Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI VI
Uang yang di berikan oleh Alexander ternyata banyak sekali. Di dalam kantung yang saat ini aku pegang. Jika begini setelah membeli kentang panggang aku akan mencoba makanan lain nya.
aku sedang menunggu Lula mengantri untuk cemilan tersebut. Kedai cemilan itu ternyata cukup ramai. Dan Lula meminta ku untuk duduk di kursi yang ada di dekat air mancur ini dan menunggu nya membawa Ketang panggang tersebut.
Aku duduk sendirian sambil melihat pemandangan air mancur yang besar dan juga indah.
"huh!! Sampai kapan ya. Aku berada di tempat ini. Aku benar-benar ingin kembali ke dunia ku. Walaupun di sana aku sudah menjadi hantu aku tidak apa-apa. Dari pada di tempat antah berantah ini".
Entah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tidak bisa memprediksi cerita selanjutnya. Karena aku muncul sekarang ini bahkan sebelum novel di mulai. Penulis bodoh itu hanya menjelaskan tentang bagaimana Clarisse mengejar cinta Grand Duke Maximilians itu selama sepuluh tahun dengan sangat singkat.
Sudah lah aku malas memikirkan nya. Jika aku mati di tempat ini mungkin aku bisa kembali pulang atau bahkan lebih parah aku malah mengulang waktu seperti Clarisse. Aku belum siap untuk menghadapi ini semua.
Untuk saat ini lebih baik aku tetap bertahan hidup. Melihat bagaimana sepak terjang para penyihir hitam menguasai dunia ini. Tapi sebelum itu di mulai aku harus belajar berpedang dan juga berkuda atau bahkan aku belajar melatih diri ku. Hitung-hitung mencari pengalaman.
Aku hanya perlunya memikirkan hal-hal indah di tempat ini. Dan dengan begitu aku akan lebih tenang menjalani kehidupan di tubuh lady Clarisse.
Kenapa Lula lama sekali! Aku sudah menunggu nya dari tadi. Namun gadis itu tak kunjung datang. Aku harus melihat nya.
"Clarisse!!"
Aku terkejut mendengar suara pria itu lagi. Aku langsung bangkit dan menolehkan kepala ku ke arah nya. Dan benar saja Grand Duke Maximilians itu berada tepat di samping ku berdiri.
Apa yang pria ini ingin kan. Dia menuduh ku mengikuti nya tapi lihat lah pria ini lah yang dari tadi mengikuti ku.
sudah abaikan saja. Terus berjalan Rahma.. Dan pergi menemui Lula. Pria itu sangat berbahaya lebih baik tidak usah berurusan dengan nya.
aku berjalan menuju di kedai di mana Lula berada. dengan langkah cepat untuk menghindari pria itu.
Namun langkah ku terhenti saat seorang anak laki-laki menabrak ku dan dia terduduk di trotoar jalan.
"pencuri!!!"
Sementara dari belakang bocah laki-laki itu terlihat seorang pria gemuk yang sudah sedikit tua sedang mengejar nya dan meneriaki nya.
aku hanya diam melihat kejadian itu.
Belum sempat bocah itu pergi pria gemuk yang mengejar nya berhasil menangkap tangan bocah pencuri itu.
"kena kau!! Dasar pencuri. Kau bocah hama. Gelandangan seperti kalian benar-benar sangat hina. Mencuri roti-roti milik ku dengan tangan kotor kalian!!"
Ucapan sarkas si pria gemuk itu entah mengapa menyakiti telinga ku. Apalagi pria itu mengangkat satu tangan nya hendak menampar wajah bocah itu.
"HENTIKAN ITU!!!" ucap ku dengan sangat lantang. Entah kenapa pria gemuk ini memancing darah militer ku naik.
Aku yakin ucapan ku itu mengundang banyak orang untuk melihat.
"lihat lah itu lady Clarisse si budak cinta yang bodoh!"
"iya aku yakin dia pasti sedang kesal dengan grand Duke yang selalu mengabaikan nya".
"dia benar benar kejam. Pasti gadis kejam itu akan melampiaskan kekesalannya pada bocah gelandangan yang sudah menabrak nya".
"bocah yang malang. Jika aku jadi dia lebih baik aku di hajar oleh pria gemuk itu dari pada berurusan dengan lady gila dari keluarga Corleone"
Suara-suara sumbang terdengar di telinga ku. Tentang reputasi buruk yang di miliki Clarisse membuat mereka yang melihat kejadian ini mengganggap aku akan bertindak konyol.
Walaupun bukan aku yang mereka bicarakan tapi aku tetap kesal.
saat aku akan mengeluarkan sepatah kata untuk membela bocah lelaki tersebut tiba-tiba tangan ku di tahan oleh Alexander.
"hentikan tindakan bodoh yang akan kau lakukan Clarisse!! Itu akan membuat mu semakin terlihat konyol".
Apa maksud pria ini. Dengan dia memegangi tangan ku membuat pria gemuk itu segera berjalan pergi dengan menyeret bocah yang malang itu. aku tau jika mencuri adalah sebuah kejahatan tapi aku masih bisa memaklumi jika mencuri hanya untuk makan.
"lepaskan tangan ku!! Mau aku terlihat konyol atau bahkan terlihat memalukan itu bukan urusan mu. Bukan kah aku sudah sering melakukan hal yang memalukan kenapa kau menghalangi ku sekarang!".
Namun pria ini masih tetap menghalangi ku. Aku heran bukan kah di dalam novel nya pria ini membenci Clarisse dan bahkan mengabaikan nya. Ini tidak bisa di biarkan. Reputasi lady Clarisse saat ini sudah buruk bahkan sebelum aku masuk ke dalam tubuh nya.
"lepaskan tangan ku tuan Grand Duke!! Aku tidak peduli dengan reputasi atau sesuatu yang bersangkutan dengan itu".
Dengan hentakan kasar aku melepaskan tangan ku dari genggaman pria mengerikan ini. Dan segera berjalan dengan cepat ke arah pria gemuk yang membawa bocah pencuri itu.
"hey kau!! Pria gemuk!! Lepaskan tangan bocah itu!"
mendengar ucapan lantang ku pria gemuk itu berhenti dan menatap ku dengan tatapan bingung nya.
"tidak bisa nona, anak ini sudah sering mencuri. Aku tidak akan melepaskan nya sebelum anak ini membayar semua roti yang dia curi".
"aku yang akan menanggung biaya roti yang dia curi".
"tapi Nona..."
"sudah ku katakan pada mu aku akan membayar. Sebut kan saja harga roti yang dia curi itu! Tidak usah bertele-tele!".
Cukup aku sudah sangat geram sekarang. Perut ku sudah keroncongan minta di isi kentang panggang tapi pria gemuk ini malah memperlambat urusan ini.
"10 koin emas nona! Roti-roti ku berharga dan sangat mahal".
"nona itu terlalu mahal, aku hanya mencuri 3 roti gandum biasa!".
Apa!! Pria gemuk ini ingin memeras ku! Tapi aku sangat malas memperpanjang nya. Uang yang di berikan oleh Alexander tadi juga lebih dari 50 koin emas. Jadi anggap saja aku sedang bersedekah.
"nih ambil lah! lepaskan bocah itu. Dan pergi lah dari hadapan ku!"
Dengan wajah tamak nya pria gemuk itu mengambil koin emas tersebut dan segera pergi dari hadapan ku.
Setelah semua itu selesai orang-orang yang tadi melihat atau bahkan bergosip tentang ku segera membubarkan diri dan melakukan kegiatan yang mereka tunda hanya untuk melihat lady kejam dari keluarga Corleone.
Bersamaan dengan itu Lula pun datang menghampiri ku dengan 3 bungkusan besar berisi kentang panggang pesanan ku.
"nona Clarisse,, apa yang sedang terjadi?" tanya Lula dengan tangan yang penuh terisi bungkusan kentang panggang.
"tidak ada apa-apa Lula. Hanya terjadi kesalahpahaman sedikit." lagi-lagi aku mengabaikan Grand Duke Maximilians yang sejak tadi terus menatap ku.
Tatapan nya membuat ku merinding. Tapi apalah daya, aku mengabaikan nya. Hahahah. Saat membaca novel ini aku juga tidak suka dengan suami dari masa lalu lady Clarisse ini. Tingkah nya yang sok yes membuat ku geram. Walaupun dia akhir nya mencintai lady Clarisse tapi itu masih belum membuat ku memaafkan nya.
"ah iya. Bocah pencuri!! Kau belum memberi tahu ku siapa nama mu!"
Aku beralih ke arah bocah Kumal yang ku perkirakan berusia 12 tahun.
"kakak bisa memanggil ku Cloude. Aku sangat berterima kasih dan berhutang Budi pada kakak!".
Astaga naga!!! Cloude si bocah gelandangan yang selalu menuruti perintah dari Clarisse.
Aku sungguh menyesal menolong anak ini!!
egois bget
ya udah cerita aja yg sebenarnya, siapa tau bs membantu menguak misteri ini