NovelToon NovelToon
Cinta Dokter Al & Bee

Cinta Dokter Al & Bee

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Kembar / Cinta Murni
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.

Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.

" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.

" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.

Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Al hanya tersenyum tipis. Menatap pria Arab itu yang membuatnya bertanya tanya.Karna pria itu terlihat sedikit misterius baginya.

" Apa kita pernah bertemu?" tanya Al penuh selidik. Lalu mengulurkan tangan, yang cepat di sambut Arhan.

" Kurasa baru bertemu hari ini, hei ..rupanya kalian imut sekali " kata Arhan menyapa anak anak Al. Sambil mengusap kepala Albi. Yang matanya mirip Bee. Namun berwajah Al.

" Namaku Arhan, ayo kita pulang" kata Arhan.

" Pulang??" kata Al menatap Arhan curiga. Karna belum mengenal Arhan sama sekali.

Alis Arhan terangkat. Saat melihat Al berpikir sembari menatap curiga. Karna memang Al belum mengenalnya.

" Kenapa, kau takut. Aku Arhan. Sepupu Bee istrimu dari Oman. Rupanya kau berparas tampan dan berkulit putih. Cukup tinggi dan berkarisma. Pantas Bee terpikat padamu Aku pikir wajah mu jelek, dan kulit hitam. Seperti kebanyakan para ABK Indonesia yang banyak bekerja di kapal pesiar itu," Arhan terkekeh seraya menatap Al.

" Sialan...kau meledekku. Tapi terimakasih sudah datang menjemput kami.Apa kami harus menginap di Oman. Lalu naik apa kesananya?" tanya Al menatap Arhan.

" Hahaha ..nanti juga kau tahu..Kita naik apa kesana, ayo masuk , apa kalian baik baik saja" kata Arhan ramah, lalu melangkah menuju mobil. Walau wajahnya terlihat sangar. Namun pria itu terlihat cukup perhatian Sehingga tadi Al sempat berpikir, jika Arhan penjahat yang mengejar dirinya.

" Ya kami baik baik saja. Ayo anak anak, kita masuk mobil." kata Al merangkul Bian dan Brian yang sedari tadi hanya diam. Lalu si kembar melangkah mengikuti Arhan.

" Pi...apa dia benar sepupu mami?" tanya Albi

" Kita lihat saja, kalo mereka tidak macam macam, berarti itu benar. Tapi kita juga harus tetap waspada" bisik Al pelan. Lalu kembali mengendong Albi menuju mobil.

Mereka pun lalu masuk kedalam mobil

Arhan tersenyum melihat Al dan anak anak nya tidak banyak bertanya. Mobil pun melaju cepat keluar dari pelabuhan. Al duduk di kursi tengah, bersama anak anaknya Sambil memangku Albi. Mereka tak banyak bicara selama di perjalanan. Hingga mobil melaju cepat menuju gurun pasir.

" Kita kemana han?" tanya Al. Ketika merasa mereka tidak pergi ke pusat kota.

" Tuh...sudah dekat, kita naik transportasi berikutnya di depan sana," tunjuk Arhan dengan dagunya.

" Pi ..." senggol Brian.

" Tenang lah," kata Albi berbisik pada Brian.

" Kenapa, apa kalian lelah?" tanya Arhan. Arhan menoleh kebelakang.

" Sedikit, apa perjalanannya cukup jauh," Al bertanya sembari melihat ke luar jendela.

" Tidak juga," jawab Arhan tersenyum saat melihat si kembar lagi, lewat kaca spion. Yang gelisah, saat mereka di bawa ke area hamparan gurun pasir.

Sedangkan Al bersikap lebih tenang. Namun ia tetap waspada. Jika kemungkinan Arhan berbohong padanya.

Tak lama mobil pun berhenti. Arhan lebih dulu turun. Sembari memberi kode pada seorang pengawalnya. Sehingga terlihat baling baling mulai berputar, membuat si kembar terbelalak saat mereka turun dari mobil.

" Apa itu helikopter?" tanya Bian tak percaya.

" Ya ayo sayang," kata Al mengendong Albi turun. Sedangkan mobil mereka di ambil kembali oleh sang pemilik. Yang sedari tadi menunggu Arhan kembali dari pelabuhan.

" Anak anak ayo kita naik," Arhan berteriak sambil berjalan lebih dulu, lalu memanggil si kembar untuk mendekat. Hingga Arhan mengangkat keduanya masuk dalam helikopter. lalu Arhan pun menyusul naik dan duduk di depan.

" Kau bisa naik Al?" teriak Arhan.

" Ya," kata Al langsung naik, setelah menaruh Albi lebih dulu. Lalu Al pun duduk di samping anak anaknya. Dan setelah semua para pengawal Arhan naik. Helikopter pun naik dan mulai terbang tinggi.

" Yeay keren.." teriak Albi senang.

" Apa kau senang boy, sini duduk sama paman," kata Arhan tersenyum. Membuat Albi langsung menatap papinya. Sedangkan Al hanya mengangguk. Karna ia mulai yakin Arhan memang sepupu Bee.

Bian dan Brian lalu melihat ke arah jendela. Keduanya melihat pemandangan di luar sana. Dengan sedikit takjub. Karena terlihat hamparan tanaman kurma dan rumah rumah penduduk, yang tanpa atap. Hingga cukup menarik perhatian keduanya.

" Apa di tanah arab banyak buah kurma ?" tanya Bian pada Brian.

" Ya bukannya tanah arab menjadi komoditas lahan pertanian kurma terbanyak bagi rakyat mereka. Karna hasilnya dikirim ke sekeliling dunia" jawab Brian.

" Ya aku pernah dengar, tapi bagaimana bisa tumbuh. Padahal tanahnya tandus dan hanya gurun pasir

" Itu karunia Allah nak, karna itulah kurma bisa tumbuh subur di tanah berpasir. Karna Allah memberikan keberkahannya untuk umat nabi Muhamad. Apalagi kurma bermanfaat untuk obat dan juga di ekspor ke seluruh dunia," kata Al

" MasyaAllah keren ya pi, apa paman Arhan punya kebun kurma?" tanya Albi yang mendengar percakapan si kembar.

" Lumayan, tidak terlalu banyak, sekitar 5 Ha, untuk menambah masukan keuangan kami. Jika proses tambang minyak mentah harganya naik turun," jawab Arhan.

" Pantas paman kaya, bisa punya helikopter," kata Albi tersenyum.

" Hahaha....papi mu itu lebih kaya dari paman sayang. Hanya dia tidak mau membelinya. Paman rasa untuk membeli pesawat jet pun papi kalian itu masih mampu. Tapi itu tidak ia lakukan. Mengingat akan susah mencari tempat menyimpannya. Karna rumah kalian berada di tengah kota. Kecuali di atas gedung," kata Arhan tertawa.

" Oh ya, dari mana paman tahu. Kalo papi punya uang banyak. Pantas saja para penjahat menculiknya" Albi pun berceloteh dengan polosnya.

" Hahaha....kau ini, itu kau tahu. Kenapa harus bertanya pada paman," kata Arhan tertawa gemas sambil mencium kepala Albi. Karna Arhan ingin sekali mempunyai seorang putra. Sedangkan saat ini ia hanya memiliki satu orang putri. Yang sebaya dengan Albi.

Al yang mendengar itu hanya diam Sedangkan Brian dan Bian asyik ngobrol berdua. Sambil menunjuk rumah rumah penduduk yang hampir sama tingginya.

" Pi kenapa disana tidak ada gedung bertingkat. Sedangkan di Dubai sangat banyak gedung pencakar langitnya," Bian menujuk area wilayah kota Oman.

" Pemerintahnya tidak ingin adanya kesenjangan sosial..Oman negara kaya raya . Tapi mereka memikirkan rakyatnya untuk hidup sejahtera. Itulah kenapa mereka di sebut negara kaya yang berpura pura miskin.

Karna mereka tidak ingin terkikis budaya dunia yang bisa merusak kesederhanaan budaya Oman. Apalagi membuat rakyatnya menderita. Itu sebabnya di Oman sekali pun rumah mereka sederhana. Pendapatan rakyat mereka lebih besar Bahkan hampir setiap kepala keluarga mendapatkan 80 -90 juta perbulan. Lihat saja, biar mereka tidak punya gedung bertingkat. Setiap rumah punya mobil paling sedikit dua. Jelas Al yang tahu negara itu sangat teguh memegang pendirian agama dan kebudayaannya.

" Ya itu benar paman?" teriak Brian pada Arhan.

" Ya itu benar, papi kalian itu sangat cerdas. Dia sangat tahu, bagaimana ia membangun bisnis dengan orang orang emirat arab. Karna dia pintar menganalisa para rekan bisnisnya. Bukan begitu Al?" tanya Arhan yang tahu Al sudah menjual obatnya ke sebagian negara eropa dan emirat arab. Yang membuat banyak pebisnis ingin bekerja sama dengannya. Namun Al membatasi produksinya.

" Tidak juga, hanya sebagian saja" jawab Al merendahkan diri.

" Hahaha...kau terlalu merendah Al. Tapi aku salut padamu. Kau itu sangat hebat Al. Kau sangat cepat belajar berbisnis. Hingga punya beberapa cabang rumah sakit," kata Arhan memuji. Karna Arhan tahu, Rasyid saja sangat iri dengan penghasilan Al. Namun Al tidak sekalipun merasa bangga dan pamer dengan penghasilannya yang besar.

" Kau terlalu memuji han, aku baru saja memulainya," kata Al

" Hahaha....mulai katamu?" Arhan pun tertawa kecil. Sembari melirik suami sepupunya itu. Yang terlihat sederhana seperti orang kebanyakan.

1
neng ade
Bee dan Al pasangan yang harmonis dan romantis
Marsiyah Minardi
Ekonomi kelas menengah ke bawah sedang terseok tersendat atau bahkan makin banyak yang kesusahan
Lebih banyak istilahnya bertahan hidup
neng ade
Semoga guru yang melecehkan nya di tindak tegas .. kasihan Keiza yang trauma akan pelecehan itu
Marsiyah Minardi
Ya Allah, kasihan masih kecil sudah dilecehkan sama orang yang seharusnya menjaganya di tempat pendidikan begitu
Traumanya bisa membekas hingga dewasa
Dulu anakku karena muka cindo dibully di sekolah juga, jika teringat katanya trauma
neng ade
jadi penasaran apa yang sebenar nya terjadi jika benar ada pelecehan harus ditindak tegas.
Marsiyah Minardi
Puaskan dulu melepas rindu ya Dok Al, Dok Bee, sebelum berpisah lagi sementara
Marsiyah Minardi
Jangan jangan antek antek mafia mbuntuti Rasyid
Terus ke mana para bodyguard?
neng ade
waduh ada apa tuh .. jangan2 musuh Rasyid ..
neng ade
Semoga Abizhar juga bisa berkumpul bersama keluarganya
neng ade
apakah dokter Rrt juga terlibat ya .. dia juga kan sahabat Kevin
neng ade: maaf typo maksud nya dokter Rey
🙏🙏 itu
total 1 replies
Marsiyah Minardi
Belajar dari pengalaman Dok Al, harus selalu waspada
yang berpotensi jahat justru orang terdekat
neng ade
Rasyid dan Bee begitu saling menyayangi dan saling mendukung
neng ade
jangan di kasih ampun itu dua cecunguk si Kevin dan Jane
Marsiyah Minardi
Dah lah kasih hajar aja si Kevin atau hukuman lain yang lebih menyakitkan
Syukur syukur dia kapok, mau taubat
Marsiyah Minardi
Wehh Ahmet, kenapa anda mulutnya ember bocor si, hadeh moga ga jadi perkara
neng ade
gpp telat thor .. santai aja 🙏❤
neng ade
Arhan baru tau ya jika anak2 Al sejenis itu .. bahkan mereka mengajari Sarah .. klo dlm keluarga Al mereka semua udah tau ..
neng ade
untung aja mami Aisyah cepat tanggap dan dugaan nya pun benar ternyata itu jebakan utk Bee..
neng ade
salut sm Al .. dia bisa mengatasi semua masalah nya dngn baik
Marsiyah Minardi
Jangan kasih ruang atau celah tuk para pengkhianat Dok Al
Babat habis juga mafia dan anteknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!