Transmigrasi Gadis Matrealistik

 Lin Mie Mie di buat ketakutan oleh Gu Yancheng, karna mengemudikan mobilnya seperti orang ke setanan, bahkan sampai kendaraan lainnya mengklakson untuk memberi teguran.

'' Yancheng, hati hati, aku takut ''

Entah sudah yang keberapa kalinya Lin Mei Mie mengatakannya, namun sama sekali tidak di gubris oleh Gu Yancheng, pria itu sejak keluar dari restoran tadi terus memasang wajah datarnya, bahkan dia sama sekali tidak berbicara, perkataan Zhou Yi tentang Lin Mie Mie di restoran tadi mampu membuat pikirannya berkecamuk, benarkah Lin Mie Mie selama ini mencintainya atas dasar kekayaan, bukan tulus dari hatinya?.

Gu Yancheng mengingat kembali selama dua bulan ini, sejak dirinya memberi bocoran pada Lin Mie Mie tentang siapa sebenarnya Fu Sihan, setelah hari hari itu hubungannya dengan Lin Mie Mie seperti mulai renggang, di tambah mereka berdua sering berdebat prihal anak.

Sedangkan Zhou Yi dan Nana mereka berdua juga pergi dari restoran, dan sebelum itu Zhou Yi membayar pesanan mereka terlebih dahulu, meskipun dari mereka berdua belum ada yang mencicipi makanannya.

'' Nona, apa kita langsung pulang saja '' tukas Nana yang duduk di kursi kemudi.

Zhou Yi masih dalam perasaan kesal, akibat pertengkarannya dengan Lin Mie Mie, jadi dia menyuruh Nana untuk mengemudikan mobil sport miliknya.

'' Ke butik dulu, aku mau beli baju ''

'' Baik Nona ''

Nana segera melajukan kemudianya menuju butik ternama yang berada di pusat kota, tidak butuh waktu lama kini mereka sudah tiba di tempat yang di minta oleh Zhou Yi.

Mereka berdua segera turun dari dalam mobil, lalu berjalan masuk ke dalam butik bersamaan.

'' Nona, selamat datang '' sambut pramuniaga butik dengan ramah dan sopan.

Nana menganggukkan kepalanya dengan tersenyum, sedangkan Zhou Yi dia masih dengan wajah kesalnya.

Zhou Yi segera memilih baju yang pas untuk ia pakai saat ini, awalnya dia ingin membeli baju di mall tapi mengingat keadaannya saat ini yang berantakan membuatnya memilih mencari baju ganti di butik saja.

'' Zhou Yi ''

Zhou Yi yang sedang bediri di bagian dress menoleh saat ada yang memanggilnya, dan ternyata adalah Long Moshen.

'' Paman Moshen ''

Long Moshen tersenyum mendekat ke arah Zhou Yi.

'' Kamu habis ngapain?, kenapa bajumu basah semua seperti ini '' tanyanya.

Semua pegawai butik di buat terkejut, saat melihat langsung seorang kepala keluarga Long yang terkenal dingin dan kejam, ternyata bisa bersikap hangat bahkan tersenyum dan itu pada seorang wanita selain Nyonya Long.

'' Habis perang sama wanita bermuka dua '' sahut Zhou Yi lalu kembali memilih deretan dress di depannya.

Long Moshen menaikkan satu alisnya mendengar jawaban Zhou Yi, siapa wanita yang di sebutkan Zhou Yi pikirnya.

'' Paman ngapain di sini ? '' tanya Zhou Yi setelah mendapatkan dress yang menurutnya pas untuk di pakainya.

'' Oh, ini aku sedang mengambil baju pesanan ibuku '' jawabnya.

Zhou Yi mengangguk anggukkan kepalanya. '' Aku mau ke ruang ganti dulu ''

'' Hem, pergilah ''

Setelah Zhou Yi melangkah pergi ke ruang ganti sembari membawa dress pilihannya, Long Moshen pergi ke sofa dan duduk di sana untuk menunggu Zhou Yi.

Sedangkan Nana dia hanya bisa diam sembari mengikuti kemanapun Nona Mudanya melangkah, dia juga kembali bersikap layaknya pelayan, karna keberadaan Long Moshen sahabat Tuan Mudanya.

'' Kamu, kemari '' pinta Long Moshen pada Nana.

Dengan cepat Nana melangkah menghampiri Long Moshen yang duduk di sofa tunggu.

'' Ada apa Tuan? ''

'' Zhou Yi bertengkar dengan siapa tadi? '' tanya Long Moshen suranya kembali berubah datar, berbeda saat berbicara dengan Zhou Yi.

'' Dengan Nona Lin '' jawab Nana.

'' Maksudmu Lin Mie Mie '' Nana menganggukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian mereka berdua melihat Zhou Yi keluar dari ruang ganti, dengan memakai dress yang di pilihnya tadi.

'' Zhou Yi ''

Long Moshen bangkit dan bergegas menghampiri Zhou Yi yang hendak pergi ke meja kasir.

'' Eh, aku kira Paman sudah pulang '' tukas Zhou Yi.

Moshen tidak menjawab dia memilih pergi ke meja kasir, di ikuti Zhou Yi di belakangnya.

'' Ini, sekalian dengan dress yang di pakai dia '' ucap Long Moshen memberikan kartu hitamnya.

Zhou Yi yang berdiri di samping Long Moshen seketika wajahnya berbinar, mata duitannya langsung fokus pada kartu hitam milik Long Moshen.

" Wahh,, aku pikir cuma Fu Sihan yang punya kartu sakti itu, ternyata Long Moshen juga punya, apa jangan jangan Pei Nan punya juga? " gumamnya dalam hatinya.

'' Zhou Yi ''

Kesadaran Zhou Yi seketika langsung kembali. '' Eh, Iya, ada apa? ''

'' Kamu sudah makan siang? ''

Zhou Yi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, karna memang kenyataannya dia belum makan siang, lebih tepatnya tidak jadi makan siang gara gara Lin Mie Mie.

'' Bagaimana kalau kita ke restoran dekat sini, kebetulan aku juga belum makan siang '' ujar Long Moshen sembari melangkah keluar dari dalam butik.

'' Memangnya Paman tidak ke perusahaan? '' tanya Zhou Yi menghentikan langkahnya di depan teras butik.

'' Bisa nanti dulu, kebetulan hari ini perusahaan tidak terlalu sibuk '' jawabnya.

'' Baiklah, aku tidak sungkan ''

Long Moshen tertawa pelan, tadi saat menunggu Zhou Yi di dalam butik, dirinya mengirim pesan pada Fu Sihan yang sedang berada di Luar Negri, dirinya memberitahu prihal yang di katakan oleh Nana, kalau Zhou Yi habis bertengkar dengan Lin Mie Mie, dan secepat kilat Fu Sihan membalas pesannya, dan menyuruh dirinya untuk menghibur Zhou Yi, padahal biasanya butuh waktu berjam jam untuk menunggu balasan pesan dari Fu Sihan, tapi siapa sangka ketika isi pesan mengenai Zhou Yi, Fu Sihan langsung membalasnya detik itu juga, yang membuat dirinya bertambah yakin kalau Fu Sihan sudah jatuh cinta begitu dalam pada Zhou Yi.

Setiba di restoran yang di pilih oleh Long Moshen, mereka segera memarkirkan mobil mereka, lalu melangkah untuk masuk ke dalam restoran, tapi baru beberapa langkah Zhou Yi berhenti begitu juga dengan Long Moshen.

Zhou Yi berbalik dan mendapati Nana yang masih berdiri di samping mobilnya.

'' Nana, kenapa masih diam di situ, ayo masuk '' seru Zhou Yi.

Nana menggeleng dengan kepala tertunduk.

'' Tidak Nona, saya di sini saja ''

Zhou Yi menghela nafasnya, dia baru menyadari kenapa sikap Nana tiba tiba berubah, mungkin karna keberadaan Long Moshen.

'' Apa aku boleh mengajak Nana untuk makan siang bersama ? '' tanya Zhou Yi bagaimanapun juga di sini Long Moshen yang mengajak dirinya untuk makan siang, jadi sudah sepatutnya dia izin jika ingin membawa Nana bersamanya.

'' Boleh ''

Zhou Yi langsung tersenyum. '' Terimakasih ''

'' Nana ayo ikut, aku tidak mau makan siang berdua saja sama Paman Moshen, nanti Paman Sihan salah paham, aku belum siap kehilangan dewa uangku '' seru Zhou Yi membuat Long Moshen tersedak ludahnya sendiri, mendengar perkataan Zhou Yi yang ceplas ceplos.