Niat melamar sang kekasih malah dijebak, membuat Raymond seolah-olah menjadi seorang pembunuh. Rupanya dia telah dijadikan kambing hitam oleh sang kekasih dan selingkuhan kekasihnya.
Disaat Raymond akan segera mendapatkan hukuman mati, tiba-tiba sebuah sistem datang menyelamatkan hidupnya. Sehingga Raymond terpaksa harus mengganti identitasnya agar terlepas dari kejaran para polisi.
Raymond bertekad ingin membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Sehingga dia harus menjalankan misi dari sistem untuk menolong wanita-wanita cantik dengan membuka sebuah usaha jasa sebagai pria bayaran. Membuatnya menjadi pria yang tampan, kuat, kaya raya, dan dikelilingi oleh banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Aku harus pergi, ada seseorang yang harus aku temui." Rebecca berpamitan kepada Pak Hendrik dan Victor. Dia harus menemui Raymond.
"Aduh, kamu belum bisa pergi, Becca. Hari ini ada sutradara Imron ingin bertemu dengan kamu. Pertemuan ini sangat penting sekali." Victor meminta Rebecca untuk tidak pergi. Karena hari ini akan ada pertemuan penting dengan seorang sutradara, untuk membahas sebuah proyek film.
"Tapi..."
Victor memotong perkataan Rebecca, "Nah aku mendapatkan pesan dari sutradara Imron. Katanya dia sedang dalam perjalanan menuju kesini." Ucapnya sambil memperlihatkan pesan yang dikirim oleh sutradara Imron kepadanya.
Rebecca pun mengangguk dengan pasrah. Sebagai seorang artis terkenal, dari dulu dia memang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Nyaris tidak ada waktu untuk dirinya sendiri. Mungkin karena itulah, Bayu bisa dengan leluasa berselingkuh dengan Yuni. Padahal sebenarnya hari ini dia sangat ingin sekali bertemu dengan Raymond.
...****************...
Hari demi hari berlalu, Rebecca telah disibukan dengan karirnya. Jangankan ingin menemui Raymond, untuk mendapatkan waktu untuk beristirahat pun sangat sulit sekali. Job nya sangat padat sekali.
"Camera!"
"Rolling!"
"Action!"
Seorang sutradara telah memberikan aba-aba kepada Rebecca.
Rebecca yang sedang menjalani syuting iklan, dia segera berakting seolah-olah sedang mendaki gunung.
Kemudian Rebecca berakting harus terlihat kelelahan, kemudian dia segera mengeluarkan sebuah minuman mineral di dalam tasnya.
Rebecca pun meneguk minuman mineral tersebut. Padahal hanya minum, wanita itu sangat terlihat cantik.
"Cut!"
Sang sutradara pun menghentikan syuting hari ini. Akting Rebecca memang tidak diragukan lagi. Mau berakting apapun, Rebecca sangat menjiwai.
"Acting kamu sangat keren, Rebecca. Aku yakin iklan ini pasti akan melejit. Dan minuman Vico akan lalu keras di pasaran." Sang sutradara memuji akting Rebecca.
Rebecca pun tersenyum tipis, "Makasih, Pak Tian."
...****************...
Bukan hanya Rebecca yang terlihat sangat sibuk. Begitu pula dengan Raymond.
Hampir setiap hari Raymond disibukkan dengan latihan beladiri. Seperti hari ini, dia sedang fokus menguasai semua jurus dan ilmu yang sudah sistem ajarkan kepadanya.
Setiap pergerakan Raymond selalu diawasi oleh sistem. Salah sedikit saja, sistem akan menghukumnya dengan cara menciptakan rasa gatal pada tubuh Raymond selama 10 menit. Karena itulah Raymond harus bisa sejeli mungkin untuk mengikuti arahan dari sistem. Dia sudah beberapa kali dibuat gatal oleh sistem, membuat Raymond harus berhati-hati.
Raymond memasang kuda-kuda, lalu dia mengarahkan tangannya diatas tumpukan lima batu bata. Lalu dia menarik tangannya keatas dan menurunkannya lagi, dengan gerakan cepat dia memukul batu bata itu.
Braak...
Batu bata itu hancur sampai kebagian yang paling bawah. Raymond nampak terengah-engah memandangi tumpukan batu bata yang telah dia buat hancur.
[Ding!]
[Latihan ilmu bela diri telah selesai. Karena Tuan berhasil menerapkan ilmu bela diri dengan cepat. Tuan mendapatkan bonus 100.000.000. Dan kekuatan Tuan bertambah.]
[Nama Asli: Raymond Sanjaya
Nama Samaran: Bara
Usia: 27 tahun
Tinggi Badan: 185 cm
Berat Badan: 70 kg
Ketampanan: 100
Pesona: 100
Kekuatan: 50
Kemampuan: 0
Senjata: 0
Keperkasaan: 100
Dana: 400.000.000
Pemasukan Usaha Jasa: 109.000.000
Level: 1]
Raymond sangat bernafas lega mendengarnya. Nafas pria itu nampak tersengal-sengal, setelah mengikuti pelatihan ilmu bela diri, rasanya cukup melelahkan. Sampai tubuhnya telah dibanjiri dengan keringat.
Setidaknya dia sudah bisa berkelahi sekarang, suatu saat nanti dia pasti akan datang kepada Brandon dan Nadia, untuk menghancurkan hidup mereka. Tapi saat ini dia belum bisa melakukannya, karena dia belum mendapatkan izin dari sistem.
Saat ini Raymond masih harus fokus untuk melakukan semua misi dari sistem, agar dia tidak dikembalikan lagi ke lapas. Dia harus hidup. Demi balas dendam kepada Brandon dan Nadia.
Raymond segera masuk ke dalam rumah, sambil mengelap keringat pada wajahnya. Kemudian pria itu membawa satu kaleng minuman bersoda yang dingin, lalu duduk di sofa yang ada di ruang tengah.
Raymond pun menyalakan televisi, kemudian dia meneguk minuman bersoda yang berada dalam genggamannya. Pria itu nampak tertegun ketika melihat Rebecca yang sudah mulai berakting kembali.
Rasanya seperti mimpi, artis idolanya itu pernah menginap di rumahnya, bahkan mereka pernah makan bersama. Semua itu akan menjadi kenangan yang terindah untuknya.
Raymond masih ingat ketika Rebecca berjanji kepadanya jika Raymond bisa menghancurkan bisnis Bayu dan Yuni, dan juga jika Raymond bisa mencari bukti bahwa berita viral tentang dirinya hanyalah sebuah fitnahan, maka Rebecca akan mengajak Raymond berkencan. Tapi sepertinya Rebecca telah melupakan janjinya.
Tapi Raymond sadar diri, seorang artis terkenal seperti Rebecca mana mau berkencan dengannya. Walaupun sejujurnya Raymond sangat merindukan wanita itu.
Ting...
Tong...
Tiba-tiba terdengar bel menggema memenuhi rumahnya Raymond.
"Hhh... Siapa yang datang malam-malam begini kesini?" gerutu Raymond sambil berdiri dari tempat duduknya.
Raymond pun segera membuka pintu. Pria itu nampak terperangah ketika melihat seorang wanita cantik yang sedang berdiri di depan pintu.
Rasanya seperti mimpi ketika Raymond melihat Rebecca yang sedang tersenyum manis kepadanya.
"Rebecca?"
"Maafkan aku baru menemui kamu sekarang. Aku datang kesini untuk berterimakasih kepadamu, aku tahu kamu adalah orang yang sudah menolong aku. Karena itulah mari kita berkencan malam ini!" pinta Rebecca sambil memandangi Raymond dengan lekat.
untung namanya cakep 😆
luar biasa kejahatan Brandon suami laknat 😤🤬😡