NovelToon NovelToon
Dendam Berbalas Madu

Dendam Berbalas Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Sinopsis

Caca, adik ipar Dina, merasa sangat benci terhadap kakak iparnya dan berusaha menghancurkan rumah tangga Dina dengan memperkenalkan temannya, Laras.

Hanya karena Caca tidak bisa meminta uang lagi kepada kakaknya sendiri bernama Bayu.


Caca berharap hubungan Bayu dan Laras bisa menggoyahkan pernikahan Dina. Namun, Dina mengetahui niat jahat Caca dan memutuskan untuk balas dendam. Dengan kecerdikan dan keberanian, Dina mengungkap rahasia gelap Caca, menunjukkan bahwa kebencian dan pengkhianatan hanya membawa kehancuran. Dia juga tak segan memberikan madu untuk Caca agar bisa merasakan apa yang dirasakan Dina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 CACA MULAI MERASAKAN PENDERITAAN

Paginya aku langsung ke rumah mbak Dina. Dia harus aku lawan. Bisa-bisanya dia membocorkan masa laluku dengan mertuaku. Membuat diriku terinjak-injak olehnya.

Wanita licik itu selama ini pura-pura bersikap manis di depanku, tapi diam-diam menusukku dari belakang. Dia yang memberikan foto-foto masa laluku ke mertuaku. Tidak hanya satu, tapi sepuluh lembar! Aku tak bisa lagi menahan diriku.

Aku segera menuju rumah Mbak Dina. Begitu sampai, aku mengetuk pintu dengan keras, nyaris memukulnya. Tak lama kemudian, dia muncul di ambang pintu dengan senyum tipis, seolah tak ada yang terjadi.

“Caca? Kok kamu ke sini? Ada apa?” tanyanya dengan nada palsu yang membuatku semakin muak.

Tanpa basa-basi, aku langsung melangkah masuk, menatapnya tajam. “Jangan pura-pura, Mbak Dina. Aku tahu kamu yang kasih foto-foto itu ke ibu mertuaku!” suaraku penuh emosi.

Dia terlihat sedikit terkejut, tapi dengan cepat mengendalikan ekspresinya. “Foto? Foto apa maksudmu? Aku nggak ngerti, Caca.”

Aku mendekatinya, menunjuk wajahnya dengan tangan gemetar. “Jangan pura-pura nggak tahu! Foto-foto lawasku di klub malam! Ibu mertuaku punya semua itu, dan aku tahu cuma kamu yang punya akses ke masa laluku! Kenapa kamu lakukan ini, Mbak Dina? Apa salahku sama kamu?”

Dia tertawa kecil, nada sinisnya begitu menyakitkan. “Caca, jangan lebay. Itu cuma foto-foto lama, bukan? Lagipula, masa lalu kamu memang seperti itu, kan? Aku cuma memberitahu ibu mertuamu siapa kamu sebenarnya.”

“Kamu pikir itu nggak masalah?” aku berteriak, amarahku memuncak. “Mbak Dina, aku sudah meninggalkan semua itu bertahun-tahun lalu! Itu bukan urusanmu untuk mengungkitnya lagi, apalagi dengan niat menjatuhkanku di depan keluargaku sendiri!”

Dia melipat tangan, tatapannya dingin. “Caca, kamu pikir kamu pantas untuk Danu? Kamu pikir kamu bisa menyembunyikan masa lalumu selamanya? Aku cuma membantu Danu dan keluarganya melihat siapa kamu sebenarnya. Kalau mereka kecewa, itu salahmu, bukan aku.”

Tanganku mengepal, tapi aku berusaha keras menahan diri. “Apa sebenarnya yang kamu inginkan, Mbak Dina? Kenapa kamu mau menghancurkan hidupku? Apa kamu iri sama aku? Apa kamu benci lihat aku bahagia?”

Dia tersenyum tipis, senyum yang penuh kemenangan. “Iri? Nggak, Caca. Aku cuma nggak suka melihat perempuan seperti kamu pura-pura jadi orang baik. Kamu nggak pantas untuk Danu, dan aku cuma memastikan mereka tahu itu.”

Aku menarik napas panjang, mencoba menenangkan diriku yang hampir meledak. “Kamu boleh berpikir apa pun tentang aku, Mbak Dina. Tapi apa yang kamu lakukan ini nggak akan menghancurkan aku. Justru ini menunjukkan siapa kamu sebenarnya—licik, iri, dan penuh kebencian.”

Dia menatapku dengan dingin, tapi aku tidak peduli lagi. Dengan suara tegas, aku menambahkan, “Dan satu hal lagi. Kalau kamu pikir aku akan menyerah karena semua ini, kamu salah besar. Aku akan membuktikan bahwa aku lebih kuat dari semua fitnah dan permainan kotor ini.”

Saat aku berbalik hendak pergi, suara Mbak Dina kembali menghentikan langkahku.

“Caca,” katanya dengan nada sinis yang menusuk. Aku berbalik, melihatnya tersenyum dingin sambil menatapku tajam. “Gimana rasanya, ya? Suami selingkuh sama perempuan lain?”

Kata-katanya seperti tamparan keras di wajahku. Aku mencoba menjawab, tapi lidahku kelu, pikiranku kacau.

Dia melangkah mendekat, tatapannya penuh kemenangan. “Sakit, ya? Tapi jangan lupa, karma itu ada, Caca. Apa kamu lupa, dulu aku juga pernah ada di posisimu sekarang? Bedanya, waktu itu kamu yang menikam aku dari belakang.”

Aku mengerutkan dahi, bingung dengan tuduhannya. “Apa maksudmu, Mbak Dina? Aku nggak pernah melakukan apa-apa sama kamu!” suaraku terdengar lemah, bahkan untuk diriku sendiri.

Dia mendekat lebih dekat lagi, senyum dinginnya tak hilang dari wajahnya. “Tentu kamu nggak ngerti. Perempuan seperti kamu selalu berpikir semua yang kamu lakukan itu benar. Tapi aku nggak lupa, Caca. Aku nggak lupa gimana kamu pernah jadi orang ketiga dalam pernikahanku. Jadi, sekarang kamu rasakan sendiri gimana sakitnya dihianati.”

Kata-katanya menghantamku seperti batu besar. Aku mencoba menyangkal, tapi pikiranku terlalu kacau. “Aku... aku nggak tahu apa yang kamu maksud... Mbak Dina, aku nggak pernah sengaja menyakiti siapa pun.”

Dia mengangkat bahu dengan tatapan mengejek. “Sengaja atau nggak, hasilnya sama saja. Dan sekarang, aku cuma memastikan kamu merasakan apa yang aku rasakan dulu.”

Aku tidak bisa menjawab. Aku hanya berdiri di sana, bingung, marah, dan terluka sekaligus. Pikiranku bercampur aduk antara membela diri dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu. Tapi satu hal yang pasti—aku takkan membiarkan dia terus menginjak-injakku.

Namun, untuk saat ini, aku hanya bisa berbalik dan pergi, membawa kekacauan di dalam hati yang semakin sulit untuk dijelaskan.

Saat aku mencoba melangkah pergi, suara Mbak Dina kembali menghentikanku. Kali ini nadanya lebih tajam, penuh amarah yang selama ini mungkin dipendamnya.

“Caca, kamu tahu nggak kenapa aku benar-benar benci sama kamu?” tanyanya, sambil melipat tangan di depan dada. Tatapan matanya menusuk seperti belati.

Aku berhenti dan berbalik, menatapnya dengan napas memburu. “Apa lagi yang mau kamu ungkit, Mbak Dina? Apa kamu nggak puas sudah menghancurkan aku di depan mertuaku?”

Dia mendengus sinis. “Oh, ini belum apa-apa, Caca. Kamu pikir aku cuma benci kamu karena Danu? Tidak! Ini lebih dari itu. Kamu tahu apa yang benar-benar bikin aku marah?”

Aku menatapnya bingung, tapi juga penuh emosi. “Apa lagi, Mbak? Apa lagi yang mau kamu salahkan ke aku?”

Dia mendekat, jarak kami hanya beberapa langkah. “Laras,” katanya dengan nada dingin.

Aku terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja dia katakan. “Laras? Maksud Mbak, temanku Laras? Apa hubungannya?”

Dia mengangkat alis, ekspresinya mengejek. “Oh, jangan pura-pura lupa, Caca. Kamu itu yang mendekatkan Laras ke Bayu, suamiku dulu. Kamu tahu kan apa yang terjadi setelah itu? Mereka menikah! Kamu menghancurkan rumah tangga aku!”

Kata-katanya menghantamku seperti pukulan keras di wajah. “Mbak Dina, itu nggak benar! Aku nggak pernah berniat untuk merusak rumah tangga Mbak. Aku cuma membantu mereka berteman karena Laras bilang dia butuh bantuan dari Mas Bayu dalam pekerjaan. Aku nggak tahu mereka akan seperti itu!”

Dia tertawa dingin, penuh ejekan. “Bantuan? Teman? Jangan bodoh, Caca. Kamu pikir aku nggak tahu apa yang kamu lakukan? Kamu sengaja mendekatkan mereka, dan lihat sekarang apa yang terjadi. Laras jadi istri Bayu, sementara aku dibuang seperti sampah. Kamu pikir aku bakal lupa semua itu?”

Aku mulai gemetar, bukan karena rasa bersalah, tapi karena amarah yang semakin membara. “Mbak Dina, aku nggak pernah punya niat buruk! Aku cuma ingin membantu temanku, itu saja! Kalau Mas Bayu memilih Laras, itu bukan salahku!”

Dia menggelengkan kepala, tatapannya penuh kebencian. “Kamu nggak akan pernah mengerti, Caca. Tapi sekarang, aku ingin kamu merasakan apa yang aku rasakan dulu. Aku ingin lihat bagaimana rasanya ketika suami kamu menikah lagi dengan perempuan lain. Aku ingin kamu hancur, sama seperti aku dulu!”

1
Erni Nofiyanti
nah kan Caca emang biangnya,skg mana Bayu Ama selingkuhannya
bantu ngga.
mudah2an mereka bertiga dpt balesanya
Yana Phung
astaga belum sadar juga ca??
Erni Nofiyanti
makannya JD manusia jgn iri.
blm sadar jga y,ngga minta maaf Ama Dina.
tuh mantan suami Dina kpn dapet karmanya.
Innara Maulida
kasian juga si klo smpe kaya gitu Caca,,tapi sudah bagus kamu pergi ca,,dari keluarga si Danu ehh malah balik lagi....nikmati karma kamu Caca ..
Innara Maulida
Dina kejam juga karna ulah kalian,,rasin Karama buat kalian,,si caca juga gak sadar2 jadi orang,,dia yg udh buat rumh tangga Kaka nya hancur...
gaby
Gantian dong Pov nya, jgn pov nya Caca mulu Smua tokoh dbuat Pov nya, atau utk meminimalisir babnya Pake Pov othornya. Gimana nasib rmh tangga Laras, Dina , & Bayu. Apakah Bayu ga dpt karma??? Aq sih berharap smua tokoh jahatnya dpt karma. Di mulai dr Laras, Bayu, Caca, Danu, & terakhir Belinda. Danu & Belinda jg salah dah slingkuh sblm nikah. Seburuk apapun istri, kalo ga bisa di nasihatin mending di cerai drpd d slingkuhin. Intinya apapun masalah dlm rmh tangga, selingkuh adalah kesalahan fatal yg ga bisa d maafkan
Erni Nofiyanti
adakah campur tangan Dina.
kadang kasian Ama Caca, tp kenapa dia ngga mikir y gimana perasaan Dina. yg skg dia alami.
Erni Nofiyanti
disini kenapa kesan nya si Caca Ama Laras yg di zolim y.
apa Caca ngga sadar ini ulahnya.
Yana Phung
ternyata makin dibaca makin seru
makin merasa terzolimi padahal dia sendiri pelakunya
Sinni AhmaDi
lah kocak x kalian....org licik menghancurkn RT org lain.....malah macak jadi korban🤣🤣
stela aza
si Caca bisanya cuma ngadu domba doank ,, Thor sudahin j rumah tangga si Dina biar dia lepas dari keluarga suaminya ,,
Sinni AhmaDi
Thor q ko penasaran.....kira2 suami Dina dapet karma gak ya
gaby: Ga bakalan dpt karma, berkaca dr novel sblmnya yg judulnya kembalinya mantan. Sang pria yg slingkuh sama mantan, endingnya bahagia dpt istri baru yg nerima dia apa adanya. Kalo feelingku endingnya jg sama, cm pelakor yg hancur, tp suami pengkhianat malah dpt istri baru
total 1 replies
stela aza
kapok kamu Caca,, bilang g merusak rumah tangga orang lain padahal rumah tangga kakanya sendiri di rusak sama dia ,,, Thor nunggu kelanjutan cerita si Dina sama suaminya ,, semoga Dina tau kalau suaminya udh nikah lagi Ama laras
Sinni AhmaDi
mengapa ya Dina mempertahankan mati2an lakinya...padahal lakinya pria plin plan
stela aza
keluarin j kartu AS di Caca biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!