Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.
Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.
Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.
Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 30 : Du Xiong
"Kasim Du, bagaimana menurutmu?" Jiang Yan melirik dengan senyum ringan. Memberi tanda kepada pria tua di sampingnya untuk segera bertindak.
Hahaha...
Kasim Du tertawa. Dia mengangkat kedua tangannya dengan bangga. "Du Xiong tidak pernah ragu melakukan sesuatu. Telapak tanganku bisa menghancurkan batu, bahkan jika itu berjajar sepanjang jalan."
Ketika pria tua bernama Du Xiong mengeluarkan auranya. Semua yang ada di ruangan tercekat dan hampir tidak bisa bernafas.
Namun di antara banyak orang itu, Zhang Yu, matanya menatap Du Xiong seperti menemukan sebuah jawaban.
"Du Xiong! Telapak tangan ... Sepanjang jalan ...."
Dia benar-benar mengingatnya. Pria tua ini, tidak lain adalah pria yang bertemu dengannya di lembah tengkorak satu tahun yang lalu saat ia masih berlatih dengan gurunya.
"Paman gendut!"
Suara Zhang Yu lumayan keras. Du Xiong yang mendengarnya tidak bisa menyembunyikan kernyitan di keningnya.
"Kurang ajar! Siapa yang berani memanggilku begitu?!" Du Xiong marah hingga wajahnya memerah. Aura kekuatan yang terpancar semakin pekat.
"Zhang Yu, apa yang kau lakukan? Jangan gegabah, pria bernama Du Xiong ini berada di tingkat senior."
Bukan hanya Zhang Lei, Zhang Long yang melihat putranya pun berusaha menarik tangannya. "Yu'er, jangan memperburuk keadaan. Dia orang yang berbahaya."
"Siapa tadi yang bicara? Jangan sampai aku menemukanmu!" Suara Du Xiong kembali menggema. Tidak ada yang berani buka suara apalagi untuk mengaku di hadapannya.
Tapi tidak berselang lama, sebuah suara datang dari meja Klan Zhang.
"Ini aku!"
Zhang Yu menggeser kursinya dan berdiri agak menjauh dari meja. Posisinya saat ini sudah sangat jelas.
Du Xiong pun mendengus seraya memutar badannya, lalu berjalan ke sumber suara. Wajahnya masih memerah marah seperti ingin menelan hidup-hidup.
Namun saat jarak hanya tersisa belasan langkah, kakinya seperti tersangkut untuk berjalan lebih dekat.
"Ka-kau ...." Keningnya mengerut, dua alisnya menyatu. Keterkejutan dibalut dengan ketidakpercayaan.
Mereka yang tidak tahu apa yang terjadi, mulai berpikir Zhang Yu akan mengalami nasib sial. Bahkan Zhang Long mulai merasakan tangannya berkeringat dingin melihat Du Xiong mengincar putranya.
"Apa yang kau lakukan Yu'er?!" batin Zhang Long. Dia sungguh tidak mengerti bagaimana jalan pikiran putranya.
Namun meski begitu, sebagai ayah dia tidak bisa diam saja melihat putranya kenapa-napa. Dia bersiap jika kalau Du Xiong menyerang, bahkan jika harus mengorbankan nyawa Zhang Long tidak akan menyesal selama Zhang Yu baik-baik saja.
Du Xiang berkedip beberapa kali. Setelah diam beberapa saat akhirnya dia kembali melangkah.
Suara-suara samar dari klan tetangga terdengar membicarakan kesialan Zhang Yu. Tak sedikit dari mereka mengatakan Zhang Yu sebagai pemuda yang angkuh dan tak tahu kemampuan sendiri.
Di saat jarak antara Zhang Yu dengan Du Xiong hanya beberapa langkah, mereka yakin hari ini adalah hari kematiannya.
Sayangnya itu salah ....
"Zhang Yu, ini benar-benar kau?!" Meski memanggil namanya secara langsung, Du Xiong memandang Zhang Yu seperti orang yang memiliki kedudukan tinggi.
Tentu saja hal ini membuat semua orang di aula terkejut.
"Tunggu! Apa yang sebenarnya terjadi di sini?"
"Apa mereka saling kenal?"
Kelompok berpakaian biru yang notabene adalah pasukan Du Xiong sampai terheran melihatnya.
Zhang Long menyipitkan mata, Zhang Lei mengerutkan keningnya.
"Tetua Kedua, apa kau tahu di mana Zhang Yu mengenal pria bernama Du Xiong?" tanya Zhang Lei.
"Aku sendiri juga tidak mengetahuinya Patriark."
Tidak dipungkiri Zhang Long sedikit tenang setelah melihat Zhang Yu dan Du Xiong ternyata saling kenal. Pria seperti Du Xiong yang berasal dari keluarga He kota Heishan dan berada di tingkat suci, menghadapinya dalam pertarungan hanya memiliki empat puluh persen untuk bertahan.
Berbeda dengan reaksi meja Klan Zhang yang sebagian menghela nafas lega, meja Klan Jiang terkhusus Jiang Yang menatap dengan kerutan nyata di keningnya.
"Kasim Du, kenapa kau hanya diam? Kau tidak lupa bukan apa yang telah disepakati antara Klan Jiang dan Keluarga He? Keberadaanmu di sini atas perintah Tuan Besar He untuk mengokohkan kekuasaan Klan Jiang. Kau masih ingat, kan?!"
Air muka Du Xiong tampak berubah mendengar kalimat perintah yang seperti mengancamnya. Dia memutar badannya dan melangkah cepat ke hadapan Jiang Yang.
Sangat cepat hingga mata hanya dapat menangkap bayangan warna biru dari pakaiannya.
"Patriark Jiang, aku tidak suka dengan caramu bicara kepadaku." Terdengar santai tapi menusuk sampai ke tulang. Tubuh Jiang Yang gemetar.
"Aku hanya mengingatkan." Dia sangat cemas, tapi dia harus menyembunyikannya untuk menunjukkan martabatnya.
"Aku tetap tidak menyukainya dan aku keluar dari kesepakatan ini. Aku tidak akan terlibat." Du Xiong mendengus lalu melangkah pergi menuju pintu keluar.
Jiang Yang mencoba menghentikannya, tapi suaranya benar-benar tidak dianggap. Dia lalu berteriak pada pasukan keluarga He yang ada di dekat pintu. "Kurang ajar! Apa kalian juga akan pergi?! Aku akan mengirim surat pada Tuan Besar He dan memberitahu pengkhianatan kalian!"
Dua puluhan orang berpakaian biru menjadi ragu saat mendengar nama tuan besar. Mereka menghampiri Du Xiong saat pria tua gemuk itu sudah mendekat. "Kasim Du ...."
"Jika kalian tidak ingin mati secara mengenaskan. Sebaiknya pergi dari sini! Aku mengingatkan kalian. Tapi semua keputusan ada di tangan kalian sendiri." Du Xiong berhenti beberapa saat untuk mengingatkan pasukan yang datang bersamanya.
Tak ayal kalimat yang penuh peringatan ini membuat mereka semakin ragu mengambil keputusan. Namun pada akhirnya mereka semua pergi dari ruangan itu mengikuti Du Xiong.
Du Xiong yang berada di tingkat suci bintang satu saja sangat segan ketika bertemu pemuda itu. Jika bukan karena kekuatannya, pasti ada alasan lain sehingga Du Xiong tidak mau mencari masalah dengannya.
Blam!
Pintu tertutup dan suasana di dalam aula sangat berbeda dari sebelumnya.
Jiang Yang yang sebelumnya sangat percaya diri kini terlihat mengusap keringat di keningnya dan secara tak sadar melangkahkan kakinya ke belakang.
"Patriark, orang luar sudah pergi. Bukankah sudah waktunya menyelesaikan masalah yang ada di depan mata?" Suara Zhang Yu menyadarkan semua orang yang masih terbengong.
Satu persatu mengangkat wajah lalu menatap ke arah Jiang Yang.
"Kau benar, Zhang Yu. Ini waktunya untuk menyelesaikan masalah. Bagaimana menurutmu, Patriark Wen?" Zhang Lei melirik Wen Ou. Dua pria tua itu saling lirik dan tersenyum secara bersamaan.
"Klan Jiang ingin menguasai Kota Qian Gu dengan menyingkirkan kita. Mungkin kita harus melakukan hal yang sama."
"Itu benar!"
"Itu benar!"
Enam klan tingkat kedua pun langsung menyuarakan dukungan. Wajah orang-orang Klan Jiang pucat sepucat-pucatnya.
Jiang Yang panik sampai mengompol. Dia mengeluarkan pedang tapi langsung jatuh karena tangannya gemetar. "Ku-kurang ajar! Kalian tidak bisa melakukan ini."
Cih!
"Kalian berniat menghabisi kami di sini. Jika bukan karena putra Tetua Zhang Long memiliki hubungan dengan Kasim Du Xiong, sudah pasti kami yang mati. Tapi karena sekarang keadaan berubah, tentu saja kalian, Klan Jiang harus menerima akibatnya!" Wen Ou menggebrak meja dan pada saat itu juga orang-orang Klan Wen mengacungkan senjata.
Zhang Lei juga memberi perintahnya. Dia mengeluarkan auranya yang berada di tingkat senior bintang tujuh. "Hari ini, Klan Jiang benar-benar akan lenyap!"