NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Mr Zen

Partner Ranjang Mr Zen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: sendi andriyani

Zona Kpop, aktor korea, yang gak suka silahkan skip, daripada meninggalkan jejak hate!

"Aku akan membuat mu lepas dari cengkraman ibu tiri mu, dengan satu syarat."

"Apa syarat nya?"

"Kau harus menjadi partner ranjang ku,"

Azzendra Grew Nicholas, pria muda berusia 29 tahun seorang CEO yang menjebak seorang gadis untuk menjadi partner ranjang nya.

Wenthrisca Liu atau akrab di sapa Ica, terpaksa menerima penawaran gila Zen demi bisa bebas dari jeratan ibu tiri nya.

Bagaiamana kisah mereka selanjutnya? simak disini.

Karya real hanya ada di Noveltoon/Mangatoon, selebih nya Fake/plagiat, happy reading❤️

Edit cover by KINOSANN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Selamat pagi bapak dan ibu yang terhormat." Sapa Zen dengan senyum smirk nya.

"Tuan Zen, anda disini?" Zatra membungkuk hormat saat melihat Zen datang dengan menggandeng gadis yang dia incar selama ini untuk menjadi istri ketiga nya.

"Aku dengar, kau ingin menikah lagi? Dengan siapa?" Tanya Zen datar.

"Rencana nya saya akan menikahi gadis yang ada di samping anda."

"Kau tak malu menikahi gadis yang lebih pantas menjadi anak mu?" Tanya Zen, membuat Zatra menunduk.

"S-saya sudah membayar begitu mahal pada ibu nya agar bisa menikahi gadis itu." Jawab Zatra, dia tak berani mengangkat kepala nya.

Ica mengeratkan genggaman tangan nya, saat mata nya tak sengaja melirik ke arah ibu dan kakak tiri nya yang menatap nya tajam, setajam silet.

"Berapa?"

"2 milyar tuan.." Jawab Zatra, membuat Ica membulatkan kedua mata nya. Semahal itu kah ibu tiri nya menjual harga dirinya?

"Akan aku ganti, asal kau melepaskan gadis ku."

"Gadisku? Apa tuan.."

"Ya, dia gadis ku. Berani kau menyentuh nya walau hanya seujung kuku, ku pastikan perusahaan mu bangkrut dalam semalam." Ancam Zen.

"Ampun tuan Zen, saya takkan melakukan hal yang merugikan."

"Bagus, enyah kau dari sini." Zatra membungkuk hormat dan segera pergi dari rumah ini dengan orang-orang nya.

Tentu saja pria itu takut, dia dengan jelas tau siapa Azzendra Grew Nicholas. Pria yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, sekali saja mengusik nya, bisa di pastikan perusahaan nya pasti hancur dalam waktu semalam.

"Kalian berdua tadi melotot ke arah gadis ku, berani sekali."

"T-tidak tuan, kami tak melakukan hal itu." Jawab Ibu tiri Ica terbata, dia tak menyangka kelakuan nya di lihat oleh Zen.

"Mengaku saja atau aku congkel kedua mata kalian." Ancam Zen.

"Maaf tuan, kami tak sengaja."

"Sudahlah D-addy, jangan begini." Ucap Ica, dia sengaja memeluk lengan Zen di depan ibu tiri dan kakak tiri nya itu.

"Ohh iya, aku kemari untuk mengambil kembali apa yang menjadi hak Ica."

"M-maksudnya?" Tanya Ibu tiri Ica dengan dahi yang berkerut.

"Rumah ini milik ayah nya Ica kan? Berarti rumah ini adalah milik nya, bukan kalian."

"Tapi, ayah nya Ica adalah suami saya."

"Begitu ya? Lalu, apa kau memperlakukan Ica dengan baik?" Tanya Zen, membuat Ibu tiri Ica itu ketar-ketir sendiri.

"Te-ntu saja, iya kan Ca?" Ica diam, dia tentu nya sudah sangat muak dengan kelakuan ibu tiri dan kakak tiri nya itu.

"Lalu ini apa? Ini, ini dan ini." Tunjuk Zen, pada bekas luka yang terlihat masih baru. Bahkan di betis Ica terdapat sekali memar karena pecutan bambu yang di lakukan ibu tiri Ica kemarin malam.

"Jangan pikir aku tak menyelidiki kelakuan borok mu dan anak mu itu. Aku beri waktu 24 jam untuk kalian pergi dari rumah ini."

"Tunggu, apa hak mu mengusir kami? Kami punya surat-surat rumah ini, secara resmi." Ucap Meisya lantang.

"Waw, selain menjadi gadis penjilat kau juga punya keberanian ya? Kau tidak di ajari attitude oleh ibu mu? Kau berani begitu karena merasa benar kan? Silahkan cari surat itu, saya tunggu disini."

Kedua manusia itu masuk dengan terburu, mereka mencari surat-surat penting rumah ini.

"Dimana ibu simpan surat itu?" Tanya Meisya, tangan nya sibuk mengubrak abrik isi lemari milik ibu nya.

"Ibu yakin surat itu ada disini Mei,"

Mereka sibuk mencari surat penting rumah yang bukan hak mereka, tentu nya surat itu sudah berada di tangan orang yang tepat.

"Kalian mencari benda ini?" Tanya Zen, sambil menunjukan map berisi surat penting rumah, termasuk sertifikat nya.

Kedua orang itu mendongak, mata mereka melotot dengan mulut yang menganga.

Kapan pria itu mengambil surat itu? Apa dia menyusup saat di rumah tak ada orang?

"Kalian heran, darimana aku mendapatkan surat ini dan bagaimana caranya kan? Tentu saja, anak buah ku bertebaran dimana-mana. Hanya mengambil barang seperti ini, hal yang sangat mudah untuk ku."

"T-tidak, kami mohon jangan usir kami. Kami mau tinggal dimana? Tolong Ica, jangan lakukan ini."

"Kalian siapa nya aku? Apa kalian lupa bagaimana cara kalian memperlakukan aku? Aku hanya di jadikan ladang uang dan setelah bosan kau menjual ku seperti pelac*rr." Ica berkata dengan air mata yang hampir menetes.

"Aku ibu mu Ica.." Teriak ibu tiri Ica.

"Ibu? Ibu ku hanya satu, dan itu Wenda Tan wanita yang sudah melahirkan aku 20 tahun yang lalu."

"Aku bahkan lupa kalau aku punya tiri atau kakak tiri seperti kalian."

"Ica, ibu mohon nak jangan lakukan hal ini. Kami akan tinggal dimana kalau kau mengusir kami dari rumah ini?"

"Aku tidak peduli, mau kalian jadi gelandangan pun aku takkan peduli." Jawab Ica datar.

"Ca, tolong lah. Kakak minta maaf kalau selama ini kami memperlakukan mu dengan buruk, tolong beri kami kesempatan sekali lagi,"

"Tidak, aku lebih rela rumah ku terbengkalai daripada di tempati orang-orang seperti kalian. Cukup, beresi barang kalian dan pergi dari rumah ku." Ucap Ica.

"Cihh, kau takkan bisa seperti ini tanpa bantuan pria berpengaruh di samping mu itu Ica. Tanpa dia kau bukan siapa-siapa, jadi jangan sombong." Kesal Meisya.

"Berani sekali lagi kau berteriak pada gadis ku, ku pastikan mayat mu di makan buaya esok hari." Zen menatap tajam Meisya yang kembali menunduk karena takut.

"Beresi barang kalian dan pergi, jangan membuat aku marah. Kalian belum tau seperti apa aku jika marah. Aku pastikan kalian takkan mau melihat nya jika aku marah,"

"Ayo, kita pulang sayang. Biarkan mereka membereskan sampah-sampah nya, akan ada orang ku yang mengawasi mereka." Ucap Zen, lalu kembali menggandeng tangan Ica.

"Bereskan rumah ku serapi mungkin, selamat menikmati kehidupan baru kalian, aku pamit." Ica mengekor di belakang Smith.

"Sial, sial, sial.." Umpat Meisya.

"Heii, cepatlah lakukan tugas kalian sebelum kami menyeret kalian dengan kejam."

Akhirnya, mau tak mau kedua wanita menyebalkan itu membereskan pakaian mereka, mengemas nya ke dalam tas dan membersihkan rumah itu sebelum pergi.

...

🌷🌷🌷

Jangan lupa like,komen,vote, favorit dan kasih gift bunga atau kopi ya. Happy reading bestie❤️😍

1
Nuraida Wazni
Luar biasa
Markonah
Celap celup tiap Hari Tanpa ikatan kyk kambing saja
Markonah
Ini knp nunggu "M" dulu??
Emg mo di gagahi waktu M?
Surya Ningsih
Buruk
Marsih Marsyela
Lumayan
Kuning
/Smug/
Kuning
anjirrrrrr... hnya mimpi🤣🤣🤣🙄🙄
Idasesoega
anak keponakan namanya cucu dong thor🤣anak risya cucunya soraya juga cucu yasmin💃
Istrinya Jungkook🌻: udah lupa lagi alurnya kak😂
total 1 replies
Idasesoega
azwar kk kandung meisya, rosa kk kandung resya... koreksi thor mn yg betul😂
Idasesoega
setuju, jgn terkesan monoton ya thor. pasti tambah rame dah
Sri Daryanti
ko dpt haid lagi😇 kan semalam ktnya bilang udah kelar haidnya😆😇
Cellie BLood
Luar biasa
Aya Saqura
bagus..
May
wwwwwwww
Coco
aduh gantengnya
Coco
wah ayang SOP ku
Coco
modus
Coco
sebel banget kenapa ibu tirinya kejam banget gak ada belas kasih sedikitpun
Coco
baru mampir nih
Istrinya Jungkook🌻: yuhuu 🥰🥰🥰
total 1 replies
Yunita Abas Arianto
baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!