Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Berbeda
Li Cheng berbaring di sofa dengan tubuh yang masih lemah, namun pikirannya mulai lebih jernih. Ia melirik ke arah Bao Wei yang sedang sibuk membereskan alat-alat medisnya. Gerak-gerik wanita itu begitu tenang dan penuh percaya diri, sesuatu yang jarang ia temui dalam situasi genting seperti ini.
Li Cheng tidak bisa menahan diri untuk memperhatikan wajah Bao Wei lebih lama. Rambut hitam panjang wanita itu sedikit berantakan, tetapi justru menambah pesona alaminya. Kulitnya yang cerah, mata tajam yang memancarkan kecerdasan, serta bibir tipis yang sedikit mengerut saat ia serius,semua itu membuat Li Cheng merasa ada sesuatu yang berbeda tentang wanita ini.
"Apa ada yang salah?" Bao Wei bertanya tanpa menoleh, seolah menyadari tatapan Li Cheng.
Li Cheng tersadar dari lamunannya. Ia berdeham pelan, mencoba menyembunyikan rasa canggung "Tidak ada"
"Sekarang adalah memastikan kau pulih. Lukamu cukup dalam, tetapi aku sudah menghentikan pendarahannya. Hanya saja, kau harus beristirahat setidaknya dua hari sebelum bisa bergerak seperti biasa".
Li Cheng mengangguk, tetapi matanya tidak lepas dari Bao Wei. Ada sesuatu yang membuatnya penasaran. bukan hanya keterampilan wanita ini, tetapi juga sikapnya yang tenang dan tegas, seolah ia selalu tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi apa pun.
"Wei Wei" Li Cheng memanggil namanya perlahan.
"Hm?" Bao Wei menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari kotak peralatan medis yang sedang ia tutup.
"Kenapa kau menolongku? Kau bisa saja meninggalkanku di taman itu, tapi kau memilih mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkanku. Kau bahkan membawaku ke apartemenmu, merawatku. Aku hanya ingin tahu, apa yang membuatmu melakukannya?"
Bao Wei terdiam sejenak. Ia menatap Li Cheng dengan pandangan serius, mencoba memutuskan apa yang harus dikatakannya.
"Aku punya prinsip" jawab Bao Wei akhirnya "Jika aku punya kekuatan untuk membantu seseorang, maka aku akan melakukannya. Hidup itu terlalu berharga untuk diabaikan".
Li Cheng terpaku mendengar jawaban itu. Jawaban yang sederhana, tetapi ada ketulusan di baliknya yang membuatnya merasa bahwa Bao Wei adalah orang yang istimewa.
Setelah beberapa saat, suasana menjadi lebih santai. Bao Wei menuangkan segelas air dan menyerahkannya kepada Li Cheng. Pria itu menerimanya dengan anggukan kecil, tangannya masih sedikit gemetar.
"Minumlah, kau perlu banyak cairan untuk memulihkan dirimu" kata Bao Wei.
Li Cheng meminum air itu perlahan, lalu bersandar di sofa "Aku belum pernah bertemu wanita seperti kau, Wei Wei"
“Seperti aku?” Bao Wei mengangkat alis, setengah penasaran dan setengah menggodanya.
"Ya" jawab Li Cheng jujur. "Kau cerdas, berani, dan penuh ketenangan. Di dunia tempatku berasal, orang-orang jarang memiliki kombinasi sifat seperti itu. Apalagi di situasi berbahaya seperti tadi".
Bao Wei tersenyum kecil. Ia tidak terbiasa menerima pujian, apalagi dari pria seperti Li Cheng yang memiliki aura maskulin dan tegas "Kau berlebihan. Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan"
Li Cheng menggeleng "Tidak, aku serius" Tatapannya lembut namun penuh makna, membuat Bao Wei sedikit gugup.
Untuk pertama kalinya, Bao Wei merasa bingung harus berkata apa. Biasanya, ia mampu menjaga dirinya tetap tenang di setiap situasi. Tetapi tatapan mata Li Cheng memiliki kekuatan tersendiri yang membuatnya merasa seperti seorang gadis muda yang baru pertama kali dipuji.
Waktu berlalu, dan malam semakin larut. Bao Wei bangkit dari kursinya, mencoba mengakhiri percakapan yang mulai terasa terlalu intim.
"Kau butuh istirahat" katanya sambil merapikan kursi yang ia duduki. "Aku akan membuatkan sup ringan untukmu. Itu akan membantu pemulihanmu"
Li Cheng mengangguk, tetapi matanya masih mengikuti Bao Wei saat wanita itu berjalan menuju dapur. Ia tahu dirinya seharusnya fokus pada misinya dan ancaman besar yang sedang dihadapi. Tetapi ada sesuatu tentang Bao Wei yang membuatnya sulit untuk berpaling.
Sementara itu, Bao Wei berdiri di dapur, mencoba mengendalikan pikirannya. Ia telah bertemu banyak pria di kehidupannya sebelumnya, termasuk yang tampan dan berprestasi. Namun, ada sesuatu tentang Li Cheng yang membuatnya merasa... tidak biasa.
"Fokus, Bao Wei" gumamnya pada dirinya sendiri "Ini bukan waktunya memikirkan hal seperti itu"