NovelToon NovelToon
Ariana Kau Milikku

Ariana Kau Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:771
Nilai: 5
Nama Author: Arin Ariana

Novel ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh dinamika, yang diselimuti perselisihan dan kompromi, hingga akhirnya menemukan makna sesungguhnya tentang saling melengkapi.

Diantara lika-liku pekerjaan, mimpi, dan ego masing-masing, mereka harus belajar mengesampingkan perbedaan demi cinta yang semakin kuat. Namun, mampukah mereka bertahan ketika kenyataan menuntut mereka memilih antara ambisi atau cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arin Ariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghadapi Jarak dan Waktu

Setelah Alfatra menerima tawaran pekerjaan luar negeri, kehidupan mereka memasuki fase yang penuh dengan penyesuaian. Jarak yang semula hanya sebuah konsep yang mereka pikirkan kini menjadi kenyataan yang harus mereka hadapi. Meskipun mereka berkomitmen untuk menjaga hubungan mereka tetap kuat, ujian terbesar mereka dimulai: bagaimana mereka bisa tetap dekat meskipun terpisah ribuan kilometer?

~~.........

Hari keberangkatan Alfatra ke luar negeri datang dengan penuh perasaan campur aduk. Mereka berdiri di bandara, di antara keramaian, namun dunia terasa hening di sekitar mereka berdua. Ariana memegang tangan Alfatra erat-erat, berusaha menahan air mata yang ingin jatuh.

"Ari, ini hanya sementara," kata Alfatra dengan suara lembut, mencoba menenangkan Ariana yang terlihat cemas.

"Aku tahu, Alfa. Tapi rasanya seperti ada yang hilang, aku tidak tahu bagaimana kita bisa melewati ini," jawab Ariana, suaranya bergetar.

Alfatra tersenyum, menatap mata Ariana dengan penuh keyakinan. "Kita sudah melalui banyak hal bersama, Ari. Jarak ini hanya ujian kecil dibandingkan dengan apa yang telah kita lalui. Aku janji kita akan tetap menjaga hubungan ini. Kita akan saling mendukung, meskipun terpisah."

Ariana mengangguk, meskipun hatinya berat. "Aku percaya padamu, Alfa. Aku hanya ingin kita tetap kuat."

Dengan satu pelukan terakhir sebelum keberangkatannya, mereka berpisah dengan harapan dan doa.

Minggu-minggu pertama setelah perpisahan mereka terasa sangat berat. Meskipun mereka bisa saling berkomunikasi melalui telepon dan video call, rasanya tidak ada yang bisa menggantikan kehadiran fisik satu sama lain. Ariana merasa kesepian di malam hari, ketika ia harus tidur tanpa kehadiran Alfatra di sampingnya. Namun, dia berusaha keras untuk tetap sibuk dengan pekerjaannya dan kursus yang telah ia ambil. Ia tahu, jika dirinya terlalu tenggelam dalam kesedihan, hubungan mereka akan terancam.

Sementara itu, Alfatra juga merasakan kerinduan yang mendalam. Meskipun ia menikmati pekerjaan barunya, hatinya selalu kembali kepada Ariana. Ia merasa ada yang hilang tanpa kehadiran orang yang paling ia cintai. Setiap malam, setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia akan menghubungi Ariana dan mereka berbicara selama berjam-jam, berbagi cerita tentang apa yang mereka lakukan, dan memberikan semangat satu sama lain.

"Meskipun kita terpisah ribuan kilometer, aku merasa kita semakin dekat. Setiap kali aku mendengar suaramu, aku merasa seperti kamu ada di sini, di sampingku," kata Alfatra suatu malam.

Ariana tersenyum meski hatinya masih penuh kerinduan. "Aku merasakannya juga, Alfa. Setiap kali kita berbicara, aku merasa sedikit lebih baik. Aku tahu ini sulit, tapi kita pasti bisa melewatinya."

Mereka berdua berusaha untuk saling memberi dukungan emosional setiap hari. Meskipun waktu yang mereka habiskan bersama semakin sedikit, mereka tahu komunikasi adalah kunci untuk menjaga hubungan mereka tetap hidup.

Namun, semakin lama mereka terpisah, semakin besar tantangan yang mereka hadapi. Ariana mulai merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas baru tanpa kehadiran Alfatra. Di sisi lain, Alfatra juga mulai merasa cemas tentang bagaimana hubungan mereka akan berkembang. Meski mereka berkomunikasi hampir setiap hari, terkadang rasanya sulit untuk tetap merasa dekat.

"Alfa, aku merasa seperti ada yang berubah. Aku tahu kita masih saling mencintai, tetapi kadang-kadang aku merasa kita mulai tumbuh ke arah yang berbeda. Aku rindu bisa melihatmu setiap hari," kata Ariana pada suatu malam, suaranya penuh keraguan.

Alfatra merasakan ketegangan dalam suara Ariana. "Ari, aku juga merasa itu. Aku rindu kita bisa melakukan hal-hal sederhana bersama, seperti makan malam atau sekadar jalan-jalan di akhir pekan. Tapi aku percaya kita bisa menghadapinya. Kita hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri."

Ariana menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Aku tahu. Mungkin ini hanya fase. Tapi aku ingin kita tetap berusaha. Aku ingin kita tetap menjadi pasangan yang saling mendukung, tidak peduli seberapa jauh jarak memisahkan.

Setelah beberapa bulan berpisah, akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu lagi. Ariana merencanakan perjalanan ke luar negeri untuk mengunjungi Alfatra. Perasaan mereka sangat campur aduk—bahagia bisa bertemu lagi, tetapi juga khawatir apakah semuanya akan tetap seperti dulu.

Ketika mereka bertemu di bandara, mereka saling memeluk dengan erat, seolah-olah ingin menghapus semua kerinduan yang telah lama terpendam.

"Aku sangat merindukanmu, Ari," kata Alfatra dengan penuh perasaan, sambil memeluk Ariana lebih erat.

"Aku juga, Alfa. Aku merasa seperti kita akhirnya bisa kembali ke tempat yang seharusnya," jawab Ariana, merasa kelegaan yang besar setelah sekian lama.

Mereka menghabiskan waktu bersama selama beberapa minggu, menikmati setiap momen yang mereka miliki. Mereka berjalan-jalan, berbicara tentang segala hal, dan merencanakan masa depan mereka dengan lebih jelas. Kehadiran satu sama lain kembali memberikan kekuatan baru bagi mereka.

Saat kembali ke rutinitas masing-masing, Ariana dan Alfatra merasa hubungan mereka semakin kuat. Mereka menyadari bahwa cinta yang mereka miliki bukan hanya tentang kebersamaan fisik, tetapi tentang bagaimana mereka saling mendukung meskipun terpisah oleh jarak.

"Aku menyadari sesuatu setelah kita bertemu kemarin, Alfa," kata Ariana melalui telepon suatu malam. "Cinta itu bukan tentang selalu berada di dekat satu sama lain. Cinta itu tentang bagaimana kita bisa tetap ada untuk satu sama lain, bahkan ketika terpisah."

Alfatra tersenyum mendengar kata-kata Ariana. "Aku juga merasa begitu. Meskipun kita terpisah, kita belajar untuk lebih menghargai satu sama lain. Kita tahu bahwa jarak ini hanya sementara, dan cinta kita akan terus tumbuh."

1
Delita bae
salam kenal , jika berkenan mampir juga👋👍🙏
Delita bae: 👍👍👍💪🙏
AR: salam kenal juga kak, oke kak/Good/
total 2 replies
miilieaa
hay kak... baru baca beberapa bab aku langsung suka /Drool/
miilieaa: salam kenal ya kak 🥰🥰🥰
AR: waaaah terima kasih kakak/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!