NovelToon NovelToon
Diary Marsya Si Gadis Bar-bar

Diary Marsya Si Gadis Bar-bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kebangkitan pecundang / Keluarga / Romansa / Trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rainy_day

Orang tua yang bercerai, keluarga yang berantakan, cinta yang menyakitkan di masa lalu sampai meninggalkan trauma yang mendalam, membuatnya tumbuh menjadi gadis yang nakal, suka membangkang, sering mabuk-mabukan, dan mengikuti balap liar. Sering kali dia ingin menyerah atas hidupnya, tetapi dia tidak senekat itu untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
Marsya hanya sering menyakiti dirinya sendiri seperti menyayat lengannya, hanya untuk menyamarkan rasa sakit di hatinya.
Setelah lelah hidup di lingkungan yang menurutnya berantakan, ia memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya, menempati rumah mendiang neneknya,
akankah setelah merantau kehidupan Marsya akan membaik dan bisa melupakan traumanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rainy_day, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria brengsek lainnya

Setelah berkendara selama 45 menit, akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan, Mona mengajak mereka menaiki lift menuju lantai 11, saat sampai Mona langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu, dan mengajak mereka untuk masuk. Marsya membuka sepatunya dan melangkahkan kakinya berjalan di belakang Rayhan.

Di dalam apartemen tersebut sudah ada seorang laki-laki yang menunggu, ia sedang menonton televisi di ruang tamu. Mona memperkenalkannya kepada Marsya dan teman-temannya, lelaki itu bernama Zaky, dia adalah pemilik apartemen.

'wahh gila, relasi nya banyak juga nih cewek, tapi sayang modelannya begini semua, gak ada kenalan ustadz atau ustadzah gitu? dia nemu temen modelan begini dimana sih, nemu aja lagi' batin Marsya, dia mendudukkan dirinya di samping Rayhan.

Marsya memperhatikan sekitar, apartemen tersebut tidak terlalu luas, ada ruang tamu, dapur yang menyatu dengan meja bar, kamar mandi, 2 kamar tidur, dan balkon.

Setelah berkenalan, pemilik apartemen yang bernama Zaky itu memesan makanan untuk mereka.

"ekhmm boleh ke balkon?" ucap Marsya kepada pemilik unit.

"oh boleh silahkan" ucapnya mengangguk, Marsya melangkahkan kakinya menuju balkon, rupanya balkon itu menghadap ke arah kolam renang.

Marsya menggenggam pembatas balkon sambil memejamkan matanya, dia berusaha mengenyahkan perasaan cemasnya, merasakan hembusan angin malam di kota kelahirannya, merasakan udara dingin yang terasa sedikit menusuk tulang.

"hei kenapa malah ke balkon? Dingin" Rayhan mendekap tubuh Marsya dari belakang, mendengar ucapan Rayhan, lagi-lagi Marsya merasa Dejavu.

"masuk lagi yuk" Rayhan melepaskan dekapannya dan menarik lengan Marsya mengajaknya masuk kembali ke dalam apartemen.

"ayok mulai lah" ucap Mona, membuka penutup botol minuman dan mulai menuangkan minuman pada tiap sloki, kali ini mereka memiliki gelas mereka masing-masing.

Gelas demi gelas, botol demi botol, sudah mereka habiskan, entah seberapa banyak minuman yang telah mereka siapkan, satu persatu dari mereka mulai tumbang, Mona memapah Riana, ia membawanya masuk ke dalam kamar depan, dan mereka tidak keluar lagi, Rayhan juga sudah tak sadarkan diri, ia menelungkupkan badannya pada meja ruang tamu, kini tinggal Marsya dan Zaky yang masih bertahan.

Melihat teman-temannya sudah tumbang, Zaky mengajak Marsya untuk minum langsung dari botolnya karena masih banyak minuman yang tersisa. Marsya menganggukan kepalanya, ia menggenggam tangan Rayhan.

Zaky kembali dengan membawa 2 botol vodka yang sudah ia buka penutupnya, dan ia menyerahkan 1 botol pada Marsya. Karena vodka itu berwarna bening, Marsya tidak berfikir Zaky akan mencampurkan sesuatu pada minumannya, karena jika minumannya di campurkan sesuatu, warna minumannya pasti akan berubah menjadi keruh.

Marsya meminum vodka langsung dari botolnya, ia tidak banyak mengobrol dengan pemuda pemilik unit itu, ia hanya fokus dengan minumannya saja, begitu pula dengan Zaky, ia fokus dengan minumannya sambil menonton televisi.

Setelah hampir menghabiskan 1 botol vodka, Marsya mulai teler, ia menggelengkan kepalanya mencoba untuk tetap mempertahankan kesadarannya, tetapi itu semua sia-sia, akhirnya tubuhnya jatuh tertelungkup pada meja di samping Rayhan.

Zaky tersenyum melihat teman-teman barunya tidak ada yang sadarkan diri, ia bangun dari duduknya, mengunci kamar depan yang di tempati oleh Mona, dan Riana, setelahnya ia mengangkat tubuh Marsya untuk ia bawa ke dalam kamar belakang.

Zaky melemparkan tubuh Marsya ke atas ranjang, lalu ia melepaskan pakaian atasnya, karena ia merasa udara malam ini semakin terasa panas dan membuatnya gerah.

"wah hahahha kalian semua bodoh, Yosi benar racikannya ampuh" ucapnya terkekeh sambil mengusap wajahnya menggunakan tangan kanannya, lalu ia mengeluarkan obat tetes mata dari kantong celananya, dan menyimpannya di atas meja, di sudut ruangan.

Zaky memandangi tubuh Marsya, walaupun lampu kamar ia padamkan, tetapi kamarnya cukup terang oleh sinar bulan, jadi dia masih bisa melihat siluet tubuh Marsya. Zaki menaiki ranjangnya, ia mengungkung tubuh Marsya yang berada di bawahnya, dan merapihkan helaian rambut yang menutupi wajahnya.

"kamu cantikk, pantas saja Yosi sebegitu inginnya tidur sama kamu, karena kamu memang mempunyai daya tarik itu, aku pun sama, aku langsung tertarik padamu di pertemuan pertama kita, sepertinya setiap laki-laki yang melihatmu akan bergairah, meskipun kamu gak memakai pakaian sexy seperti Mona, dan Riana" ucap Zaky sambil tertawa kecil, efek alkohol yang semakin terasa membuat gairahnya semakin memuncak, ia sudah tidak bisa menahan diri.

"ahhh sebenarnya aku gak ingin seperti ini, tetapi si brengsek Yosi ingin aku menidurimu, dan aku pun sama brengseknya dengannya karena aku pun menginginkanmu malam ini" ucap Zaky mengelus pipi Marsya, ia menelusupkan wajahnya pada leher Marsya, mengendus wangi tubuhnya dan menyesap leher putih Marsya, meninggalkan jejak disana, lalu ia menyingkap pakaian atas Marsya dan mulai menggerayangi tubuh bagian atas Marsya tanpa membuka pakaiannya, setelah puas bermain di bagian atas dan meninggalkan banyak jejak di sana.

Zaky mulai membuka ikat pinggang Marsya, dan menanggalkan pakaian bawahnya, ia mengangkat sebelah kaki Marsya dan mengusap inti tubuh Marsya menggunakan ibu jarinya, ia mendekatkan wajahnya lalu mulai memainkan lidah dan kedua jarinya di dalam sana.

"nnggghh" mendengar Marsya melenguh dan mulai terengah-engah membuat Zaky semakin bergairah dan bersemangat, ia sudah tak tahan lagi, dan menanggalkan pakaian bawahnya, setelah memakai pengaman, ia mulai berusaha memasuki inti tubuh Marsya menggunakan miliknya.

Marsya merasa ada yang berusaha untuk memasuki tubuh bagian bawahnya, ia merasa bagian bawah tubuhnya perih seperti sedang di robek oleh suatu benda tumpul yang besar.

"sssshhh " Marsya mendesis merasakan perih pada inti tubuhnya, ia merapatkan kakinya tetapi ada dua tangan yang menyentak kasar kakinya, memaksa kakinya agar terbuka kembali. Marsya menajamkan pengelihatannya, dan terlihat ada siluet seorang pria sedang berdiri di hadapannya.

Dughh

Dengan tubuhnya yang lemas ia menendang sosok pria yang ada di hadapannya itu.

"ahhh kamu mau pakai kekerasan? Apa kamu suka yang seperti itu? Hehe ku dengar Minggu lalu kamu juga membuat Yosi babak belur" ucap sosok itu sambil tertawa kecil, semula Marsya kira itu adalah Rayhan tetapi saat mendengar suaranya, kini Marsya yakin bahwa ia adalah Zaky.

Dengan kesadarannya yang belum sepenuhnya kembali ia memaksakan dirinya untuk bangkit dari ranjang, ia merapihkan pakaian atasnya yang sudah tersingkap, ia meraih celananya yang ada di sudut ranjang dekat dengan sosok pria di hadapannya, lalu memakainya.

Marsya melangkah cepat ke arah pintu kamar dengan langkahnya yang sempoyongan, ia meraba dinding di sekitar pintu untuk mencari saklar lampu.

Ctakkk seketika kamar itu terang benderang, Marsya membelalakkan matanya saat melihat tubuh polos Zaky yang sedang memegang miliknya yang menurut Marsya sangat besar.

"kenapa hm? Mau coba?" ucap Zaky melangkah mendekati Marsya.

"dasar gila" Marsya membalikkan tubuhnya menghadap pintu dan berusaha untuk kembali membuka pintu kamar itu.

cklek cklek cklekkk

Zaky kembali mengangkat tubuh kecil Marsya dan membantingnya ke atas ranjang.

"akh" Marsya tersentak saat tubuh dan kepalanya di banting secara kasar.

"mau kemana cantik? Permainan inti baru mau di mulai, kenapa udah mau pergi hm?" ucap Zaky menaiki kembali ranjangnya dan mengungkung tubuh Marsya.

1
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo thor salam kenal ya
jika berkenan mampir juga dikarya baruku trimakasih😊
Rainy_day: salam kenal juga Kakakkuu, terimakasih sudah mampir dan baca ceritaku🫶🏼
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Killspree
Sudah jadi bagian hidupku. 🤗
Rainy_day: tunggu update selanjutnya yaa☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!