamdulillah, Tuan. Saya baik-baik saja," jawan Claudya.

"Jangan panggil Tuan, kamu sama Zidan seumuran," ucapnya tersenyum.

"Ya, papa." Claudya tersenyum saat mengucapkan Papa pada Ibnu Abbas.

"Baiklah, kamu lanjutkan bekerja dan papa akan menunggu Zidan bersama tuan William," sahut Ibnu Abbas.

Saat ini Ibnu Abbas langsung duduk bersama dengan Karisa untuk menunggu Zidan dan William, mereka berbincang-bincang karena kebetulan sekali kalau Orang tua Karisa juga mengenal Ibnu Abbas.

"Paman, aku senang bisa bertemu dengan anda lagi," ujar Karisa.

"Ya, aku tidak sangka kamu menikah dengan tuan William." Ibnu Abbas mengangumi Karisa yang mampu menjadikan William sebagai suaminya, karena Ibnu Abbas tau kalau pria seperti William sudah pasti mempunyai kriteria wanita yang begitu sulit dimiliki perempuan lain.

"Kami menikah karena perjodohan, Paman. Selama ini William bahkan tidak pernah mencintai aku," ungkap Karisa sedih.

Padahal selama ini yang salah adalah Karisa yang selingkuh hanya karena sikap William.

"Tapi selama lima tahun ini kalian langgeng saja, sabar mungkin Tuan William belum menyadari kalau dirinya punya bidadari." Ibnu Abbas tetap memberikan pengertian pada Karisa.

"Ya paman," ucap Karisa.

1
Sri Suhartati
Kecewa
Leni Nurleni: Terima kasih sudah mampir kak.
maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan kakak🙏🙏
total 1 replies
Sri Suhartati
Buruk
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!