Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dengan Memukul nya, Apakah lepas dari masalah
Tono murka dalam hati nya. Dia sangat mengutuk Zai dan juga Joni yang begitu berani memukul nya "awas saja jika ayah ku sudah datang. Akan ku patahkan kaki kalian semua" dia terus mengulang kalimat itu dalam kepala nya.
Tapi Tono juga mengutuk ayah nya yang tidak juga mengangkat telpon dari nya. Dia bahkan sempat berpikir apa dia bukan anak nya.
"Ada apa Ton, kenapa kau menelpon ku terus menerus. Aku sedang menunggu Bos besar yang akan datang, aku lagi sibuk" sahut ayah nya dari seberang sana.
"Sial kau ayah atau bukan sih. Lebih mementingkan orang lain" batin nya namun Tono tak berani memarahi ayah nya. "Ayah tolong aku, aku di pukuli oleh tiga orang di daerah kekuasaan ayah" ucap nya
"Apa kau bilang, siapa yang berani memukulimu, cepat katakan dimana kau sekarang, aku akan kesana"
Tono langsung mengirim lokasi nya. Dan sepuluh menit kemudian ayah nya datang dengan tergesa gesa. Terlihat Ayah nya tono mengetuk Pintu. Dan Joni membuka pintu tersebut.
Jalal melayangkan pandangan nya dan menemukan anak nya bonyok karna di pukul. Dengan tangan yang di rantai.
Dia kemudian memandang Joni. "Hanya komandan satpam saja kau berani main tangan dengan anak ku, apa kau mau di pecat dan di masukkan kepenjara!" teriak nya dihadapan Joni.
"Eheeem.." Julfikar berdehem
"Diam kau" tunjuk nya kearah Julfikar lalu memalingkan lagi wajah nya kearah Joni. Tapi sesaat kemudian dia memalingkan wajah nya lagi kearah Julfikar yang sedang berdiri, "Apa yang kau lakukan disini Jul?" Tanya nya setelah memastikan itu wajah Julfikar.
"Aku disini karna Bos" ucap Julfikar sambil mengarahkan tangan nya kearah Zai yang duduk di kursi.
"Bos..." Jamil mengernyit mendengar nya. Lalu dia bertanya kembali "Bos yang mana, lalu kenapa dengan anak ku, kau pasti tau kan!?"
"Anak mu ini keterlaluan sekali. Apa dirumah tidak pernah kau ajarkan adab, dia menuduh bos sebagai pencuri. Dan mengumpulkan kerumunan untuk menghakimi Bos Sky Paviliun. Apa kau kira hanya dengan memukul nya. Dia akan lepas dari masalah ini" jawab Julfikar mencibir.
Mendengar itu, amarah di hati Jalal membara lalu dia meraung sambil bertanya "Apa benar yang dikatakan pak Julfikar, Ton..!? Plaaaak....! Jawab, jangan diam saja" Jalal menampar wajah Tono dan memarahi nya
"Ak- aku...."
Plaaaak....! Tamparan terdengar lagi diruangan itu, "Tak mungkin aku bisa melawan Bos Sky Paviliun. Bisa bisa aku hanya akan jadi kambing congek, tak mungkin juga Julfikar berbohong" kepala nya terus berpikir. Lalu Jalal menjatuhkan lutut nya Dan berkata "Bos. Aku yang salah tak becus mengajari nya, aku akan menghukum nya untuk mu Bos"
Zai melihat pemandangan malam yang indah di hiasi lampu jalanan dan kemacetan jalanan di waktu malam. Lalu dia melihat Jam tangan nya sekarang tersisa sepuluh menit lagi untuk menghadiri perjamuan.
Lalu dia memutar kursi nya dan menunjuk kan sosok nya di hadapan Jalal yang masih berlutut lalu dia berkata. "Aku akan membeli saham mu yang ada di Sky Paviliun. Aku tak ingin melihat anak mu berada di kota ini lagi mulai besok. Jadi jika kau ingin anak mu hidup. Patah kan satu tangan nya. Dan segera pergi tinggalkan kota ini. Jika tidak kau tak kan tau apa yang bisa aku lakukan untuk keluarga mu"
Lalu Zai mengalihkan pandangan nya ke arah Tono. Jalal melihat tatapan itu langsung menarik Tono untuk berlutut dan berucap, "terima kasih atas kebaikan Tuan Muda" Jalal menjawab sambil menekan kepala Tono kebawah.
"Aku juga akan menjual semua aset berharga yang ku miliki kepada mu bos" ucap Jalal lagi. Dia berpikir cepat untuk menyelamatkan hidup nya juga keluarga nya serta semua harta nya.
"Pak Jul.... cepat cek berapa semua aset dari Pak Jalal, biar aku beli semua nya"
Julfikar langsung gercep tanpa banyak kata. Dia langsung membuka leptop nya dan mengecek semua aset Jalal.
"Semua aset beserta saham kotor ada sekitar lima ratus milyar" ucap Jul yang sudah menyelesaikan tugas nya dengan cepat.
"Sistem. Apakah kau bisa membeli semua aset yang di miliki oleh Jalal ini?" Tanya nya melalui pikiran
(Bisa tuan. Tapi itu termasuk milik sistem. Bukan milik Tuan.) Jawab sistem dengan datar lagi.
"Tidak apa. Beli saja dengan harga tiga ratus milyar" ucap nya memerintahkan sistem.
(Semua aset akan segera diakuisisi)
Ting Tong. Jalal merasa ada pesan masuk.
"Periksa lah, aku sudah mentrasfer nya"
Jalal langsung mengambil hp nya dan memeriksa notifikasi. Dan dia terkejut semua aset nya di beli dibawah dari Harga Pasar namun dia tidak bisa protes
"Sekali lagi terima kasih Bos" Ucap Jalal meski hatinya kesal karna semua asetnya dibeli dengan murah tapi Jalal tetap mengambil tangan Tono dan melepaskan ikatan rantai nya. Membuat Tono tersenyum kegirangan. Namun detik kemudian Jalal memelitir tangan Tono dan mematahkan nya.
Aaaaaaaaah...! teriakan Tono menggema di ruangan itu dia pun pingsan karna tak sanggup menahan sakit nya.
"Aku sudah memenuhi perintah mu. Dan aku akan pergi dari kota ini secepat nya" ucap Jalal lalu memapah Tono dan langsung bergegas kembali kerumah untuk bersiap menghilang.
Jalal tau itu bukan hanya sekedar ancaman dari seorang pemuda. Namun itu adalah ancaman dari orang yang berkuasa...
Sepeninggal Tono dan ayah nya. Joni izin pamit kembali ketempat jaga nya.
Sedangkan Julfikar hanya berdiam saja, dia sangat terkejut bahwa Bos muda nya ini tidak berkedip mengeluarkan Uang Tiga Ratus Milyar. Itu semua uang milyaran. Bukan puluhan, tapi jika di pikir lagi itu mungkin hanya lah uang kecil bagi nya. Jul menggelengkan kepala nya sambil berpikir.
"Ada apa dengan mu Pak Jul ?"
"Tidak apa Bos.... Sebaik nya kita pergi ke pertemuan" ucap Jul Mengalihkan pembicaraan.
"Pimpin jalan nya" ucap Zai lalu berdiri
"Perintah kan orang untuk mengikuti garak gerik Jalal dan keluarga nya. Aku ingin mereka benar- benar pergi dari kota ini." Ucapnya lagi
Julfikar yang mendengar kalimat itu langsung mengeluarkan ponsel nya dan menelpon kenalan nya di bidang pengintaian.
"Yaa... nanti ku kirim alamat nya, dan masalah bayaran bisa di atur nanti" ucap Jul di telpon. Entah siapa yang di hubunginya itu tidak penting.
Tidak banyak yang terjadi di pertemuan dewan direksi hanya perkenalan singkat dan acara makan- makan selain itu. Hanya sanjungan dan pujian yang malas di dengar oleh Zai. Karna dia tau itu hanya untuk menjilat nya.
Setelah nya Dia serahkan kepengurusan kepada Handoko. Juga tentang saham Jalal yang menguasai 5% di Sky Papiliun.
Lalu dia kembali ke Kamar pribadi nya di lantai 22 dan tidur dengan nyenyak...
madina. sdh kena bobol. tinggal lina aja.sdh 7 cewek. pas buat 1 minggu gj berhenti. yunita buat cadangan aja ya
yg btl aja si author ini sk nya bobol mem bobol gwg ha.. ha. ha. .