Menceritakan tentang kisah khumaira larasati, gadis desa yang selalu di hina teman temannya karena miskin serta di khianati pacarnya, dia nekad ke jakarta untuk merubah nasib menjadi seorang pengasuh anak kembar milik duda kaya, simak kisahnya, mampukah Ira menakhlukkan si kembar dan merubah nasibnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Mall untuk pertama kali
Setelah semua selesai, dan Si kembar tidur, Ira membereskan sisa mainan dan buku dongeng untuk twins D, saat mau turun Ira melihat pintu dekat ruang kerja Dave masih terbuka, rencananya dia akan menutupnya tapi Tidak jadi Ira Melihat Majikannya tersebut berdiri di sana melihat ke atas sesekali Duda itu mengusap mukanya.
"Pantas saja si kembar ganteng banget, papanya saja begitu, bahkan aku tadi sempat bermimpi di tolong oleh pangeran tampan, tapi kenapa pangeran itu mirip banget dengan pak Dave ya." Gumam Ira. Dia langsung menutup mulutnya, dia teringat kejadian di labirin tadi.
"Berarti tadi siang aku tidak bermimpi dong, dan yang menggendongku tadi pak Dave bukan pak Roy suami bu Suci." Gumam Ira.
Ira menggelengkan kepalanya dan memukul mukul Kepalanya itu. Sejenak Ira terpana dengan ketampanan hot duda itu, tapi dia segera menepisnya.
"Tidak Ira, ini tidak betul, kamu di sini bekerja, dan bekerja yang baik, bahkan hutangmu ke bu Suci belum di bayar, ini baru sehari kerja saja mikirnya yang aneh aneh." gumam Ira.
Ira segera turun ke bawah kembali ke kamarnya dan bersiap untuk tidur, supaya besok pagi tidak kesiangan. Ira ingat dia belum mengabari ibunya kalau sudah sampai dengan selamat. Ira mencari hp Nokia jaman dulu yang hanya bisa untuk telpon dan sms doang, tidak ada Whatsapp dan sejenisnya, dari dalam kopernya, tapi baterainya malah habis.
"Ya baterainya habis lagi." Kesal Ira.
Ira segera mengisi daya baterai tersebut dan tidur.
Setelah sholat subuh Ira menyempatkan diri untuk Sms Ibu di kampung, dia tidak bisa menelpon karena sudah diperingatkan oleh operator kalau pulsa tidak cukup untuk melakukan panggilan. Jadi dia memutuskan untuk sms saja.
Pagi itu dia sudah disibukkan oleh si kembar, mulai memandikan, membantu memakai baju dan membuat sarapan khusus untuk si kembar, Ira punya ide untuk mengatasi anak yang tidak suka sayur, dia membuat bento yang lengkap, mulai dari nasi, lauk, sayur, buah dan susu ada di dalam satu ruangan, Ira juga menghiasnya ala ala kapten amerika.
Di meka makan tersebut hanya piring Si kembar yang berbeda isi dan penampilannya.
" wah bento, jadi kepengen, Ir mau dong besok aku di buatkan bekal seperti itu tapi karakternya yang love ya." sheren memesan bento untuk dia berikan pada pacarnya.
" cacingan deh, kak sheren iri, kepengen." ledek Kedua balita itu, mereka sangat menyukai bentuk dan penampilannya, bahkan rasanya juga enak.
Pagi hari Jam 9.00. Oma menepati janjinya akan membelikan baju koko untuk si kembar serta mukena untuk Oma. Dono mengantarkan mereka ke sebuah Mall di jakarta, tempat itu berbanding terbalik dengan penampilan Ira yang kampungan banget, dia memakai blouse longgar dan rok sebatas mata kaki, rambutnya cuma di ikat ekor Kuda, menggandeng dua balita yang tampan dan keren.
bahkan untuk naik eskalator saja jantungnya berdebar debar,sag dig dug, takut kakinya nyangkut, bahkan keringat dingin mengalir di pelipisnya, sesekali di menghapus keringat tersebut.
"Mbak Ira kepanasan,berkeringat begitu?" tanya michael keheranan.
"Mbak Ira deg degan naik Eskalator itu, ini baru kedua kalinya mbak naik."Jawab Ira jujur.
" hahaha." Keduanya tertawa ngakak mendengar kok masih ada orang yang takut naik eskalator. Mila yang berjalan di depan mereka menoleh ke arah kedu cucunya ya g tertawa ngakak, seperti sedang menertawakan sesuatu.
"Kenapa kalian tertawa begitu?" Heran Mila.
" Lihat oma, mbak Ira takut naik eskalator, haha lucu sekali." Ucap Mike masih dengan tawanya.
"Benar Ir?" heran Mila.
"Iya oma, ini baru yang kedua kalinya Ira naik tangga berjalan seperti ini, masih deh degan ." Jawab Ira.
Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dan menatap sinis terutama pada Ira, bahkan berbisik membicarakan Pengasuh cantik tersebut.
" mbak ayo kita ajari, supaya mbak Ira tidak kampungan begitu?" Ajak Mike yang sudah gemas.
"Oma tunggu di butik seragam kalian ya." ucap Oma. Mike dan Michael mengacungkan jempol jarinya.
Kedua bocah itu mengajak Ira naik turun Eskalator bahkan sampai 5 kali bolak balik, sampai Ira tidak takut dan bahkan berlari mengejar kedua balita itu.
" Nah ini baru keren, ayo kita susul Oma!" Michael menunjukkan arah menuju ke butik tujuan mereka.
Lalu belanja pakaian untuk si kembar serta mukena untuk Oma.
"Ir tidak beli?" tanya Ira.
" Besok saja Oma, mukena Ira masih layak pakai." Jawab Ira, dia tidak punya untuk membelinya.
" Mukena mbak Ira sudah kusut oma, ayo kita belikan saja." kata Michael, dan mengusulkan untuk membelikan Ira mukena baru.
" Oma,ke time zone yuk, ayo oma." Si kembar merengek untuk ke time Zone.
"Ya sudah kalian di temani mbak Ira saja, oma akan ke rumah Teman, nanti kalau sudah puas kalian telpon Dono saja." Ucap oma.
Oma menyerahkan sebuah kartu pintar untuk belanja mereka.
" Ir, gunakan kartu ini untuk membayar belanjaan mereka."Kata oma.
Kembar mengajak Ira memainkan seluruh permainan di sana, setelah belajar sebentar, akhirnya Ira bisa mengimbangi mereka, jadi permainan menjadi semakin seru.
" Mbak Ira curang ya kok bisa menang."Kesal Mike.
"ayo kita pulang, sudah jam 13 nih, kita belum makan siang dan sholat dhuhur." Ajak Ira, supaya si kembar mau di ajak berhenti bermain.
Kartu pemberian Oma, sangat bermanfaat, dan dia tidak perlu memegang uang yang banyak.
💖💖💖
Malam itu di mansion Aditama kedatangan tamu istimewa, Isabella mantan Istri Dave datang ke rumah, bersama calon suaminya.
Dave meminta Ira untuk membawa Kembar M ke kamar, supaya tidak bertemu ibu kandungnya.
"Bawa Twins ke kamar,jangan keluar, buat mereka sibuk di kamar mereka!" perintah Dave pada Ira.
Dave menemui tamu mereka, memperhatikan pasangan kekasih tersebut yang berpegangan tangan dengan mesra.
"Untuk apa kalian kemari?" tanya Dave dengan tegas.
" Tenang bro, kami cuma mau memberikan undangan pernikahan kami pada om dan tante, iya kan om, kenapa lo yang sewot." Ucap Brian calon suami Bella.
"Bro seharusnya gue yang marah ke elo karena lo pernah mengambil calon istri gue, tapi sekarang gue akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik Gue." kata Brian lagi.
"Sudah sayang, diakan memang suka emosi seperti itu, itulah salah satu alasan kenapa aku lebih mencintaimu dari pada dia." kata Bella sambil mengelus punggung Brian.
" Oh ya Dave, om, tante kalian harus datang dan wajib berpasangan kalau lo tidak hadir atau tidak membawa pasangan, berarti lo belum bisa move on dari calon istri gue."Kata Brian lagi, dia meraih tangan Bella dan mengecupnya di depan Dave, berharap Dave akan cemburu, dia yakin Dave masih ada perasaan pada Bella.