Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.
Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
...𝙰𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒𝚖𝚞 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 ...
...𝓚𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓛𝓾𝓴𝓪...
"Arlla" panggil Sandra pelan sembari menopang dagu menatap putrinya yang ada di sampingnya. "Sebenarnya mama masih penasaran loh kok kamu pergi selama itu" ucap Sandra
"Kamu di culik orang?" tanyanya dengan rasa keingintahuan yang sangat tinggi.
"Yang penting aku udah selamat kan?" Arlla tersenyum tenang menjawab pertanyaan mamanya. "Berarti bener kalau kamu diculik orang? Siapa yang culik kamu?"
"Ma, i'm okey" Arlla meyakinkan mamanya itu agra tidak khawatir pada dirinya. Ia tak ingin membahas soal Devan karena mereka semua pastinya akan membenci pria itu dan menganggapnya sebagai orang jahat dan hal terburuknya adalah Arlla takut jika nanti Sandra menuntut Devan karena telah menculiknya. Ia tak ingin semua hal itu terjadi karena bagaimanapun ia tau posisi Devan yang begitu mencintainya apalagi mengingat kondisi pria itu yang telah kehilangan keluarganya dan hidup sebatang kara sehingga melakukan hal nekat untuk mendapatkan kebahagiaannya.
"Ya sudahlah kalau itu maumu" ucap Sandra dan menutup matanya tidur tak lagi membahas hal yang sama karena bagaimanapun caranya Arlla tak mau buka suara sedikitpun.
Selama perjalanan suasana hening di mobil membuat rasa kantuk luar biasa menyerang Bella dan Arlla. Dua wanita itu terlelap tidur menyusul Sandra dan menyisakan Gerald yang masih fokus menyetir.
...****************...
"Akhirnya sampe juga" Sandra meregangkan tubuhnya yang kaku karena selama perjalanan ia tertidur pulas.
"Ayo masuk" ajak Sandra
"Saya pamit pulang dulu tante" ucap Gerald
"Loh gamau masuk dulu?" tanya Sandra
"Saya masih ada urusan yang harus saya selesaikan" ucap Gerald dan akhirnya pergi meninggalkan area rumah megah milik keluarga Arlla.
Sandra dengan kedua putrinya berjalan memasuki rumah mereka dan ternyata seorang pria tengah duduk santai di ruang tamu sembari menyeruput kopinya yang masih panas.
"Pa" panggil Sandra
Senyuman mematikan itu tersungging di bibirnya dengan wajah yang menyorot dingin ke arah Arlla. "Wow ternyata anak sialan ini kembali" Kavendra mengangguk dan menelisik wajah Arlla yang menunduk.
"Udah, Arlla baru balik" ucap Sandra mencegah sebelum Kavendra berbuat lebih jauh lagi.
"Saya malah berharap dia gak pernah balik"
"Atau mungkin...... mati" Kavendra tertawa pelan kemudian masuk ke dalam ruang kerjanya setelah mencetuskan kata-kata yang mengkoyak hati Arlla.
Sebegitu bencinya papa sama aku batin Arlla
"Udah gausah di pikirin sekarang mending kamu masuk ke kamar terus istirahat" ucap Sandra dan diangguki oleh Arlla. Wanita itu menaiki anak tangga satu persatu hingga sampai di lantai atas.
"Nona muda" sapa seorang pelayan dengan bahagia menyambut kedatangan wanita itu kembali setelah sekian lama menghilang tanpa kabar dan jejak.
"Saya senang bisa melihat anda kembali" Pelayan itu membungkukkan badannya dan tersenyum bahagia.
"Saya juga senang bisa bertemu kalian lagi" Arlla pun ikut melempar senyuman hangat. Wanita itu masuk ke dalam kamarnya setelah berinteraksi sekian menit dengan para pelayan yang bekerja di rumah megah itu.
"Hufttt akhirnya aku kembali merasakan kamar kesayanganku ini" Arlla menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya yang berukuran besar dan menikmati keempukan kasur itu. Ia memejamkan matanya sepersekian detik sebelum akhirnya aktivitasnya di ganggu oleh sebuah notif di ponselnya.
"Gerald" Arlla mengernyitkan dahinya melihat pesan dari kekasihnya itu.
...Room chat...
Gerald
Aku jemput nanti jam 7 malam
^^^Arlla^^^
^^^Ada apa?^^^
Gerald
Aku mau ajak kamu ke suatu tempat
^^^Arlla^^^
^^^Okey^^^
"Ada apa ya?" Arlla bertanya pada dirinya sendiri.
Arlla masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Di bawah guyuran air, wanita itu tiba-tiba memikirkan seorang pria yang pernah singgah di hidupnya yaitu Devan.
"Apa dia baik-baik aja ya?" gumam Arlla.
Wanita itu tiba-tiba saja mengkhawatirkan keadaan Devan setelah kepergiannya. Ia tau ini adalah keputusan pria itu yang mengembalikannya ke kehidupannya seperti permintaannya dulu. Namun, ia yakin jika pria itu juga pasti terluka.
Usai mandi, Arlla duduk di kursi dan menatap pantulan kaca di meja rias miliknya. Arlla menatap gelang hitam milik Devan yang ia letakkan di atas meja.
"Aku takut dia melakukan suatu hal yang buruk" Arlla mengambil ponselnya dan ingin menghubungi Devan untuk memastikan keadaan pria itu.
"Kak... "